Friday, September 25, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Emas Retro Di Pegadaian Naik Saat Emas Dunia Nyungsep

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian hari ini, Kamis, bervariasi, ada yang turun, stagnan, dan ada yang naik, padahal dalam 3 hari terakhir harga emas dunia sedang nyungsep.

Berdasarkan pengamatan Tim Riset CNBC Indonesia ketika harga emas dunia turun, maka akan diikuti emas batangan di Pegadaian 2 hari setelahnya, harga emas dunia pada perdagangan Rabu merosot 1,9% ke US$ 1.863.54/troy ons, sementara dalam 3 hari terakhir total pelemahannya sebesar 4,42%.

Tetapi memang tidak selalu ikut turun, sebab selain emas dunia, harga emas di Pegadaian juga dipengaruhi kurs rupiah, serta supply-demand, pegadaian menjual 3 jenis emas Antam dan emas UBS berbagai satuan.

Berdasarkan data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam standar hari ini bervariasi ada yang turun ada yang stagnan. Penurunan terjadi di satuan 1 gram hingga 5 gram. Satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.058.000/batang turun 0,09%.

Sementara satuan 0,5 gram dan 10 gram ke atas stagnan, emas Antam retro, jenis emas Antam yang pergerakannya paling volatil atau naik turun paling tinggi, hari ini menguat di semua satuan, kecuali 0,5 gram yang stagnan. Satuan 1 gram naik 0,1% menjadi Rp 978.000/batang. Sementara satuan 100 gram naik 0,11% ke Rp 97.735.000/batang.

Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018

Emas Antam batik, jenis emas Antam yang paling mahal ketimbang yang lainnya hari ini melemah. Satuan 0,5 gram hari ini dibanderol Rp 622.000/batang, turun 0,16%. Sementara, satuan Rp 1.179.000/batang, turun 0,17%. Pegadaian hanya menjual emas Antam batik satuan 0,5 gram dan 1 gram - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Thursday, September 24, 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Turun Jelang Rilis Data Pengangguran Di AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali turun pada Kamis pagi jelang pengumuman data klaim pengangguran di Amerika Serikat yang akan dirilis belakangan untuk mengukur kecepatan pemulihan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Harga emas berjangka turun 0,50% ke $ 1.859,00 per ons pukul 11.00 WIB menurut data Investing.com dan XAU / USD berkurang 0,40% di $ 1.855,90.

Indeks dolar AS naik tipis 0,03% di 94,468 di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi di Eropa dan AS sehingga menambah ancaman atas ancaman virus kedua.

Kegiatan bisnis AS melambat pada bulan September kendati peningkatan sektor manufaktur mampu mengurangi sentimen turunnya sektor jasa. Investor kini menunggu data mingguan klaim pengangguran AS yang memperkirakan sedikit turun namun tetap tinggi.

Sementara pertumbuhan bisnis kawasan Euro pun terhenti bulan ini karena anjloknya industri jasa terdampak pandemi yang mendorong pemerintah untuk memberlakukan kembali pernyataan, survei menunjukkan.

Pejabat Federal Reserve pada hari Rabu naik menambah meyakinkan investor bahwa bank sentral AS akan menjaga kebijakan moneter tetap longgar selama bertahun-tahun untuk menurunkan tingkat pengangguran dan suku bunga akan tetap menjadi tetap 0% sampai inflasi mencapai target 2%.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK: ANTM ) turun Rp5.000 dari Rp1.007.000 pada Rabu kemarin menjadi Rp1.002.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.44 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Wednesday, September 23, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Trump Kecam China Lagi Soal Covid-19, Emas Siap Bangkit

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia masih terus tertekan akibat penguatan dolar AS. Namun ketegangan Washington dengan Beijing memberi ruang logam kuning itu untuk naik pagi ini, Rabu.

Pada 08.40 WIB, harga emas global di pasar spot menguat 0,13% ke US$ 1.902,27/troy ons. Kemarin harga emas melorot ke bawah US$ 1.900 dan ditutup di level US$ 1.899,28/troy ons.

Indeks dolar menguat ke level tertingginya dalam dua bulan dan menyebabkan harga emas tertekan. Dolar AS dan emas bergerak berlawanan. Ketika dolar AS menguat, harga emas cenderung melemah. Begitu juga sebaliknya.

Emas dibanderol dalam greenback, sehingga penguatan mata uang Negeri Paman Sam itu akan membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Di sisi lain, analis melihat penurunan emas saat ini juga disebabkan oleh faktor teknikal.

"Ketika kita melihat emas dan saham anjlok bersamaan, artinya investor butuh uang tunai. Logam mulia selalu menjadi sumber yang menarik untuk mendapatkan uang tunai. Hal tersebut merupakan faktor yang sudah berlalu, saat ini kami berpikir faktor dolar dan teknikal" kata Chris Gaffney dari TIAA Bank kepada Reuters.

"Dolar masih tetap kokoh dan secara fundamental memberatkan harga emas" lanjutnya.

The Fed selaku bank sentral AS juga masih akan mempertahankan stance dovish-nya mengingat pemulihan ekonomi ke depan masih penuh dengan ketidakpastian.

Sang ketua, Jerome Powell menegaskan bank sentral akan melakukan hal lebih banyak lagi untuk mencapai sasaran inflasi di angka rata-rata 2% dan mencapai maximum employment di hadapan kongres.

Diskusi seputar kelanjutan stimulus atau bantuan Covid-19 di AS antara partai republik dan demokrat sejak Agustus lalu juga membuat harga emas yang kala itu berada di level tertingginya langsung ambles.

Ketiadaan kabar baru seputar stimulus memang memberatkan sang logam kuning. Pasalnya sebagai aset untuk lindung nilai (hedging) kenaikan harga emas dipicu oleh adanya ekspektasi inflasi yang tinggi di masa depan.

Inflasi yang tinggi mencerminkan pasokan uang beredar yang banyak sehingga mengalami penurunan nilai (depresiasi). Hal ini dapat terjadi ketika stimulus besar-besaran masih akan digelontorkan oleh pemerintah maupun bank sentral.

Namun ada sedikit kabar yang membuat harga emas mampu bangkit dari level di bawah US$ 1.900/troy ons. Apalagi kalau bukan AS-China. Kemarin Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB soal Covid-19.

Lagi-lagi, mantan taipan properti AS itu menuduh dan menuntut China atas terjadinya pandemi Covid-19. "Kita harus meminta pertanggungjawaban bangsa yang melepaskan wabah ini ke dunia, China, "katanya dalam sambutan yang direkam pada hari Senin dan disampaikan dari jarak jauh ke Majelis Umum karena pandemi.

"Pemerintah China, dan Organisasi Kesehatan Dunia - yang secara virtual dikendalikan oleh China - secara keliru menyatakan bahwa tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia," lanjutnya.

"Belakangan, mereka dengan keliru mengatakan orang tanpa gejala tidak akan menyebarkan penyakit ... PBB harus meminta pertanggungjawaban China atas tindakan mereka." pungkas Trump.

Namun Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun menolak tuduhan Trump terhadap China sebagai hal yang "tidak berdasar" dan mengatakan "kebohongan yang diulang ribuan kali masih merupakan kebohongan."

Ketegangan antara dua raksasa ekonomi global yang terus tereskalasi dan tak menemukan titik temu membuat prospek pemulihan ekonomi global menjadi semakin tak menentu. Hal ini merupakan kabar baik untuk emas sebagai aset safe haven - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Tuesday, September 22, 2020

PT Rifan Financindo - Dolar AS Beringas, Harga Emas Pun Terhempas

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Semalam, pasar keuangan dan komoditas tertekan. Dolar AS yang bangkit menguat kembali menekan harga emas. Harga logam kuning itu merosot tajam.

Indeks dolar yang mengukur keperkasaan the greenback terkoreksi dan harga emas mulai bangkit. Pada 07.30 WIB harga logam mulia emas di pasar spot menguat 0,17% ke US$ 1.915,7/troy ons ketika indeks dolar turun 0,11%.

Pergerakan harga emas memang sangat sensitif terhadap dolar AS. Keduanya memiliki korelasi yang negatif. Artinya ketika dolar AS menguat maka harga emas cenderung terkoreksi. Emas yang dibanderol dalam dolar AS menjadi semakin mahal bagi pemegang mata uang lain ketika mata uang Paman Sam itu menguat.

Semalam indeks dolar menguat 0,8% dan emas terkoreksi 1,9%. Di saat yang sama, aset-aset keuangan seperti saham juga ambrol. Dini hari tadi tiga indeks saham AS ditutup di zona merah.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambles 1,84%. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite juga terpangkas dengan penurunan masing-masing 1,16% dan 0,13%.

Emas seharusnya diperdagangkan lebih tinggi ketika ada permintaan safe-haven tetapi ini semacam mengulang kembali peristiwa seperti di musim semi ketika aksi jual pasar terjadi, pelaku pasar telah menjual aset secara keseluruhan, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures kepada Reuters.

Indeks dolar sedang naik tinggi. Itu akan membebani komoditas secara umum, jadi jika Anda melihat semua komoditas: pasar pertanian, energi, logam, semuanya berada di bawah banyak tekanan, jadi itu salah satu bagian dari persamaan ketika dolar menguat," ungkap chief market strategist Blue Line Futures, Phil Streible.

Lebih lanjut Streible mengatakan pemicunya adalah hal yang sifatnya politis. Masalah seputar mandeknya stimulus tambahan juga membuat emas tertekan bahkan merosot dari level tertingginya pada Agustus lalu.

"Ini sebuah kemunduran dan penutupan di atas US$ 1.900 diperlukan untuk menahan tekanan dalam jangka pendek, tetapi sepertinya kita mungkin harus menguji koreksi terendah di US$ 1.863 pada tahap tertentu segera." kata Tai Wong selaku kepala trading derivatif khusus logam di BMO, mengutip Reuters.

Investor sekarang menunggu pidato dari anggota komite Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, yang akan tampil di hadapan komite Kongres akhir pekan ini - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Monday, September 21, 2020

PT Rifan - Harga Emas Spot Naik Dipicu Isyarat Pembatasan Nasional Inggris

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas spot naik pada Senin pagi di tengah pelemahan dolar AS untuk tindakan radikalisasi virus global bisa merusak harapan pemulihan cepat ekonomi dan investor kini fokus pada pidato pengambil kebijakan Federal Reserve minggu ini.

Harga emas berjangka turun tipis 0,07% ke $ 1.960,65 menurut data Investing.com dan XAU / USD 0,15% ke $ 1.953,46 pukul 10.45 WIB.

Menurut laporan yang dilansir Reuters Senin (21/09) pagi, para pengambil kebijakan Fed pada hari Jumat mulai melaporkan apa arti toleransi baru terhadap inflasi dalam praktiknya. Hal tersebut merupakan hal yang penting jadi sorotan tentang bagaimana investor dan rumah tangga membentuk kembali proyeksinya bahkan jika kemungkinan tidak relevan dengan keputusan langsung oleh bank sentral AS.

Investor sekarang menantikan petunjuk kebijakan moneter dari Fed karena para anggota dewan Fed akan menyampaikan pidato publik, termasuk Ketua Jerome Powell, yang akan tampil di hadapan Komite Kongres pekan ini.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pada Minggu bahwa tindakan pemberlakukan nasional kedua dapat diberlakukan jika warga Inggris tidak mematuhi aturan pemerintah yang dirancang untuk penyebaran virus, sementara beberapa kota di Eropa mengumumkan peningkatan baru untuk membatasi lonjakan jumlah kasus covid-19.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK: ANTM ) naik Rp1.000 dari Rp1.023.000 hari Minggu kemarin menjadi Rp1.024.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia hingga pukul 08.17 WIB - PT RIFAN

Sumber :  investing.com

Friday, September 18, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Spot Masih Kuat Nanjak Di US $ 1.953,93/Ons Troi

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas menguat setelah ditutup merosot. Pada Jumat (18/9) pukul 14.10 WIB, harga emas spot berada di US $ 1.953,93 per ons troi, menguat 0,49% dari harga penutupan kemarin.

Kemarin, harga emas spot turun 0,76% dalam sehari. Penurunan ini pun terjadi pada harga emas berjangka. Harga emas untuk pengiriman Desember 2020 di Commodity Exchange kemarin turun 1,04% ke US $ 1.949,90 per ons troi. Sedangkan pagi ini harga emas berjangka menguat 0,26% ke US $ 1,955 per ons troi.

Meski Federal Reserve cukup dovish, bagi pasar emas mengirimkan belum terlalu dovish, kata Bart Melek, Head of Commodity Strategy TD Securities kepada Reuters. Dia mengatakan bahwa investor melihat masih ada potensi stimulus lanjutan.

Kondisi tersebut menyebabkan investor mengambil untung sewaktu-waktu pada harga emas. Meski menguat lagi pada hari ini, level harga emas masih lebih rendah di peringkat awal pekan pada US $ 1,956 untuk emas spot dan US $ 1,963 per ons troi untuk emas berjangka. 

Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals mengatakan bahwa banyak investor berharap kejelasan lebih lanjut upaya inflasi inflasi dalam beberapa bulan ke depan. "Tekanan jual pada emas dan perak timah para peminat logam mulia untuk masuk dan membeli di harga rendah sehingga tren masih naik," kata Wyckoff.

Harga emas pun menguat di tengah angka pengangguran Amerika Serikat (AS) yang masih tinggi -
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.co.id

Thursday, September 17, 2020

Rifan Financindo - The Fed Bikin Yakin Emas Bakal Ke US$ 2.000/Oz di Kuartal IV

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berjangka sempat naik pada hari Rabu setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, mengumumkan mempertahankan suku bunga utama mendekati nol hingga 2023.

Kenaikan harga Rabu merupakan kenaikan hari ketiga berturut-turut, dan pengumuman The Fed diyakini akan membawa harga emas makin naik untuk jangka panjang.

Saat mengumumkan hal tersebut, The Fed mengatakan alasan dari kebijakan yang diambilnya adalah untuk membantu ekonomi pulih dari pandemi virus corona (Covid-19). Dalam perkiraan untuk tahun 2023 yang baru dirilis tersebut, The Fed juga mengisyaratkan bahwa suku bunga akan tetap mendekati nol dari sekarang hingga setidaknya tahun 2024.

The Fed menegaskan bahwa mereka bahkan tidak berpikir untuk memikirkan tentang menaikkan suku bunga, dengan proyeksi tingkat suku bunga nol untuk setidaknya empat tahun ke depan," kata Brien Lundin, editor Gold Newsletter, sebagaimana dilaporkan Market Watch.

Selain itu, lembaga itu membuat tujuannya untuk inflasi resmi yang lebih tinggi dari 2% dengan memasukkannya ke dalam pernyataan kebijakan setelah rapat.

Lebih lanjut, Lundin mengatakan bahwa arah kebijakan Fed itu akan menguntungkan emas ke depannya.

Itu semua menambah pengakuan resmi bahwa suku bunga riil yang disesuaikan dengan inflasi di atas nol bukan hanya tidak diinginkan, tetapi tidak mungkin mengingat besarnya utang federal dan lintasan pertumbuhannya, katanya kepada MarketWatch. "Ini merupakan latar belakang yang sangat menguntungkan bagi emas untuk tahun-tahun mendatang.

Tak lama setelah keputusan Fed, harga emas Desember diperdagangkan di US$ 1.974,10 per ounce dalam perdagangan elektronik. Itu telah mencatatkan kenaikan US$ 4,30 atau 0,2%, menjadi US$ 1.970,50 per ons. Sementara harga kontrak paling aktif menyentuh level tertinggi 1 September, menurut data FactSet.

Pengumuman Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memberikan sinyal yang lebih dovish akan membantu emas keluar dari fase konsolidasi ini selama beberapa minggu terakhir," kata Peter Spina, presiden dan kepala eksekutif di GoldSeek.com.

Mungkin butuh beberapa minggu lagi dengan sejumlah konsolidasi harga untuk mencapai angka ini, tapi saya memperkirakan emas akan menembus kembali di atas US$ 2.000 pada kuartal keempat dan mencetak rekor tertinggi baru saat kita menutup tahun ini.

Harga emas pada perdagangan reguler Rabu awalnya turun, namun kemudian naik setelah data penjualan ritel AS menunjukkan ada kenaikan 0,6% pada bulan Agustus, kenaikan bulan ketiga berturut-turut.

Secara keseluruhan, emas telah datar sejak puncak awal Agustus karena tren lain yang mendorong harganya lebih tinggi telah menguap," kata Adrian Ash, direktur penelitian di BullionVault.

Imbal hasil obligasi setelah inflasi bertahan sekitar -1% dalam 10 tahun, dolar telah stabil dari penurunannya, dan arus masuk [exchange-traded fund] telah mengering dari investor yang ingin melindungi modal mereka dengan emas.

Karena segala sesuatunya berdiri di level ini, ketiga faktor tersebut mendukung emas, tetapi arah perjalananlah yang paling penting. Penurunan dolar lagi, ditambah posisi terendah baru dalam nilai riil, kemungkinan besar akan memacu permintaan emas dan ETF, membantu emas keluar dari pola penahanannya. jelasnya - RIFAN FINANCINDO

 Sumber : cnbcindonesia.com