Wednesday, July 24, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berputar Di Sekitar $2.400

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak sedikit di perdagangan Asia pada hari Selasa, melayang di sekitar posisi terendah 11 hari karena para pedagang mencari kejelasan lebih lanjut tentang politik dan kebijakan moneter AS, terutama menjelang pertemuan Federal Reserve minggu depan.

Di antara logam industri, harga tembaga turun pada hari Selasa, memperpanjang penurunan tajam dalam beberapa sesi terakhir di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi di negara pengimpor tembaga terbesar di dunia, China.

Spot gold naik 0,1% menjadi $2.398,38 per ons, sementara gold futures naik 0,2% menjadi $2.399,40 per ons pada pukul 00.33 WIB (11.33 WIB) - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Tuesday, July 23, 2024

PT Rifan Financindo - Sebelum Putuskan Jual Atau Beli, Cek Ramalan Harga Emas Hari Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Ke depan, bagaimana prospek harga sang logam mulia?

Harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.406,77/troy ons. Naik 0,48% dibandingkan akhir pekan lalu.

Lalu bagaimana proyeksi harga emas untuk hari ini? Berapa target harga yang mesti dicermati pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 54,89. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 5,78. Jauh di bawah 20 yang berarti jenuh jual

Oleh karena itu, peluang harga emas untuk naik masih terbuka. Cermati pivot point di US$ 2.409/troy ons. Jika tertembus, maka target resisten US$ 2.412-2.426/troy ons akan terkonfirmasi.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.399/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas turun lagi menuju US$ 2.382/troy ons.

Bertabur Sentimen Positif

Berbagai sentimen yang ada mendukung kenaikan harga emas. Pertama, Joseph ‘Joe’ Biden memutuskan untuk mundur dari kontestasi pemilihan presiden Amerika Serikat (AS). Biden mendorong Wakil Presiden Kamala Harris untuk maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk bertarung melawan Donald Trump dalam pilpres November mendatang.

Ketidakpastian meningkat saat ini. Kita tidak punya sejarah di mana ada kandidat yang maju tanpa prosedur yang semestinya. Jadi sekali lagi kita berada di situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Matt Maley, Chief Market Strategist di Miiler Tabak + Co, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Perkembangan ini membuat investor memilih menempatkan dana di aset yang dipandang aman (safe haven). Salah satunya adalah emas. Peningkatan permintaan akan membuat harga emas kian berkilau.

Kedua, masih terkait pilpres AS, ketidakpastian calon dari Partai Demokrat membuat jalan Trump kembali ke Gedung Putih sepertinya makin mulus. Ini menjadi beban bagi langkah dolar AS. 

Dalam wawancara dengan Bloomberg Businessweek bulan lalu, Trump menegaskan bahwa dolar AS yang kuat akan mengurangi daya saing Negeri Adikuasa di pasar global. Pernyataan senada kemudian juga dilontarkan oleh JD Vance, calon wakil presiden yang akan mendampingi Trump.

Reaksi yang langsung terjadi (dari pengunduran diri Biden di pilpres AS) adalah sentimen negatif bagi dolar AS. Namun rasanya terlalu cepat untuk menyimpulkan itu. Situasi akan tergantung dari kesan pertama terhadap Harris, siapa calon presiden pilihannya, dan bagaimana dinamika polling,” terang Olga Yangol, Head of Emerging Markets Research and Strategy di Credit Agricole, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Dolar AS dan emas memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Saat mata uang Negeri Adidaya melemah, biasanya harga emas malah naik.

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS terdepresiasi, maka emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan naik dan harga pun mengikuti.

Ketiga adalah arah suku bunga acuan AS. Mengutip CME FedWatch, peluang pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 92,6%. Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega pun kemungkinan masih akan menurunkan suku bunga acuan 25 bps lagi pada November, probabilitasnya adalah 63%.

Tidak selesai sampai di situ, suku bunga acuan Negeri Adidaya masih bisa turun lagi 25 bps pada Desember dengan kemungkinan 50,3%. Artinya, bukan tidak mungkin suku bunga turun 3 kali atau 75 bps ke 4,5-4,75% sampai akhir tahun.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun -PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

 

Monday, July 22, 2024

PT Rifan - Cetak Rekor Terus, Harga Emas Diramal Bakal Ke U$2.600/Troy Ons

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia diperkirakan akan terus gemilang sepanjang 2024 hingga awal 2025. Rekor-rekor baru akan diproyeksi akan terus tercipta.

Bank investasi JP Morgan pun meningkatkan target harga emasnya untuk tahun ini dan 2025.

Harga emas diperkirakan akan naik ke US$2,500 per Troy ons pada akhir 2024, menurut perkiraan JP Morgan Research.

Arah perjalanan masih lebih tinggi pada beberapa kuartal mendatang, memperkirakan harga rata-rata US$2,500/oz pada kuartal keempat 2024 dan US$2,600/oz pada 2025, dengan risiko masih condong ke arah yang melampaui batas sebelumnya," menurut Gregory Shearer, Kepala Strategi Logam Dasar dan Mulia di JP Morgan.

Sebagai catatan prediksi harga emas didasarkan pada perkiraan ekonomi JP Morgan yang memperkirakan inflasi inti AS akan melambat menjadi 3,5% pada tahun 2024 dan 2,6% pada tahun 2025.

Emas Dunia Kembali Catatkan Rekor Harta Tertinggi

Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada Selasa didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal reserve atau The Fed.

Harga emas pada perdagangan Selasa ditutup di US$2.468,57 per troy ons, naik 1,92% dibandingkan posisi sebelumnya.

Emas melonjak ke level tertinggi baru sepanjang masa meskipun data penjualan ritel inti lebih kuat dari perkiraan, didorong oleh Powell yang mengindikasikan kemarin bahwa The Fed semakin yakin bahwa inflasi kembali menuju targetnya," kata Tai Wong, pedagang logam independen berbasis di New York seperti dikutip Reuters.

Ini pada dasarnya menandai pemotongan harga pada bulan September kecuali bencana inflasi dalam beberapa minggu mendatang."

Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Senin mengatakan tiga pembacaan inflasi AS selama kuartal kedua tahun ini "menambah keyakinan" bahwa laju kenaikan harga kembali ke target The Fed secara berkelanjutan, pernyataan yang menunjukkan peralihan ke penurunan suku bunga mungkin tidak akan lama lagi.

Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar menilai ada peluang bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed mulai pangkas suku bunga pada September. Probabilitas mencapai 91,7 suku bunga turun pertama kali sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%-5,25%.

Pemangkasan tersebut berlanjut pada dua pertemuan berikutnya, masing-masing 25 basis poin pada pertemnuan November dan satu lagi pada Desember.

Sehingga pada akhir tahun suku bunga The Fed berada di kisaran target 4,50%-4,75% dengan penurunan tiga kali dalam setahun.

Optimisme ini yang membuat emas diperkirakan jadi komoditas yang berjaya pada 2024 hingga awal 2025 - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia

 

Friday, July 19, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Investor Belum Puas Profit Taking, Harga Emas Terbanting

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin. Sepertinya investor masih belum puas mengeruk keuntungan dari sang logam mulia, yang memang sebelumnya mengalami reli panjang.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di posisi US$ 2.444,2/troy ons Turun 0,7% dibandingkan hari sebelumnya.

Dengan demikian, harga emas sudah turun 2 hari beruntun. Selama 2 hari tersebut, harga terpangkas 0,96%.

Koreksi ini terjadi usai harga emas mencetak rekor tertinggi. Pada Selasa, harga emas ditutup di US$ 2.468,3/troy ons yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Meski turun 2 hari berturut-turut, emas masih bertahan di tren positif. Selama seminggu terakhir, harga masih naik 1,19% secara point-to-point. Dalam sebulan ke belakang, harga bertambah 4,95%.

Oleh karena itu, tidak heran masih ada pelaku pasar yang memasang posisi ambil untung (profit taking). Sebab, keuntungan yang bisa dikeruk dari harga emas memang masih menggiurkan.

Aksi profit taking ini yang sepertinya menjadi beban bagi gerak harga emas.

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih setia di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 63,86. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 69.03. Menghuni area beli (long) dan cukup kuat.

Namun sepertinya fase konsolidasi harga emas belum selesai. Harga emas masih mungkin turun lagi, tetapi sudah kian terbatas.

Target support terdekat ada di US$ 2.441/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.411/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.465/troy ons. Ini sekaligus menjadi pivot point sehingga apabila tertembus maka target resisten US$ 2.477-2.485/troy ons akan terkonfirmasi - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

 

Thursday, July 18, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Tekor Usai Cetak Rekor

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin. Koreksi yang terjadi usai harga sang logam mulia menorehkan rekor tertinggi sepanjang masa.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.460,7/troy ons. Turun 0,31% dari hari sebelumnya.

Harga emas dunia mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada Selasa, dengan ditutup di US$ 2.468,3/troy ons.

Sepertinya investor mengambil posisi profit taking usai rekor tersebut. Harga emas juga sudah menjalani reli yang lumayan panjang,

Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 3,72% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga terangkat 5,7%.

Namun sepertinya prospek harga emas masih cerah. Sebab, pemangkasan suku bunga acuan, terutama di Amerika Serikat (AS), rasanya sudah di depan mata.

Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September adalah 95,9%. Naik dibandingkan kemarin yang 91,7%.

Kemudian, suku bunga acuan Negeri Paman Sam diperkirakan bisa turun 25 bps lagi pada November. Peluangnya adalah 61,2%.

Perkembangan itu dipicu oleh pernyataan terbaru dari pejabat teras The Fed. Christopher Waller, Anggota Dewan Gubernur The Fed, menyebut penurunan suku bunga acuan sudah kian dekat.

Saya meyakini bahwa data terakhir konsisten bahwa kita menuju soft landing. Memang kita belum sampai di tujuan, tetapi saya yakin kita semakin dekat dengan penurunan suku bunga,” tegas Waller dalam sebuah acara di Kansas City, seperti diwartakan Bloomberg News.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 68,04. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun perlu menjadi perhatian, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).

Oleh karena itu, harga emas masih berisiko turun. Target koreksi terdekat adalah US$ 2.454/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.438/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target resisten terdekat adala US$ 2.471/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membawa harga emas naik lagi menuju US$ 2.483/troy ons - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

 

Wednesday, July 17, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Ketahanan Dolar Membatasi Kenaikan Emas, Trump Menjadi Fokus

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pemulihan pada dollar menghambat kenaikan emas, terutama karena greenback rebound dari level terendah lebih dari satu bulan minggu ini.

Dolar didukung terutama oleh meningkatnya spekulasi bahwa Trump akan mengamankan masa jabatan kedua. Hal ini terjadi karena upaya pembunuhan yang gagal terhadap mantan presiden tersebut tampaknya telah sangat meningkatkan popularitasnya, menempatkannya di depan Joe Biden dalam pemilihan presiden.

Trump diperkirakan akan memberlakukan lebih banyak kebijakan perdagangan proteksionis, yang berpotensi meningkatkan inflasi dan mendukung dolar - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing



Tuesday, July 16, 2024

PT Rifan Financindo - Soal Suku Bunga The Fed Mencair, Pemilik Emas Siap Pesta Pora

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik ke level tertinggi dalam dua bulan pada hari Senin, dibantu oleh harapan penurunan suku bunga dari Federal Reserve karena para pedagang menunggu komentar lebih lanjut dari pejabat Fed untuk mengukur waktu pemotongan tersebut.

Berdasarkan data Refinitiv pada awal perdagangan Selasa harga emas dunia tercatat US$2.422,04 per troy ons. Sama seperti penutupan perdagangan Senin yang naik 0,45%.

Jalur harga emas dan perak akan terus sideways menuju harga yang lebih tinggi dan saya tidak akan terkejut melihat rekor tertinggi baru di sini dalam beberapa minggu mendatang atau bahkan lebih cepat," kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Senin mengatakan tiga pembacaan inflasi AS selama kuartal kedua tahun ini "menambah keyakinan" bahwa laju kenaikan harga kembali ke target The Fed secara berkelanjutan, pernyataan yang menunjukkan peralihan ke penurunan suku bunga mungkin tidak akan lama lagi.

Pada kuartal kedua, sebenarnya, kami berhasil mencapai beberapa kemajuan" dalam mengendalikan inflasi, kata Powell pada sebuah acara di Economic Club of Washington. "Kami memiliki tiga pembacaan yang lebih baik, dan jika Anda menghitung rata-ratanya, itu adalah hasil yang cukup bagus."

Harga konsumen pada kuartal kedua naik pada laju tahunan sebesar 2,1%, tidak termasuk komponen makanan dan energi yang bergejolak, dan indeks tersebut cenderung lebih tinggi daripada indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi yang disukai oleh The Fed. Data PCE untuk bulan Juni baru akan dirilis minggu depan.

Apa yang kami sampaikan adalah bahwa menurut kami tidak tepat untuk mulai melonggarkan kebijakan sampai kami memiliki keyakinan yang lebih besar" bahwa inflasi akan kembali stabil ke angka 2%, lanjut Powell. "Kami telah menunggu hal itu. Dan menurut saya kami tidak memperoleh kepercayaan tambahan apa pun pada kuartal pertama, namun tiga pembacaan pada kuartal kedua, termasuk satu dari minggu lalu, sedikit menambah kepercayaan diri - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cncbindonesia