Wednesday, March 31, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Kilau Emas Makin Pudar, Kini Anjlok 2 Persen

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas tergelincir hampir 2 persen karena penguatan dolar dan imbal hasil US Treasury serta harapan untuk pemulihan ekonomi Amerika yang lebih cepat mengurangi permintaan logam safe-haven itu. Mengutip CNBC, Rabu (31/3/2021) harga emas di pasar spot anjlok 1,6 persen menjadi 1.684,64 dolar AS per ounce. Di awal sesi, emas merosot sekitar 2 persen ke level terendah sejak 8 Maret, yakni 1.678,40 dolar AS per ounce.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup menyusut 1,7 persen menjadi 1.686 dolar AS per ounce.

Imbal hasil tolok ukur US Treasury 10-tahun melejit ke tingkat tertinggi 14 bulan, didukung harapan pertumbuhan dan inflasi yang lebih kuat menjelang rilis rencana infrastruktur triliunan dolar Presiden Joe Biden.

Indeks Dolar (Indeks DXY) melonjak ke level tertinggi lebih dari empat bulan, membuat emas dalam denominasi greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi mengancam daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi karena meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning itu, yang tidak memberikan bunga.

Sementara itu, paladium melesat 1,8 persen menjadi 2.574,26 dolar AS per ounce, setelah meroket lebih dari 3 persen di awal perdagangan menyusul kejatuhan 5,5 persen di sesi sebelumnya.

Perak merosot 2,5 persen menjadi 24,05 dolar AS per ounce dan platinum menyusut 1,8 persen menjadi 1.154,89 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Tuesday, March 30, 2021

PT Rifan Financindo - Emas Anjlok 20,1 Dolar Tertekan Kenaikan Imbal Hasil


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas tergelincir lebih dari satu persen ke level terendah lebih dari dua minggu pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS merusak daya tarik aset safe-haven logam kuning yang juga tertekan taruhan pemulihan ekonomi yang cepat di Amerika Serikat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, anjlok 20,10 dolar AS atau 1,16 persen menjadi ditutup pada 1.712,20 dolar AS per ounce, setelah jatuh ke level 1.705,75 dolar AS, merupakan penurunan emas COMEX satu hari terbesar sejak 18 Maret.

Pada akhir pekan lalu, Jumat (26/3/2021), emas berjangka terangkat 7,2 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.732,30 dolar AS per ounce, setelah merosot 8,1 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.725,10 dolar AS, dan bertambah 8,10 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.733,20 dolar AS pada Rabu (24/3/2021).

"Bullish pasar emas membutuhkan dukungan fundamental," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, menambahkan bahwa kenaikan dolar AS dan peningkatan imbal hasil membatasi minat beli terhadap emas.

Indeks dolar mendekati level kunci 93, meningkatkan tekanan baru pada emas. Indeks dolar yang menguat terhadap mata uang utama saingannya, memperlemah daya tarik emas dalam denominasi greenback bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Pemulihan cepat ekonomi AS, dengan jumlah vaksin yang meningkat dan pengumuman Presiden AS Joe Biden minggu ini, adalah negatif jangka pendek untuk harga emas, tambah Wyckoff.

Biden akan merilis rincian tentang paket belanja infrastruktur yang bisa berkisar antara 3-4 triliun dolar AS

Imbal hasil yang lebih tinggi juga menantang status emas sebagai lindung nilai inflasi karena mereka menerjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Imbal hasil surat utang AS 10-tahun mendekati level 1,7 persen.

"Baik imbal hasil obligasi AS10-tahun maupun dolar tidak dapat dikatakan sangat tinggi untuk hari ini, tetapi emas belum memiliki pergerakan yang cukup besar di kedua arah selama seminggu terakhir, jadi bias penurunan sekarang mungkin dibesar-besarkan," kata Philip Streible, ahli strategi logam mulia di Blueline Futures di Chicago.

Emas mungkin (jatuh) menembus di bawah dukungan 1.700 dolar AS tetapi seharusnya pulih," tambah dia.

"Kami melihat hampir tidak ada ruang untuk harga emas secara nyata lebih tinggi sampai pertengahan tahun, meskipun emas seharusnya dapat memperoleh keuntungan yang signifikan pada paruh kedua tahun ini," tulis analis Commerzbank dalam sebuah catatan.

Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 34,3 sen atau 1,37 persen menjadi ditutup pada 24,771 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 2,40 dolar AS atau 0,2 persen menjadi ditutup pada 1.184,10 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

Monday, March 29, 2021

PT Rifan - Bursa Eropa Mayoritas Turun, Pasar Fokus Covid 19 & Sektor Perbankan

PT RIFAN BANDUNG - Bursa saham berjangka di Eropa sebagian beranjak melemah pada Senin petang. Pergerakan ini dibebani oleh kekhawatiran yang berkembang bahwa gelombang ketiga kasus Covid-19 akan mendorong tindakan penguncian lanjutan serta kelemahan di sektor perbankan seperti Credit Suisse (SIX:CSGN)) memperingatkan tekanan yang "sangat signifikan" terhadap hasil kinerja perusahaan.

Pada pukul 14.03 WIB, DAX futures Jerman melemah 0,25% ke 14.819,0 menurut data Investing.com, FTSE 100 futures Inggris turun 0,36% di 6.696,0 sedangkan CAC 40 futures di Prancis naik 0,25% di 6.001,2.

Di dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut melemah 0,41% di 6.170,18 pukul 14.17 WIB.

Kegelisahan kembali berkembang bahwa negara ekonomi terbesar Eropa harusnya lebih memperketat pembatasan, yang selanjutnya menunda pemulihan ekonomi kawasan, setelah Prancis melaporkan jumlah pasien covid-19 tertinggi yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) tahun ini pada hari Minggu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron telah membela keputusannya untuk melanjutkan tindakan pembatasan sebagian yang menargetkan zona infeksi tinggi seperti Paris alih-alih kebijakan penguncian penuh ketiga, tetapi ia mengakui bahwa pembatasan lebih lanjut kemungkinan diperlukan.

Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel mengancam akan meminta kekuatan darurat federal untuk menghentikan penyebaran penyakit setelah rata-rata jumlah kasus 7 hari mencapai level tertinggi sejak Januari. Di Polandia, jumlah kasus baru mencapai rekor sepanjang masa pada akhir pekan, sementara jumlah kasus juga terus meningkat di Belgia, Belanda dan Austria. Sebaliknya, kurva infeksi Italia mendatar, sementara di Ceko sekarang mengalami penurunan tajam setelah lonjakan pada Januari dan Februari.

Uni Eropa sedang mencoba untuk mempercepat kampanye vaksinasi yang lambat, diganggu oleh kekurangan dosis vaksin AstraZeneca (NASDAQ:AZN) yang telah menyebabkan ketegangan dengan mantan anggota Uni Eropa, Inggris.

Sementara, sektor perbankan kemungkinan akan menjadi fokus Senin setelah Credit Suisse memperingatkan dampak kerusakan "sangat signifikan" pada hasil kinerja kuartal I perusahaan.

Raksasa perbankan Swiss itu mengatakan telah menerima pukulan dari dana lindung nilai AS yang besar yang gagal membayar margin call minggu lalu, dan sejumlah bank lain juga terpengaruh.

Sebelumnya Senin, bank investasi terbesar Jepang, Nomura (T:8604) menandai kemungkinan kerugian senilai $2 miliar di anak perusahaan AS, yang menurut bank berasal dari transaksi dengan klien AS.

Harga minyak terus jatuh pada Senin petang setelah kapal kontainer yang tertahan di Terusan Suez sebagian telah diapungkan kembali dan ini meningkatkan kemungkinan kapal itu dapat dibebaskan dalam waktu dekat sehingga membuka kembali blokir akses jalur air utama yang krusial tersebut.

Harga naik lebih dari 4% pada hari Jumat silam di mana trader mencoba mempertimbangkan dampak dari kemacetan rute utama perdagangan global tersebut dan sekitar 10% dari perdagangan minyak global yang berlayar di lautan melewati kanal tersebut.

Harga minyak WTI kian jatuh 1,94% ke $59,79 per barel dan harga minyak Brent terus turun 1,49% ke $63,47 per barel. Namun, terlepas dari penurunan ini, kedua minyak acuan tersebut masih akan membukukan kenaikan kuartalan IV berturut-turut minggu ini.

Adapun, harga emas berjangka lanjut turun 0,28% ke $1.727,45 per troy ons, sementara EUR/USD turun tipis 0,06% ke 1,1785 pukul 14.16 WIB - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Friday, March 26, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Terus Melemah Tertekan Obligasi Dan Dolar AS


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melemah karena imbal hasil obligasi AS yang menguat sementara dolar AS mencapai level tertingginya dalam empat bulan terakhir, merusak daya tarik logam yang tidak memberikan bunga itu.

Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi 1.727,01 dolar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat berkurang 0,5 persen menjadi 1.725,10 dolar AS per ounce.

Imbal hasil US Treasury 10-tahun menguat, meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas.

Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,4 persen setelah menyentuh level tertinggi sejak 13 November di 91,92 pada awal sesi, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Penyusutan emas terjadi meski sentimen di pasar keuangan yang lebih luas dilemahkan oleh babak baru pembatasan virus korona di zona euro.

Perak turun 0,3 persen menjadi 25,01 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya jatuh ke level terendah lebih dari dua bulan di 24,39 dolar AS.

Palladium melemah 0,8 persen menjadi 2.612,48 dolar AS per ounce dan platinum merosot 1,4 persen menjadi 1.151,00 dolar AS per ounce.

Kendati sepertinya ada lebih banyak pasokan platinum dari Afrika Selatan pada tahun ini, peningkatan permintaan mobil kemungkinan akan memacu kekurangan pasokan pada tahun-tahun mendatang, kata Commerzbank dalam sebuah catatan - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  suara.com

Thursday, March 25, 2021

Rifan Financindo - Emas Minat Beli Terkendala Kuatnya Dolar AS

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik sedikit pada awal perdagangan sesi AS hari Rabu kemarin. Minat beli terhadap emas tetap terkendala oleh kuatnya dollar AS dan jatuhnya pasar minyak mentah.

Kapal container terbesar dunia terdorong kepinggir oleh angin yang besar pada hari Selasa sehingga terdampar di Kanal Suez Mesir, dan merintangi pengapalan global yang kemungkinan akan berlangsung selama berhari – hari. Laporan mengatakan bahwa 10% dari perdagangan minyak mentah global berlangsung melalui Kanal Suez. Berita ini membuat harga minyak mentah mengalami rebound ke $60.65 setelah terpukul kerugian yang kuat yang mendorong harga minyak mentah AS sempat turun ke level terendah dalam 6 minggu pada hari Selasa kemarin di $57.00.

Emas berjangka kontrak bulan April naik $3.10 ke $1,732.30 per troy ons. Sementara perak Comex bulan Mei naik $0.078 ke $25.31 per ons.

Pasar saham global bervariasi mengarah turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai.

Jerman, Perancis dan Itali baru – baru ini telah memperpanjang atau mengenakan kembali restriksi karena gelombang infeksi Covid – 19 yang baru, serbuan ke rumah sakit dan kematian. Sementara penduduk telah frustrasi dengan lockdown dan dengan lambatnya penangan vaksin di Uni Eropa.

Naiknya infeksi Covid – 19 di Eropa yang mengakibatkan ditutupnya kegiatan bisnis dan sebagian kekuatiran akan gelombang ketiga memukul AS, telah memicu sedikit kenaikan atas keengganan terhadap resiko di pasar pada minggu ini.

Di AS, naiknya harga juga menjadi perhatian yang tinggi. Jerome Powell, Gubernur Federal Reserve AS mengatakan bahwa inflasi kemungkinan naik di bulan – bulan yang akan datang, namun kemungkinan tidak akan berlangsung terus. Powell mengulangi jaminannya untuk mendukung ekonomi AS, khususnya dengan masih ada sekitar 9.5 juta orang Amerika masih belum mendapatkan pekerjaan.

Sementara Treasury Secretary Janet Yellen juga berjanji untuk membantu pemulihan ekonomi, namun tetap bisu mengenai rencana infrastruktur dari pemerintah. Menurut laporan, dana belanja infrastruktur senilai $3 triliun akan didanai sebagian dari kenaikan pajak. Laporan ini memberikan kontribusi bagi buruknya sentimen dan membuat arus masuk ke dollar AS yang safe-haven.

Suppor terdekat menunggu di $1,726.40 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,702.15 dan kemudian $1,673.30. “Resistance” terdekat menunggu di $1,747.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,754.20 dan kemudian $1,775.00 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Wednesday, March 24, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Intip Peluang Kenaikan Harga Emas

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Tahun 2021 berdasarkan astrologi China, merupakan tahun kerbau. Hal ini ternyata berpengaruh terhadap harga emas. Ahli Feng Shui, Suhu Yo menyampaikan prediksi harga emas di tahun ini akan melonjak tinggi. “Di tahun Kerbau ini, harga emas akan naik

Dirinya mengatakan ada tiga faktor yang membuat harga emas naik. Pertama karena terjadinya bencana alam dan kekeringan.

Pertama karena adanya bencana alam, gunung meletus, longsor, banjir dan bisa kemungkinan tsunami. Serta di akhir tahun juga akan ada kekeringan dan kemarau yang panjang,” ujarnya.

Kedua, karena krisis ekonomi yang menyebabkan redupnya usaha dan banyak orang kehilangan pekerjaan. 

Lalu karena adanya krisis ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Sehingga banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan usaha,” ujarnya.

Kemudian ketiga, karena pandemi yang berkepanjangan. PSBB juga terus dilakukan sampai akhir tahun 2021. Sehingga membuat perdagangan dan usaha terpuruk. Sehingga tahun ini menjadi waktu yang tepat untuk investasi emas karena diproyeksikan harganya bakal terus merangkak naik - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber :  okezone.com

 

 

Tuesday, March 23, 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Spot Ditutup Melemah Tipis 0,3% Ke US$ 1.739 Per/Troi, Ini Penyebabnya

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas tergelincir hampir 1% pada perdagangan di awal pekan ini sebelum akhirnya berhasil memangkas pelemahan usai koreksi pada dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US Treasury yang melonggar karena penguatan di pasar saham.

Harga emas spot ditutup turun 0,3% menjadi US$ 1.739,03 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka melemah 0,2% ke level US$ 1.738,1 ons troi. 

Harga emas seharusnya bisa menguat tetapi tidak. Itu benar-benar menunjukkan pasar emas lemah jika korelasi normal (seperti dolar yang lebih lemah) terjadi," kata David Madden, analis di CMC Markets Inggris. 

Dia menambahkan, dengan posisi saat ini, emas bisa tergelincir lebih jauh jika dolar AS dan imbal hasil pada obligasi AS menguat. 

Emas sempat anjlok 1% karena investor berbondong-bondong masuk ke dolar AS dan obligasi pemerintah, di tengah ketakutan karena keputusan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang mengganti Gubernur Bank Sentral Turki setelah tetap mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi.

"Jika warga (Turki) khawatir bahwa lira lemah,mereka ingin membeli dolar AS atau emas, tetapi di sinilah ketakutan datang - bahwa kontrol modal akan menghentikan masuknya uang negara, mungkin sulit bagi orang untuk mendapatkan untuk dolar, dan sebagai gantinya emas, dalam beberapa minggu ke depan," jelas Madden.

Keuntungan di Wall Street juga menekan harga emas.

Pedagang ingin melihat emas di atas US$ 1.750 dan bertahan di sana sebelumnya mulai masuk ke mata pada perdagangan ini," ungkap Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior RJO Futures - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.com

Monday, March 22, 2021

PT Rifan - Harga Emas Kembali Naik Ditopang Pelemahan Imbal Hasil Obligasi AS


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas kembali naik pada Jumat petang seiring melemahnya imbal hasil obligasi AS. Dan, logam kuning ini tampaknya akan mencatatkan kenaikan untuk sepekan ini.

Harga emas berjangka kembali naik 0,40% ke $1.739,45 per troy ons pukul 14.01 WIB dan XAU/USD turun 0,23% ke $1.740,63 menurut data Investing.com. Adapun indeks dolar AS turun tipis 0,08% di 91,793 dan yield obligasi AS untuk tenor 10 tahun jatuh 2,10% di 1,693 sampai pukul 13.58 WIB

Imbal hasil Treasury 10 tahun AS naik di atas 1,75% untuk pertama kalinya dalam 14 bulan pada hari Kamis pasca Federal Reserve AS berjanji untuk memantau tingkat inflasi dan mempertahankan suku bunga mendekati 0% hingga setidaknya akhir tahun 2023 ketika mengumumkan keputusan kebijakan pada hari Rabu.

Di sisi data, jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim menganggur selama seminggu terakhir tanpa diduga naik menjadi 770.000. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memprediksi 700.000 klaim tercatat, sementara 725.000 klaim telah dilaporkan pada minggu sebelumnya. Namun, kemajuan peluncuran vaksin COVID-19 di AS dapat membuat pasar tenaga kerja negara itu mendapatkan kembali pijakannya saat bisnis mulai dibuka kembali.

Bank of Japan mempertahankan suku bunganya tidak berubah sebesar 0,10% dalam keputusan rapat kebijakan sebelumnya.

Di Eropa, Bank of England juga mempertahankan suku bunga tidak berubah di 0,10% saat mengumumkan keputusannya pada hari Kamis. Bank sentral ini mengatakan meskipun pemulihan ekonomi Inggris dari COVID-19 semakin cepat, para pejabat tetap terpecah soal prospek pemulihan jangka panjang. Komentar tersebut juga memberikan ekspektasi untuk pembalikan langkah-langkah stimulus.

Bank sentral Eropa (ECB) kemungkinan perlu waktu sebelum percepatan pencetakan uang yang baru-baru ini disepakati, kata Presiden Christine Lagarde pada hari yang sama.

Di sisi penawaran, Swiss pada bulan Februari mengirim emas ke China untuk pertama kalinya sejak September 2020. Pengiriman ke India dan Thailand juga tercatat di level tertinggi beberapa tahun.

Untuk logam mulia lainnya, palladium anjlok 2,11% ke 2.616,50 pukul 14.09 WIB. Nornickel Rusia, produsen logam terbesar, memangkas perkiraan produksi dan memicu kekhawatiran pasokan. Perak turun 0,48% di 26,225 dan platinum turun tipis 0,02% di 1.210,85.

Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) anjlok Rp10.000 dari Rp935.000 pada Kamis menjadi Rp925.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.13 WIB - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Friday, March 19, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik 5,2 Dolar Meski Terganjal Lonjakan Imbal Hasil Obligasi AS

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas berjangka naik pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), berbalik menguat dari penurunan sehari sebelumnya karena investor mencerna pengumuman hasil pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS, namun kenaikannya terganjal lonjakan imbal hasil obligasi AS dan dolar yang lebih kuat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terangkat 5,40 dolar AS atau 0,31 persen menjadi ditutup pada 1.732,50 dolar AS per ounce. setelah jatuh lebih dari 10 dolar AS ke sesi terendah di bawah 1.717 dolar AS.

Sehari sebelumnya, Rabu, emas berjangka tergerus 3,8 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.727,10 dolar AS. Emas berjangka menguat 1,7 dolar AS atau 0,1 persen menjadi 1.730,90 dolar AS per ounce pada Selasa, setelah terangkat 9,40 dolar AS atau 0,55 persen menjadi 1.729,20 dolar AS pada Senin.

Namun di pasar spot, emas diperdagangkan lebih rendah, karena para investor mencoba menyesuaikan dengan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh sikap dovish Federal Reserve terhadap kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Baca juga: Jelang pengumuman hasil pertemuan FOMC, emas tergerus 3,80 dolar

Harga spot emas turun 0,70 persen menjadi 1.732,99 dolar AS per ounce pada pukul 01.49 sore waktu setempat (1749 GMT), setelah menyentuh level tertinggi sejak 1 Maret di 1.755,25 dolar AS.

Ketidakpastian investor tumbuh setelah Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu menolak memberikan petunjuk tentang bank sentral yang membeli lebih banyak obligasi untuk menurunkan imbal hasil yang melonjak sejak awal tahun. Kenaikan imbal hasil telah membatasi reli aset-aset berisiko.

Powell mengatakan tingkat pengangguran AS kemungkinan akan terus menurun dari 6,2 persen pada Februari sementara inflasi meningkat 2,4 persen dan memperkirakan pertumbuhan ekonomi pesat 6,5 persen saat pandemi virus corona merega. Tetapi itu masih belum cukup untuk menaikkan suku bunga, kata Ketua Fed.

Baca juga: Imbal hasil obligasi AS berkurang, harga emas terangkat 9,4 dolar

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan melonjak di atas 1,74 persen untuk pertama kalinya sejak Januari 2020, sementara dolar naik 0,5 persen.

Ketua Fed pada Rabu mengulangi janjinya untuk menahan suku bunga mendekati nol dalam upaya untuk menjaga pemulihan ekonomi pada jalurnya sekalipun inflasi menembus target 2,00 persen tahun ini.

“Komentar Powell kemarin tentang suku bunga sangat mendukung emas, tetapi di sisi lain fakta bahwa imbal hasil obligasi 10-tahun terus meningkat telah membatasi kenaikan emas,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dipicui langkah-langkah stimulus, tetapi imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi menumpulkan beberapa daya tarik dari komoditas-komoditas yang tidak memberikan imbal hasil.

“Di satu sisi, rezim tidak menjadi pertanda baik untuk aliran investasi ke emas, dan itu menciptakan tekanan ke sisi penurunan. Di sisi lain, kami melihat beberapa pembeli berkurang,” kata ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 29,3 sen atau 1,12 persen menjadi ditutup pada 26,351 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 18,20 dolar AS atau 1,52 persen menjadi menetap di 1.217,50 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Thursday, March 18, 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Naik 1% Didukung Kebijakan Bank Sentral AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik 1% pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat. Harga emas naik usai Federal Reserve AS menegaskan kembali kebijakan moneter yang melemahkan dolar.

Harga emas di Spot naik 0,8% menjadi USD1.743.93 per ounce. Emas berjangka AS ditutup turun 0,2% menjadi USD1.727,10. 

Federal Reserve mengulangi janjinya untuk menjaga suku bunga acuan rendah mendekati nol untuk beberapa tahun ke depan. Bank Sentral juga memperkirakan ekonomi AS tumbuh 6,5% tahun ini atau terbesar sejak 1984. Kemudian pada tingkat pengangguran turun menjadi 4,5% pada tahun ini.

"Salah satu jalan keluar yang perlu dilihat oleh Fed menghasilkan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan lapangan kerja sebelum mereka pindah ke tingkat kenaikan dan bukan prakiraan dan seharusnya mendukung emas dalam waktu dekat," kata Senior Market Analis OANDA

Dolar turun 0,5% sehingga membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

"Salah satu alasan utama adalah pasar obligasi sangat jauh tidak terlalu terkesan, yang bisa membantu mendukung dolar dan menempatkan penutup reli emas," tulisnya.

Sementara itu, logam mulia lainnya seperti perak naik 1,3% menjadi USD26,30 per ounce. Sedangkan platinum berada pada level USD1.211,81. Palladium naik 2,8% menjadi USD2.568,61 setelah mencapai puncaknya tertinggi satu tahun di USD2.578,31 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : okezone.com

Tuesday, March 16, 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Spot Ditutup Menguat Ke US$ 1.731/Ons Troi

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas ditutup menguat pada perdagangan awal pekan ini. Keunggulan emas datang setelah yield US Treasury mundur dari level tertingginya dalam 13 bulan dan investor bergerak hati-hati sambil menanti isyarat dari pertemuan Federal Reserve yang berlangsung tengah pekan ini.

Harga emas spot ditutup naik 0,3% menjadi US$ 1.731,67 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka kontrak pengiriman April 2021 melesat 0,5% ke level US$ 1.729,20 per ons troi. 

Penurunan emas baru-baru ini dipandang sebagai peluang membeli oleh sebagian besar orang," kata David Meger, Director of Metals Trading High Ridge Futures.

Tetapi saat ini pertanyaan besarnya adalah apakah kenaikan yield US Treasury di belakang optimisme atas pemulihan ekonomi, akan kembali menekan emas, atau jika stall pertumbuhan atau kenaikan inflasi, dapat mendukung emas lebih lanjut, Meger menambahkan.

Asal tahu saja, yield US Treasury AS turun dari posisi puncak, dan hal ini memulihkan beberapa daya tarik instrumen investasi non-bunga seperti emas. 

Pergerakan yield US Treasury yang mencapai puncak akan kembali menjadi menyeret harga emas ke dasar, ujar Phillip Streible, Chief Market Strategist Blue Line Futures.

Emas juga mendapat dukungan dari penandatanganan paket stimulus US$ 1,9 triliun yang menjadi Undang-Undang. Hal tersebut memicu ketakutan lonjakan inflasi, karena emas batangan digunakan untuk lindung nilai terhadap kenaikan harga.

Pelaku pasar kini menunggu pertemuan The Fed yang akan berlangsung dua hari dan dimulai pada Selasa, dengan fokus pada lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini, yang turut menimbulkan kekhawatiran tentang kenaikan inflasi dan prospek ekonomi di Negeri Paman Sam.

Logam mulia akan disandera oleh pasar Treasury sebagai pendekatan reaktif The Fed terhadap penurunan suku bunga yang bisa menyebabkan capital outflow pada investasi," jelas TD Securities mengatakan dalam sebuah catatan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

Monday, March 15, 2021

PT Rifan - Tertekan Dolar AS, Harga Emas Dijual USD1.719/Ounce

PT RIFAN BANDUNG - Hemas sedikit melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Turunnya harga emas menghentikan kenaikan tiga hari berturut-turut.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, terkikis USD2,80 atau 0,16% menjadi USD1.719,80 per ounce. Sehari sebelumnya, Kamis, emas berjangka naik tipis USD0,8 atau 0,05% menjadi USD1.722,60. 

Harga emas berjangka menguat USD4,9 atau 0,29% menjadi USD1.721,80 per ounce pada Rabu , setelah melonjak USD38,9 atau 2,32% menjadi USD1.716,90 pada Selasa dan anjlok USD20,5 atau 1,21% menjadi USD1.678,00 pada Senin.

Kami telah melihat sedikit kelemahan dalam (indeks) dolar AS, yang merosot dari sekitar 92 menjadi 91,6 sekarang. Ada sedikit risiko dari sentimen dan saya menduga tingkat psikologis USD1.700 di mana orang tidak benar-benar siap untuk turun menghasilkan sedikit rebound di pasar emas," ujar Kepala Strategi Komoditas TD Securities, Bart Melek

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik 1,642% atau menjadi puncak kenaikan dalam satu tahun. Sementara itu, indeks dolar memangkas keuntungan, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus, tetapi imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi menumpulkan beberapa daya tarik komoditas non-imbal hasil. 

Harga emas juga mendapat tekanan tambahan ketika University of Michigan melaporkan bahwa indeks sentimen konsumen awal naik menjadi 83 poin pada Maret, dari 76,8 pada Februari.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 28,20 sen atau 1,08% menjadi USD25,911 per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun USD2,00 atau 0,17% menjadi USD1.200,30 per ounce - PT RIFAN

Sumber : okezone.com

Friday, March 12, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjangka Tertahan Kenaikan Bunga Obligasi AS

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka sedikit menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga berturut-turut dan bertahan di level tertinggi dalam seminggu terakhir, meski pertumbuhannya terganjal kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS setelah data klaim pengangguran lebih baik dari perkiraan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, naik tipis USD0,8 atau 0,05% menjadi ditutup pada USD1.722,60 per ounce. 

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun sekarang telah bangkit lagi, yang telah menstabilkan dolar dan mengambil beberapa kenaikan dari emas," kata seorang pedagang di bank investasi BMO di New York Tai Wong dilansir dari Antara.

Kami mungkin telah melihat posisi terendah jangka pendek di 1.680 dolar AS per ounce, tetapi lingkungan imbal hasil yang lebih tinggi kemungkinan akan mencegah reli yang signifikan; Mungkin kisaran USD1.700 - USD1.800 dalam waktu dekat karena pasar mencoba menemukan ekuilibrium dalam imbal hasil.

Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran pekan lalu turun ke level terendah empat bulan. Angka ekonomi yang lebih baik dari perkiraan mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun di atas 1,5%, sementara indeks dolar bergerak menjauh dari level terendah satu minggu.

Data ekonomi positif yang dirilis pada Kamis membatasi pertumbuhan emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 712.000 mengajukan klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 6 Maret, lebih rendah dari yang diharapkan 725.000 dan angka yang direvisi untuk minggu sebelumnya 754.000.

Laporan lain dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pembukaan pekerjaan AS naik menjadi 6,9 juta dari 6,7 juta pada Januari, sebuah tanda bahwa ekonomi sedang membaik. 

Imbal hasil obligasi telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran tentang inflasi tinggi yang muncul karena ekonomi utama dunia telah mengaktifkan keran uang mereka selama setahun terakhir," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff dalam sebuah catatan.

Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dari stimulus yang meluas, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi tahun ini telah mengancam status tersebut karena diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan pada Kamis untuk mempercepat pembelian obligasi di bawah program pembelian darurat pandemi untuk menghentikan kenaikan biaya pembiayaan utang yang tidak beralasan.

Tetapi, ECB mempertahankan total pembelian obligasinya tidak berubah pada 1,85 triliun euro dan juga membiarkan suku bunga acuan tidak berubah. Emas juga berada di bawah tekanan tambahan karena ketiga indeks utama saham di Amerika Serikat naik.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 6,3 sen atau 0,24% menjadi ditutup pada USD26,193 per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik USD0,50 atau 0,04% menjadi menetap di USD1.202,30 per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Wednesday, March 10, 2021

PT Rifan Fianancindo Berjangka - Anggota DPR Dukung Pemerintah Kaji Pembentukan Bank Emas

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pemerintah menyatakan tengah mengkaji pembentukan Bullion Bank atau bank emas. Dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan pekan lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan inisiasi pembentukan bank emas guna meningkatkan konsumsi emas yang tergolong masih rendah. Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin mendukung rencana pengembangan Bullion Bank agar dikaji secara menyeluruh.

Pembentukan bank ini diharapkan bisa memperkuat ekosistem industri jasa keuangan Tanah Air. Apalagi, kita ketahui bersama, Indonesia menyimpan potensi kekayaan mineral emas yang melimpah yang mencapai 30,2 juta ounces. Sehingga, begitu potensi ini dapat digali dan dikembangkan lebih lanjut, harapannya bisa memberikan manfaat yang besar,” kata Puteri melalui keterangan tertulisnya yang diterima Parlement.

Untuk diketahui, Bullion Bank merupakan bank yang melakukan transaksi pembelian dan penjualan logam mulia seperti emas, perak, maupun logam mulia lainnya. Dalam paparannya, Menko Perekonomian menjelaskan bahwa pembentukan bank tersebut dapat bermanfaat dalam mendukung pengelolaan emas dalam negeri. Terlebih, selama ini Indonesia juga dikenal sebagai salah satu pemain besar emas dunia dengan produksi emas mencapai 130 juta ton per tahun sepanjang 2020 lalu.

Tahun lalu, ekspor emas mencatat kinerja positif yang mencapai 5.280 juta dolar AS. Tetapi, kita pun juga dihadapkan dengan tren impor emas yang juga meningkat. Sehingga, ketika bank emas ini nantinya dibentuk, kita pun juga harus mendorong industri hilir emas agar dapat mengoptimalkan pengolahan komoditas emas dalam negeri, baik untuk investasi maupun perhiasan misalnya, tutur politisi Fraksi Partai Golkar ini.

Puteri pun menambahkan agar pemerintah juga mempelajari praktik terbaik atas pengembangan bank emas dari berbagai negara. “Praktik ini sudah lazim di dunia. Sehingga, benchmarking saya kira perlu dilakukan untuk memperkaya dan memperdalam pemahaman terkait bank emas ini. Mulai dari regulasi, model bisnis, manajemen risiko, kelembagaan, hingga mekanisme pengawasannya. Termasuk mempertimbangkan nilai manfaat yang akan dihasilkan pada pasar, industri, dan masyarakat secara umum,” tegasnya.

Menutup keterangannya, meski investasi pada instrumen emas dinilai relatif aman, legislator dapil Jawa Barat VII itu mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan volatilitas dan pergerakan pasar emas maupun barang berharga lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan pendirian bank emas di Tanah Air.

Meski harga emas cenderung naik selama pandemi, tetapi kita tetap perlu waspada akan fluktuasi harga akibat disrupsi pasar global seiring pergerakan instrumen investasi lain, dinamika geopolitik, serta kondisi pandemi saat ini. Tetap diperlukan kehati-hatian dan kajian menyeluruh dengan melibatkan perspektif berbagai entitas seperti BI, OJK, LPS, pakar, industri, dan masyarakat,” tutup Puteri - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : dpr.go.id

Tuesday, March 9, 2021

PT Rifan Financindo - Ramalan Emas Drop Ke Bawah US$ 1.700

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas terus tertekan belakangan ini. Bahkan harga logam mulia tersebut kini sudah berada di bawah level psikologis US$ 1.700/troy ons. Hanya dalam kurun waktu 7 bulan sejak mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, emas langsung ambles. 

Harga emas hanya menguat tipis pada perdagangan pagi hari ini, Selasa. Di arena pasar spot emas dihargai US$ 1.683,45/troy ons atau menguat 0,13% dibanding posisi penutupan kemarin. 

Pemicu utama harga emas jatuh adalah kenaikan yield surat utang pemerintah AS dan penguatan greenback. Imbal hasil nominal surat utang Paman Sam tenor 10 tahun sudah semakin mendekati 1,6%. 

Indeks dolar yang mengukur keperkasaan mata uang Paman Sam terhadap enam mata uang lain juga mengalami apresiasi. Indeks dolar saat ini berada di posisi tertingginya sejak 24 November 2020. 

Baik dolar AS dan US Treasury keduanya adalah aset yang memiliki korelasi negatif dengan emas. Artinya harga emas cenderung berbanding terbalik dengan pergerakan kedua aset keuangan tersebut. 

Emas merupakan salah satu aset yang tak memberikan imbal hasil. Oleh karena itu minat investor untuk memegang aset ini tentu sangat tergantung pada opportunity costnya dibanding dengan aset lainnya. 

Kenaikan imbal hasil obligasi AS membuat opportunity cost memegang emas menjadi lebih tinggi sehingga emas kurang begitu menarik di mata para investor. Lagipula pasar juga sudah mulai mengantisipasi adanya pemulihan ekonomi di tahun 2021.

Hal tersebut tercermin dari pasar saham. Saat pandemi Covid-19 dan lockdown marak terjadi rotasi yang sangat kentara dalam berinvestasi di saham. Sektor teknologi menjadi idola dan buruan semua orang karena dinilai lebih resilien. 

Namun saat ada kemungkinan ekonomi pulih, investor kembali melakukan rebalancing dan mengalihkan uangnya ke sektor-sektor tradisional. Itulah mengapa indeks Nasdaq Composite cenderung terkoreksi tajam belakangan ini. 

Ketika ekonomi berada dalam kondisi yang baik maka risk appetite investor juga pulih. Emas bukan lagi menjadi aset yang dilirik walau secara fundamental sebenarnya emas masih kuat didukung dengan kebijakan makro yang akomodatif.

Prospek ekonomi yang lebih cerah juga didukung dengan diloloskannya RUU, Dengan stimulus tersebut ekonomi AS yang sudah bergeliat diharapkan bisa bangkit. 

Analis Wall Street dan investor ritel di mainstreet kompak meramal harga emas akan cenderung turun minggu ini.

Survei yang dilakukan Kitco menunjukkan bahwa 57% analis Wall Street memperkirakan harga emas bakal lebih rendah minggu ini. Sementara bagi responden main street sebanyak 44% menganggap harga emas bakal turun.

Apabila harga emas kembali turun ke bawah US$ 1.700 dan gagal mempertahankan posisinya di US$ 1.675 maka peluang emas untuk anjlok semakin dalam kian terbuka lebar - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Monday, March 8, 2021

PT Rifan - Harga Emas Spot Menguat 0,7% Ke US$ 1.712/Ons Troi Jelang Siang Ini

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas bangkit kembali pada perdagangan hari ini setelah menyentuh level terendah dalam sembilan bulan di sesi sebelumnya. Penguatan datang usai dolar Amerika Serikta (AS) melemah, selain itu daya tarik emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi kembali memancar.  Senin  pukul 09.45 WIB, harga emas spot naik 0,7% menjadi US$ 1.712,46 per ons troi, setelah mencapai level terendah sejak 8 Juni di US$ 1.686,40 per ons troi

Serupa, harga emas berjangka kontrak pengiriman April 2021 naik 0,7% menjadi US$ 1.709,90 per ons troi.

Keperkasaan emas datang setelah sentimen paket stimulus US$ 1,9 triliun lewat. Selain itu, penurunan indeks dolar AS turut membantu penguatan harga emas, kata ahli strategi DailyFX Margaret Yang.

Seperti diketahui, Senat AS pada hari Sabtu (6/3) mengesahkan rencana bantuan Covid-19 yang diinisiasi Presiden Joe Biden senilai US$ 1,9 triliun, dengan tagihan akhir termasuk US$ 400 miliar untuk pembayaran satu kali dan sebesar US$ 1.400 kepada warga AS.

"Inflasi pasti akan naik" karena harga minyak dan logam dasar juga naik, kata Yang, menambahkan bahwa beberapa cek individu juga bisa masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa investasi emas
untuk melindungi nilai terhadap inflasi di masa depan. 

Dolar jatuh terhadap mata uang eksportir komoditas utama yang meningkatkan taruhan pada negara-negara yang mau mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga minyak, logam, dan lainnya
barang.

Serupa, yield US Treasury tenor 10 tahun juga turun dari level puncak-nya lebih dari satu tahun pada hari Jumat, juga memberikan dukungan bagi harga emas.

"Emas telah dilemahkan oleh optimisme ekonomi yang ceria atas prospek pemulihan ekonomi yang kuat dan peningkatan yang lebih cepat dari yang diantisipasi imbal hasil obligasi," ujar Stephen Innes, kepala strategi pasar global Axi, mengatakan dalam sebuah catatan.

Namun," pasar (emas) mungkin telah jatuh terlalu tajam juga dengan cepat," tambahnya - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id

PT Rifan - Efek Yield UST Naik, Bikin Harga Emas Ambles


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian kompak melemah pada Sabtu. Pegadaian menjual 3 jenis emas Antam dan emas UBS berbagai satuan, tetapi hanya emas UBS yang menunjukkan perubahan harga.

Melansir data dari situs resmi Pegadaian, emas Antam masih tidak tersedia. Sementara itu, harga emas Antam retro melemah rata-rata 0,37%. Satuan terkecil (0,5 gram) dibanderol Rp 433.000/batang atau turun 0,46%, sementara satuan terbesar (100 gram) naik 0,13% (Rp 315.000) ke Rp 86.499.000/batang,

Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, di mana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Emas retro juga menjadi jenis emas Antam yang paling fluktuatif harganya.

Sementara itu, emas Antam batik satuan 0,5 gram dihargai Rp 605.000/batang atau melemah 0,49% dibandingkan harga kemarin. Satuan 8 gram juga turun di Rp 8.416.000/batang. Emas batik merupakan jenis emas Antam yang termahal, dengan satuan 0,5 gram, 1 gram, dan 8 gram,

Terakhir, emas UBS harganya turun rata-rata sebesar 0,37%,

Penguatan harga emas di Pegadaian ini berkebalikan dari harga di PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang justru menguat mengikuti kenaikan harga emas di pasar spot dunia. Hal ini wajar terjadi karena harga emas Pegadaian biasanya tertinggal 2 hari dari tren di pasar Antam.

Harga emas Antam sendiri pada Kamis melemah 0,54% ke Rp 923.000 per gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,45% bagi yang pembeli yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,9% bagi pembeli yang tidak memiliki NPWP.

Kemerosotan harga emas hari itu terjadi akibat naiknya imbal hasil (yield) obligasi (Treasury) pemerintah Amerika Serikat (AS) atau UST. Yield Treasury AS tenor 10 tahun naik 5,54 basis poin ke 1,4704%, sebelumnya bahkan sempat menyentuh level 1,498%.

Terus menanjaknya yield, yang dilatarbelakangi prospek pemulihan ekonomi dan kenaikan inflasi, membuat pasar keuangan global kembali dihantui oleh tapering (pengurangan program pembelian aset atau quantitative easing The Fed) yang dapat memicu taper tantrum.

Taper tantrum juga menjadi salah satu faktor yang membuat harga emas akan semakin merosot. Sebab saat itu terjadi dolar AS akan menjadi perkasa. Harga emas dunia pernah merasakan keganasan taper tantrum pada periode 2013-2015 - PT RIFAN

Sumber : cncbindonesia.com

Friday, March 5, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Spot Dekati Level Terendah Dalam 9 Bulan Terseret Pidato Jerome Powell

 


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun mendekati level terendah dalam sembilan bulan pada hari ini. Hal tersebut juga membuat minyak berada di jalur pelemahan mingguan ketiga berturut-turut.

Sentimen yang menyeret harga emas datang dari penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US Treasury yang perkasa usai pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell.  

Harga emas spot stabil di US$ 1.697,60 per ons troi, setelah sebelumnya jatuh ke level terendah sejak 8 Juni di US$ 1.686,40 per ons troi. Untuk minggu ini, emas sudah anjlok 2%.

Serupa, harga emas berjangka kontrak pengiriman April 2021 turun 0,5% menjadi US$ 1.692,90 per ons troi. 

Powell kembali menegaskan janjinya untuk menjaga kredit tetap longgar. Sayangnya, dia juga bilang bahwa The Fed tidak harus campur tangan untuk menjatuhkan yield US Treasury. 

"Jelas, pernyataan Powell tidak cukup dovish untuk pasar semalam dan, dalam beberapa hal, menyoroti yield US Treasury yang lebih tinggi dengan mengatakan dia merasa nyaman dengan itu," kata analis pasar senior OANDA Jeffrey Halley.

"Semua tanda menunjukkan bahwa penguatan obligasi berlanjut," tambah Halley. Hal ini membuat emas diprediksi kembali jatuh ke bawah level saat ini dan memungkinkan menuju wilayah US$ 1.600 per ons troi.

Yield US Treasury tenor 10 tahun bertahan di atas 1,5%, sedangkan dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan. 

"Pernyataan Powell hanya memperkuat kesan bahwa The Fed secara perlahan bergerak ke arah menyesuaikan diri dengan tidak ada dukungan kebijakan lebih lanjut yang substansial untuk pasar," kata ahli strategi mata uang DailyFX Ilya Spivak.

Pasar juga mulai memperhitungkan, dengan meningkatkan vaksinasi, paket fiskal AS yang meningkatkan ekspektasi inflasi, The Fed mungkin mempertimbangkan pengetatan lebih cepat dari yang mereka harapkan, kata Spivak - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.com

Thursday, March 4, 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Turun Kamis Pagi, Sempat Uji $1.700 Sesi Rabu



RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Posisi beli emas belum dapat melepaskan tekanannya dengan bergerak turun Kamis petang setelah kontrak berjangka sempat menembus di bawah titik support kunci $1.700 pada perdagangan Rabu.

Saya tidak yakin saya bisa menyebutkan aset keuangan yang lebih dibenci saat ini selain emas,” kata Adam Button, mengomentari ForexLive. “Saya pikir ada alasan bergerak di kisaran $1670-$1700 karena gambaran fundamentalnya berkilau. Tapi saat ini ia menangkap pisau yang jatuh."

Joel Frank sependapat dalam blog yang diposting di FXStreet. "Tren bearish emas kembali memegang kendali," tulisnya. "Risiko mungkin condong ke sisi bawah menuju laporan pasar tenaga kerja resmi hari Jumat."

Harga emas berjangka di Comex New York kembali turun 0,34% ke $1.709,90 per troy ons pukul 09.53 WIB dan sempat menyentuh level terendah di $1.699,95 pada sesi sebelumnya.

Sedangkan harga emas Antam (JK:ANTM) kembali turun Rp5.000 dari Rp928.000 pada Rabu menjadi Rp923.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.36 WIB.

Sejak 22 Februari, patokan emas berjangka telah kehilangan hampir $93, atau sekitar 5%. Pada perdagangan Selasa, satu-satunya sesi positif dalam tujuh terakhir, naik hanya sekitar $10, atau sebesar 0,6%. Indeks Dolar AS juga naik tipis 0,07% ke 91,067 pagi ini sehingga menambah tekanan ke bawah bagi emas.

Baik imbal hasil obligasi dan dolar melonjak setelah Presiden Joe Biden menaikkan standar program vaksinasi Covid-19 pada hari Selasa, dengan menyatakan ia berharap semua orang dewasa Amerika dapat diimunisasi dari virus pada akhir Mei - dua bulan lebih cepat dari target sebelumnya. Pemulihan yang lebih cepat dari pandemi akan mendorong minat terhadap target risiko, yang sangat membebani aset safe haven seperti emas.

Analis mengatakan beberapa posisi dalam emas dapat bertahan untuk harapan kenaikan inflasi dari cek dana bantuan Covid-19 yang akan dikirim oleh pemerintahan Biden ke warga Amerika pada pertengahan Maret, jika rencana stimulus presiden senilai $1,9 triliun untuk pandemi disahkan pada minggu depan.

Emas kemungkinan juga mendapat sokongan jika Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memberikan prospek ekonomi yang kurang menguntungkan ketika ia berbicara di acara daring yang diselenggarakan oleh The Wall Street Journal pada hari Kamis.

Tetapi acara besar untuk emas masih akan menjadi hari Jumat, kala Departemen Tenaga Kerja AS merilis angka pekerjaan AS untuk Februari. Konsensus pasar adalah untuk menciptakan pertumbuhan 180.000 pekerjaan bulan lalu, di atas ekspansi 49.000 di bulan Januari. Pertumbuhan yang jauh lebih tinggi lagi dapat membebani logam kuning.

"Angka yang kuat bisa mendorong emas turun di bawah angka yang besar dan berpeluang untuk memperpanjang tren penurunan menuju resistensi di wilayah $1660-70," ungkap Frank dari FXStreet - RIFAN FINANCINDO

Sumber :  investing.com

Tuesday, March 2, 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik Tipis, Masih Berada Di Kisaran Terendah Sejak Juni 2020

 
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik tipis setelah kemarin ditutup ke level terendah sejak bulan Juni 2020. Selasa (2/3) pukul 7.27 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.726 per ons troi, naik 0,06% ketimbang penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.725,04 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak April 2021 justru turun lagi ke US$ 1.722 per ons troi dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 1.723 per ons troi. Harga emas kontrak ini pun mencapai level terendah sejak Juni 2020. 

Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya minat risiko di antara investor menjadi pemberat harga emas meski imbal hasil US Treasury turun. "Visi pemulihan ekonomi, dolar rebound dari posisi terendah baru-baru ini, pasar ekuitas berjalan dengan baik menjadi penyebab permintaan emas yang lebih rendah," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures kepada Reuters.

Tapi, Meger mengingatkan bahwa masih ada potensi stimulus US$ 1,9 triliun dari pemerintah AS. "Kita berpotensi melihat kenaikan inflasi, di mana emas memiliki kecenderungan untuk bergerak cukup baik," kata dia. 

Indeks dolar melonjak ke level tertinggi tiga minggu. Sementara optimisme atas stimulus ekonomi dan pembaruan yang menjanjikan pada vaksin COVID-19 mengangkat sentimen risiko di pasar keuangan yang lebih luas.

DPR AS menyetujui rencana bantuan virus corona senilai US$ 1,9 triliun dari Presiden Joe Biden pada Sabtu pagi. DPR mengirimkan persetujuan ini ke Senat untuk dipertimbangkan.

Analis StoneX, Rhona O'Connell mengatakan, meskipun mungkin didukung oleh stimulus dalam jangka menengah, harga emas akan menghadapi beberapa rintangan. Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, imbal hasil obligasi yang lebih tinggi baru-baru ini mengancam status itu karena menimbulkan opportunity cost lebih tinggi untuk memegang emas batangan, yang memiliki yield.

"Di sisi teknis, level psikologis US$ 1.700 sangat signifikan, sedangkan kisaran US$ 1.760-US$ 1.765 merupakan rintangan penting bagi emas untuk naik lebih lanjut," kata Stephen Innes, kepala strategi pasar global di perusahaan jasa keuangan Axi - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com