PT RIFAN BANDUNG - Mantan anggota Kongres AS, Ron Paul, telah menyuarakan
kekhawatirannya tentang nilai dolar AS, dengan memperingatkan tentang
penurunan besar yang akan segera terjadi akibat hutang negara yang tidak
terkendali.
Dalam diskusi di channel YouTube-nya, Paul mengaitkan peningkatan
cadangan emas bank sentral dan warga negara pribadi, seiring kian
terkikisnya kepercayaan terhadap masa depan nilai dolar AS.
Paul meyakini bahwa eksistensi dolar AS hanya bersifat sementara, mirip dengan mata uang kertas lainnya sepanjang sejarah.
Meskipun tantangan dalam beralih ke mata uang cadangan baru besar,
Paul menunjukkan bahwa sikap terhadap dolar AS telah berubah, yang
berpotensi membuka jalan bagi perubahan dalam tatanan moneter global.
Nilai Dolar AS Terancam
Daily Hodl melaporkan bahwa, Ron Paul menyoroti tingkat hutang
nasional yang mengkhawatirkan, dengan menunjukkan bahwa bunga atas utang
federal saja diproyeksikan akan mencapai triliunan dolar AS dalam waktu
singkat.
Dolar AS, yang telah berfungsi sebagai mata uang cadangan utama dunia
sejak kesepakatan Bretton Woods pada tahun 1944, semakin diragukan
karena tantangan keuangan yang semakin bertambah.
Paul mencatat bahwa suara-suara yang menentang sistem, yang berasal
dari awal kesepakatan Bretton Woods, telah lama meramalkan kepunahan
dolar AS.
"Itulah mengapa siapa pun yang memiliki sedikit akal sehat dan
sedikit pengetahuan ekonomi dan sedikit naluri tentang hal ini, mereka
akan mengatakan [bahwa] ini tidak dapat dilanjutkan. Tapi tentu saja
orang-orang yang benar-benar memahami hal ini yang menentang seluruh
sistem sejak awal, bahkan sejak awal Bretton Woods, mereka tahu itu akan
datang," tambahnya.
Perubahan sikap yang signifikan terhadap dolar AS sudah terlihat,
karena bank sentral dan individu semakin meningkatkan cadangan emas
mereka.
“Satu hal yang pasti, sikap dan bahasanya sudah berubah. Bank sentral
membeli emas, orang membeli emas, dan orang bersikap negatif terhadap
dolar AS," ujar Paul.
telah lama dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian
ekonomi dan popularitasnya yang meningkat menunjukkan bahwa kepercayaan
terhadap dolar AS semakin menurun.
Paul menekankan bahwa perubahan sentimen ini sangat penting, karena
merupakan langkah pertama dalam mempertanyakan peran dolar yang telah
lama menjadi mata uang cadangan utama dunia.
Jalur Menuju Mata Uang Cadangan Baru
Meskipun mengakui perubahan persepsi, Ron Paul menekankan bahwa
menggantikan dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia akan menjadi
proses yang kompleks dan panjang.
Stabilitas mata uang AS sebagai pilar utama sistem keuangan global
membuat sulit bagi mata uang baru untuk segera menggantikannya.
Selain itu, transisi semacam itu memerlukan kerja sama dan koordinasi
antara negara-negara dengan kepentingan dan kebijakan ekonomi
masing-masing.
Di tengah kekhawatiran yang semakin meningkat tentang masa depan
dolar, Paul mendesak para pembuat kebijakan untuk bertindak bijaksana
dan berpikir ke depan.
Ketika dominasi dolar ditantang, penting untuk mempertimbangkan
konsekuensi potensial dari setiap pergeseran dalam tatanan moneter
global. Menjaga stabilitas keuangan dan kepercayaan investor selama
periode transisi ini menjadi hal yang sangat penting.
Sementara kepunahan dolar AS tampak semakin mungkin terjadi, jangka waktu dan hasil pastinya tetap tidak pasti.
Para ahli ekonomi dan pembuat kebijakan di seluruh dunia dengan
seksama memantau situasi ini, menyadari potensi dampak dari pergeseran
semacam itu terhadap ekonomi global - PT RIFAN
Sumber : investing.com