PT RIFAN BANDUNG - Harga emas menanjak terus menerus sejak awal tahun, padahal pandemi Corona masih belum surut menyerang semua sektor. 'Kilauan' harga emas masih disetujui akan terus berlanjut.
Menurut analis emas dari Monex Investindo, Ariston Tjendra, kenaikan
harga emas disebabkan karena meningkatnya investasi terhadap krisis
ekonomi dari Corona. Hal ini membuat para investor mengalihkan portofolionya ke emas karena disebut sebagai bagian dari aset menyelamatkan surga.
Ketika pandemi Corona, Ariston, maka investor akan tetap membuat harga emas melambung.
Belum
lagi hingga kini pun belum ada vaksin yang terbukti dapat membasmi
Corona, sehingga dapat memperbaiki virus yang mendunia ini. Ariston menghargai, menyetujui sudah ada vaksin harga emas bisa turun.
Apalagi belum ada vaksin. Vaksin kalau sudah ada, bisa langsung turun kencang harga emas," ujar Ariston, harga emas sendiri diprediksi global bisa menembus US $ 3.500 atau
sekitar Rp 50,75 juta (dalam kurs Rp 14.500) per troy ounce dua tahun
mendatang atau di 2023.
Yang terpenting adalah cepat melewati US $ 1.923 yang merupakan level
tertinggi sebelumnya. Hal yang sangat penting adalah menembus US $ 1.800
dengan mudah, ini adalah pasar yang kuat, kata Ketua Eksekutif Martin
Place Securities.
Untuk Dikenal, 1 troy ons sama dengan 31,1 gram. Maka dari itu, target harga emas diprediksi mencapai US $ 3.500 per troy ons maka per gramnya harga emas mencapai US $ 112,54 per gram. Kemudian dikonversikan dengan kurs saat ini maka satu gram emas setara dengan Rp 1,6 juta - PT RIFAN
Sumber : detikfinance.com