PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan spot pagi ini dan berada
pada tren penguatan sejak Kamis pekan lalu. Depresiasi dolar
AS di hadapan mata uang lainnya yang tercermin dari tren penurunan
indeks dolar menjadi salah satu faktor pendorong penguatan emas.
Selasa pada 07.45 WIB, harga emas di pasar spot bertambah 0,04% ke
US$ 1.740,77/troy ons. Sejak Rabu pekan lalu, harga emas
tercatat telah naik sebesar 1,92%.
Pada periode yang sama, indeks dolar yang mengukur posisi dolar greenback
di hadapan enam mata uang lainnya terus melemah. Depresiasi dolar AS
membuat harga emas yang dibanderol dalam mata uang tersebut menjadi
lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sehingga hal ini membuat emas
sebagai aset safe haven menjadi lebih menarik. Apalagi di tengah berbagai kondisi yang tak kondusif seperti sekarang ini.
Walau kabar dari kemajuan pengembangan vaksin corona & kembali
dibukanya perekonomian sempat membuat harga emas tertekan, tetapi dalam
sepekan terakhir kondisi di AS diwarnai kerusuhan akibat gelombang
demonstrasi yang meluas di beberapa negara bagian akibat tewasnya
seorang warga kulit hitam bernama George Floyd.
Sebagai akibatnya
5 negara bagian Texas, Ariozona, Georgia, Missouri dan Minnesota
menyatakan status darurat. Sementara itu, 40 kota menerapkan kebijakan
jam malam, di sisi lain konflik Washington dan Beijing terus
tereskalasi pasca Kongres Rakyat Nasional (NPC) China menyetujui draft
undang-undang keamanan baru bagi Hong Kong yang merupakan wilayah
administratifnya.
AS merasa bahwa Hong Kong sudah tak otonom
lagi seperti dahulu dan sekarang berada dalam kendali China. Merespons
hal tersebut, Washington mengatakan akan mencabut status istimewa Hong
Kong untuk menghukum Beijing.
Sebagai balasannya, China berbalik
menyerang AS dengan meminta para BUMN miliknya untuk menghentikan
pembelian kedelai dan daging babi asal AS. China juga dikabarkan
menangguhkan impor jagung dan kapas dari AS, China bisa saja memperluas daftar produk pertanian AS yang akan
ditangguhkan impornya jika Negeri Adidaya itu mengambil tindakan lebih
lanjut, menurut seorang sumber yang familiar dengan isu ini.
China
telah meminta perusahaan-perusahaan negara [BUMN] untuk menangguhkan
pembelian besar-besaran produk pertanian A.S. seperti kedelai dan babi,
sebagai tanggapan atas reaksi A.S. ke Hong Kong," kata sumber itu.
"Sekarang kita akan menonton dan melihat apa yang dilakukan A.S.
selanjutnya," tambahnya.
China siap menghentikan impor lebih
banyak produk pertanian dari Amerika Serikat jika Washington mengambil
lebih banyak tindakan terhadap Hong Kong, kata sumber itu, para
importir China telah membatalkan 10.000 hingga 20.000 ton pengiriman
daging babi Amerika - setara dengan pesanan sekitar satu minggu dalam
beberapa bulan terakhir - mengikuti komentar Trump pada hari Jumat, kata
sumber itu.
Dalam skenario terburuk, jika Trump terus
menargetkan Cina, Beijing harus membatalkan kesepakatan perdagangan Fase
1, sumber kedua yang mengetahui rencana pemerintah mengatakan, Tidak mungkin Beijing dapat membeli barang dari AS ketika menerima serangan konstan dari Trump, kata orang itu.
China
berjanji untuk membeli produk pertanian AS senilai 32 miliar dolar AS
selama dua tahun di atas garis dasar berdasarkan angka 2017, berdasarkan
kesepakatan perdagangan awal kedua negara yang ditandatangani pada
Januari.
China telah membeli kedelai, jagung, gandum, dan soyoil
dari Amerika Serikat tahun ini, untuk memenuhi komitmennya berdasarkan
kesepakatan perdagangan. Beijing juga meningkatkan pembelian daging babi
A.S., setelah demam babi Afrika yang mematikan memusnahkan kawanan
babinya.
Departemen Pertanian AS melaporkan bahwa China membeli
kedelai senilai $ 1,028 miliar dan daging babi $ 691 juta pada kuartal
pertama tahun 2020, Importir swasta belum menerima perintah
pemerintah untuk menangguhkan pembelian produk pertanian A.S., menurut
sumber ketiga dengan rumah dagang utama, tetapi pembeli komersial sangat
berhati-hati saat ini, tambah orang tersebut.
Ada
kekhawatiran yang berkembang bahwa kesepakatan perdagangan Fase Satu
AS-China akan segera dibatalkan, kata Edward Moya, seorang analis pasar
senior di broker OANDA.
Namun di sisi teknis, harga spot sekarang semakin dekat dengan resistance yang ditempatkan di US$ 1.750. Naik dari level tertinggi sebelumnya di US$ 1.747 pada penutupan dan US$ 1.765 intraday. Hal
ini akan membuka ruang untuk kenaikan lebih lanjut - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : cnbcindonesia.com