Monday, April 12, 2021

PT Rifan - Harga Emas Masih Segitu Segitu Aja, Masih Kurang Katalis

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas tak bertahan lama berada di level US$ 1.750/troy ons. Hanya dalam sehari emas berhasil melampaui level psikologis tersebut tetapi setelahnya melorot. Namun dalam sepekan terakhir harga emas tercatat mengalami apresiasi 0,82%.

Pada perdagangan terakhir pekan ini, harga emas dunia di pasar spot ditutup melemah 0,73% ke US$ 1.743,1/troy ons. Jika harga emas tak turun maka niscaya dalam sepekan emas telah naik lebih dari 1%.

Penguatan harga emas didukung oleh penurunan yield dan indeks dolar. Keduanya adalah musuh utama emas saat ini. Saat yield surat utang pemerintah AS menguat dan juga diikuti oleh kenaikan indeks dolar harga emas tertekan. 

Kenaikan yield mencerminkan kenaikan opportunity cost memegang emas sebagai aset yang tak memberikan imbal hasil apapun. Hal inilah yang menyebabkan mengapa emas cenderung ditinggalkan oleh investor.

Selain itu prospek perekonomian yang lebih cerah juga turut menahan harga emas dari apresiasi lanjutan. Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi naik pertumbuhan ekonomi global untuk tahun ini menjadi 6%. 

Emas sebagai aset safe haven biasanya diburu ketika selera terhadap risiko pelaku pasar memburuk. Namun saat ekonomi bangkit risk appetite pulih emas cenderung dilepas oleh pemegangnya.

Bank investasi Wall Street JPMorgan mencatat adanya outflow dari emas senilai US$ 20 miliar dan inflow ke Bitcoin mencapai US$ 7 miliar. Ini menunjukkan bahwa mulai banyak investor yang agresif memburu risiko guna memperoleh cuan lebih tebal walaupun seringkali malah cenderung spekulatif. 

The Fed dalam risalah rapatnya masih akan tetap membeli obligasi pemerintah guna membantu menggeliatkan kembali perekonomian yang masih lesu. Suku bunga akan dibiarkan rendah untuk waktu yang cukup lama. 

Inflasi akan meningkat memang. Namun The Fed mengatakan hal tersebut hanya akan bersifat temporer.

dan mengupayakan penciptaan lapangan kerja maksimal untuk perekonomian. 

Dengan kebijakan The Fed tersebut sebenarnya ada peluang membuat dolar AS melemah. Saat dolar AS mengalami pelemahan terhadap mata uang lain, greenback juga cenderung melemah terhadap bullionNamun dalam kondisi saat ini emas sebenarnya kekurangan katalis yang kuat untuk membantunya melesat - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Friday, April 9, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Dolar Dan Imbal Hasil Obligasi AS Melemah, Harga Emas Kembali Naik

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melesat ke level tertingginya karena dolar dan imbal hasil obligasi AS melemah

Harga emas di pasar spot melonjak 1,11 persen menjadi 1,756,56 dolar AS per ounce sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 1 Maret di 1.758,45 dolar AS per ounce.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melejit sekitar 1 persen menjadi 1.758,2 dolar AS per ounce.

Dolar dan imbal hasil Amerika turun dan itulah katalis utama saat ini. Jumlah data pekerjaan yang tidak terlalu mengesankan juga membantu mendorong emas lebih tinggi," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Dolar tergelincir ke level terendah lebih dari dua pekan, sementara imbal hasil US Treasury turun, membuat emas lebih menarik dibandingkan investasi alternatif seperti obligasi.

Klaim baru untuk tunjangan pengangguran di Amerika naik secara tak terduga minggu lalu, data menunjukkan.

Ini semakin menyoroti komitmen The Fed untuk mendukung ekonomi sampai pemulihannya lebih aman, berdasarkan risalah rapat kebijakan terbaru bank sentral tersebut yang dirilis Rabu.

Pelaku pasar sekarang menunggu pidato Chairman The Fed Jerome Powell pada konferensi Dana Moneter Internasional virtual, Kamis malam.

Logam lainnya, perak melambung 1,4 persen menjadi 25,47 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi lebih dari dua pekan di 25,60 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  suara.com

 

Thursday, April 8, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Terkoreksi Pada Perdagangan Kamis

 


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kembali terkoreksi pada perdagangan Kamis pagi. Pukul 07.35 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2021 di Commodity Exchange ada di US$ 1.737,70 per ons troi, turun 0,22% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.741,60 per ons troi.

Koreksi harga emas dipicu oleh fluktuasi pasar keuangan., Risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve terbaru yang dirilis Rabu bahkan tidak memberikan tekanan untuk logam mulia. Pejabat The Fed melihat perlu beberapa waktu sebelum  kondisinya memungkinkan untuk mengurangi pembelian aset bulanan secara besar-besaran.

Mereka juga mengindikasikan setiap lonjakan inflasi, yang meningkatkan harga emas cenderung bersifat sementara.

Sementara itu, investor terus keluar dari ETF yang didukung emas. 

Harga emas tertekan di tahun ini karena meningkatnya optimisme pemulihan ekonomi pasca pandemi di AS, yang telah meningkatkan yield obligasi dan dolar.

Meningkatnya imbal hasil US treasury mengurangi daya tarik emas batangan, Emas berjuang untuk mempertahankan tren naik era pandemi, di tengah periode arus investasi yang sangat rendah," jelas analis TD Securities Bart Melek dalam sebuah catatan yang dikutip Bloomberg.

Menurut TD Securitires, emas mungkin masih mendapatkan dukungan dari minat beli baru dari bank sentral - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.co.id

Monday, April 5, 2021

PT Rifan - Biden Mau Bangun Infrastruktur US$ 2 T, Ancaman Bagi Emas

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia kembali naik ke level US$ 1.700 pada penutupan perdagangan kemarin namun harga emas cenderung turun tipis pada perdagangan hari ini

Harga emas di pasar spot terkoreksi 0,04% ke US$ 1.706,31/troy ons pada perdagangan pagi pukul 08.15 WIB. Harga logam mulia emas menguat 1,3% pada perdagangan kemarin.

Di sepanjang kuartal pertama tahun ini harga emas sudah drop 10%. Ada banyak faktor yang membuat harga aset minim risiko ini mengalami koreksi yang tajam. Mulai dari penguatan yield surat utang pemerintah AS, greenback, saham-saham dan mata uang kripto seperti Bitcoin.

Emas merupakan aset yang tak memberikan imbal hasil seperti obligasi yang memberikan kupon atau saham dengan dividennya. Sebab itu minat beli emas untuk investasi sangat tergantung pada biaya peluangnya.

Kenaikan imbal hasil surat utang AS yang tembus 1,7% dan mengalahkan dividen S&P 500 tidak hanya membuat pasar saham ambles. Emas pun juga ikut terjungkal karenanya. 

Tren naik yield juga mendorong dolar AS terus menguat. Di saat yang sama aksi spekulasi beli mata uang digital semakin populer. Investor semakin banyak yang meninggalkan aset tradisional seperti emas. 

Ke depan harga emas masih berpotensi terancam. Presiden AS ke-46 Joe Biden kemarin mengumumkan rencananya untuk menggelontorkan anggaran senilai US$ 2,3 triliun untuk pembangunan infrastruktur.

Anggaran sebesar US$ 621 miliar untuk infrastruktur rencananya akan digunakan untuk membangun kembali jalan, jembatan, angkutan umum serta stasiun pengisian kendaraan listrik. Proposal tersebut juga akan mengalokasikan US$ 111 miliar untuk mengganti pipa air timbal dan meningkatkan saluran pembuangan.

Menurut perkiraan ekonom Associated Press, hal itu bisa mendorong pertumbuhan di atas 6% tahun ini. Jika Presiden Biden mampu memberlakukan rencana infrastrukturnya dan para ekonom benar bahwa hal itu akan mendorong pertumbuhan di atas 6% tentu akan terus menekan harga emas.

Maklum emas diburu ketika kondisi ekonomi sedang sulit seperti saat resesi tahun lalu. Namun ketika ekonomi sedang moncer, investor cenderung berburu aset-aset berisiko dan meninggalkan emas -
PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Thursday, April 1, 2021

Rifan Financindo - Bursa Amerika Ditutup Mixed, Alami Lonjakan Kuat Sepanjang Kuartal I 2021

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Setelah melewati pergerakan harga yang fluktuatif, bursa saham Amerika hanya meraup keuntungan moderat pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari WIB. Indeks utama Wall Street ditutup mixed dengan Nasdaq mencetak  gain  yang sangat kuat oleh lonjakan saham teknologi.

Indeks Nasdaq melonjak 201,48 poin atau 1,5 persen menjadi 13.246,87 dan indeks S&P 500 naik 14,34 poin atau 0,4 persen menjadi 3.972,89 setelah mencapai rekor tertinggi intraday. Sedangkan indeks Dow Jones turun 85,41 poin atau 0,3 persen menjadi 32.981,55.

Lonjakan saham teknologi oleh aksi window dressing pada hari terakhir kuartal pertama, karena saham teknologi Nasdaq berkinerja buruk sepanjang bulan Maret di bawah Dow Jones dan S&P 500. Selama sebulan, indeks Dow Jones naik 7%, S&P 500 4,6% dan Nasdaq 1%.

Demikian secara kuartalan, indeks Nasdaq melonjak 2,8 persen pada kuartal pertama tahun ini, lebih rendah dari lonjakan 5,8 persen oleh indeks S&P 500 dan lonjakan 7,8 persen oleh indeks Dow Jones. Dow Jones dan S&P 500 juga baru-baru ini mencapai rekor tertinggi baru, sementara Nasdaq hanya berada di level tertinggi bulan lalu.

Sentimen positif juga datang dari laporan  prosesor penggajian ADP yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan sektor swasta yang kuat di bulan Maret. ADP mengatakan pekerjaan sektor swasta melonjak sebesar 517.000 pekerjaan pada Maret setelah naik oleh 176.000 pekerjaan yang direvisi naik pada bulan Februari.

Sementara itu, investor  juga bereaksi terhadap rincian infrastruktur dan rencana pemulihan ekonomi Presiden AS. Rencananya akan menghabiskan sekitar $2 triliun selama delapan tahun, dengan proposal termasuk investasi dalam infrastruktur transportasi dan percepatan transisi ke green energy. Namun untuk mendapatkannya, Presiden rencanakan menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 28 persen dari 21 persen - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Rifan Financindo - Emas Naik Karena Turunnya USD Dan Yields AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas mengalami kenaikan pada hari Rabu setelah turun menyentuh level terendah selama beberapa minggu pada hari Selasa. Emas mengalami kenaikan dari melemahnya dollar AS mengikuti turunnya yields obligasi AS. Emas berjangka kontrak bulan April diperdagangkan naik $26.20 ke $1,710.10 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei naik $0.047 ke $24.095 per ons.

Pasar saham global mendatar dan bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS juga mengarah bervariasi ketika perdagangan sesi New York dimulai. Hari Rabu adalah hari perdagangan terakhir dari bulan Maret dan kuartal pertama tahun 2021. Banyak portfolio managers melakukan window dressing.

Laporan employment AS untuk bulan Maret dari ADP menunjukkan pertambahan pekerjaan sebanyak 517.000 yang adalah sesuai dengan yang diperkirakan sebesar 525.000 dan naik jauh dibandingkan dengan bulan Februari sebanyak 117.000. Laporan ini akan menjadi pendahulu dari laporan NFP yang akan keluar pada hari Jumat yang diperkirakan akan menunjukkan pertambahan pekerjaan sebanyak 675.000 pekerjaan setelah kenaikan sebanyak 379.000 pada bulan Februari.

Dollar AS melemah dengan turunnya imbal hasil Treasury AS. Turunnya imbal hasil Treasury AS disebabkan karena Biden mengatakan akan menaikkan pajak untuk mendanai sebanyak $2 triliun dari belanja infrastruktur senilai $3 triliun. Hal ini berarti berkurangnya penerbitan surat hutang pemerintah AS yang menaikkan harga dari obligasi AS sehingga menurunkan yields obligasi AS yang diikuti dengan melemahnya dollar AS. Hal ini mendorong naik harga emas.

Support terdekat menunggu di $1,680.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,673.30 dan kemudian $1,660.00. “Resistance” terdekat menunggu di $1,712.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,740.20 dan kemudian $1,754.20 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Wednesday, March 31, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Kilau Emas Makin Pudar, Kini Anjlok 2 Persen

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas tergelincir hampir 2 persen karena penguatan dolar dan imbal hasil US Treasury serta harapan untuk pemulihan ekonomi Amerika yang lebih cepat mengurangi permintaan logam safe-haven itu. Mengutip CNBC, Rabu (31/3/2021) harga emas di pasar spot anjlok 1,6 persen menjadi 1.684,64 dolar AS per ounce. Di awal sesi, emas merosot sekitar 2 persen ke level terendah sejak 8 Maret, yakni 1.678,40 dolar AS per ounce.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menyusut 1,7 persen menjadi 1.686 dolar AS per ounce.

Imbal hasil tolok ukur US Treasury 10-tahun melejit ke tingkat tertinggi 14 bulan, didukung harapan pertumbuhan dan inflasi yang lebih kuat menjelang rilis rencana infrastruktur triliunan dolar Presiden Joe Biden.

Indeks Dolar (Indeks DXY) melonjak ke level tertinggi lebih dari empat bulan, membuat emas dalam denominasi greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi mengancam daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi karena meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning itu, yang tidak memberikan bunga.

Sementara itu, paladium melesat 1,8 persen menjadi 2.574,26 dolar AS per ounce, setelah meroket lebih dari 3 persen di awal perdagangan menyusul kejatuhan 5,5 persen di sesi sebelumnya.

Perak merosot 2,5 persen menjadi 24,05 dolar AS per ounce dan platinum menyusut 1,8 persen menjadi 1.154,89 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com