PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun pada Kamis pagi di Asia setelah Federal Reserve AS memberi sinyal pengurangan aset dapat dimulai pada tahun 2021 dan kenaikan suku bunga juga bisa terjadi lebih cepat daripada yang diharapkan.
Harga emas berjangka terus turun 0,79% di $1.764,80/oz pukul 11.10 WIB menurut data Investing.com. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun tipis 0,11% di 93,358 setelah mengalami kenaikan sebelumnya mendekati level tertinggi satu bulan.
The Fed merilis keputusan kebijakan terbaru pada Rabu setempat atau Kamis dini hari WIB dan mengatakan pengurangan aset dapat segera dimulai pada bulan November. Fed juga bisa menaikkan suku bunga pada tahun 2022 untuk mengatasi kenaikan inflasi.
Bank of England dan Norges Bank akan memberikan keputusan kebijakan masing-masing hari ini.
Di Asia Pasifik, Bank of Japan mempertahankan suku bunganya tidak berubah sebesar -0,10% saat mengeluarkan keputusan kebijakannya pada hari Rabu.
Sementara, China Evergrande Group (HK:3333) pada hari Rabu untuk sementara dapat meredakan kekhawatiran dari kejutan pasar yang akan segera terjadi akibat masalah krisis utangnya. Perusahaan pengembang properti itu mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan pembayaran bunga obligasi domestik dan People's Bank of China juga menyuntikkan uang tunai ke dalam sistem perbankan.
Investor dengan gugup menunggu apakah perusahaan dapat membayar bunga senilai $83,5 juta untuk obligasi luar negeri, yang jatuh tempo pada hari Kamis, serta liabilitas mencapai $300 miliar.
Sementara itu, Rusia memproduksi 173,99 ton emas periode antara Januari dan Juli, turun dari 176,30 ton yang diproduksi pada periode yang sama tahun 2020, Kementerian Keuangan negara itu mengatakan pada hari Rabu.
Di logam mulia lainnya, perak jatuh 1,34% ke 22,600 dan platinum turun0,23% di 993,70 pukul 11.09 WIB. Palladium stagnan di level 2.018,50 tetapi harga telah melonjak 6,2% pada hari Rabu, kenaikan satu hari terbesar sejak Maret 2020 - PT RIFAN
Sumber : investing.com