Wednesday, June 17, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Dolar AS Kembali Naik, Harga Emas Global Mengalami Penurunan

 
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - AS comeback sebagai mata uang yang perkasa di hadapan banyak mata uang. Dolar AS comeback sebagai mata uang yang perkasa di hadapan banyak mata uang. Optimisme global yang ditopang oleh data penjualan ritel AS membuat aset keuangan safe haven itu banyak diburu.
 
Berbanding terbalik dengan dolar AS, pasar bebas tantangan mulai memangkarkan kilau emas di pasar spot. Dilansir dari RTI, tekanan jual global di pasar spot bergerak tertekan dengan koreksi 0,14% ke level US $ 1,724,25 per ounce.
 
Antam Tumbang, Emas Global Manfaatkan Peluang! Baca Juga: Dolar AS dan Emas Antam Tumbang, Emas Global Manfaatkan Peluang, senasib dengan emas global, harga emas PT Aneka Tambang (JK: ANTM ) Tbk ( Antam ) juga kembali terdiskon pada perdagangan hari ini. 

Harga emas Antam dibanderol dengan harga Rp895.000 per gram, tuurn Rp3.000 per gram dari harga perdagangan kemarin yang berada di angka Rp898.000 per gram - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com 

Tuesday, June 16, 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik, Dolar AS Melemah, Selasa Pagi




PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak naik pada Selas pagi setelah berakhir pada penutupan perdagangan Senin di tengah menurunnya dolar Amerika Serikat pagi ini.
 
Sampai pukul 10.04 WIB, harga Emas Berjangka naik 0,64% di $ 1,738,25 per ons setelah ditutup naik 0,58% Senin kemarin dan emas spot XAU / USD menguat 0,34% ke $ 1,730,89 menurut data Investing.com setelah ditutup menurun 0,42% kemarin.
 
Harga emas turun pada hari Senin bersamaan dengan pergerakan indeks ekuitas Lantaran terhadap gelombang kedua infeksi virus di dunia, dalam suasana aksi jual kemarin, uang menjadi aset yang menguntungkan dan itu menantang emas, kami telah memperkirakan penurunan karena pasar emas tidak mendapatkan banyak stimulus moneter dari The Fed; tidak ada pemotongan suku bunga tambahan atau pembelian aset.
 
The Fed mempertahankan suku bunga mencapai 0,25 persen minggu lalu. Terhadap jumlah mata uang, indeks dolar AS melemah 0,24% di 96,418 menurut data Investing.com hingga pukul 10,03 WIB.
 
Dari tanah air sampai pukul 08.33 WIB Selasa pagi, harga emas Antam (JK: ANTM ) per gram hingga Rp4.000 dari Senin kemarin menurut laman Unit Pemrosesan Bisnis dan Pemurnian Logam Mulia. Sebelumnya, harga emas Antam mencapai Rp902.000 dan harga terakhir kini turun ke Rp898.000 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com 

Monday, June 15, 2020

PT Rifan - Pembukaan Mal Angkat Rupiah Ke Rp14.115/Dolar AS

Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada penutupan perdagangan Kamis (2/4) sebesar 45 poin atau 0,27 persen ke level Rp16.495 per dolar AS. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.

PT RIFAN BANDUNG - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.115 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin sore. Posisi ini menguat 18 poin atau 0,13 persen dari Rp14.133 pada Jumat, Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.228 per dolar AS atau menguat dari Rp14.257 per dolar AS pada Jumat.

Di kawasan Asia, rupiah memimpin penguatan mata uang dari dolar AS. Namun, rupiah hanya menguat bersama yen Jepang 0,07 persen.

Lalu dolar Hong Kong stagnan. Sedangkan won Korea Selatan melemah 1,01 persen, peso Filipina minus 0,35 persen, ringgit Malaysia minus 0,26 persen, rupee India minus 0,24 persen, baht Thailand minis 0,16 persen, yuan China minus 0,14 persen, dan dolar Singapura minus 0,11 persen.

Mata uang utama negara maju bergerak variasi. Dolar Australia melemah 0,66 persen, rubel Rusia minus 0,5 persen, dan dolar Kanada minus 0,4 persen.

Namun, franc Swiss menguat 0,16 persen, euro Eropa 0,07 persen, dan poundsterling Inggris 0,01 persen, analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah didukung oleh pembukaan aktivitas ekonomi di pusat perbelanjaan dan perkantoran di kawasan DKI Jakarta. Hal ini dalam rangka masa transisi dari PSBB ke tatanan hidup baru (new normal).
 
Ini menambah kepercayaan tersendiri bagi pelaku pasar, sehingga ada harapan roda ekonomi akan kembali berputar dan ekonomi stabil, sehingga arus modal asing akan kembali masuk ke pasar dalam negeri, kata Ibrahim. 

Selain itu, mata uang Garuda juga terkena sentimen surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$2,09 miliar pada Mei 2020, meski ekspor dan impor anjlok. Setidaknya, hal ini memberi indikasi perbaikan bagi neraca perdagangan.

Dari global, pergerakan mata uang di dunia hari ini dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar terhadap gelombang kedua pandemi virus corona atau covid-19. Khususnya di China, Eropa, maupun AS.

Hal ini tak lepas dari laporan pertambahan kasus corona baru di negara-negara tersebut yang mencetak rekor baru. Kasus meningkat saat pemerintah mendorong pembukaan akivitas ekonomi masyarakat, kekhawatiran tumbuh karena wabah dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada ekonomi global 

Sentimen lain datang dari kebijakan pemerintah Inggris untuk tidak memperpanjang batas waktu pembicaraan persoalan dagang dengan negara-negara di Uni Eropa. Beberapa investor khawatir ekonomi Inggris akan mengalami kontraksi sehingga akan terjadi kekacauan ekonomi jika tidak menyetujui persyaratan baru dengan Uni Eropa.

Di sisi lain, bank sentral Inggris, Bank of England akan mengadakan rapat bulanan. Pasar berekspetaktasi BoE akan meningkatakn stimulus quantitative easing sekitar 100 miliar poundsterling Inggris - PT RIFAN

Sumber : cnnindonesia.com

Friday, June 12, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Bisa Berfluktuasi, Apa Penyebabnya?


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas sudah dikenal sejak zaman dahulu sebagai barang berharga, jadi perhiasan, alat ganti dan penyimpan kekayaan. Di masa kini, logam mulia berwarna kuning ini juga dilihat sebagai instrumen investasi.
 
Logam mulia selalu dianggap sebagai aset safe haven , atau investasi aman yang pantas diharapkan tetap. Bahkan, harga emas bisa naik lebih tinggi dari tingkat pengembalian, Akan tetapi, sebagai barang perdagangan, harga emas juga bisa naik-turun atau berfluktuasi di pasar global. Tentu saja, ada sebagian faktor yang bisa menggerakkan harga logam mulia ini, Apa saja faktor penyebab naik turunnya harga emas? Berikut ulasannya.
 

1. Produksi Emas

Produsen utama dalam pertambangan emas di seluruh dunia antara lain Cina, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Rusia dan Peru. Produksi emas dunia akan selalu mengutamakan harga emas, sesuai dengan teori penawaran dan permintaan.
Bila ditambang terus-menerus, emas yang mudah diambil di bagian atas lapisan bumi tentu berkurang. Penambang pun harus lebih dari emas.
Menambah, Menurunkan risiko berbahaya akan meningkat Singkatnya, akan ada lebih mahal untuk mendapatkan emas yang lebih sedikit. Hal ini menambah biaya produksi emas, yang akhirnya diperoleh harga emas.
 

2. Perubahan Kurs

Secara umum, emas bergerak berlawanan (berkorelasi negatif) dengan dolar AS. Komoditas ini dijual dengan denominasi dolar, maka kompilasi mata uang AS naik, harga emas jadi lebih mahal. Kemudian, terjadi aksi jual yang membuat harga turun.
Malah, pelemahan kurs dolar AS biasanya naik harga emas dunia. Para investor memilih untuk membeli dolar milik mereka dan membeli emas yang dibeli memberikan nilai aset dari tergerusnya nilai uang kertas.
Ketika terjadi karena ekonomi seperti pada saat resesi global, dolar AS menurun dan ini menyebabkan investasi emas meningkat baik dalam bentuk fisik maupun perdagangan yang non-fisik. Buat investor Indonesia yang menggunakan mata uang rupiah, ekonomi negara juga bisa menjadi salah satu faktor yang menolak kurs dan membuat emas terlihat lebih mahal.
 

3. Suku Bunga

Tingginya suku bunga membuat orang lebih suka menyimpan uangnya di deposito, dari emas. Diharapkan, kompilasi suku bunga naik atau turun maka membuat harga emas naik karena naik permintaan, Emas memang tidak menghasilkan bunga, keuntungannya didapat dari naiknya harga. Semakin tinggi harga emas, semakin menariklah logam ini.
 
Namun, logistik tidak berjalan di Indonesia. Pada masa krisis 1998, pemerintah pernah menaikkan suku bunga karena nilai tukar rupiah yang merosot tajam. Mereka berharap hal itu bisa mendorong kenaikan dolar AS. Meski suku bunga naik, harga emas malah ikut naik karena harganya di pasar masih sesuai pada harga.
 

4. Cadangan Sentral Bank

Bank-bank sentral di seluruh dunia memegang mata uang kertas dan emas sebagai cadangan devisa ( cadangan devisa ). World Gold Council telah mengumumkan bank sentral baru-baru ini mulai membeli emas lebih dari yang mereka beli, yang pertama kali ini terjadi dalam beberapa babak, Melalui bank sentral melakukan diversifikasi cadangan moneter mereka, alias pindah dari uang kertas yang telah mereka dikumpulkan dan dipindahkan ke emas, maka harga emas naik. Banyak negara di dunia memiliki cadangan yang terdiri dari emas, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Italia, Prancis, Portugal, Yunani dan wilayah Eropa lainnya. Belum lagi untuk kawasan Asia dengan Cina menjadi pemburu emas terbesar sesuai dengan membumbungnya cadangan devisa mereka.
 

5. Situasi Politik Dunia

Perang, terutama yang menarik kepentingan AS dan negara Barat, mendesak mengerek harga emas. Kerawanan politik dan sosial membuat orang menyingkir dari investasi untung seperti pasar saham dan memilih emas, sebagai contoh, kenaikan harga pada akhir tahun 2002 dan awal tahun 2003 terjadi penggantian dengan akan memindahkan sekutu ke Irak. Investor beralih dari pasar uang dan saham ke logam mulia meminta emas melonjak tajam.
 
Strategi Saat Harga Turun
Dalam pembelanjaan terakhir hingga 11 Juni 2020, harga emas murni di mata uang dolar AS di pasar global terpantau naik 30,39 persen ke level US $ 1.729,55 per troy ounce, Namun pergerakan harga emas ini tidak selalu menanjak, tetapi bisa turun dalam final terakhir, Contohnya, pada bulan Maret 2020, harga emas turun dari level US $ 1,670-an ke level US $ 1,470-an, atau minus sekitar 12 persen. Namun di bulan yang sama, harga emas bisa naik ( rebound ) dan di bulan berikutnya sudah naik level US $ 1,740-an, atau naik 19 persen - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bareska.com 

Wednesday, June 10, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Spot Bergerak Di US $ 1,718,73/Ons Troi


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak mix. Mengutip Bloomberg, Rabu pukul 15:07 WIB harga emas spot mendekati US $ 1,718,73 per ons troi, naik 0,20% dibandingkan pembukaan kemarin. Harga emas menguat karena penurunan di pasar ekuitas yang mendorong beberapa permintaan untuk logam safe-haven.
 
Sementara investor menunggu akhir pertemuan bank sentral AS untuk menyetujuinya tentang keadaan ekonomi dan petunjuk tentang langkah-langkah masa depan. The Fed akan, mempublikasikan proyeksi ekonomi pertama mereka sejak pandemi coronavirus menyetujui resesi pada bulan Februari, memperkirakan estimasi menandakan jatuhnya output tahun ini dan suku bunga untuk nol tahun ke depan.

Ekuitas Asia tergelincir pada hari Rabu setelah sebagian besar saham AS memangkas kenaikan yang dibuat pada reli baru-baru ini, sesuai patokan Nasdaq naik ke peringkat tertinggi untuk hari kedua selesai-berkontribusi.
 
PHK di AS turun pada bulan April, sementara perekrutan mencapai level terendah sepanjang, pilih pasar tenaga kerja dapat mengambil waktu untuk pulih saat rebound yang berhasil dalam pekerjaan pada bulan Mei. Menurunkan rumah tangga dan investasi menurunkan produk domestik bruto zona euro pada kuartal pertama, kata kantor statistik Uni Eropa - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.co.id 

Tuesday, June 9, 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Spot Menguat 0,4% Setelah Dolar AS Kembali Ke Level Terendah

 
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali menguat seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Hampir, sekarang dolar AS berada di dekat tingkat terendah dalam tiga bulan dan di tengah-tengah ekonomi yang jatuh akibat pandemi virus corona.
 
Selain itu, kini investor pun fokus pada pertemuan FOMC yang dilakukan tengah pekan ini. Pelaku pasar menunggu petunjuk dari Federal Reserve terkait kebijakan ekonomi AS selanjutnya, Harga emas spot naik 0,4% menjadi US $ 1.700,78 per ons troi. Sementara itu, harga emas AS stagnan di level US $ 1,705,60 per ons troi.
 
Seperti diketahui, greenback kini bergulir di dekat level terendah dalam tiga bulan. Ini membuat harga emas lebih murah untuk investor yang memegang mata uang lainnya.
 
Namun, kebijakan The Fed yang meringankan persyaratan untuk program pinjaman "Main Street", guna mendukung lebih banyak bisnis dan bank untuk menyetujui membuat penguatan terbatas.
Pelaku pasar dan mulai melihat, dalam pertemuan The Fed pekan ini, membahas suku bunga tidak akan terjadi, sebelum data tenaga kerja AS di bulan Mei positif.
 
Seperti diketahui, emas bebas saat suku bunga rendah karena dapat menghemat biaya, memegang bullion yang tidak menghasilkan keuntungan. Emas lebih dipertimbangkan sebagai lindung nilai terhadap refleksi.
 
Dalam proyeksi Bank Dunia pada , pandemi akan menyebabkan output ekonomi global kontraksi 5,2% pada tahun 2020. Peringatan lebih lanjut tentang perkiraan terbaru akan direvisi ke bawah jika disetujui dan shutdown tetap ada - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber :  kontan.co.id

Monday, June 8, 2020

PT Rifan - Selepas Tengah Siang, Harga Emas Spot Masih Naik US $ 1,693,43/Ons Troi


PT RIFAN BANDUNG - Sempat tergelincir, harga emas kembali terungkit, Senin pukul 13:30 WIB harga emas spot mendekati US $ 1,693,43 per ons troi, naik 0,50% dari pembukaan perdagangan sebelumnya.
 
Minggu lalu, harga emas batangan sudah menunjukkan tanda-tanda koreksi setelah turun 2,4%. Ini menjadi penurunan terbesar sejak pekan yang berakhir 13 Maret lalu. Selain itu, penurunan harga emas di pekan lalu menjadi pelemahan tiga demi satu. 

Data Tenaga kerja AS yang tak terduga meningkat di bulan Mei, setelah bulan sebelumnya memenangkan kemenangan sejak Perang Dunia Kedua memang menjadi sentimen utama bagi harga emas, untuk pekan ini, investor akan fokus menunggu FOMC Meeting yang diadakan di tengah pekan ini. Diharapkan Federal Reserve akan memberikan tanggapan terkait pandemi virus corona. 

Seperti diketahui, kematian global akibat virus korona sudah mencapai 400.000 hingga Minggu, kompilasi kasus melonjak di Brasil dan India, kasus infeksi virus corona sudah diluncurkan 7 juta.
Sentimen ini diprediksi mampu bertahan harga emas untuk jatuh lebih dalam. Di tambah lagi ada katalis dari reformasi untuk reformasi kepolisian di Negeri Paman Sam yang masih bisa menopang si kuning - PT RIFAN BANDUNG

Sumber : kontan.co.id