RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas melonjak lebih dari dua persen pada akhir
perdagangan Kamis, setelah serangkaian data ekonomi lemah termasuk melonjaknya
pengangguran di Amerika Serikat.
Meningkatkan kekhawatiran atas penurunan global
yang disebabkan oleh virus corona, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman
Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melonjak 37,3 dolar AS atau
2,21 persen, menjadi ditutup pada 1.725,80 dolar AS per ounce.
Emas berjangka turun 2,7 dolar AS atau 0,16 persen
menjadi 1.710,6 dolar AS per ounce pada Rabu, setelah menguat 12,4
dolar AS atau 0,73 persen menjadi 1.713,3 dolar AS per ounce di awal pekan.
Laporan klaim pengangguran mingguan yang dirilis
pada Kamis menunjukkan 3,17 juta klaim pengangguran baru selama
pekan yang berakhir 2 Mei. Analis mencatat angka ini lebih buruk dari yang
diperkirakan dan tetap pada rekor tertinggi.
Anda memiliki (angka) pengangguran tinggi yang
keluar itu masih memberitahu orang-orang untuk mungkin mencari perdagangan
yang aman, kata Michael Matousek, kepala pedagang di Global Investors AS.
Jutaan lebih banyak orang Amerika mencari tunjangan
pengangguran pekan lalu, menunjukkan PHK meluas dari industri-industri yang
menghadap konsumen hingga segmen ekonomi lainnya dan dapat tetap meningkat
bahkan ketika banyak negara bagian AS mulai dibuka kembali.
Seperangkat data lainnya pada Kamis
menunjukkan produktivitas pekerja turun pada laju tercepat dalam lebih dari
empat tahun pada kuartal pertama di tengah penurunan terbesar jam kerja sejak
2009.
Sejumlah data ekonomi yang suram telah mendukung
ekspektasi langkah-langkah stimulus lebih banyak dari bank sentral dan
pemerintah di seluruh dunia untuk meredam kerusakan ekonomi akibat virus.
Bank of England, bank sentral Inggris, mengatakan
Inggris dapat menuju kemerosotan ekonomi terbesar dalam lebih dari 300 tahun
karena penguncian virus corona dan menjaga pintu tetap terbuka pada Kamis untuk stimulus lebih lanjut bulan depan.
Juga dengan jumlah kasus COVID-19 yang meningkat
selama beberapa hari terakhir, orang-orang mulai mempertanyakan pembukaan
kembali negara-negara bagian AS, karena mereka khawatir tentang peningkatan
tingkat infeksi," Matousek menambahkan.
Wabah ini telah menginfeksi lebih dari 3,71 juta
orang di seluruh dunia, menghancurkan pertumbuhan global dan mendorong investor
untuk mencari tempat yang aman seperti emas.
Lonjakan hari ini juga dibantu oleh perdagangan untuk
mengantisipasi data pekerjaan AS yang lemah pada Jumat, kata Bob
Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Investor mengalihkan perhatian mereka ke data
penggajian non-pertanian sebagai isyarat lebih lanjut diperkirakan telah anjlok
sebanyak 22 juta pada April, menurut survei ekonom Reuters.
Juga di radar investor adalah perkembangan seputar
perdagangan AS-China ketika pemerintahan Presiden Donald Trump mempertimbangkan
tindakan terhadap Beijing atas penanganan awal wabah.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap
mata uang utama linnya turun 0,24 poin atau 0,24 persen, ke level 99,85 pada
17.50 GMT, juga mendukung emas.
Namun, emas tertahan dari kenaikan lebih lanjut
karena penguatan ekuitas AS mengurangi daya tariknya. Dow Jones Industrial
Average naik 336,48 poin, atau 1,42 persen, ke level 24.001,12 poin pada pukul
18.00 GMT.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli
naik 57,5 sen atau 3,83 persen, menjadi ditutup pada 15,59 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Juli naik 16,6 dolar AS, atau 2,17 persen, menjadi
ditutup pada 782,1 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : antaranews.com