Tuesday, July 9, 2024

PT Rifan Financindo - Emas Dihantam Profit Taking

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia ambruk pada perdagangan kemarin. Sepertinya pelaku pasar mengambil posisi profit taking setelah harga sang logam mulia sempat mengalami reli.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.360,6/troy ons. Anjlok 1,26% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu dan menjadi koreksi harian terdalam sejak 21 Juni.

Aksi ambil untung alias profit taking rasanya sangat kental mempengaruhi kejatuhan harga emas. Maklum, harga aset ini mengalami reli sekitar 2 pekan terakhir.

Sepertinya aksi profit taking besar-besaran sedang terjadi. Pasar saham juga sedang kuat, sehingga mempengaruhi harga emas,” kata Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures, seperti diberitakan Bloomberg News. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks saham di New York ditutup di zona hijau. Indeks Nasdaq Composite bahkan menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa.

Ini menandakan investor sedang memiliki minat yang tinggi terhadap aset berisiko. Alhasil, aset aman (safe haven) seperti emas menjadi kurang seksi.

“Namun, saya meyakini harga emas bisa lebih tinggi lagi dengan ekspektasi The Fed (Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat/AS) akan menurunkan suku bunga,” lanjut Haberkorn.

Mengutip CME FedWatch, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat diperkirakan menurunkan Federal Funds Rate pada September dengan peluang 69,7%. Suku bunga acuan diperkirakan turun lagi pada Desember, dengan kemungkinan 47,1%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 54,1. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sedangkan indikator Stochastic RSI tercatat 58,17. Masih menghuni zona beli (long).

Dalam waktu dekat, sepertinya harga emas masih akan bergerak sideways. Ada peluang naik menuju titik resisten terdekat di US$ 2.370/troy ons. Namun kemungkinan titik ini akan menjadi pembalikan.

Sebab kemudian rasanya harga emas akan bergerak turun dengan US$ 2.346/troy ons sebagai target support. Jika tertembus, maka US$ 2.336/troy ons bisa menjadi target selanjutnya - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

Monday, July 8, 2024

PT Rifan - Investor Cairkan Cuan, Harga Emas Hari Ini Turun

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia bergerak turun pada perdagangan pagi ini. Koreksi yang terjadi setelah harga melesat akhir pekan lalu.

Harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.385,3/troy ons. Turun 0,23% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Sepertinya investor melakukan profit taking setelah harga sang logam mulia melesat. Pada Jumat, harga melonjak 1,44% ke US$ 2.390,8/troy ons, tertinggi sejak 21 Mei.

Sepanjang pekan lalu, harga emas membukukan kenaikan 2,51% secara point-to-point. Jadi tidak heran investor tergoda untuk mencairkan cuan.

Lonjakan harga emas dipicu oleh perkembangan di Amerika Serikat (AS). Akhir pekan lalu, US Bureau of Labor Statistics melaporkan data ketenagakerjaan periode Juni.

Bulan lalu, perekonomian Negeri Adidaya menciptakan 206.000 lapangan kerja  non-pertanian (non-farm payroll). Memang lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yang memperkirakan di 190.000, tetapi lebih rendah ketimbang Mei yang direvisi dari 272.000 menjadi 218.000.

Angka non-farm payroll April juga direvisi ke bawah dari 165.000 menjadi 108.000. Sementara tingkat pengangguran Juni tercatat 4,1%, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 4%, 

Perkembangan ini menunjukkan bahwa perekonomian Negeri Adikuasa mulai ‘mendingin’ akibat kebijakan moneter ketat, di mana suku bunga acuan saat ini berada di level tertinggi dalam 22 tahun terakhir. Artinya, mungkin AS sudah butuh pelonggaran moneter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya resesi.

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September kini mencapai 72,5%. Naik dibandingkan kemarin yang sebesar 72,2%.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap menghuni zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,14. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun, perlu diperhatikan indikator Stochastic RSI sudah berada di 92,69. Sudah di atas 80. yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, harga emas sepertinya akan mengalami koreksi. Harga sudah menembus pivot point di US$ 2.387/troy ons. Oleh karena itu, sepertinya target support US$ 2.378-2.375/toy ons sudah terkonfirmasi.

Apabila masih kuat menanjak, maka US$ 2.388/troy ons berpotensi menjadi target resisten terdekat. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik lagi ke rentang US$ 2.392-2.394/troy ons - PT RIFAN

Sumber : bloomberg

 

Friday, July 5, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Futures Emas Lebih Tinggi Pada Masa Dagang Eropa

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Eropa pada Kamis.

Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD2,00 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,17%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.327,40 dan resistance pada USD2.374,50.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,19% dan diperdagangkan pada USD104,88.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan September jatuh 0,91% dan diperdagangkan pada USD30,56 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan September naik 0,62% dan diperdagangkan pada USD4,56 per pon - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Thursday, July 4, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Naik Lebih Dari 1% Ke Level Tertinggi Dua Minggu

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik lebih dari 1% ke level tertinggi dalam hampir dua minggu pada hari Rabu. Naiknya harga emas dunia didorong oleh peningkatan spekulasi untuk penurunan suku bunga pada bulan September oleh Federal Reserve setelah data terbaru dari AS menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja melemah.

Kompleks logam mulia, serta logam dasar, mengalami reli di seluruh papan atas data ADP dan klaim pengangguran yang memperkuat narasi 'ekonomi melemah' yang kemungkinan akan mengarah pada penurunan suku bunga pertama pada bulan September," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

Aplikasi pertama kali untuk tunjangan pengangguran di AS meningkat minggu lalu, sementara jumlah orang yang menerima tunjangan pengangguran meningkat lebih jauh ke level tertinggi 2,5 tahun pada akhir Juni, sesuai dengan pendinginan bertahap di pasar tenaga kerja.

Ukuran aktivitas sektor jasa AS merosot ke level terendah empat tahun pada bulan Juni di tengah penurunan tajam dalam pesanan, yang berpotensi menunjukkan kehilangan momentum dalam ekonomi pada akhir kuartal kedua.

Setelah data AS, dolar tergelincir ke level terendah dalam dua minggu, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lain, sementara imbal hasil pada surat utang pemerintah AS 10 tahun acuan turun - RIFAN FINANCINDO

Sumber  : liputan6

 

Wednesday, July 3, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Kemarin Turun Tipis, Simak Proyeksi Harga Emas Hari Ini

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia turun tipis pada perdagangan kemarin. Sepertinya pelaku pasar masih mencerna pernyataan terbaru dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.330,1/troy ons. Turun 0,09% dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, harga emas membukukan kenaikan 0,43% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang harga berkurang 0,88%.

Malam tadi waktu Indonesia, Gubernur The Fed Jerome ‘Jay’ Powell berbicara di forum Bank Sentral Eropa (ECB) di Sintra, Portugal. Dalam kesempatan itu, Powell memberikan kisi-kisi soal arah kebijakan suku bunga acuan.

Inflasi di Negeri Paman Sam, kata Powell, memang sudah dalam laju menurun. Namun pihaknya masih ingin memastikan bahwa penurunan itu berkelanjutan.

Ekonomi AS kuat demikian pula pasar tenaga kerja. Kami punya waktu, dan itu yang akan kami lakukan,” tegas Powell, seperti diwartakan Bloomberg News.

Sepertinya investor membaca pernyataan itu sebagai sikap The Fed yang masih bersabar sebelum menurunkan suku bunga acuan. Akibatnya, pasar pun gamang apakah The Fed bisa menurunkan suku bunga acuan dalam rapat September mendatang.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), sebenarnya emas masih berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 50,39. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 59,47. Menempati area beli (long) dan lumayan kuat.

Namun, sepertinya harga emas masih akan mengalami koreksi terbatas. Target support terdekat adalah US$ 2.329-2.328/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.335/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun US$ 2.328/troy ons akan menjadi pivot point. Jika mampu bangkit, maka harga emas bisa naik menuju US$ 2.338/troy ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

 

Tuesday, July 2, 2024

PT Rifan Financindo - Emas Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar Semester I-2024

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi sepanjang Januari-Juni atau semester I-2024 sebesar 1,07%. Komoditas apa saja yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi?

Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengumumkan komoditas dari kelompok harga bergejolak atau volatile foods lebih sering menjadi penyumbang inflasi. Menurut komoditas, ada 2 yang menjadi penyumbang inflasi terbesar.

Komoditas emas perhiasan dan Sigaret Kretek Mesin (SKM) menjadi komoditas penyumbang inflasi dalam 6 bulan berturut-turut," kata Imam.

Sebagai informasi, pada kuartal II-2024 harga emas dunia naik 4,12%. Pada semester I-2024, harga emas melonjak 12,69%.

Secara historis, lanjut Imam, secara umum inflais tengah tahun memang disumbangkan oleh komponen harga bergejolak. Ini terjadi dalam 6 tahun terakhir.

Hal ini ditunjukkan dari inflasi harga bahan makanan yang tinggi dalam 6 tahun terakhir," ujarnya - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

Monday, July 1, 2024

PT Rifan - Pemilik Emas Siap Siap Sport Jantung, Ada Kabar Genting Dari AS

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia dibuka melemah pada perdagangan hari ini jelang rilis risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (FOMC) pekan ini. Investor juga menantikan sinyal mengenai arah kebijakan suku bunga saat pidato kepala The Fed, Jerome Powell, di pekan ini.

Mengutip data Refinitiv harga emas dunia di pasar spot tercatat US$2.323,65 per troy ons, melemah 0,1% pada perdagangan Senin pukul 06.00 WIB.

Menjelang FOMC Minutes biasanya pasar akan cenderung lebih berombak, lantaran market menghadapi ketidakpastian lagi dari the Fed yang membuat pelaku pasar wait and see. Risalah FOMC sendiri diperkirakan akan dirilis pada Kamis.

Sejauh ini, soal suku bunga the Fed, dot plot terkini menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan hanya memperkirakan satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini dan empat kali penurunan pada tahun 2025.

Jerome Powell yang akan mengisi acara Diskusi Panel Kebijakan oleh Forum Bank Sentral Eropa (ECB) tentang Perbankan Sentral 2024 di Sintra, Portugal diharapkan para pelaku pasar dapat memberikan gambaran jelas mengenai kebijakan suku bunganya saat ini, 

Cukup penting diperhatikan bagaimana komentar Powell terhadap kondisi ekonomi global terkini dan prospek kebijakan moneter the Fed mendatang, terutama kini memasuki semester II/2024 sudah semakin dekat dengan pemilu AS.

Pada akhir pekan, Jumat, ada data penting dari AS yang masih terkait dengan pasar tenaga kerja, yakni jumlah pekerjaan tercatat selain pertanian atau Non Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran.

Menurut penghimpun data Trading Economic, NFP diperkirakan bisa turun ke 180.000 pekerjaan periode Juni 2024 dari bulan sebelumnya sebesar 272.000 pekerjaan. Sementara untuk tingkat pengangguran di periode yang sama diproyeksikan akan bertahan di 4%.

Jika melihat banyaknya data pasar tenaga kerja yang akan rilis di awal pekan bulan Juli ini sesuai dengan ekspektasi, ini akan memberikan harapan pada kebijakan bank sentral AS yang lebih baik terhadap prospek suku bunga. Sebaliknya, jika pasar tenaga kerja masih lanjut tetap ketat, maka tren higher for longer masih tetap bertahan lama - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia