Wednesday, September 30, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Ke Level Tertinggi Dalam Sepekan


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik ke level tertinggi dalam sepekan pada perdagangan kemarin. Hal tersebut menyusul pelemahan terhadap dolar dan ada harapan tinggi untuk stimulus fiskal tambahan untuk ekonomi Amerika Serikat (AS) menjelang debat Presiden AS yang pertama

Harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi USD1,889,85 per ounce. Sementara emas berjangka AS naik 0,7% menjadi USD1,895,70.

Sementara itu harga Perak naik 1,3% menjadi USD24,02 per ounce, platina bertambah 0,3% menjadi USD881,90 dan paladium 2,1% lebih tinggi pada USD2.301,78.

Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures mengungkapkan, kenaikan ini menyusul disetujuinya rencana pemberian stimulus oleh Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin dan Ketua DPR Nancy Pelosi. Hal ini menjadi lingkungan pendukung dari kenaikan harga emas.

"Karena kami melihat prospek stimulus yang lebih baik, kami memahami ada kecenderungan melemahnya mata uang domestik, dalam hal ini dolar melemah dan mendukung emas dan perak," katanya.

Mnuchin dan Pelosi melayani untuk berbicara pada hari Selasa tentang undang-undang-undang bantuan virus corona, kata yang berkaitan dengan ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow.

Ini terjadi setelah Pelosi pada hari Senin malam memberdayakan informasi yang mengumumkan tagihan virus corona senilai USD2,2,2 atau triliun sekitar Rp32.737 (mengacu pada kurs Rp14.800 per USD).

Kepala Analis Logam Mulia di HSBC James Steel dalam sebuah catatan yang mengatakan, dipandang sebagai investasi yang terlindungi dari nilai inflasi dan depresiasi mata uang, telah naik sekitar 24% sepanjang tahun ini didukung oleh stimulus moneter dari bank sentral utama dan pemerintah - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Tuesday, September 29, 2020

PT Rifan Financindo - Jelang Debat Perdana Trump Biden, Dolar AS Loyo Emas Bangkit


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Ketika dolar AS mulai menunjukkan kehilangan keperkasaanya, harga emas kembali bangkit. Itulah yang terjadi semalam dan berlanjut hingga pagi ini.

Pada 08.40 WIB, harga emas dunia di pasar spot naik 0,25% ke US$ 1.885,5/troy ons. Semalam harga bullion melesat 1,1% ketika di saat yang sama indeks dolar turun 0,4%.

Pagi ini indeks dolar yang mencerminkan posisi greenback terhadap mata uang lain terkoreksi 0,06%.

Emas dan dolar AS cenderung bergerak berlawanan atau berkorelasi negatif. Dolar AS yang melemah membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang selain dolar sehingga bisa mendongkrak minat terhadap logam kuning itu.

Nancy Pelosi, Ketua DPR AS dari kubu Partai Demokrat mengatakan bahwa mereka sudah menyiapkan rancangan undang-undang untuk paket stimulus bantuan Covid-19 lanjutan senilai US$ 2,2 triliun. Namun ia tidak menjelaskan kapan voting akan dilakukan.

Reuters mengabarkan paket stimulus baru tersebut akan meliputi bantuan atau pendanaan untuk sekolah, restoran, UKM, pekerja di sektor maskapai penerbangan dan beberapa sektor lainnya. 

Kabar ini juga menjadi sentimen yang positif untuk emas. Seperti yang diketahui, harga emas bisa melesat lebih dari 20% sepanjang tahun ini karena stimulus jumbo yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun bank sentral secara global. 

Kebijakan moneter yang akomodatif dengan suku bunga rendah serta dibarengi dengan quantitative easing membuat ekspektasi inflasi yang tinggi di masa depan. Emas yang merupakan aset untuk lindung nilai (hedging) terhadap depresiasi nilai tukar pun mendapat berkahnya. 

Pelonggaran kuantitatif (QE) atau yang juga dikenal dengan money printing telah membuat trader beralih ke pasar saham dan harga aset ekuitas tersebut melonjak tinggi. Hal ini juga berlaku untuk emas. Hal ini menjadi alasan mengapa belakangan ini harga emas dan saham cenderung bergerak beriringan.

AS kini juga semakin dekat dengan pemilunya. Hari ini akan menjadi hari pertama debat pemilu antara petahana Donald Trump dengan pesaingnya dari partai Demokrat Joe Biden. Tentu ini akan menjadi momen yang disorot oleh publik global termasuk investor.

Meski harga emas terus tertekan sejak Agustus, analis dari lembaga think tank asal Inggris Capital Economics, Samuel Burman memperkirakan harga emas bakal sentuh level US$ 2.000/troy ons lagi akhir tahun.

Karena emas tak memberikan imbal hasil, maka daya tarik aset ini akan sangat tergantung pada imbal hasil riil dari aset safe haven lain seperti obligasi pemerintah AS. Imbal hasil riil telah anjlok beberapa bulan terakhir sebagai akibat dari penurunan imbal hasil nominal dan kenaikan ekspektasi inflasi" katanya dalam sebuah laporan.

Kami berpikir bahwa harga emas bakal naik ke atas sampai akhir tahun 2021 seiring dengan penurunan lebih dalam imbal hasil riil yang bakal memberatkan nilai dolar AS tambahnya, mengutip Kitco News.

The Fed selaku bank sentral AS memberikan sinyal bakal menahan suku bunga rendah mendekati nol persen sampai 2023. Hal ini membuat Capital Economics memperkirakan imbal hasil nominal obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun berada di level 50 basis poin.

Anjloknya imbal hasil ini dibarengi dengan adanya ekspektasi inflasi yang lebih tinggi seiring dengan membaiknya ekonomi AS berarti imbal hasil riilnya akan turun kata Burman. Lebih lanjut, Burman memproyeksikan harga emas bakal ke US$ 2.100/troy ons akhir tahun depan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Monday, September 28, 2020

PT Rifan - Harga Emas Antam Hari Ini Tak Bergerak, Waktunya Beli

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas Antam hari ini tak bergerak. Harga emas Antam masih betah di level Rp 1.006.000 per gram..

Harga pembelian kembali atau pembelian kembali emas Antam hari ini juga stagnan di Rp 894.000 per gram. Harga buyback ini berarti, jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya dengan harga emas tersebut

Harga emas Antam tersebut sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9%. Bila ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45% maka bawa NPWP saat transaksi.

 Berikut rincian harga emas Antam hari ini:

  • Emas batangan 1 gram Rp 1.006.000
  • Emas batangan 5 gram Rp 4.810.000
  • Emas batangan 10 gram Rp 9.555.000
  • Emas batangan 25 gram Rp 23.762.500
  • Emas batangan 50 gram Rp 47.445.000
  • Emas batangan 100 gram Rp 94.812.000
  • Emas batangan 250 gram Rp 236.765.500
  • Emas batangan 500 gram Rp 473.320.000
  • Emas batangan 1.000 gram Rp 946.600.000 - PT RIFAN

Sumber : investing.com 

Friday, September 25, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Emas Retro Di Pegadaian Naik Saat Emas Dunia Nyungsep

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian hari ini, Kamis, bervariasi, ada yang turun, stagnan, dan ada yang naik, padahal dalam 3 hari terakhir harga emas dunia sedang nyungsep.

Berdasarkan pengamatan Tim Riset CNBC Indonesia ketika harga emas dunia turun, maka akan diikuti emas batangan di Pegadaian 2 hari setelahnya, harga emas dunia pada perdagangan Rabu merosot 1,9% ke US$ 1.863.54/troy ons, sementara dalam 3 hari terakhir total pelemahannya sebesar 4,42%.

Tetapi memang tidak selalu ikut turun, sebab selain emas dunia, harga emas di Pegadaian juga dipengaruhi kurs rupiah, serta supply-demand, pegadaian menjual 3 jenis emas Antam dan emas UBS berbagai satuan.

Berdasarkan data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam standar hari ini bervariasi ada yang turun ada yang stagnan. Penurunan terjadi di satuan 1 gram hingga 5 gram. Satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.058.000/batang turun 0,09%.

Sementara satuan 0,5 gram dan 10 gram ke atas stagnan, emas Antam retro, jenis emas Antam yang pergerakannya paling volatil atau naik turun paling tinggi, hari ini menguat di semua satuan, kecuali 0,5 gram yang stagnan. Satuan 1 gram naik 0,1% menjadi Rp 978.000/batang. Sementara satuan 100 gram naik 0,11% ke Rp 97.735.000/batang.

Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018

Emas Antam batik, jenis emas Antam yang paling mahal ketimbang yang lainnya hari ini melemah. Satuan 0,5 gram hari ini dibanderol Rp 622.000/batang, turun 0,16%. Sementara, satuan Rp 1.179.000/batang, turun 0,17%. Pegadaian hanya menjual emas Antam batik satuan 0,5 gram dan 1 gram - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Thursday, September 24, 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Turun Jelang Rilis Data Pengangguran Di AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali turun pada Kamis pagi jelang pengumuman data klaim pengangguran di Amerika Serikat yang akan dirilis belakangan untuk mengukur kecepatan pemulihan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Harga emas berjangka turun 0,50% ke $ 1.859,00 per ons pukul 11.00 WIB menurut data Investing.com dan XAU / USD berkurang 0,40% di $ 1.855,90.

Indeks dolar AS naik tipis 0,03% di 94,468 di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi di Eropa dan AS sehingga menambah ancaman atas ancaman virus kedua.

Kegiatan bisnis AS melambat pada bulan September kendati peningkatan sektor manufaktur mampu mengurangi sentimen turunnya sektor jasa. Investor kini menunggu data mingguan klaim pengangguran AS yang memperkirakan sedikit turun namun tetap tinggi.

Sementara pertumbuhan bisnis kawasan Euro pun terhenti bulan ini karena anjloknya industri jasa terdampak pandemi yang mendorong pemerintah untuk memberlakukan kembali pernyataan, survei menunjukkan.

Pejabat Federal Reserve pada hari Rabu naik menambah meyakinkan investor bahwa bank sentral AS akan menjaga kebijakan moneter tetap longgar selama bertahun-tahun untuk menurunkan tingkat pengangguran dan suku bunga akan tetap menjadi tetap 0% sampai inflasi mencapai target 2%.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK: ANTM ) turun Rp5.000 dari Rp1.007.000 pada Rabu kemarin menjadi Rp1.002.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.44 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Wednesday, September 23, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Trump Kecam China Lagi Soal Covid-19, Emas Siap Bangkit

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia masih terus tertekan akibat penguatan dolar AS. Namun ketegangan Washington dengan Beijing memberi ruang logam kuning itu untuk naik pagi ini, Rabu.

Pada 08.40 WIB, harga emas global di pasar spot menguat 0,13% ke US$ 1.902,27/troy ons. Kemarin harga emas melorot ke bawah US$ 1.900 dan ditutup di level US$ 1.899,28/troy ons.

Indeks dolar menguat ke level tertingginya dalam dua bulan dan menyebabkan harga emas tertekan. Dolar AS dan emas bergerak berlawanan. Ketika dolar AS menguat, harga emas cenderung melemah. Begitu juga sebaliknya.

Emas dibanderol dalam greenback, sehingga penguatan mata uang Negeri Paman Sam itu akan membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain. Di sisi lain, analis melihat penurunan emas saat ini juga disebabkan oleh faktor teknikal.

"Ketika kita melihat emas dan saham anjlok bersamaan, artinya investor butuh uang tunai. Logam mulia selalu menjadi sumber yang menarik untuk mendapatkan uang tunai. Hal tersebut merupakan faktor yang sudah berlalu, saat ini kami berpikir faktor dolar dan teknikal" kata Chris Gaffney dari TIAA Bank kepada Reuters.

"Dolar masih tetap kokoh dan secara fundamental memberatkan harga emas" lanjutnya.

The Fed selaku bank sentral AS juga masih akan mempertahankan stance dovish-nya mengingat pemulihan ekonomi ke depan masih penuh dengan ketidakpastian.

Sang ketua, Jerome Powell menegaskan bank sentral akan melakukan hal lebih banyak lagi untuk mencapai sasaran inflasi di angka rata-rata 2% dan mencapai maximum employment di hadapan kongres.

Diskusi seputar kelanjutan stimulus atau bantuan Covid-19 di AS antara partai republik dan demokrat sejak Agustus lalu juga membuat harga emas yang kala itu berada di level tertingginya langsung ambles.

Ketiadaan kabar baru seputar stimulus memang memberatkan sang logam kuning. Pasalnya sebagai aset untuk lindung nilai (hedging) kenaikan harga emas dipicu oleh adanya ekspektasi inflasi yang tinggi di masa depan.

Inflasi yang tinggi mencerminkan pasokan uang beredar yang banyak sehingga mengalami penurunan nilai (depresiasi). Hal ini dapat terjadi ketika stimulus besar-besaran masih akan digelontorkan oleh pemerintah maupun bank sentral.

Namun ada sedikit kabar yang membuat harga emas mampu bangkit dari level di bawah US$ 1.900/troy ons. Apalagi kalau bukan AS-China. Kemarin Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB soal Covid-19.

Lagi-lagi, mantan taipan properti AS itu menuduh dan menuntut China atas terjadinya pandemi Covid-19. "Kita harus meminta pertanggungjawaban bangsa yang melepaskan wabah ini ke dunia, China, "katanya dalam sambutan yang direkam pada hari Senin dan disampaikan dari jarak jauh ke Majelis Umum karena pandemi.

"Pemerintah China, dan Organisasi Kesehatan Dunia - yang secara virtual dikendalikan oleh China - secara keliru menyatakan bahwa tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia," lanjutnya.

"Belakangan, mereka dengan keliru mengatakan orang tanpa gejala tidak akan menyebarkan penyakit ... PBB harus meminta pertanggungjawaban China atas tindakan mereka." pungkas Trump.

Namun Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun menolak tuduhan Trump terhadap China sebagai hal yang "tidak berdasar" dan mengatakan "kebohongan yang diulang ribuan kali masih merupakan kebohongan."

Ketegangan antara dua raksasa ekonomi global yang terus tereskalasi dan tak menemukan titik temu membuat prospek pemulihan ekonomi global menjadi semakin tak menentu. Hal ini merupakan kabar baik untuk emas sebagai aset safe haven - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Tuesday, September 22, 2020

PT Rifan Financindo - Dolar AS Beringas, Harga Emas Pun Terhempas

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Semalam, pasar keuangan dan komoditas tertekan. Dolar AS yang bangkit menguat kembali menekan harga emas. Harga logam kuning itu merosot tajam.

Indeks dolar yang mengukur keperkasaan the greenback terkoreksi dan harga emas mulai bangkit. Pada 07.30 WIB harga logam mulia emas di pasar spot menguat 0,17% ke US$ 1.915,7/troy ons ketika indeks dolar turun 0,11%.

Pergerakan harga emas memang sangat sensitif terhadap dolar AS. Keduanya memiliki korelasi yang negatif. Artinya ketika dolar AS menguat maka harga emas cenderung terkoreksi. Emas yang dibanderol dalam dolar AS menjadi semakin mahal bagi pemegang mata uang lain ketika mata uang Paman Sam itu menguat.

Semalam indeks dolar menguat 0,8% dan emas terkoreksi 1,9%. Di saat yang sama, aset-aset keuangan seperti saham juga ambrol. Dini hari tadi tiga indeks saham AS ditutup di zona merah.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambles 1,84%. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite juga terpangkas dengan penurunan masing-masing 1,16% dan 0,13%.

Emas seharusnya diperdagangkan lebih tinggi ketika ada permintaan safe-haven tetapi ini semacam mengulang kembali peristiwa seperti di musim semi ketika aksi jual pasar terjadi, pelaku pasar telah menjual aset secara keseluruhan, kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures kepada Reuters.

Indeks dolar sedang naik tinggi. Itu akan membebani komoditas secara umum, jadi jika Anda melihat semua komoditas: pasar pertanian, energi, logam, semuanya berada di bawah banyak tekanan, jadi itu salah satu bagian dari persamaan ketika dolar menguat," ungkap chief market strategist Blue Line Futures, Phil Streible.

Lebih lanjut Streible mengatakan pemicunya adalah hal yang sifatnya politis. Masalah seputar mandeknya stimulus tambahan juga membuat emas tertekan bahkan merosot dari level tertingginya pada Agustus lalu.

"Ini sebuah kemunduran dan penutupan di atas US$ 1.900 diperlukan untuk menahan tekanan dalam jangka pendek, tetapi sepertinya kita mungkin harus menguji koreksi terendah di US$ 1.863 pada tahap tertentu segera." kata Tai Wong selaku kepala trading derivatif khusus logam di BMO, mengutip Reuters.

Investor sekarang menunggu pidato dari anggota komite Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, yang akan tampil di hadapan komite Kongres akhir pekan ini - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Monday, September 21, 2020

PT Rifan - Harga Emas Spot Naik Dipicu Isyarat Pembatasan Nasional Inggris

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas spot naik pada Senin pagi di tengah pelemahan dolar AS untuk tindakan radikalisasi virus global bisa merusak harapan pemulihan cepat ekonomi dan investor kini fokus pada pidato pengambil kebijakan Federal Reserve minggu ini.

Harga emas berjangka turun tipis 0,07% ke $ 1.960,65 menurut data Investing.com dan XAU / USD 0,15% ke $ 1.953,46 pukul 10.45 WIB.

Menurut laporan yang dilansir Reuters Senin (21/09) pagi, para pengambil kebijakan Fed pada hari Jumat mulai melaporkan apa arti toleransi baru terhadap inflasi dalam praktiknya. Hal tersebut merupakan hal yang penting jadi sorotan tentang bagaimana investor dan rumah tangga membentuk kembali proyeksinya bahkan jika kemungkinan tidak relevan dengan keputusan langsung oleh bank sentral AS.

Investor sekarang menantikan petunjuk kebijakan moneter dari Fed karena para anggota dewan Fed akan menyampaikan pidato publik, termasuk Ketua Jerome Powell, yang akan tampil di hadapan Komite Kongres pekan ini.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan pada Minggu bahwa tindakan pemberlakukan nasional kedua dapat diberlakukan jika warga Inggris tidak mematuhi aturan pemerintah yang dirancang untuk penyebaran virus, sementara beberapa kota di Eropa mengumumkan peningkatan baru untuk membatasi lonjakan jumlah kasus covid-19.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK: ANTM ) naik Rp1.000 dari Rp1.023.000 hari Minggu kemarin menjadi Rp1.024.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia hingga pukul 08.17 WIB - PT RIFAN

Sumber :  investing.com

Friday, September 18, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Spot Masih Kuat Nanjak Di US $ 1.953,93/Ons Troi

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas menguat setelah ditutup merosot. Pada Jumat (18/9) pukul 14.10 WIB, harga emas spot berada di US $ 1.953,93 per ons troi, menguat 0,49% dari harga penutupan kemarin.

Kemarin, harga emas spot turun 0,76% dalam sehari. Penurunan ini pun terjadi pada harga emas berjangka. Harga emas untuk pengiriman Desember 2020 di Commodity Exchange kemarin turun 1,04% ke US $ 1.949,90 per ons troi. Sedangkan pagi ini harga emas berjangka menguat 0,26% ke US $ 1,955 per ons troi.

Meski Federal Reserve cukup dovish, bagi pasar emas mengirimkan belum terlalu dovish, kata Bart Melek, Head of Commodity Strategy TD Securities kepada Reuters. Dia mengatakan bahwa investor melihat masih ada potensi stimulus lanjutan.

Kondisi tersebut menyebabkan investor mengambil untung sewaktu-waktu pada harga emas. Meski menguat lagi pada hari ini, level harga emas masih lebih rendah di peringkat awal pekan pada US $ 1,956 untuk emas spot dan US $ 1,963 per ons troi untuk emas berjangka. 

Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals mengatakan bahwa banyak investor berharap kejelasan lebih lanjut upaya inflasi inflasi dalam beberapa bulan ke depan. "Tekanan jual pada emas dan perak timah para peminat logam mulia untuk masuk dan membeli di harga rendah sehingga tren masih naik," kata Wyckoff.

Harga emas pun menguat di tengah angka pengangguran Amerika Serikat (AS) yang masih tinggi -
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.co.id

Thursday, September 17, 2020

Rifan Financindo - The Fed Bikin Yakin Emas Bakal Ke US$ 2.000/Oz di Kuartal IV

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berjangka sempat naik pada hari Rabu setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, mengumumkan mempertahankan suku bunga utama mendekati nol hingga 2023.

Kenaikan harga Rabu merupakan kenaikan hari ketiga berturut-turut, dan pengumuman The Fed diyakini akan membawa harga emas makin naik untuk jangka panjang.

Saat mengumumkan hal tersebut, The Fed mengatakan alasan dari kebijakan yang diambilnya adalah untuk membantu ekonomi pulih dari pandemi virus corona (Covid-19). Dalam perkiraan untuk tahun 2023 yang baru dirilis tersebut, The Fed juga mengisyaratkan bahwa suku bunga akan tetap mendekati nol dari sekarang hingga setidaknya tahun 2024.

The Fed menegaskan bahwa mereka bahkan tidak berpikir untuk memikirkan tentang menaikkan suku bunga, dengan proyeksi tingkat suku bunga nol untuk setidaknya empat tahun ke depan," kata Brien Lundin, editor Gold Newsletter, sebagaimana dilaporkan Market Watch.

Selain itu, lembaga itu membuat tujuannya untuk inflasi resmi yang lebih tinggi dari 2% dengan memasukkannya ke dalam pernyataan kebijakan setelah rapat.

Lebih lanjut, Lundin mengatakan bahwa arah kebijakan Fed itu akan menguntungkan emas ke depannya.

Itu semua menambah pengakuan resmi bahwa suku bunga riil yang disesuaikan dengan inflasi di atas nol bukan hanya tidak diinginkan, tetapi tidak mungkin mengingat besarnya utang federal dan lintasan pertumbuhannya, katanya kepada MarketWatch. "Ini merupakan latar belakang yang sangat menguntungkan bagi emas untuk tahun-tahun mendatang.

Tak lama setelah keputusan Fed, harga emas Desember diperdagangkan di US$ 1.974,10 per ounce dalam perdagangan elektronik. Itu telah mencatatkan kenaikan US$ 4,30 atau 0,2%, menjadi US$ 1.970,50 per ons. Sementara harga kontrak paling aktif menyentuh level tertinggi 1 September, menurut data FactSet.

Pengumuman Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memberikan sinyal yang lebih dovish akan membantu emas keluar dari fase konsolidasi ini selama beberapa minggu terakhir," kata Peter Spina, presiden dan kepala eksekutif di GoldSeek.com.

Mungkin butuh beberapa minggu lagi dengan sejumlah konsolidasi harga untuk mencapai angka ini, tapi saya memperkirakan emas akan menembus kembali di atas US$ 2.000 pada kuartal keempat dan mencetak rekor tertinggi baru saat kita menutup tahun ini.

Harga emas pada perdagangan reguler Rabu awalnya turun, namun kemudian naik setelah data penjualan ritel AS menunjukkan ada kenaikan 0,6% pada bulan Agustus, kenaikan bulan ketiga berturut-turut.

Secara keseluruhan, emas telah datar sejak puncak awal Agustus karena tren lain yang mendorong harganya lebih tinggi telah menguap," kata Adrian Ash, direktur penelitian di BullionVault.

Imbal hasil obligasi setelah inflasi bertahan sekitar -1% dalam 10 tahun, dolar telah stabil dari penurunannya, dan arus masuk [exchange-traded fund] telah mengering dari investor yang ingin melindungi modal mereka dengan emas.

Karena segala sesuatunya berdiri di level ini, ketiga faktor tersebut mendukung emas, tetapi arah perjalananlah yang paling penting. Penurunan dolar lagi, ditambah posisi terendah baru dalam nilai riil, kemungkinan besar akan memacu permintaan emas dan ETF, membantu emas keluar dari pola penahanannya. jelasnya - RIFAN FINANCINDO

 Sumber : cnbcindonesia.com

Wednesday, September 16, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Tengah Siang, Harga Emas Spot Masih Melambung Di US $ 1.961,40/Ons Troi


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas menguat. Rabu pukul 12.25 WIB, harga emas spot berada di US $ 1.961,40 per ons troi. Harga emas menguat 0,37% dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Harga emas mulai menguat setelah kemarin terkoreksi tipis. Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior RJO Futures mengatakan, nilai tukar naik tingkat rendah dan terjadi aksi jual pada emas tapi ini hanya sementara. "Komentar dovish dari rapat The Fed dan penjelasan lebih lanjut kebijakan longgar bisa jadi harga emas ke atas US $ 2.000," kata Haberkorn kepada Reuters .

Indeks dolar yang menunjukkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah mata uang utama dunia melemah tipis pada perdagangan kemarin. Hari ini, investor akan menunggu pernyataan The Fed setelah rapat dua hari sejak kemarin. 

Ada optimisme yang lebih besar karena investor berpikir bahwa suku bunga rendah akan berlangsung dalam lebih dari tiga tahun yang akan bullish bagi emas," kata Michael Matousek, kepala pedagang US Global Investors.

Stimulus moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya dan suku bunga rendah telah mengangkat harga emas naik 29% tahun ini. Kenaikan ini terjadi karena emas merupakan aset lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan nilai tukar - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.co

 

Tuesday, September 15, 2020

PT Rifan Financindo - Ternyata RI Banyak Impor Emas Dari Hong Kong

 


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selain barang konsumsi seperti anggur kemasan dari China, ternyata RI juga banyak impor emas dari Hong Kong . Berdasarkan laporan BPS impor bahan baku yang secara month-to-month juga mengalami kenaikan 5% pada Agustus 2020, yakni terjadi pada komoditas emas dari Hong Kong, Soya Bean Flour dari Brazil, besi baja dari Ukraina.

Selain emas, alat untuk kebutuhan komunikasi juga memperlakukan dari Tiongkok," kata Kepala BPS Suhariyanto saat janji pers secara virtual, Selasa, dia menjelaskan, impor barang konsumsi dan impor bahan baku untuk Agustus 2020 meningkat dari bulan ke bulan, akibat kenaikan tingkat impor pada sejumlah komoditas. "Barang konsumsi bulanan mengalami peningkatan 7,31%, di antaranya adalah anggur dari Tiongkok, kemudian krim dan bubuk Selandia Baru, bentuk gula gulung dari India," katanya.

Sementara untuk impor non-migas bulan Agustus 2020 tercatat mencapai USD9,79 miliar, atau naik 3,01% dibandingkan Juli 2020. Kemudian impor migas Agustus 2020 senilai USD0,95 miliar tercatat turun 0,88%, dibandingkan bulan Juli 2020. Demikian pula jika dibandingkan Agustus 2019 turun 41,75%.

Peningkatan impor non-migas terbesar Agustus 2020 dibandingkan Juli 2020 adalah golongan besi dan baja senilai USD89,2 juta (23,31%), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kapal, perahu, dan struktur terapung senilai USD60,8 juta (40,96%) ). Tiga negara pemasok barang impor terbesar selama Januari-Agustus 2020 adalah senilai USD24,72 miliar (29,90%), Jepang USD7,31 miliar (8,84%), dan Singapura USD5,41 miliar (6,55%) .

Impor non-migas dari ASEAN tercatat senilai USD15,61 miliar (18,89%) dan Uni Eropa senilai USD6,61 miliar (7,99%). Sementara nilai impor seluruh golongan penggunaan barang selama Januari-Agustus 2020 mengalami penurunan, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Penurunan terjadi pada golongan barang konsumsi (7,86%), bahan baku / penolong (18,85%), dan barang modal (20,13%) -
PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : sindonews.com 

Friday, September 11, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Banggar DPR Soroti Ambruknya IHSG Karena PSBB Total DKI


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Badan Anggaran (Banggar) DPR soroti upaya Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang telah mengumumkan akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total. Hal ini karena rencana tersebut merontokkan ratusan triliunan dana di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Ketua Banggar Said Abdullah menyesalkan pernyataan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk dinilai cukup dramatis yang telah membuat IHSG anjlok.

Kejadian kemarin sangat disesalkan atas pernyataan boombastis, dramatis oleh Gubernu DKI Jakarta Anies Baswedan, sehingga menimbulkan hal yang tidak perlu dan membakar ludes Rp 300 triliun saham-saham kita berguguran. Kalau korporasi hancur maka ritel akan hancur, ini tantangan berat bagi OJK [Otoritas Jasa Keuangan] dan BI [Bank Indonesia], jelas Said dalam membuka rapat Banggar dengan Pemerintah.

Seperti diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis terkapar di zona merah setelah ambles 5,01% ke level 4.891,46 setelah sebelumnya perdagangan sempat dihentikan oleh bursa karena anjlok lebih dari 5%. Koreksi IHSG merupakan dampak pemberlakuan kembali PSBB total oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 668 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 10,2 triliun.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menarik rem darurat untuk mencegah penularan virus Corona (COVID-19) semakin masif. Anies memutuskan akan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti awal pandemi Corona di RI.


Kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu, bukan lagi masa transisi, tapi PSBB awal dulu," ujar Anies dalam video yang disiarkan Pemprov DKI Jakarta, Kamis.

Menurutnya, kembalinya PSBB ke tahap awal itu karena kondisi Jakarta sudah mengkhawatirkan. Rem darurat ini mulai berlaku pada 14 September mendatang.


Kami sampaikan malam ini sebagai ancang-ancang, mulai Senin 14 September kegiatan perkantoran yang non esensial diharuskan melaksanakan kegiatan bekerja dari rumah, bukan kegiatan usahanya yang berhenti tapi bekerja di kantornya yang ditiadakan, kegiatan usaha jalan terus, tapi kegiatan perkantoran di gedungnya yang tidak diizinkan - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Thursday, September 10, 2020

Rifan Financindo - Uji Coba Vaksin Corona Gagal, Harga Emas Langsung Meroket

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas langsung meroket ke tingkat tertingginya setelah uji coba vaksin virus corona atau Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca mengalami masalah.

Mengutip Bloomberg, Kamis (10/9/2020) harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi 1,945,20 dolar AS per ounce. Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menguat 0,6 persen menjadi 1,954,90 dolar AS per ons.

Uji coba global vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk sementara karena penyakit yang tidak dapat menyatakan pada peserta penelitian.

"Berita penundaan itu mungkin secara tidak langsung mendukung emas, karena dapat menyebabkan perlambatan ekonomi yang berkepanjangan dan ekspektasi lebih lanjut dari stimulus fiskal," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.

Sementara itu menguatnya harga emas dipicu oleh dolar AS yang turun 0,2 persen setelah Bloomberg melaporkan proyeksi pertumbuhan dan inflasi ECB yang akan dipublikasikan hari ini.

Anggota dewan ECB, Isabel Schnabel, sebelumnya mengatakan perkembangan ekonomi sejak Juni secara luas sejalan dengan ekspektasi sehingga "baseline" bank tersebut masih dipertahankan.

Pandemi itu masuk bank sentral utama untuk memberikan stimulus besar-besaran, membantu emas melonjak sekitar 28 persen sepanjang tahun ini karena sebagai lindung nilai terhadap potensi penurunan nilai mata uang dan inflasi.

Di tempat lain, platinum melambung 1,8 persen menjadi 917,32 dolar AS per ons. Dewan Investasi Platinum Dunia mengubah perkiraannya untuk pasar tersebut pada 2020 dari surplus menjadi defisit.

Perak naik 0,7 persen menjadi 26,88 dolar AS per ons, sementara paladium meningkat 0,8 persen menjadi 2,292,98 dolar AS per ons - RIFAN FINANCINDO

 

Sumber : suara.com 

Wednesday, September 9, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Tak Cuma Saham & Minyak, Harga Emas Juga Ikut Ambles

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dalam tiga hari perdagangan terakhir, harga emas cenderung terkoreksi tipis saja. Faktor yang membuat harga emas susah bangkit masih sama, dolar yang mulai menunjukkan keperkasaannya lagi. Rabu, harga emas dunia di pasar spot terkoreksi. Pada 08.20 WIB, harga emas terpangkas 0,31% ke US$ 1.924,9/troy ons. Sejak Senin pekan ini, harga emas mulai tak sevolatil sebelumnya.

Semalam harga emas sempat naik dan ditutup di US$ 1.930/troy ons ketika pasar saham AS dan harga minyak ambruk. Dini hari tadi Wall Street terbenam di zona merah. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup anjlok 2,25%. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite ambrol masing-masing 2,78% dan 4,11%.

Di saat yang sama harga minyak Brent anjlok 5,3% dan WTI ambrol 7,6% dalam sehari ke bawah US$ 40/barel akibat diskon harga minyak Aramco serta prospek permintaan yang memudar pasca lewat musim puncak mengemudi di AS yang ditandai dengan hari buruh kemarin.

Sebagai aset safe haven dan hedging, kinerja buruk instrumen investasi atau kelas aset lain seharusnya memantik aksi beli emas oleh para investor dan akan berujung pada kenaikan harga emas.

Namun kebangkitan dolar AS dari level terendahnya dua tahun menekan balik harga emas. Indeks dolar yang mengukur posisi greenback terhadap enam mata uang lain masih terus menguat. Pagi ini indeks dolar naik 0,11% ke 93,544 dan mencapai level tertinggi sejak Juli.

Emas merupakan komoditas yang dibanderol dalam dolar AS, sehingga penguatan greenback akan membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi para pemegang mata uang lainnya. Hal ini berimbas pada penurunan minat terhadap emas yang berujung pada tertekannya harga.

Penguatan dolar AS tak terlepas dari pasar yang mengantisipasi sikap bank sentral Eropa yang dinilai akan lebih dovish lagi. 

ECB mungkin akan mulai khawatir dengan penguatan mata uang euro akhir-akhir ini, dan bisa jadi akan mengubah proyeksi inflasi. Kami berpandangan dolar AS bisa menguat sepanjang pekan ini karena potensi kebijakan ECB yang lebih dovish," kata Kim Mundy, Currency Analyst di Commonwealth Bank of Australia, seperti dikutip dari Reuters.

Jika penguatan dolar AS masih terus berlanjut, maka pergerakan harga logam kuning juga kemungkinan besar masih akan tertekan mengingat reli sembilan pekan beruntun harga emas sejak awal Juni hingga awal Agustus dipicu oleh pelemahan dolar AS. 

Meskipun volatil dan terkoreksi. Prospek emas ke depan dinilai masih positif. Kebijakan bank sentral yang tetap ultra-longgar membuat fundamental emas kokoh. Hanya saja penguatan emas yang terlalu cepat sampai menyentuh level tertinggi dalam sejarah membuat harga logam kuning itu sedang konsolidasi saat ini.

Semua bank sentral berada di perahu yang sama. Mereka harus terus mencetak uang, terus melonggarkan kebijakan, untuk melawan kemerosotan yang kita hadapi dan itu akan membuat emas tetap didukung, kata Edward Meir, seorang analis di ED&F Man Capital Pasar.

Harga bullion telah melesat lebih dari 27% sepanjang tahun ini, setelah bank sentral secara global membanjiri pasar dengan stimulus luar biasa untuk mengimbangi kerusakan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi virus corona,

Kebijakan yang berpotensi membuat inflasi tinggi di masa depan itu menguntungkan emas karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

Emas telah terjebak dalam kisaran perdagangan yang sangat ketat. Jika kita bisa menembus lebih dari US$ 1.960, itu mungkin akan memantik harga emas untuk menjadi bullish - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Tuesday, September 8, 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Naik Tipis Di Tengah Keterpurukan Covid 19


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak melemah pada perdagangan Senin waktu setempat. Hal ini di tengah pergerakan dolar yang stabil. Meskipun ketidakpastian ekonomi membatasi kerugian logam mulia karena investor menunggu dari bank sentral.

Secara global, harga emas naik tipis karena dolar tergelincir, dengan data ekonomi yang lemah Amerika Serikat pada akhir pekan lalu naik ke atas pemulihan ekonomi global dari keterpurukan Covid-19.

Harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD1.935,53 per ons, setelah jatuh ke level terendah satu minggu di USD1.916,24 pada hari Jumat. Sedangkan emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD1.941,10.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan pada Minggu bahwa kesepakatan antara Gedung Putih dan Kongres akan mendanai pemerintah federal hingga awal Desember. Serta rincian RUU keluarkan harus pada akhir minggu.

Sementara itu, sentimen lain terjadi di karenakan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS menyebutkan, spekulan meningkatkan posisi mereka dalam kontrak emas dan perak Comex dalam seminggu hingga 1 September. Permintaan ritel untuk emas fisik sedikit meningkat di India minggu lalu karena penurunan harga domestik dan festival, tetapi hub emas batangan teratas di seluruh Asia melihat aktivitas yang tidak ada.

Perak turun 0,2% menjadi USD26,84 per ons, platinum naik 0,6% menjadi USD900,01 dan paladium stabil di USD2.296,54 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : okezone.com

Monday, September 7, 2020

PT Rifan - Data Lapangan Kerja AS Membaik, Harga Emas Dunia Berangsur Turun

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia berakhir datar pada perdagangan akhir pekan lalu, seiring data lapangan kerja AS berbalik lebih baik dari gempa bumi dan mendorong penguatan dolar AS.

Sementara itu emas batangan melemah 2 persen secara mingguan, peringkat harga emas spot tergerus lalu datar ke harga 1.930 dolar AS per ons. Sementara harga emas pasar berjangka melemah 3,50 dolar AS ke posisi 1.934 dolar AS per ons.

Emas berkorelasi dengan dolar AS khususnya dalam beberapa pekan lalu dan emas batangan yang menyusul rilis data yang solid beberapa proporsi pengangguran di USA, kata Tai Wong, Analis pada BMO.

Indeks dolar AS naik 0,5 persen berada di posisi terbaik sejak awal April dan membuat harga logam berharga bagi mata uang asing, data menunjukkan nonfarm payrolls naik sebanyak 1.371 juta lapangan kerja pada periode Agustus. Angka pengangguran turun jadi 8,4 persen dari sebelumnya 10,2 persen di periode Juli.

Tetapi data ini tidak mengubah posisi Fed dalam hal stimulus dipompa ke perekonomian dan menempatkannya pada toleransi terhadap tingkat inflasi sehingga mendukung harga emas dalam jangka panjang, "kata Michael Matousek, analis pada Global Investor. 

Data manufaktur AS yang melesat tinggi di bulan Agustus, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan melaporkan indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur melesat menjadi 56 dari bulan Juli 54,2, PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 berarti kontraksi, sementara di atasnya berarti ekspansi. 

Selain data manufaktur, pasar tenaga kerja AS juga membaik. Departemen Tenaga Kerja AS Jumat lalu melaporkan sepanjang bulan Agustus perekonomian AS mampu menyerap 1.371 juta tenaga kerja, dengan tingkat pengangguran turun menjadi 8,4 persen dari sebelumnya 10,2 persen. Rata-rata upah per jam juga naik 0,4 persen.

Ekspansi sektor manufaktur yang meningkat dan membaiknya pasar tenaga kerja harapan perekonomian AS bisa segera bangkit dari kemerosotan tajam.

Saat perekonomian bangkit, permintaan minyak mentah juga akan meningkat, tetapi para analis menilai peningkatan permintaan tersebut masih belum mampu menyerap pasokan, sebab perekonomian AS masih jauh dari tingkat sebelum diserang virus corona - PT RIFAN

Sumber : suara.com

Friday, September 4, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Dipicu Terhentinya Penguatan Dolar, Data Rilis Sebagai Fokus

 


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas naik pada Jumat (04/09) karena dolar terhenti, dengan fokus investor beralih ke data pekerjaan AS, meskipun emas masih turun untuk minggu ini.

Berdasarkan data investment.com pukul 17.45 WIB, spot emas naik 0,42% menjadi $ 1.938.96 per ons. Tetapi masih di jalur penurunan 1,3% untuk minggu ini, peningkatan oleh kenaikan dolar AS ditambah dengan beberapa data yang optimis, termasuk angka manufaktur yang kuat dari Amerika Serikat dan negara lain, yang tidak memberikan harapan untuk kebangkitan ekonomi yang cepat dari Kemerosotan akibat pandemi COVID- 19. Sementara emas berjangka AS naik 0,42% menjadi $ 1,945,95 per ons.

"Laporan pekerjaan akan pekerjaan panggung untuk semua kelas aset," kata analis Saxo Bank Ole Hansen, seperti yang dikutip Reuters.

"Jika pasar ekuitas ditutup pada catatan yang lebih lemah setelah laporan, dan mengingat AS menuju akhir pekan yang panjang, kita mungkin melihat beberapa kekuatan dalam emas."

Indeks dolar stabil terhadap saingannya, membuat emas lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain, mengambil jeda dari tempat pembantuan greenback di jalur untuk minggu terbaiknya sejak pertengahan Mei.

"Sejak pemulihan, pergerakan USD telah berhenti untuk saat ini, yang merupakan elemen positif bagi emas," kata kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa.

Saham dunia turun tipis karena memperhatikan beralih ke angka non-penggajian AS yang akan dirilis pada 1230 GMT, dan pasar harapan gaji tumbuh 1,4 juta pada Agustus, dibandingkan 1.763 juta pekerjaan yang disebutkan pada bulan sebelumnya.

Dalam jangka panjang, emas, yang telah naik 27% sepanjang tahun ini, masih kuat, tetapi "membutuhkan lebih dalam," kata Hansen dari bank Saxo.

Sedangkan Perak naik 0,7% menjadi $ 26,82 per ons tetapi telah merosot 2,3% untuk minggu ini. Palladium turun 1,3% menjadi $ 2,256,83 per ons. Platinum naik 1,9% menjadi $ 905,80 per ons, tetapi berada di jalur untuk minggu pertama pertengahan Maret, turun lebih dari 2,8% - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Thursday, September 3, 2020

Rifan Financindo - Dewan Moneter Beri Sinyal Bahaya Nilai Tukar Rupiah Ketar Ketir

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Rencana pemesanan lembaga baru bernama Dewan Moneter disinyalir akan menerapkan sistem moneter dan keuangan Indonesia. Keterlibatan perwakilan pemerintah melalui pejabat keuangan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan independensi Bank Indonesia ( BI ) menjadi yang paling disoroti dalam hal ini.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance ( Indef ), Didik J Rachbini, dukung keuangan sebagai pemimpin lembaga baru ini untuk mengembalikan fungsi pengawasan bank sentral pada era Orde Baru.

Artinya akan kembali ke era Orde Baru . Dewan Moneter sebagai kekuasaan liar, menjadikan BI diposisikan sebagai subordinat dari pemerintahan, "pungkasnya secara virtual, Rabu, 2 September 2020.

Kontroversi dari rencana tersebut sudah mampu membuat nilai tukar rupiah ketar-ketir sejak perdagangan spot Rabu, 2 September 2020 kemarin. Sampai dengan hari ini pun, pergerakan rupiah sangat terbatas, di mana rupiah sempat anjlok ke level Rp14.788 per dolar AS pada Kamis pagi.Â

Dilansir dari RTI, rupiah saat ini memerah -0,06% ke level Rp14.776 per dolar AS . Di sisi lain, rupiah menguat tipis terhadap dolar Australia (0,15%), euro (0,17%), dan poundsterling (0,09%).

Meskipun begitu, mata uang Asia tengah memosisikan rupiah di bawah tekanan. Kini, rupiah terdepresiasi di hadapan hadapan won (-0,24%), yuan (-0,14%), ringgit (-0,11%), dolar Singapura (-0,06%), dolar Hong Kong (-0, 05%), dan yen (-0,02%) - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Wednesday, September 2, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Catatan BPS: Harga Emas Masih Tinggi


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, meski pada Agustus terjadi deflasi sebesar 0,05% akan tetapi ada kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi tertinggi yakni 2,02% dan andilnya terhadap inflasi 0,13%.

Kenaikan tertinggi di bawah harga emas yang melambung tinggi. Serta, minyak goreng dan rokok kretek filter menyumbang inflasi yang mencapai 0,01%, kenaikan harga emas perhiasan yang memberikan inflasi dan inflasi 0,12%. Kenaikan harga emas perhiasan ini terjadi di 90 kota indeks harga konsumen," kata Suhariyanto dalam preskon virtual.

Komoditas yang mendorong terjadinya deflasi yakni daging ayam ras yang andilnya 0,09%, bawang merah andilnya 0,07%, tomat andilnya 0,02%, telur ayam ras dan buah-buahan seperti jeruk dan pisang, masing-masing 0 , 01%, pengeluaran transportasi mengalami deflasi 0,14% dan andilnya terhadap deflasi 0,02%

Rinciannya kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks adalah kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07%; kelompok perumahan, udara, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02%. Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rumah tangga sebesar 0,08%; kelompok kesehatan sebesar 0,06%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03%.

Selanjutnya kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,05%; kelompok pendidikan sebesar 0,57%; kelompok penyediaan makanan dan minuman / restoran sebesar 0,13%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,02% -
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 Sumber : cnbcindonesia.com

Tuesday, September 1, 2020

PT Rifan Financindo - Rupiah Anjlok Parah Terhadap Banyak Mata Uang, Ini Biang Keroknya


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Nilai tukar rupiah bertambah anjlok di hadapan banyak mata uang dunia. Bahkan, pada Senin, 1 September siang ini, rupiah kembali terdorong hingga ke atas level Rp14.600 per dolar AS dan menjadi mata uang paling lemah di Asia.

Sampai dengan pukul 14.12 WIB, rupiah terkoreksi sedalam -0,30% ke level Rp14.614 per dolar AS . Adapun level rupiah terdalam sejak pagi tadi berada di angka Rp14.632 per dolar AS. Bukan cuma itu, rupiah juga tumbang di hadapan dolar Australia (-0,56%), poundsterling (-0,53%), dan euro (-0,58%).

Pergerakan rupiah juga tertekan oleh mata uang regional lainnya. Berada di level terbawah, rupiah keok atas ringgit (-0,60%), yuan (-0,56%), won (-0,49%), dolar Singapura (-0,46%), yen (-0, 38%), baht (-0,34%), dolar Hong Kong (-0,27%), dan dolar Taiwan (-0,26%).

Asal tahu saja, beberapa saat lalu rupiah mulai melakukan pemberantasan hingga berada di hadapan dolar AS dan segelintir mata uang lainnya. Sayangnya, rupiah kembali ambruk setelah Badan Pusat Statistik ( BPS ) mengumumkan data perekonomian . Selama dua bulan berturut-turut, ekonomi Indonesia mengalami deflasi , yaitu sebesar 0,10% pada Juli 2020 dan 0,05% pada Agustus 2020. Alhasil, fakta bahwa ekonomi RI mengalami resesi semakin besar - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com