PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Komoditas emas sedang menjadi sorotan sebagai salah satu jenis portofolio dalam investasi. Terlebih lagi harganya yang sudah memecahkan rekor hari ini.
Tak heran, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menyebut emas sebagai safe haven. Maksudnya, emas menjadi instrumen investasi yang aman dalam situasi dunia yang sedang bergejolak seperti sekarang ini.
Prospek emas yang makin berkilau juga dibenarkan oleh peneliti ekonomi Indef Bhima Yudhistira. Bhima menjelaskan sejak awal tahun, harga emas tren harganya meningkat, dia pun menyebutkan bahwa saat ini sangat tepat untuk investasi emas.
"Harga emas internasional tercatat naik hingga 20.15% sejak awal tahun 2019, menjadi US$ 1,541 per ons. Justru ini saat yang tepat untuk mengoleksi emas sebagai investasi jangka menengah," ungkap Bhima kepada detikFinance, Senin (26/8/2019).
Bhima menjelaskan, tren emas yang makin mengkilap ini disebabkan melemahnya mata uang dolar Amerika Serikat (AS di dalam pusaran ekonomi dunia. Padahal, dolar pernah menjadi safe haven, namun kini kepercayaan tersebut hancur.
Terlebih lagi sentimen negatif mulai dari perang dagang hingga isu resesi di AS memperkeruh keadaan dolar.
"Dulu kan safe haven salah satunya dolar AS. Tapi ada upaya dari bank sentral di negara maju untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap dolar AS. Apalagi di saat AS di bawah Trump, membuat kebijakan yang blunder bagi ekonomi. Trust terhadap dolar anjlok," papar Bhima.
Buktinya, kata Bhima, angka index dolar hanya naik 1,59% ke poin 97,6 sejak awal tahun, padahal biasanya lebih dari angka tersebut.
"Buktinya secara year to date atau awal tahun dolar index hanya naik 1.59% menjadi 97,6. dolar index merupakan perbandingan antara dolar AS dengan 6 mata uang lainnya," jelas Bhima.
Sri Mulyani, sebelumnya mengakui bahwa komoditas emas jadi safe haven. Tanda-tandanya adalah terjadi kenaikan harga emas yang tinggi.
"Safe haven di komoditas emas, kenaikan harga terjadi semenjak tahun ini," ujar mantan direktur Bank Dunia itu saat jumpa pers APBN Kita di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).
Logam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sendiri, hari ini dijual Rp 774.000/gram. Harga itu naik Rp 9.000 dari posisi di hari Sabtu (24/8) kemarin yang berada di Rp 765.000/gram.
Harga tersebut tercatat yang paling tinggi dalam enam bulan terakhir. Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini naik Rp 8.000 ke level Rp 700.000/gram.
sumber : finance.detik.com
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
No comments:
Post a Comment