Wednesday, August 7, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Komoditas Tertekan Di Tengah Kekhawatiran Resesi AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Kekhawatiran terhadap resesi AS memicu aksi jual global di pasar ekuitas, Senin terhadap sejumlah komoditas, termasuk minyak, gas alam, logam, dan produk agrikultur, meski penurunannya bervariasi.

Harga komoditas terpukul dalam beberapa minggu terakhir, dipengaruhi oleh lesunya ekonomi China sebagai pembeli utama, dengan harga minyak mentah turun sekitar lima persen minggu lalu, harga tembaga mencapai level terendahnya dalam empat bulan di London Metal Exchange, dan harga jagung hampir menyentuh posisi terlemahnya sejak tahun 2020.

Komoditas telah mengalami tekanan penjualan sepanjang bulan lalu, yang berarti telah terjadi momentum crash (penurunan tajam) yang saat ini menghantam saham,” ujar analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Harga minyak mentah turun sekitar 1-1,5 persen pada Senin (8/5) dalam perdagangan yang fluktuatif. Penurunan ini lebih kecil dibandingkan indeks-indeks ekuitas utama yang terdampak kekhawatiran atas resesi AS. Potensi berkurangnya permintaan minyak juga diredam oleh stabilisasi harga di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Israel dan AS tengah bersiap menghadapi eskalasi yang semakin serius di Timur Tengah setelah Iran dan sekutunya, Hamas dan Hizbullah, bersumpah akan membalas Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas dan seorang komandan militer Hizbullah minggu lalu.

“(Faktor) geopolitik, misalnya kekhawatiran akan adanya gangguan pasokan dari Timur Tengah, dan tumbuhnya keyakinan bahwa OPEC tidak akan mengurangi pemangkasan (produksi) secara sukarela, menopang (harga) minyak dibandingkan dengan ekuitas,” ujar analis PVM, Tamas Varga, kepada kantor berita Reuters.

Harga tembaga anjlok lebih dari tiga persen ke posisi terendahnya dalam empat setengah bulan terakhir karena prospek permintaan yang memburuk di China dan AS, dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, sehingga memicu aksi jual logam yang digunakan untuk sektor kelistrikan dan konstruksi itu.

Harga emas terbaru turun 2,7 persen.

Harga emas relatif lebih baik daripada logam-logam lain ketika orang-orang khawatir akan resesi. Namun, emas juga akan berada di bawah tekanan karena orang-orang menjualnya untuk mempertahankan margin mereka di pasar-pasar lain,” ujar analis Liberum, Tom Price.

Aksi jual besar-besaran di pasar ekuitas dunia dan pasar keuangan lainnya hari ini juga telah menekan harga gandum, jagung, dan kedelai karena adanya sentimen untuk menghindari risiko," ujar Matt Ammermann, manajer risiko komoditas StoneX - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

 

Tuesday, August 6, 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Ikut Jatuh Terseret Ketakutan Resesi AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia merosot lebih dari 1% pada perdagangan Senin dan terjabak dalam arus aksi jual pasar global. Aksi ini didorong oleh meningkatnya kekhawatiran ekonomi.

Pelemahan harga emas ini tetap terjadi meskipun sejumlah analis menyebutkan bahwa aksi jual ini hanya berlangsung sementara karena emas adalah instrumen safe haven.

Harga emas di pasar spot turun 1,6% menjadi USD 2.403,39 per ons. Sementara harga emas berjangka AS turun 1% menjadi USD 2.444,10 per ons.

Harga perak spot juga turun 4,9% menjadi USD 27,15 per ons .

Wall Street jatuh, karena kekhawatiran Amerika Serikat akan terjerumus ke dalam resesi menyusul data ekonomi yang lemah minggu lalu menyebar ke seluruh pasar global.

Aksi jual autokatalis platinum dan paladium juga mencerminkan meningkatnya kekhawatiran atas permintaan industri.

Platinum turun 4,4% menjadi USD 916,05 per ons dan paladium turun 3,4% menjadi USD 859,25 per ons setelah mencapai titik terendah sejak Agustus 2018.

Kedua logam tersebut digunakan dalam knalpot mesin untuk mengurangi emisi.

Keputusan Fed

Pasar sekarang memperkirakan bank sentral akan memangkas sebanyak 50 basis poin dalam pertemuan bulan September.

Meningkatnya ketegangan geopolitik dan harapan baru-baru ini untuk pemangkasan suku bunga Fed yang lebih besar akan menciptakan kondisi yang mendukung bagi emas batangan. Pada akhirnya, emas akan mampu mencetak rekor tertinggi baru setelah ketegangan mereda," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6

 

Monday, August 5, 2024

PT Rifan - Futures Emas Lebih Tinggi Pada Masa Dagang Eropa

 


PT RIFAN BANDUNG - Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Eropa pada Jumat.

Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD2,00 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 1,54%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.391,60 dan resistance pada USD2.519,05.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,71% dan diperdagangkan pada USD103,46.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan September naik 2,73% dan diperdagangkan pada USD29,25 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan September naik 0,49% dan diperdagangkan pada USD4,10 per pon - PT RIFAN

Sumber : investing

Friday, August 2, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Tipis Setelah Dolar AS Perkasa

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melemah tipis pada perdagangan Kamis, 1 Agustus 2024 seiring kenaikan dolar Amerika Serikat (AS) atau dolar AS setelah emas batangan mencapai level tertinggi dalam dua minggu pada awal sesi perdagangan.

Hal ini karena harapan penurunan suku bunga pada September 2024 dan permintaan aset safe haven  sehingga fokus beralih ke data penggajian nonpertanian AS yang rilis Jumat waktu setempat.

Harga emas spot turun sekitar 0,4 persen menjadi USD 2.438,32 per ounce pada pukul 18.03 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juli 2024 pada awal sesi perdagangan. Harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen menjadi USD 2.480,8.

Dolar AS menguat hingga 0,3 persen setelah jatuh pada hari sebelumnya seiring bank sentral terus mengguncang pasar uang. Di sisi lain, harga perak di pasar spot turun 2,4 persen menjadi USD 28,33. Harga platinum merosot 1,3 persen menjadi USD 963,05, dan palladium tergelincir 2,2 persen menjadi USD 904,71.

Sementara itu, bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga pada pertemuan Rabu, 31 Juli 2024. Ketua the Fed Jerome Powell menuturkan, suku bunga dapat dipangkas paling cepat pada September jika ekonomi AS mengikuti jalur yang diharapkan.

“Pasar sepenuhnya berpandangan kita akan alami pemangkasan suku bunga pada September, dan ada beberapa orang di pasar yang membicarakan kemungkinan pemangkasan suku bunga 50 basis poin dari the Federal Reserve,” ujar Head of Commodity Strategiest TD Securities, Bart Melek - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

 

Thursday, August 1, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas, Terbang Karena The Fed, Bisa Lanjut Reli Karena Iran

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia merangsek naik pasca pengumuman hasil pertemuan Federal Reserve (FOMC) yang memantik pasar dalam euforia.

Penguatan harga emas karena sentimen suku bunga bisa semakin melaju menyusul ketegangan yang meningkat di Timur Tengah pasca pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel di Iran.

Harga emas di pasar spot di New York ditutup naik 1,53% tadi malam ke level US$2.447,60 per troy ounce, pasca Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan ada kemungkinan pemangkasan bunga acuan bisa dilakukan pada September.

Pagi ini, pada pembukaan pasar Asia, emas spot bergerak stabil di kisaran US$2.447,23 per troy ounce.

Sentimen penurunan bunga The Fed telah mengantarkan harga emas berulang memecahkan rekor. Namun, bulan Juli lalu akan menjadi bulan terbaik bagi emas, setelah Maret lalu.

Dalam perdagangan intraday kemarin, harga emas sempat menyentuh US$2.450,9 per troy ounce, mendekati level tertinggi sepanjang masa di posisi US$2.483,73 yang terjadi pada 17 Juli lalu.

Suku bunga yang lebih rendah akan menaikkan pamor emas lebih tinggi karena logam mulia ini merupakan aset investasi yang tidak memberikan imbal hasil.

Selama Juli ini, harga emas telah mencatat kenaikan 5,3%, kenaikan bulanan terbesar sejak Maret lalu.

"Bila kita melihat, misalnya, inflasi bergerak turun dengan cepat atau kurang lebih sesuai ekspektasi, pertumbuhan tetap cukup kuat dan pasar tenaga kerja konsisten dengan kondisi saat ini, maka saya kira penurunan suku bunga bisa jadi menjadi pembahasan pada pertemuan [FOMC] pada September nanti," kata Gubernur The Fed Jerome Powell.

Ketegangan Timteng

Harga emas bukan hanya akan diuntungkan bila bunga The Fed mulai turun. Ketegangan di Timur Tengah seiring pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, oleh Israel di Iran, telah memicu kenaikan tensi ketegangan di kawasan tersebut.

Iran dalam laporan yang dilansir oleh New York Times, menyatakan akan membalas perbuatan Israel tersebut dengan melakukan aksi serangan balasan. Ini membuat prospek perdamaian di Timur Tengah semakin jauh dari harapan.

Sumber : bloomberg

 

Wednesday, July 31, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Futures Emas Lebih Tinggi Pada Masa Dagang Asia

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Futures emas lebih tinggi pada masa dagang Asia pada Selasa.

Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD2,00 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,24%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.398,20 dan resistance pada USD2.449,30.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,07% dan diperdagangkan pada USD104,39.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan September naik 0,52% dan diperdagangkan pada USD28,01 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan September jatuh 0,97% dan diperdagangkan pada USD4,05 per pon - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Tuesday, July 30, 2024

PT Rifan Financindo - Data Inflasi PCE Amerika Kerek Harga Emas

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan akhir pekan lalu. Data ekonomi di Amerika Serikat (AS) menopang kenaikan harga sang logam mulia.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.386,5/troy ons. Naik 0,96% dibandingkan hari sebelumnya.

Namun, kenaikan ini tidak bisa membantu kinerja harga emas sepanjang pekan lalu. Secara mingguan, harga emas membukukan koreksi 0,35%.

Maklum, harga komoditas ini sempat anjlok lebih dari 1% pada Kamis

Akhir pekan lalu, US Bureau of Economic Analysis merilis data Personal Consumption Expenditure (PCE). Ini adalah indikator inflasi yang menjadi referensi bank sentral Federal Reserve.

Pada Juni, laju inflasi PCE inti (core) berada di 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih tinggi dibandingkan Mei yang sebesar 0,1% mtm. Namun, angka 0,2% adalah yang kedua terendah sepanjang 2024.

Sementara laju PCE umum pada Juni berada di 0,1%. Juga lebih tinggi ketimbang Mei yang sebesar 0%. Akan tetapi, realisasi Juni juga menjadi yang terendah kedua pada tahun ini.

Sedangkan laju PCE inti tahunan (year-on-year/yoy) pada Juni adalah 2,6%. Sama seperti posisi Mei, sehingga menjadi yang terendah sepanjang 2024.

Adapun laju PCE umum secara tahunan pada Juni ada di 2,5%. Melambat dibandingkan Mei yang sebesar 2,6% yoy dan menjadi yang terendah sejak Februari.

“Data yang mixed cenderung melambat ini menandakan tekanan inflasi dan aktivitas ekonomi mendingin. Ini membuka jalan bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan,” kata Fawad Razaqzada, Analis di Forex.com, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Berdasarkan CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga acuan Negeri Paman Sam sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September mencapai 87,7%. Kemudian Federal Funds Rate bisa turun 25 bps lagi pada November, dengan kemungkinan 63%.

Lalu suku bunga acuan bisa turun 25% lagi pada Desember, probabilitasnya 58.7%. Jadi, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan rekan bisa menurunkan suku bunga acuan 3 kali atau 75 bps sepanjang tahun ini.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas kembali masuk zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 52,72. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 26,42. Masih menghuni area jual (short).

Dalam waktu dekat, harga emas masih berpeluang naik. Target resisten terdekat ada di US$ 2.391/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.412/troy ons berpotensi menjadi target selanjutnya.

Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.359/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas jatuh menuju US$ 2.328/troy ons - PT RIFAN FINANCINDO
 
Sumber : bloomberg