PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas Antam pada Rabu (2/6) melemah Rp4.000 ke posisi Rp961.000/gram. Senada, harga buyback atau pembelian kembali turut turun Rp4.000 ke angka Rp871.000/gram.
Perdagangan
emas di situs Logam Mulia pada pekan lalu, didominasi penguatan. Hingga
pada Sabtu, emas Antam ditutup menguat Rp3.000 menjadi
Rp965.000/gram.
Emas pada Senin dan Selasa tidak bergerak atau masih menetap di posisi Rp965.000/gram, seperti hari Sabtu.
Harga emas Antam menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di level Rp1.058.000/gram pada Rabu.
Di
Pegadaian, pada Rabu, harga emas Antam dibanderol Rp998.000/gram
dan Antam Retro Rp973.000/gram. Sementara, Antam Batik Rp1.154.000/gram
dan emas cetakan UBS Rp971.000/gram.
Emas Antam yang melemah berbanding lurus dengan emas global. Dikutip dari Antara,
di pasar global, harga emas sedikit melemah pada akhir perdagangan
Selasa atau Rabu pagi WIB (2/6), dan menghapus keuntungan awal yang
dibukukan investor.
Data manufaktur Amerika Serikat yang kuat dan imbal hasil (yield)
obligasi pemerintah yang lebih tinggi mengurangi daya tarik logam
kuning. Meski, emas masih bertengger di atas level psikologis US$1.900
per ounce.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di
divisi Comex New York Exchange, turun tipis 30 sen atau 0,02% menjadi
US$1.905 per ounce. Akhir pekan lalu, Jumat, emas berjangka
terangkat US$6,8 atau 0,36% ke posisi US$1.905,30 per ounce.
Emas
berjangka merosot US$5,3 atau 0,28% ke US$1.898,50 pada Kamis,
setelah menguat US$3,2 atau 0,17% menjadi US$1.901,20 pada Rabu,
dan melonjak US$13,50 atau 0,72% ke angka US$1.898 pada Selasa.
Pasar AS tutup pada Senin untuk libur Memorial Day.
"Emas
mengalami kemunduran kecil karena ekuitas AS terus menguat, imbal hasil
obligasi mulai naik ... dan data manufaktur yang lebih baik," kata
kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago, Phillip Streible.
Ia menambahkan, investor mungkin berpikir bahwa Federal Reserve akan mengurangi kebijakan lebih cepat dari yang diperkirakan.
Data menunjukkan aktivitas manufaktur AS meningkat pada Mei karena permintaan yang terpendam mendorong pesanan.
Institute
for Supply Management yang berbasis di AS menempatkan indeks
manufakturnya pada angka 61,2% pada Mei, meningkat 0,5 poin persentase
dari angka April di 60,7% dan menunjukkan ekspansi sektor yang kuat dan
pertumbuhan ekonomi AS pada Mei.
Indeks Manajer Pembelian
Manufaktur AS dari IHS Markit yang disesuaikan secara musiman mencapai
62,1 pada Mei, naik dari 60,5 pada April. Peningkatan bisnis di antara
produsen-produsen AS termasuk yang terkuat dalam 14 tahun sejarah
indeks.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang dijadikan
acuan naik ke level tertinggi lebih dari satu minggu, meningkatkan
peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan suku bunga.
Saham-saham global juga mencapai rekor tertinggi karena pasar mengabaikan kekhawatiran tentang kenaikan inflasi.
Namun, memberikan dukungan untuk emas, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya merosot 0,2%, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain.
Investor sekarang menunggu data ekonomi utama AS lainnya, dengan peristiwa penting angka penggajian (payrolls) AS yang akan dirilis pada Jumat (4/6).
"Tumpukan
bukti menunjukkan kita telah mencapai momentum puncak ekonomi,
meningkatkan risiko aliran lindung nilai inflasi ke emas bisa mulai
mengering," ujar TD Securities, dikutip dari Reuters.
Namun,
lanjut dia, jika inflasi memang bersifat sementara, maka pasar
kemungkinan akan melihat periode kebijakan moneter sangat longgar yang
berkepanjangan. Menunjukkan perkiraan pasar untuk kenaikan suku bunga
Fed terlalu hawkish dan pada akhirnya harga emas dapat menguat lebih lanjut.
Logam
mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 8,8 sen atau 0,31%
menjadi US$28,102 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli juga naik
US$17,3 atau 1,46% ke US$1.199,70 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : antaranews.com