Friday, July 29, 2022

Rifan Financindo Berjangka - Emas Melompat 1,8%, Reli Terbesar Sejak Maret

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bagi mereka yang memiliki saham, ini adalah kesempatan untuk mengejar harga saham dengan alasan bahwa Federal Reserve mungkin tidak berbahaya dari sini dengan kenaikan suku bunga.

Untuk kelompok minyak lama, sudah waktunya untuk tidak terlalu lancang tentang permintaan, mengingat korelasi yang kuat antara ekonomi dan penggunaan energi. Untuk bulls emas, itu adalah tanda bahwa mungkin beberapa lindung nilai yang serius akan dimulai dari sekarang dengan logam kuning.

Dengan demikian, emas mengalami reli satu hari terbesar sejak Maret pada hari Rabu setelah Departemen Perdagangan mengatakan dalam perkiraan pertama dari tiga bahwa produk domestik bruto AS mungkin turun 0,9% pada kuartal kedua , setelah penurunan 1,6% pada kuartal pertama.

Penurunan kuartalan berturut-turut dalam PDB secara resmi mengkonfirmasi spekulasi berbulan-bulan bahwa Amerika Serikat menuju resesi. Ini juga melepaskan kekuatan banteng dalam emas, pasar yang telah ditutup selama berminggu-minggu dengan pergerakan harga pejalan kaki yang terkadang tidak lebih dari beberapa dolar.

Benchmark emas berjangka untuk pengiriman Agustus di Comex New York menyelesaikan sesi terakhirnya naik $31,20, atau 1,8%, pada $1.750,30 per ounce, setelah sesi puncak di $1.755.

Emas menembus sekarang karena puncak imbal hasil Treasury sudah ada. Stagflasi akan tetap ada dan itu seharusnya menjadi kabar baik untuk harga emas.

Ekonomi AS sedang menuju resesi dan selama Wall Street percaya The Fed akan memberikan laju pengetatan yang lebih lambat, emas akan mulai melihat aliran safe-haven lagi.

“Risiko terbesar emas adalah bahwa ekonomi tetap kuat dan The Fed mungkin perlu lebih agresif dengan kenaikan suku bunga,” ungkap Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

“Risiko kenaikan suku bunga persentase penuh oleh The Fed sudah lama hilang,” kata Moya.

Emas menembus sekarang karena puncak imbal hasil Treasury sudah ada. Stagflasi akan tetap ada dan itu seharusnya menjadi kabar baik untuk harga emas. Ekonomi AS sedang menuju resesi dan selama Wall Street percaya The Fed akan memberikan laju pengetatan yang lebih lambat, emas akan mulai melihat aliran safe-haven lagi.

Emas seharusnya menjadi lindung nilai terhadap inflasi tetapi belum mampu menahan tagihan itu selama hampir dua tahun terakhir sejak mencapai rekor tertinggi di atas $2.100 pada Agustus 2020. Salah satu alasannya adalah Indeks Dolar yang menguat , yang naik 11% tahun ini setelah naik 6% pada tahun 2021.

Dolar, perdagangan yang berlawanan dengan emas, telah jatuh hampir 1% jika digabungkan dalam dua hari terakhir terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : inforexnews.com

Wednesday, July 27, 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun, Investor Bersiap Antisipasi Kenaikan Suku Bunga AS

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada Rabu pagi di Asia sebelum keputusan kebijakan dari Federal Reserve AS diumumkan.

Harga emas berjangka turun 0,15% menjadi $1.715,20/oz pukul 10.52 WIB. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, turun tipis pada Rabu pagi ini.

Bursa saham AS jatuh pada hari Selasa menjelang keputusan kenaikan suku bunga yang diharapkan dari The Fed dan investor tetap khawatir terhadap perlambatan ekonomi dalam tanda-tanda kesulitan energi di Eropa.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi pada akhir pertemuan kebijakannya pada Rabu setempat atau Kamis dini hari WIB nanti.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan ekonomi dunia akan segera berada di puncak resesi. Pengetatan moneter, kekurangan energi Eropa atas invasi Rusia ke Ukraina dan sektor properti China, serta pembatasan COVID tetap menjadi hambatan bagi rebound ekonomi global.

Kepercayaan Konsumen AS Conference Board (CB) turun ke 95,7, mendekati level terendah dua tahun di bulan Juli di tengah kekhawatiran yang berlangsung atas melonjaknya tingkat inflasi dan suku bunga tinggi.

Pada logam mulia lainnya, perak turun 0,28%. Platinum turun 0,23% dan palladium naik 0,38%. Nikel ditutup jatuh 1,95% ke 21.672,00 hingga pukul 00.59 WIB Rabu dini hari WIB dan Timah masih jatuh 1,27% ke 24.630,00 di ICE London pada penutupan Senin

Sementara, harga Karet mencapai 157,40 hingga penutupan Selasa di Singapura, Batubara Newcastle ditutup naik 0,91% di 414,00 pada Selasa di ICE London, dan Kakao AS berakhir naik 0,90% ke 2.397,50 hingga pukul 00.29 WIB dini hari tadi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tuesday, July 26, 2022

PT Rifan Financindo - Emas Mulai Volatil, Awali Minggu Sebelum Keputusan Fed Dengan Penurunan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Ini adalah 72 jam terakhir saat waktu artikel ditulis sebelum keputusan Federal Reserve mengenai suku bunga Juli dan emas berperilaku seperti yang diharapkan: diprediksi berombak.

Patokan emas berjangka untuk penyerahan Agustus di Comex New York ditutup turun 0,3% di $1.719,10/oz, setelah mencapai sesi terendah di $1.712,95 dan tertinggi di $1.734,30. Hingga pukul 10.12 WIB, harga emas kembali naik 0,26% di $1.723,55/oz pada Selasa pagi ini.

Aliran dana masuk ke emas telah meningkat setelah penutupan positif pertama minggu lalu dalam enam minggu, meskipun sempat jatuh ke posisi terendah 16 bulan di bawah $1.681 sebelum itu.

Namun, beberapa orang tidak sepenuhnya yakin bahwa logam kuning ditahan dari penurunan lain ke wilayah di bawah $ 1.700.

Trader emas mencoba untuk menentukan apakah pemulihan memang sedang berlangsung, Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA, mengatakan, mencatat bahwa imbal hasil 10 tahun AS sangat menggembirakan di bawah level kunci 3%.

Kita mungkin harus menunggu The Fed pada hari Rabu, untuk melihat yang mana dari keduanya, dengan implikasi resesi dari tindakan yang menjadi kunci hasilnya," tambah Erlam.

Emas seharusnya menjadi lindung nilai terhadap inflasi tetapi belum mampu menahan itu untuk sebagian besar dari waktu dua tahun terakhir sejak mencapai rekor tertinggi di atas $2.100 pada Agustus 2020. Salah satu alasannya adalah dolar yang menguat, yaitu naik 11% tahun ini setelah naik 6% pada tahun 2021.

Emas Agustus Comex naik 1,4% minggu lalu, tetapi hanya setelah mengalami penurunan lima minggu sebelumnya yang membuat trader bull dalam permainan total $172 atau 9%.

Indeks Dolar AS, yang mengadu greenback terhadap mata uang utama, jatuh untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Senin, bergerak di bawah 106,5, setelah mencapai titik tertinggi dua dekade di 109,14 pada 14 Juli.

Volatilitas bisa menjadi permainan untuk emas dan komoditas lainnya minggu ini karena Fed bersiap untuk menggerakkan pasar dengan kenaikan suku bunga keempat tahun ini. Trader juga akan mencoba membaca perkiraan ekonomi dari konferensi pers Ketua Bank Sentral Jerome Powell yang dijadwalkan setelah keputusan suku bunga oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Prediksi yang luar biasa dari para analis — hampir 80% — adalah bahwa akan ada kenaikan 75 basis poin lagi untuk bulan Juli, sama seperti di bulan Juni. Jika demikian, itu akan membawa suku bunga ke kisaran 2,25-2,50% pada akhir bulan ini, dari 0-0,25% pada Februari sebelum kenaikan.

Dengan tiga keputusan suku bunga yang tersisa untuk 2022 ini, pejabat Fed mengindikasikan akhir tingkat suku bunga yang tinggi sebesar 3,5% atau bahkan 4% pada akhir tahun.

Tetapi trader pasar uang juga memperkirakan penurunan suku bunga pada tahun 2023 jika dampak ekonomi dari kenaikan Fed ternyata terlalu besar. Ini terjadi setelah ekspektasi naik hingga 70% minggu lalu untuk mencapai rekor kenaikan 100 basis poin pada bulan Juli.

Pasar bahkan mempertimbangkan penurunan suku bunga pada tahun depan memberi tahu para ekonom bahwa risiko resesi yang didorong tindakan Fed antara sekarang dan kemudian cukup tinggi.

Ekonomi AS yang sudah berkontraksi sebesar 1,6% di kuartal pertama dan kuartal kedua di zona merah, semuanya diperlukan untuk secara teknis menyebut resesi. Data pertama untuk data PDB kuartal II adalah pada hari Kamis, sehari setelah keputusan suku bunga Fed.

Sementara, Nikel kembali turun 1,21% ke 22.102,00 hingga pukul 00.59 WIB Senin dan Timah naik 0,43% menjadi 24.947,00 pada penutupan sesi AS pekan lalu. Harga Karet tercatat 155,70 di Singapura, Batubara Newcastle mencapai 409,20, dan Kakao AS ditutup naik 3,35% ke 2.374,00 hingga pukul 00.29 WIB. Dari kripto, Bitcoin masih turun 5% di 21.101,0 sampai pukul 08.46 WIB - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Monday, July 25, 2022

PT Rifan - Harga Emas Turun Dalam Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Fed

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun pada Senin pagi di Asia sementara investor bersiap untuk melihat potensi kenaikan suku bunga 75 basis poin oleh Federal Reserve AS minggu ini.

Harga emas berjangka turun tipis 0,16% ke $1.724,55/oz pukul 11.25 WIB. Harga emas telah turun lebih dari $350, atau sebesar 16% sejak naik di atas level $2.000 per ons pada awal Maret di tengah kenaikan suku bunga Fed yang agresif dan reli dolar.

Dolar AS yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, turun tipis pada Senin pagi, sedangkan imbal hasil treasury AS 10 tahun bergerak di dekat posisi terendah delapan minggu.

"Penurunan imbal hasil AS di belakang kekhawatiran resesi global telah menopang emas," kata Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes.

"Hari ini, kita bisa melihat sentuhan keragu-raguan menjelang rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang kemungkinan akan menggarisbawahi dilema Fed dalam memerangi inflasi dengan mengorbankan pertumbuhan."

Investor kini mengawasi pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS yang berakhir pada Rabu setempat, dan pasar memperkirakan kenaikan suku bunga 75 bps.

European Central Bank (ECB) bergabung dengan rekan-rekan bank sentral globalnya untuk menurunkan lonjakan inflasi dan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps. ECB diperkirakan akan memberikan kenaikan lagi sampai inflasi turun kembali ke target 2%.

Pada logam mulia lainnya, perak turun 0,57%, platinum turun tipis 0,20%, dan palladium jatuh 1,59%. Nikel Berjangka melonjak 3,52% di 22.373,50 dan Timah Berjangka naik 0,43% ke 24.947,00 pada penutupan sesi AS pekan lalu.

Sementara, harga Karet turun 0,32% di 155,70, Kakao AS Berjangka juga turun 0,48% di 2.293,00, dan Batubara Newcastle naik 1,44% ke 409,20 - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Friday, July 22, 2022

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik, Investor Tetap Khawatir Terhadap Kenaikan Suku Bunga

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas juga naik pada Jumat petang kala investor masih khawatir terhadap kenaikan suku bunga oleh bank sentral utama untuk menahan gejolak inflasi.

Harga emas berjangka naik 0,16% di $1.716,10/oz pukul 13.22 WIB meski sempat turun sebelumnya. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik tipis 0,04% di 106,852 pada Jumat.

Emas berada dalam tren turun dan reli yang terjadi berumur pendek karena emas ditekan oleh fakta bahwa ekspektasi inflasi turun," Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets, mengatakan kepada Reuters.

European Central Bank (ECB) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada hari Kamis untuk menahan peningkatan inflasi.

Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan kebijakan 26-27 Juli.

Kami menunggu untuk mendengar seberapa hawkish panduan (Fed) terhadap suku bunga. Jika mereka masih berpikir inflasi adalah masalah atau masih akan mendorong lebih banyak kenaikan suku bunga, itu akan sangat bearish untuk emas,” pungkas Meir.

Ekonomi AS melambat usai data pada hari Kamis menunjukkan klaim pengangguran awal mingguan AS naik ke level tertinggi baru delapan bulan dan aktivitas pabrik untuk Juli turun.

Di logam mulia lainnya, perak spot turun 0,3%, platinum naik 0,3%, dan paladium naik 0,2% - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Wednesday, July 20, 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Dunia Menguat Tipis Imbas Dolar AS Melemah

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia menguat tipis pada akhir perdagangan Rabu, di mana ini memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut didorong oleh dolar AS yang lebih lemah dan tidak adanya komentar pejabat Fed sebelum keputusan 27 Juli tentang suku bunga.

Dikutip Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, menguat USD0,5 atau 0,03%, menjadi ditutup pada USD1.710,70 dolar. Harga emas telah merosot lebih dari 5,0% untuk sejauh bulan ini.

Untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 12,7 sen AS atau 0,67%, menjadi ditutup pada USD18,713. Platinum untuk pengiriman Oktober naik USD2,9 atau 0,34%, menjadi ditutup pada USD858,9 per ounce. 

Kemudian, untuk indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah untuk hari ketiga berturut-turut, melayang di bawah 107 setelah mencapai tertinggi dua dekade minggu lalu di 109,14.  

Emas sedang berjuang hari ini bahkan ketika dolar jatuh sekitar dua pertiga dari satu persen," kata analis Craig Erlam di platform perdagangan daring OANDA.

"Prospek untuk menembus dari 1.700 dolar AS ke sisi atas terlihat semakin tipis, bahkan tidak dapat melakukannya ketika dolar telah jatuh lebih dari 2,5 persen dari tertinggi selama beberapa sesi terakhir," tambahnya.

Serta Departemen Perdagangan AS lebih lanjut melaporkan bahwa izin bangunan AS turun 0,6 persen menjadi 1,69 juta, tetapi 1,4 persen lebih tinggi dari angka pada tahun sebelumnya - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okefinance.com

Tuesday, July 19, 2022

PT Rifan Financindo - Emas Dunia Menguat Akibat Greenback Lebih Lemah

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia hari ini menguat pada penutupan perdagangan Selasa, Dikutip Antara, untuk kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD6,60 atau 0,39%, menjadi ditutup pada USD1.710,20 per ounce.

Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 24,6 sen atau 1,32%, menjadi ditutup pada USD18,84 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik USD25,1 dolar atau 3,02%, menjadi ditutup pada USD856 per ounce. 

Ini terjadi karena ditopang oleh greenback (dolar AS) yang lebih lemah setelah penurunan satu hari tertajam indeks dolar sejak pertengahan Juni membantu memutuskan arah yang mendukung posisi beli, setelah berulang kali mencapai tertinggi dua dekade.

"Dolar melemah memulai minggu perdagangan ini, tetapi ini mungkin bukan yang teratas, yang berarti emas mungkin berjuang untuk bergerak di atas mendekati level 1.750 dolar AS," kata analis Ed Moya di platform perdagangan daring OANDA. 

Kemudian, emas menemukan dukungan tambahan setelah National Association of Home Builders melaporkan pada Senin bahwa indeks kepercayaan bulanannya anjlok 12 poin menjadi 55 pada Juli. Penurunan itu jauh lebih besar dari yang diperkirakan.

Federal Reserve akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada 26-27 Juli. Dengan sepinya komentar dari pejabat Fed menjelang keputusan 27 Juli tentang suku bunga, posisi beli dan jual emas sama-sama diserahkan ke perangkat mereka untuk memutuskan bagaimana melanjutkannya.

Sebagai tempat berlindung yang sebelumnya aman, emas belum keluar dari kesulitan dan pintunya tetap terbuka untuk penembusan lain di bawah 1.700 dolar AS, dengan target kali ini ke 1.683 dolar AS - 1.666 dolar AS - 1.652 dolar AS," ucap kepala strategi teknis Sunil Kumar - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : okefinance.com

 

 

Monday, July 18, 2022

PT Rifan - Emas Tergelincir 2,2 Dolar, Investor Fokus Ekuitas AS Yang Lebih Kuat

PT RIFAN BANDUNG - Emas sedikit lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor fokus ke pasar ekuitas AS yang lebih kuat di tengah laporan sejumlah laba perusahaan dan data ekonomi, namun meredanya reli dolar akibat ketidakpastian skala kenaikan suku bunga AS menahan penurunan lebih lanjut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 2,2 dolar AS atau 0,13 persen, menjadi ditutup pada 1.703,60 dolar AS per ounce, setelah sempat turun di bawah 1.700 dolar AS dan mengalami penurunan mingguan kelima berturut-turut.

Emas berjangka anjlok 29,70 dolar AS atau 1,71 persen menjadi 1.705,80 dolar AS pada Kamis, setelah terangkat 10,70 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.735,50 dolar AS pada Rabu, dan jatuh 6,90 dolar AS atau 0,40 persen menjadi 1.724,80 dolar AS pada Selasa

Data ekonomi yang dirilis Jumat juga membebani emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS pada Juni naik 1,0 persen, setelah penurunan 0,1 persen direvisi naik pada Mei. Angka tersebut juga lebih tinggi dari perkiraan para ekonom untuk kenaikan 0,9 persen.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga impor AS turun 0,2 persen pada Juni setelah naik selama tiga bulan berturut-turut karena biaya minyak dan impor lainnya menurun.

Indeks kondisi bisnis Empire State Fed New York, ukuran aktivitas manufaktur di negara bagian, naik 12,3 poin menjadi 11,1 pada Juli. Para ekonom memperkirakan pembacaan negatif ketiga berturut-turut.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 36,9 sen atau 2,02 persen, menjadi ditutup pada 18,594 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 13,6 dolar AS atau 1,66 persen, menjadi ditutup pada 830,9 dolar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com

Friday, July 15, 2022

Rifan Financindo Berjangka - Suasana Kian Panas, Harga Emas Hari Ini Kembali Anjlok

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) dan menghapus kenaikan sesi sebelumnya.

Logam mulia anjlok karena ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve lebih agresif setelah data inflasi Juni kian memanas dan mendorong USD lebih kuat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, anjlok USD 29,70 atau 1,71 persen menjadi ditutup pada USD 1.705,80 per ounce, setelah sempat menembus level support USD 1.700 pada terendah sesi di USD 1.695,05 menandai titik terendah sejak 31 Maret 2020.
 
Harga emas berjangka terangkat USD 10,70 atau 0,62 persen menjadi USD 1.735,50 pada Rabu, setelah jatuh USD 6,90 atau 0,40 persen menjadi USD 1.724,80 pada Selasa. I??ndeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,53 persen menjadi 108,5420. USD juga naik ke level tertinggi terhadap yen Jepang sejak 1998 pada Kamis, mendekati 140 yen karena bank sentral Jepang menganut kebijakan moneter longgar.

Namun, data ekonomi yang dirilis pada Kamis mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa indeks harga produsen AS pada Juni naik 1,1 persen bulan ke bulan dan 11,3 persen tahun ke tahun, kenaikan terbesar sejak rekor lompatan 11,6 persen pada Maret 2022. Departemen Tenaga Kerja AS lebih lanjut melaporkan klaim pengangguran awal AS naik 9.000 menjadi 244 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 9 Juli, tertinggi sejak pertengahan November 2021.
 
Palung emas terbaru datang karena pasar penasaran apakah Federal Reserve akan memilih rekor kenaikan pada keputusan 27 Juli mendatang. Pasar ingin tahu tentang suku bunga yang akan dinaikkan oleh The Fed untuk menekan inflasi - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : jpnn.com
 
 

Thursday, July 14, 2022

Rifan Financindo - Bursa Eropa Melemah, PDB Inggris Yang Kuat Tak Mampu Dorong Sentimen

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa melemah pada Rabu petang. Investor waspada menunggu laporan tingkat inflasi AS terbaru yang dapat memandu kebijakan Federal Reserve di masa depan.

Pukul 15.00 WIB, DAX Jerman jatuh 1,2% lebih rendah, CAC 40 Prancis melemah 0,9%, dan FTSE 100 Inggris turun 0,9%.

Investor telah khawatir minggu ini saat mereka bersiap untuk melihat rilis indeks harga konsumen Juni dari AS pada Rabu nanti.

Angkanya diharapkan menunjukkan tingkat inflasi utama tahunan, termasuk makanan dan energi, naik di atas 8,6% Mei menjadi 8,8%, level tertinggi dalam waktu 40 tahun.

Peningkatan tersebut kemungkinan akan meyakinkan bank sentral AS mengenai perlunya melanjutkan kenaikan suku bunga yang agresif, di atas kenaikan 75 basis poin pada pertemuan terakhir, bahkan jika ini menimbulkan risiko yang mendorong ekonomi AS, pendorong utama pertumbuhan global, ke dalam resesi.

Kembali ke Eropa, ada kabar baik dari ekonomi Inggris tumbuh pesat di bulan Mei. Produk domestik bruto meningkat sebesar 0,5%, kinerja terbaik dalam lima bulan, berkat peningkatan 1,4% dalam produksi konstruksi dan kenaikan baik sektor industri dan manufaktur.

Dalam berita perusahaan, saham J D Wetherspoon (LON:JDW) jatuh 5,2% setelah perusahaan pub Inggris itu menerangkan bahwa mereka akan melaporkan kerugian setahun penuh yang lebih besar dari perkiraan, mengutip lonjakan biaya tenaga kerja yang mengimbangi tren pemulihan dalam penjualan yang mendekati tingkat pra-pandemi.

Saham Credit Suisse (ENAM:CSGN) turun 2,6% pasca bank asal Swiss itu menunda penawaran umum perdana dana real estat 1a Immo PK, karena adanya gejolak pasar saat ini.

Saham SAS (ST:SAS) melesat naik lebih dari 13% usai maskapai Skandinavia dan serikat pekerja yang mewakili pilot yang mogok bekerja akan melanjutkan perundingan pada hari Rabu dalam upaya untuk mengakhiri perselisihan yang telah dimulai pada 4 Juli lalu.

Harga minyak naik lebih tinggi pada hari Rabu, memulihkan beberapa kerugian sesi sebelumnya. Trader tetap berhati-hati menunggu data inflasi AS yang dapat mendorong kenaikan suku bunga AS lebih lanjut, dan bisa melemahkan aktivitas global.

Stok minyak mentah AS naik sekitar 4,8 juta barel untuk pekan terakhir 8 Juli, menurut data Selasa dari badan industri American Petroleum Institute, memperburuk kekhawatiran atas goyahnya permintaan minyak.

Laporan resmi cadangan minyak pemerintah bakal terbit Rabu ini.

Pukul 15.00 WIB, minyak mentah AS berjangka naik 0,8% ke $96,58 per barel, sedangkan kontrak Brent diperdagangkan 0,7% lebih tinggi di $100,22. Kedua kontrak turun lebih dari 7% pada hari Selasa, jatuh melewati level $100 per barel untuk pertama kalinya sejak bulan April.

Selain itu, harga emas berjangka naik 0,1% ke $1.725,45/oz, sementara EUR/USD turun 0,1% di 1,0027 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

 

Monday, July 11, 2022

PT Rifan - Koreksi Pasar Berkurang, Berupaya Rebound?

PT RIFAN BANDUNG - Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Sentimen negatif pasar keuangan global berkurang tekanannya yang mengurangi koreksi kinerja IHSG dan rupiah kita.
  • Capital outflow masih terjadi, BI mencatat dalam sepekan sekitar Rp6,2 triliun.
  • Lembaga pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating RI pada BBB (investment grade) dengan outlook

Minggu berikutnya, isyu antara prospek pemulihan ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 11-15 July 2022.

===

Minggu lalu IHSG di pasar modal Indonesia terpantau melemah di minggu keduanya dalam pasar yang fluktuatif, dan menguat di akhir pekannya searah dengan rebound bursa Asia. IHSG terpantau meninggalkan posisi 6 minggu terendahnya. Sementara itu, bursa kawasan Asia bias menguat. Secara mingguan IHSG ditutup melemah 0,80%, atau 54,109 poin, ke level 6.740,219. Untuk minggu berikutnya (11-15 July 2022), IHSG kemungkinan akan berupaya rebound dari area oversold dalam pergerakan yang agak tertahan, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.070 dan 7.258. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 6.559, dan bila tembus ke level 6.509.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan lalu bergerak melemah di minggu kelimanya ke level sekitar 26 bulan terendahnya, oleh kuatnya dollar di pasar global pada sekitar level 20 tahun tertingginya, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir melemah 0,27% ke level Rp 14.977. Sementara, dollar global masih bullish. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan akan mulai menurun bertahap, atau kemungkinan rupiah perlahan beranjak menguat, dalam range antara resistance di level Rp15.033 dan Rp15.150, sementara support di level Rp14.832 dan Rp14.642.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau berakhir melemah terbatas secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik tipis yield obligasi dan berakhir ke 7,257% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah berlanjutnya aksi jual investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury bergerak naik lagi setelah terkoreksi dua minggu.

===

Survei Konsumen Juni 2022 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. Hal ini terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2022 sebesar 128,2 atau tetap berada pada level optimis (indeks > 100), relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 128,9. Keyakinan konsumen yang tetap terjaga tersebut ditopang oleh menguatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan terutama terhadap penghasilan dan lapangan kerja.

Lembaga Pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I) kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB+ (Investment Grade) dengan outlook stabil pada 4 Juli 2022.  Keputusan ini mempertimbangkan terjaganya stabilitas eksternal Indonesia yang didukung oleh momentum pemulihan ekonomi yang terus berlanjut dan perbaikan postur fiskal. R&I melihat kebijakan moneter masih memiliki ruang di tengah inflasi yang meningkat secara gradual, dan perbaikan fiskal didukung kenaikan harga komoditas.

Berdasarkan data transaksi 4 – 7 Juli 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp6,20 triliun (jual neto Rp3,54 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp2,66 triliun di pasar saham) - PT RIFAN

Sumber : vibiznew.com

Friday, July 8, 2022

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Tapi Masih Di Bawah USD1.800/Ounce

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia menguat pada penutupan perdagangan Jumat. tercatat kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD3,2 atau 0,18% menjadi ditutup pada USD1.739,70 per ounce, menghentikan kerugian selama tujuh sesi berturut-turut.

Dikutip Antara, untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 2,9 sen atau 0,15%, menjadi ditutup pada USD19,188 per ounce.

Platinum untuk pengiriman Oktober naik USD24,9 atau 2,96%, menjadi ditutup pada USD865,80 per ounce. 

Hal ini terjadi karena penghentian reli dolar mendorong sebagian investor melakukan pembelian setelah dalam dua sesi mencatat kerugian besar yang mengirim logam kuning ke level terendah sembilan bulan serta ditopang data ekonomi negatif.

Kami melihat beberapa perburuan barang murah yang bagus setelah aksi jual emas yang dramatis. Jelas ada minat untuk membeli pada saat penurunan setelah kemarin bergerak ke level terendah 1.700-an dolar AS," kata direktur perdagangan logam David Meger di High Ridge Futures.

"Dolar tidak meningkat lebih lanjut hari ini juga memungkinkan emas untuk bangkit kembali," tambahnya. 

Greenback telah muncul sebagai tempat berlindung yang lebih disukai di tengah meningkatnya risiko resesi dan telah mencapai level tertinggi hampir dua dekade di sesi sebelumnya sebelum melemah pada Kamis

Setiap kekuatan yang mungkin kita lihat pada emas dalam jangka pendek harus diperlakukan dengan ekstra hati-hati karena penjualan dapat dengan mudah dilanjutkan di tengah lingkungan dolar AS yang kuat dan kenaikan suku bunga," ujar analis pasar Fawad Razaqzada di City Index.

Kemudian risalah pertemuan Federal Reserve Juni menunjukkan bahwa situasi inflasi yang memburuk dan kekhawatiran tentang hilangnya kepercayaan pada kekuatan bank sentral untuk mengendalikannya mendorong kenaikan suku bunga AS terbesar dalam hampir tiga dekade.

Emas telah merosot lebih dari 300 dolar AS sejak The Fed mulai menaikkan suku bunga pada Maret untuk menjinakkan inflasi yang tidak terkendali, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Katalis berikutnya untuk pasar bisa datang pada Jumat ketika laporan pasar tenaga kerja dijadwalkan untuk dirilis.

Data menunjukkan pada hari sebelumnya bahwa klaim pengangguran mingguan naik minggu lalu dan permintaan tenaga kerja melambat, sementara PHK melonjak ke level tertinggi 16 bulan pada Juni - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber  okefinance.com

 

 

Thursday, July 7, 2022

Rifan Financindo - Emas Dunia Merosot Dipicu Dolar AS Menguat

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia hari ini merosot pada penutupan perdagangan Kamis, hal ini memperpanjang kerugian untuk sesi ketujuh berturut-turut hingga berkubang di level terendah sejak akhir September 2021 karena dolar AS yang lebih kuat membuat logam kuning kurang menarik bagi investor.

Dikutip Antara, untuk kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir lagi USD27,40 atau 1,55% menjadi ditutup pada USD1.736,50 per ounce, setelah menyentuh level terendah sesi di USD1.730,95 per ounce. 

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 3,8 sen atau 0,20%, menjadi ditutup pada 19,159 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD9,8 dolar atau 1,15%, menjadi ditutup pada USD840,90 per ounce.

Kemudian pada indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melonjak 1,5 persen menjadi di atas 107 poin pada Rabu (6/7/2022), tertinggi sejak Desember 2002.

Dolar telah reli dengan beberapa pemberhentian sejak November tahun lalu di tengah taruhan kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve. 

Ketidakmampuan untuk menembus 1.768 dolar AS akan membuat emas di bawah tekanan yang bertujuan untuk mendorong menuju 1.722-1.698 dolar AS," kata kepala strategi teknis Sunil Kumar Dixit di skcharting.com.

Tak lama setelah lantai perdagangan ditutup, Federal Reserve merilis risalah pertemuan kebijakan moneter Juni.

Risalah menunjukkan bahwa pejabat Federal Reserve tegas untuk memperketat kebijakan moneter meskipun ada risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Emas merosot lebih jauh dalam perdagangan elektronik setelah rilis risalah.

Faktor fundamental di balik pelemahan emas masih ada, yaitu pengetatan kebijakan moneter yang tajam dan lemahnya permintaan emas dari bank-bank sentral.

Para analis pasar memperkirakan potensi luar biasa untuk penurunan emas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : okefinance.com

 

 

Tuesday, July 5, 2022

PT Rifan Financindo - Emas Turun Tipis Karena Yield Obligasi AS Pulih

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas turun sedikit pada hari Selasa, karena pemulihan imbal hasil Treasury AS dari posisi terendah satu bulan minggu lalu mengurangi daya tarik emas batangan yang tidak menghasilkan, dengan dolar yang kuat juga menumpuk.

Emas spot turun 0,1% pada $1,807,93 per ounce, pada 01:01 GMT. Emas berjangka AS naik 0,4% menjadi $1,808,50.Melanjutkan perdagangan setelah akhir pekan diperpanjang oleh liburan Hari Kemerdekaan pada hari Senin, benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun menguat, membebani harga emas batangan.

Harga emas turun di sesi sebelumnya karena prospek kenaikan suku bunga dari bank sentral yang mencoba menahan inflasi, tetapi berhasil bertahan di atas level support harga $1.800.

Suku bunga dan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas spot telah menyentuh level terendah lima bulan di $1.783,50 pada hari Jumat.

Dolar stabil pada level tinggi pada hari Selasa, membuat emas kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Saham dunia, sementara itu, naik dalam perdagangan yang menipis pada hari libur pada hari Senin, dibantu oleh kenaikan minyak karena kekhawatiran atas pasokan yang ketat melebihi kekhawatiran resesi.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Senin bahwa angkatan bersenjatanya tidak gentar dalam upaya mereka untuk “menghancurkan” keinginan Moskow untuk mengejar perang hampir lima bulan, sementara Rusia Vladimir Putin memuji kemenangan militernya dalam pertempuran yang melelahkan di Luhansk.

Spot perak menguat 0,2% menjadi $19,99 per ounce, sementara platinum turun 0,2% menjadi $883,94, dan paladium naik 0,5% menjadi $1,932,22 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : inforexnews.com

Monday, July 4, 2022

PT Rifan - Bursa Berjangka Eropa Melemah Jelang Rilis Inflasi Zona Euro

PT RIFAN BANDUNG - Bursa saham Eropa akan buka melemah pada Jumat (01/07) petang. Investor semakin khawatir mengenai prospek ekonomi global karena bank sentral memperketat kebijakan moneter untuk memerangi lonjakan inflasi.

Pada pukul 13.00 WIB, kontrak DAX futures di Jerman melemah 0,9%, CAC 40 futures Prancis turun 0,7%, dan FTSE 100 futures Inggris turun 0,5%.

Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde mengingatkan dalam pidatonya dalam forum tahunan bank sentral awal pekan ini bahwa bank sentral akan membawa inflasi kembali ke target 2% "sejauh yang diperlukan".

Fokusnya kini data harga konsumen zona euro, yang akan dirilis Jumat nanti dan investor mencari tanda-tanda bahwa inflasi telah mencapai puncaknya. Inflasi Jerman tanpa diduga melambat bulan lalu, tetapi IHK tahunan untuk blok euro itu diperkirakan akan naik menjadi 8,4% pada bulan Juni, rekor baru setelah mencapai 8,1 % bulan lalu.

Selain itu, data manufaktur PMI untuk Zona Euro, dan utamanya Jerman, ekonomi utama di kawasan ini, juga akan dirilis pada hari Jumat dan diperkirakan akan menunjukkan penurunan kepercayaan di sektor utama ini. .

Bukan hanya Eropa yang pertumbuhan ekonominya melambat. Pertumbuhan belanja konsumen AS juga melemah pada bulan Mei untuk pertama kalinya tahun ini, sementara aktivitas manufaktur Asia, kecuali China, stagnan pada bulan Juni, dibebani oleh gangguan pasokan, kenaikan biaya, dan berlanjutnya kekurangan bahan.

China memberikan sedikit harapan. Aktivitas manufaktur tumbuh baik dalam 13 bulan pada bulan Juni imbas pencabutan pembatasan COVID.

Di sektor korporasi, Sodexo (EPA:EXHO) akan menjadi sorotan setelah grup layanan makanan Prancis tersebut melaporkan pendapatan yang lebih baik untuk kuartal III, mengutip pertumbuhan yang kuat di semua segmen bisnis dan geografi, dibantu oleh kenaikan harga dan pemulihan volume pasca-Omicron.

Harga minyak turun pada hari Jumat, akan mencatat penurunan mingguan ketiga berturut-turut, dan menjadi penurunan terburuk tahun ini, di tengah timbulnya kekhawatiran atas kekuatan ekonomi AS, negara konsumen minyak mentah terbesar di dunia, dan juga kelompok produsen utama meningkatkan pasokan.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) memutuskan untuk tetap dengan rencana yang diumumkan sebelumnya untuk meningkatkan produksi setiap bulan sebesar 648.000 barel per hari pada Juli dan Agustus tetapi menghindari membahas kebijakan mulai September dan seterusnya.

Pukul pukul 13.00 WIB, harga minyak mentah AS berjangka turun 0,8% di $104,89 per barel, sedangkan kontrak Brent turun 0,6% ke $108,33. Kedua kontrak turun sekitar 3% selama sesi sebelumnya, dan akan turun setidaknya 2% minggu ini.

Selain itu, harga emas berjangka turun 0,4% di $1.799.30/oz, sementara EUR/USD diperdagangkan turun 0,1% ke 1,0469 - PT RIFAN

Sumber : investing.com