Friday, August 26, 2022

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun, Dolar Stabil Menjelang Jackson Hole


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada hari Jumat. Trader menunggu petunjuk lain tentang kebijakan moneter AS dari Simposium Jackson Hole, tetapi akan mengakhiri minggu naik saat dolar turun dari level tertinggi 20 tahun.

Harga emas spot turun 0,3% di $1.754,43/oz, sementara harga emas berjangka turun 0,2% ke $1.767,70/oz pukul 08.06 WIB, menghentikan penguatan tiga hari berturut-turut.

Indeks dolar AS naik 0,1%, masih di bawah level tertinggi 20 tahun awal pekan ini saat fokus beralih ke sambutan dalam forum ekonomi dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Spekulasi atas sikap Powell terkait jalur kebijakan moneter telah membebani greenback dalam beberapa sesi terakhir, namun membantu emas mencapai kenaikan tiga hari berturut-turut.

Ini juga menempatkan emas ada dalam jalur untuk mengakhiri minggu sedikit menguat.

Tetapi logam kuning sebagian besar telah kalah dari dolar sebagai tempat berlindung yang aman tahun ini, karena The Fed menaikkan suku bunga besar untuk memerangi inflasi yang tak terkendali. Hal tersebut mendorong imbal hasil Treasury serta meningkatkan daya tarik dolar.

Hasil data ekonomi AS yang positif pada hari Kamis juga memberi Fed lebih banyak ruang untuk melanjutkan laju kenaikan suku bunga agresif. Revisi PDB kuartal II menunjukkan kontraksi yang lebih kecil dari perkiraan semula, sementara klaim pengangguran AS turun dalam dua minggu berturut-turut.

Logam mulia lainnya juga turun pada hari Jumat. Platinum turun 0,2%, sedang perak turun 0,1%.

Dalam logam industri, tembaga naik 0,4%, memperpanjang kenaikan dari Kamis karena ekspektasi lebih banyak stimulus di importir utama China mendorong ekspektasi permintaan.

China menguraikan lebih banyak langkah stimulus minggu ini untuk mendukung perlambatan pertumbuhan ekonomi. Trader mengharapkan fokus Beijing pada infrastruktur dan belanja industri untuk sebagian besar mendorong pemulihan permintaan tembaga.

Tembaga melonjak lebih dari 1,5% pada hari Kamis, dan akan menutup minggu naik hampir 1% - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Wednesday, August 24, 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Dolar AS Naik Tipis, Euro Melemah Tembus Level Paritas di 0,9911

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar AS naik tipis pada Selasa petang menjelang simposium bank sentral Jackson Hole pekan ini dan euro jatuh ke posisi terendah dua dekade akibat kesulitan masalah energi Eropa semakin berat.

Pukul 13.50 WIB, Indeks Dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, diperdagangkan naik 0,1% di 109,108, tidak jauh dari level tertinggi dua dekade di 109,29 dicapai pada bulan Juli.

Mayoritas pelaku pasar kini mengharapkan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada bulan September, data dari operator pertukaran CME Group menunjukkan pada hari Selasa.

Perubahan sentimen hawkish ini menyusul komentar beberapa petinggi Fed yang menyarankan selama minggu lalu bahwa bank sentral kemungkinan tidak akan mengurangi laju kenaikan suku bunga sampai inflasi sesuai dengan targetnya.

Ini menempatkan fokus pada pidato Ketua Fed Jay Powell dalam Jackson Hole, Wyoming pada hari Jumat untuk mengetahui sinyal mengenai jalur suku bunga AS di masa depan.

Di tempat lain, EUR/USD turun 0,3% ke 0,9911, turun di bawah titik paritas ke level terendah akhir 2002 saat Eropa berjuang menghadapi krisis pasokan energi dan kekhawatiran pertumbuhan yang melambat.

Perusahaan raksasa energi Rusia Gazprom mengumumkan Jumat malam bahwa mereka akan menghentikan pasokan gas alam ke Eropa melalui pipa Nord Stream 1 selama tiga hari pada akhir bulan.

Selain itu, kerusakan sistem pipa utama yang mengalirkan minyak dari Kazakhstan melalui Rusia dan ke Eropa semakin mengganggu pasokan pada Selasa.

Kekhawatiran pun meningkat bahwa Eropa barat bisa mengalami kesulitan menjamin pasokan energi yang stabil selama bulan-bulan saat musim dingin, yang akan menghancurkan aktivitas bisnis seperti halnya tekanan bagi Bank Sentral Eropa (ECB) memperketat kebijakan moneter untuk mengatasi lonjakan inflasi.

Data Eurozone flash PMI akan dirilis nanti di sesi ini, dan diperkirakan akan menunjukkan satu bulan lagi kontraksi bisnis di bulan Agustus karena sentimen melemah.

"Menambahkan aksi jual mungkin adalah penyesuaian portofolio bank sentral Asia," kata analis di ING, dalam catatan. “FX Asia tetap di bawah tekanan berat dan akan mendorong intervensi untuk menjual dolar serta mendukung mata uang lokal. Manajer Reserve FX Asia kemudian perlu menjual EUR/USD untuk menyeimbangkan kembali portofolio FX ke bobot benchmark."

GBP/USD turun 0,3% di 1,1730, jatuh ke level terendah baru 2,5 tahun sebelumnya, dalam kekhawatiran energi dan perlambatan terus membebani poundsterling, setelah Bank of England (BOE) memperingatkan pekan lalu bahwa ekonomi negara kemungkinan akan memasuki resesi panjang mulai kuartal IV.

Poundsterling telah menembus titik terendah 1,1760 Juli, "setelah itu sulit untuk mengesampingkan pergerakan ke 1,15 - level yang terlihat saat terjadi flash crash Maret 2020 silam," tambah ING.

USD/JPY turun 0,2% ke 137,16, setelah sebelumnya naik ke level tertinggi satu bulan di 137,71, aset sensitif risiko AUD/USD turun 0,1% menjadi 0,6866, sementara USD/CNY naik 0,2% di 6,8632, tidak jauh dari level tertinggi hampir dua tahun di 6,8752 yang dicapai pada hari Senin.

Sementara itu, harga emas berjangka naik 0,14% di $1.750,55/oz pukul 19.54 WIB, Nikel Berjangka jatuh 2% ke 21.884,50, dan Timah turun 1,33% ke 24.465,00 di ICE London pada penutupan Jumat. Sedangkan, Karet naik 0,14% di 146,90 pada Senin di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London naik 0,50% di 418,35, dan Kakao AS turun 0,72% di 2.339,00 malam ini.

Di Indonesia, IHSG ditutup menguat 0,78% ke 7.163,27 dan rupiah menguat 0,32% ke 14.837,5 per dolar AS.

Kripto malam, Bitcoin naik 0,73% di 21.366,9 pukul 19.53 WIB BTC/USD - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Thursday, August 18, 2022

Rifan Financindo - Harga Emas Ke Depan Tergantung Risalah The Fed

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia memangkas kerugian pada perdagangan akhir hari Rabu, setelah risalah dari pertemuan Federal Reserve menunjukkan laju kenaikan di masa mendatang akan tergantung pada data ekonomi.

Sementara penguatan dolar juga menambah tekanan pada harga.

Harga emas di pasar spot turun 0,5 persen menjadi USD1.766,29 per ounce, sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,7 persen menjadi USD1.776,7.

Risalah dari pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juli menyatakan bahwa dibutuhkan waktu lebih lama dari yang diantisipasi agar inflasi menghilang.

Menurut risalah tersebut, laju kenaikan di masa mendatang akan bergantung pada data ekonomi, serta penilaian Fed tentang bagaimana ekonomi beradaptasi dengan suku bunga yang lebih tinggi yang telah disetujui.

"Pasar emas melihat risalah Fed dengan kemiringan yang dovish dan harga bergerak lebih tinggi," kata analis Standard Chartered, Suki Cooper.

Emas memangkas kerugian setelah risalah tersebut diumumkan, namun tetap lebih rendah, melemah hampir sepanjang hari karena penguatan dolar.

Kami memperkirakan The Fed akan menaikkan 50 bps pada September dan fokus bakal beralih ke data IHK Agustus serta data non-farm payrolls September untuk menentukan apakah inflasi memang melambat dan pasar tenaga kerja melemah," tutur Cooper.

Meski emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga meningkatkan  opportunity cost  memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Kita masih melihat Fed yang berkomitmen untuk memerangi tekanan inflasi dengan kenaikan suku bunga mendatang. Namun, laju kenaikan suku bunga mendatang berpotensi dipertanyakan," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

Pernyataan hawkish baru-baru ini dari sejumlah pejabat Fed membebani emas yang tidak memberikan bunga, dan trader suku bunga berjangka Fed memperkirakan peluang 57,5 persen untuk kenaikan 50 bps pada pertemuan September.

Sementara itu harga perak di pasar spot merosot 1,3 persen menjadi USD19,86 per ounce, platinum menyusut hampir 1 persen menjadi USD925,89, sementara paladium turun 0,77 persen menjadi USD2,137,7 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

 

 

 

Monday, August 15, 2022

PT Rifan - Spekulan Memotong Taruhan Long Dolar AS Di Minggu Terakhir

PT RIFAN BANDUNG - Spekulan menurunkan posisi net long dolar AS mereka pada pekan terakhir, menurut perhitungan Reuters dan data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS yang dirilis pada Jumat.

Nilai posisi net long dolar adalah $12,97 miliar pada pekan yang berakhir 9 Agustus, dibandingkan dengan net long $17,27 miliar pada minggu sebelumnya.

Perhitungan Reuters untuk posisi dolar AS agregat diperoleh dari posisi bersih dalam yen, euro, pound Inggris, franc Swiss, dan dolar Kanada dan Australia.

Dolar menguat pada hari Jumat tetapi ditetapkan untuk penurunan mingguan karena para pedagang mempertimbangkan peningkatan data inflasi AS terhadap komentar dari pejabat Federal Reserve yang memperingatkan pertempuran melawan kenaikan harga masih jauh dari selesai.

Harga impor AS turun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan di bulan Juli karena biaya yang lebih rendah untuk produk bahan bakar dan non-bahan bakar, data menunjukkan pada hari Jumat, dalam laporan ketiga minggu ini untuk mengisyaratkan inflasi mungkin telah mencapai puncaknya.

Dua ukuran inflasi utama lainnya, untuk harga konsumen dan harga produsen, mendingin pada bulan Juli, data pada hari Rabu dan Kamis menunjukkan, mendorong para pedagang untuk mengurangi pandangan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya berturut-turut ketika bertemu di September.

Setelah empat hari berturut-turut turun, termasuk penurunan lebih dari 1% pada hari Rabu, dolar menguat terhadap rival utamanya pada hari Jumat, tetapi masih berada di jalur penurunan sekitar 0,84 untuk minggu ini.

Pada pukul 15:00 ET (19:00 GMT), indeks dolar naik 0,504% pada 105,65.

“Ada sedikit kecemasan masih di luar sana, saya percaya, karena kita perlu melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi, saya tidak akan mengatakan mereda tetapi memuncak,” kata Amo Sahota, direktur di Klarity FX.

Perputaran greenback mengikuti pukulan drum yang stabil dari pejabat Fed yang menjelaskan bahwa mereka akan terus melakukan pengetatan. Presiden Bank Federal Reserve San Francisco Mary Daly mengatakan pada hari Kamis bahwa dia terbuka untuk kemungkinan kenaikan 75 basis poin lagi pada bulan September.

The Fed akan cenderung menolak gagasan poros kebijakan prematur,” kata Joe Manimbo, analis pasar senior di Convera. “Itu akan mengancam untuk mengungkap semua kerja keras yang telah mereka lakukan untuk menurunkan inflasi - PT RIFAN

Sumber : inforexnews.com

Friday, August 12, 2022

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Jatuh 6,5 Dolar AS, Tertekan Data Ekonomi Kuat

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan kenaikan selama tiga hari berturut-turut karena data ekonomi AS yang kuat mengurangi daya tarik logam kuning ini meskipun masih bertahan di atas level psikologis 1.800 dolar AS.
 

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 6,5 dolar AS atau 0,36 persen, menjadi ditutup pada 1.807,20 dolar AS per ounce.
Emas berjangka terkerek 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.813,70 dolar AS pada Rabu, setelah terdongkrak 7,1 dolar AS atau 0,39 persen menjadi 1.812,30 dolar AS pada Selasa, dan bertambah 14 dolar AS atau 0,78 persen menjadi 1.805,20 dolar AS pada Senin
 

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis bahwa indeks harga produsen (IHP) AS, ukuran inflasi sebelum mencapai konsumen, turun 0,5 persen pada Juli secara tahunan. Itu adalah penurunan bulanan pertama sejak April 2020 dan turun dari kenaikan tajam satu persen dari Mei ke Juni.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS lainnya menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal AS naik 14.000 menjadi 262.000 yang disesuaikan secara musiman dalam pekan yang berakhir 6 Agustus. 

Angka tersebut sedikit lebih rendah dari perkiraan para ekonom sebanyak 263.000 permohonan.
Data IHP disebut datang setelah Indeks Harga Konsumen atau IHK untuk Juli yang lebih penting. Laporan IHK menunjukkan pertumbuhan nol untuk Juli dan ekspansi tahunan sebesar 8,5 persen, dibandingkan perkiraan ekonom masing-masing sebesar 0,2 persen dan 8,7 persen.


Investor mungkin menjadi terlalu optimis tentang poros Fed," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA. "Emas perlu melihat lebih banyak data dalam beberapa bulan ke depan untuk mengkonfirmasi bahwa tekanan inflasi moderat.


Setidaknya tiga pejabat Fed mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa Fed belum siap untuk menurunkan suku bunga.


The Fed "jauh, jauh dari menyatakan kemenangan" pada inflasi, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada sebuah konferensi.


Presiden Fed San Francisco Mary Daly, dalam sebuah wawancara dengan Financial Times, juga memperingatkan terlalu dini bagi bank sentral AS untuk "menyatakan kemenangan" dalam perjuangannya melawan inflasi.


Presiden Fed Chicago Charles Evans menyebut inflasi tinggi "belum dapat diterima", mengatakan dia yakin The Fed kemungkinan perlu menaikkan suku bunga menjadi 3,25-3,5 persen tahun ini dan menjadi 3,75-4,0 persen pada akhir tahun depan.


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 39,3 sen atau 1,89 persen, menjadi ditutup pada 20,349 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 13,3 dolar AS atau 1,41 persen, menjadi ditutup pada 959,40 dolar per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Thursday, August 11, 2022

Rifan Financindo - Bursa Saham Eropa Naik, Inflasi AS Lemah Dorong Sentimen Pasar

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa akan dibuka naik pada Kamis petang, didorong oleh kenaikan kuat di Wall Street semalam setelah inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan mengurangi tekanan bagi Federal Reserve AS untuk secara agresif memperketat kebijakan moneter.

Pukul 13.00 WIB, kontrak DAX futures di Jerman naik 0,3%, CAC 40 futures Prancis naik 0,3% dan FTSE 100 futures Inggris naik 0,2%.

Ekuitas Eropa ditutup positif pada hari Rabu dan diperkirakan akan terus menguat pada hari Kamis menyusul tren positif dari Wall Street, setelah indeks bluechip Dow Jones Industrial Average ditutup naik lebih dari 500 poin, atau sebesar 1,6%.

Dorongan penguatan ini berasal dari berita utama indeks harga konsumen AS naik 8,5% tahun ke tahun di bulan Juli dan flat sebulan dibandingkan dengan Juni, di bawah perkiraan kenaikan 8,7% dan 0,2%, sehingga meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih lambat tahun ini.

Investor kini memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin oleh Fed pada bulan September, turun dari ekspektasi sebelumnya untuk kenaikan 75 basis poin.

Musim pendapatan berlanjut di Eropa Kamis. Deutsche Telekom (OTC:DTEGY) menjadi sorotan setelah raksasa komunikasi itu meningkatkan prospek tahunannya untuk kedua kalinya dan membukukan laba inti kuartalan di atas perkiraan pada hari Kamis, didukung oleh kinerja optimis dari unit AS T-Mobile.

Siemens (ETR:SIEGn) melaporkan pendapatan baik dari perkiraan untuk kuartal III pada hari Kamis, tetapi penurunan nilai di Siemens Energy mendorong kelompok teknik dan teknologi ini ke zona merah untuk pertama kalinya dalam hampir 12 tahun.

Daimler Truck (OTC:DDAIF) DDAIF (ETR:DTGGe) melaporkan kenaikan besar pendapatan pada kuartal II karena permintaan yang kuat, sementara laba operasi kuartal III Thyssenkrupp (ETR:TKAG) hampir bertambah tiga kali lipat didukung oleh harga baja yang tinggi.

Zurich Insurance (ENAM:ZURN) melaporkan kenaikan laba operasional 25% yang lebih baik dari perkiraan menjadi $3,39 miliar pada semester I, karena ditopang bisnis asuransi properti dan jiwa yang berkinerja baik.

Harga minyak turun tipis pada hari Kamis setelah cadangan minyak AS naik besar dan meredanya kekhawatiran gangguan pasokan.

Cadangan minyak mentah AS naik 5,5 juta barel dalam minggu terakhir, menurut data dari Badan Informasi Energi (EIA) AS, lebih besar dari perkiraan peningkatan 73.000 barel.

Ini adalah minggu kedua berturut-turut kenaikan besar tak diduga dari stok minyak AS, yang mengindikasikan melemahnya permintaan di negara konsumen terbesar dunia itu.

Yang juga membebani yakni dimulainya kembali aliran pasokan gas melalui pipa utama Eropa, dari Rusia di sepanjang jaringan pipa Druzhba selatan, ketika perselisihan pembayaran diselesaikan.

Pukul 13.00 WIB, harga minyak AS turun 0,1% di $91,80 per barel, sedangkan kontrak Brent turun 0,1% ke $97,34.

Selain itu, harga emas berjangka turun 0,7% di $1,801.50/oz, sementara EUR/USD melemah 0,1% ke 1,0285 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Wednesday, August 10, 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Stabil Cenderung Turun Fokus Inflasi AS, Tembaga Melemah Pasca Inflasi China

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas stabil pada hari Rabu saat permintaan safe haven naik menjelang data inflasi utama AS, sementara harga tembaga jatuh setelah inflasi pabrik China yang lemah menunjukkan permintaan yang lambat untuk logam industri itu.

Pukul 09.46 WIB, harga emas spot berada di sekitar $1.793,99/oz, sementara emas berjangka turun 0,1% di $1,809,95. Harga emas telah naik pada hari Selasa, mengikuti sesi yang bergejolak di Wall Street.

Pembelian logam kuning telah bertambah minggu ini oleh antisipasi data inflasi AS, dijadwalkan terbit pukul 19.30 WIB pada Rabu malam. Meski angkanya diperkirakan sedikit menurun dari bulan lalu ke tingkat tahunan sebesar 8,7% di bulan Juli, inflasi masih diperkirakan akan tetap berjalan di level tertinggi 40 tahun.

Ini, ditambah dengan laporan ketenagakerjaan bulan Juli yang besar, dapat membuka peluang untuk kenaikan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan dari Federal Reserve bulan depan.

Skenario seperti ini tampaknya akan negatif untuk emas, namun investor juga memperkirakan bahwa meningkatnya risiko resesi di seluruh dunia akan mendorong permintaan safe haven untuk logam tersebut.

Amerika Serikat mencatat kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut, sementara China nyaris mengalami kontraksi pada kuartal II. Zona Euro juga bersiap untuk menghadapi potensi resesi.

Data pada hari Rabu menunjukkan inflasi China tumbuh lebih rendah dari estimasi pada bulan Juli. Ini menunjukkan bahwa negara ekonomi terbesar kedua di dunia itu masih bermasalah dengan dampak pembatasan COVID.

Hasil data - yang mengindikasikan penurunan aktivitas pabrik China yang berkepanjangan - sangat menekan harga logam industri. Indeks harga produsen China tumbuh 4,2% per tahun di bulan Juli, turun dari 6,1% di bulan Juni dan di bawah ekspektasi 4,8%.

Tembaga turun 0,5%, begitu pula nikel turun 0,7% setelah data tersebut, dan timah turun 0,63% ke 24.300,00 di ICE London pada penutupan Senin.

Pelemahan yang berkepanjangan dalam aktivitas pabrik China telah sangat membebani logam industri tahun ini, meskipun impor logam ke negara itu tetap stabil.

Sementara Karet naik 1,11% ke 154,40 pada penutupan Senin di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir di level 361,00 dalam perdagangan Jumat lalu, dan Kakao AS naik 0,56% di 2.353,00 Rabu dini hari - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tuesday, August 9, 2022

PT Rifan Financindo - Emas Naik Di Tengah Melemahnya USD Dan Turunnya Yield

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada awal perdagangan sesi AS hari Senin, dengan para trader memandang kepada aspek bullish harian dari melemahnya dollar AS dan jatuhnya yields obligasi AS memulai minggu perdagangan yang baru.

Emas berjangka kontrak bulan Oktober naik $11.00 ke $1,787.40 per troy ons. Sementara perak berjangka Comex bulan September naik $0.418 ke $20.255 per ons.

Pasar saham global bervariasi dan mengarah sedikit naik. Indeks saham AS mengarah sedikit naik pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Laporan penghasilan perusahaan akan menjadi fokus para trader saham pada minggu ini.

Para trader masih menggali laporan pekerjaan Non-Farm Payrolls AS bulan Juli yang keluar pada hari Jumat minggu lalu yang menunjukkan kenaikan yang kuat sebesar 528.000 di dalam Non-Farm Payrolls. Sementara pasar hanya memperkirakan kenaikan sebesar 260.000.

Setelah keluarnya angka pekerjaan AS yang kuat, pendapat bahwa Federal Reserve AS akan melonggarkan pengetatan kebijakan moneternya jadi mentah. Akibatnya kebanyakan di pasar sekarang masih melihat kenaikan tingkat bunga sebesar 0.75% oleh the Fed pada bulan September.

Cina masih melakukan latihan militernya di dekat Taiwan. Hal ini juga memberikan dorongan beli safe – haven di pasar emas.

Hal kunci di luar pasar emas adalah tetap rendahnya harga minyak mentah Nymex di sekitar $87.50 per barel. Indeks dollar AS melemah pada awal perdagangan sesi AS.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,776 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,769 dan kemudian $1,750.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,794 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,805 dan kemudian $1,825 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

 

Monday, August 8, 2022

PT Rifan - Bursa AS Buka Merah, Hasil Data Pekerjaan Perbesar Peluang Hike Rate Fed

PT RIFAN BANDUNG - Bursa saham AS dibuka turun setelah laporan pekerjaan Juli ternyata jauh lebih besar dari estimasi sehingga menimbulkan peringatan bahwa Federal Reserve akan melanjutkan kenaikan suku bunga agresifnya.

Pukul 20.42 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 125 poin, atau 0,4%, sedangkan S&P 500 turun 0,6% dan NASDAQ Composite jatuh 1%.

Ketenagakerjaan nonpertanian Juli meningkat 528.000, naik dua kali lipat dari perkiraan 250.000, sedangkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,5% dari 3,6%, sejak bulan April.

Biasanya laporan pekerjaan yang kuat akan menjadi alasan untuk optimis, dan investor telah menguatkan saham-saham dalam beberapa pekan terakhir bersamaan positifnya laporan pendapatan. Tetapi peluang ekspektasi Wall Street sekarang mendukung kenaikan suku bunga 75 bps lagi pada bulan September, ketika beberapa orang memperkirakan dalam beberapa hari terakhir bahwa Fed mungkin akan melangkah mundur.

Para pengambil kebijakan bank sentral akan bertemu pada bulan ini dalam konferensi tahunan dan kemudian mengadakan rapat kebijakan pada bulan September. Fed akan memiliki kesempatan untuk melihat lebih banyak data ekonomi, termasuk data inflasi, sebelum itu.

Saham Expedia Inc (NASDAQ:EXPE) naik hampir 3% setelah situs pemesanan perjalanan ini melaporkan permintaan perjalanan yang kuat, membantunya mengalahkan ekspektasi. Pendapatan penginapan naik hampir 60%.

Saham LYFT Inc (NASDAQ:LYFT) melonjak 6% usai aplikasi berbagi ekonomi tersebut mengatakan jumlah penumpangnya mencapai angka tertinggi sejak sebelum pandemi, tanda positif lain dari rutinitas orang yang kembali normal.

Saham Warner Bros Discovery Inc (NASDAQ:WBD) anjlok 16%. Perusahaan media yang baru merger ini melaporkan kerugian $3,4 miliar untuk kuartal tersebut. Biaya restrukturisasi dan transaksi membebani keuangan. Pertumbuhan streaming juga melambat.

Minyak turun. Harga Minyak WTI turun 0,5% di $88,22 per barel, sementara harga minyak Minyak Brent turun 0,4%, ke $93,72 per barel. Harg emas turun 1,1%, ke $1.786/oz - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Thursday, August 4, 2022

Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Labil Usai Komentar Hawkish The Fed

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak labil pada perdagangan hari Rabu, tertekan penguatan dolar dan imbal asil US Treasury karena komentar hawkish  dari pejabat Federal Reserve menarik logam lebih jauh dari level tertinggi satu bulan pada sesi terakhir.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.761,76 per ounce berfluktuasi di kisaran USD20, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 0,7 persen menjadi USD1.776,4.

Indeks Dolar (Indeks DXY) naik 0,2 persen membuat emas yang dihargakan dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil US Treasury 10-tahun juga melonjak ke level tertinggi dalam hampir dua minggu.

"Beberapa pejabat The Fed mengulangi sikap agresif, yang menjaga arus masuk (dalam emas) terbatas," ujar Edward Moya, analis OANDA.

Namun, ketakutan resesi global akan mengakhiri kenaikan suku bunga agresif ini, jadi emas bakal mempertahankan tren bullish," tambahnya.

Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, Rabu, mengatakan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan depan akan masuk akal, jika ekonomi berkembang seperti ekspektasi.

Lingkungan suku bunga yang tinggi membuat emas kurang menarik karena tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu memburuknya hubungan antara Washington dan Beijing atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan mendorong emas ke level tertinggi sejak 5 Juli pada sesi Selasa di USD1.787,79.

Emas dianggap sebagai investasi yang aman di tengah ketidakpastian geo-politik dan ekonomi.

Angka ketenagakerjaan Jumat sepertinya akan menawarkan kejelasan lebih lanjut tentang apa yang kemungkinan terjadi pada jalur pengetatan The Fed, dengan kejutan sisi atas kemungkinan akan memperkuat ekspektasi bank sentral yang lebih hawkish dan karenanya membebani emas," kata Ricardo Evangelista, analis ActivTrades.

Sementara itu harga perak di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD20,00 per ounce, platinum menguat 0,5 persen menjadi USD898,21, sementara paladium merosot 1,8 persen menjadi USD2.024,73 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

 

 

Wednesday, August 3, 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - ECB Bertaruh Pada CBDC Dari Pada Bitcoin Untuk Pembayaran Lintas Batas

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) tentang mengidentifikasi media pembayaran lintas batas utama yang dinobatkan sebagai mata uang digital bank sentral (CBDC) sebagai pemenang melawan pesaing, termasuk perbankan, Bitcoin (BTC) dan stablecoin, antara lain.

Ketertarikan ECB dalam mengidentifikasi solusi pembayaran lintas batas terbaik berasal dari fakta bahwa ECB berfungsi sebagai bank sentral dari 19 negara Uni Eropa yang telah mengadopsi euro. Studi, “Menuju Cawan Suci Pembayaran Lintas Batas,” menyebut Bitcoin sebagai aset kripto yang paling menonjol tanpa jaminan.

Pendapat EBC tentang Bitcoin sebagai sistem pembayaran lintas batas yang buruk bermuara pada mekanisme penyelesaian aset yang sangat fluktuatif, menambahkan bahwa:

“Karena penyelesaian di jaringan Bitcoin hanya terjadi sekitar setiap sepuluh menit, efek penilaian sudah terwujud pada saat penyelesaian, membuat pembayaran Bitcoin sebenarnya lebih rumit.”

Sementara studi tersebut menyoroti masalah penskalaan dan kecepatan yang melekat pada Bitcoin, studi tersebut gagal mempertimbangkan peningkatan yang tepat waktu, Taproot dan Lightning Network, yang meningkatkan kinerja jaringan, menyimpulkan bahwa “Teknologi yang mendasarinya (dan khususnya lapisan ‘proof-of-work’) pada dasarnya mahal dan boros.”

Di sisi lain, ECB mengakui CBDC lebih cocok untuk pembayaran lintas batas karena kompatibilitas yang lebih besar dengan konversi pertukaran valas (FX). Dua keuntungan utama yang disorot dalam hal ini adalah pelestarian kedaulatan moneter dan kemudahan pembayaran instan melalui perantara seperti bank sentral.

Bertentangan dengan ketergantungan ECB pada CBDC, Gubernur bank sentral Australia Phillip Lowe percaya bahwa solusi pribadi “akan lebih baik” untuk cryptocurrency selama risiko dimitigasi melalui regulasi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : inforexnews.com

Tuesday, August 2, 2022

PT Rifan Financindo - Bursa Berjangka Eropa Turun Ketegangan Geopolitik Meningkat


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa diperkirakan akan dibuka turun pada Selasa petang, di tengah meningkatnya kekhawatiran geopolitik serta potensi perlambatan ekonomi global.

Pukul 13.00 WIB, kontrak DAX futures di Jerman melemah 0,6%, CAC 40 futures di Prancis turun 0,4%, dan FTSE 100 futures di Inggris turun 0,3%. Dari Indonesia, IHSG melemah 0,63% di 6.924,53 pukul 14.11 WIB dan rupiah turun tipis 0,17% ke 14.896,0 per dolar AS.

Pasar saham di Eropa telah melanjutkan tren negatif dari Asia menyusul laporan media di Taiwan yang menunjukkan bahwa Ketua DPR AS Nancy Pelosi akan mengunjungi wilayah yang diklaim oleh Beijing tersebut.

Langkah seperti itu akan meningkatkan ketegangan antara dua negara adidaya ekonomi dunia. Jjuru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyatakan pada hari Senin bahwa itu akan mengarah pada "perkembangan dan konsekuensi yang sangat serius".

Selain itu, Amerika Serikat menuding Rusia menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar Ukraina sebagai "perisai nuklir" dengan menempatkan pasukan di sana, yang berisiko menimbulkan kecelakaan nuklir.

Perkembangan ini muncul usai data PMI manufaktur dari Amerika Serikat, Eropa dan Asia, yang dirilis selama beberapa hari terakhir, menunjukkan perlambatan aktivitas pabrik di bulan Juli, yang menambah kekhawatiran atas resesi.

Juga, Reserve Bank of Australia menaikkan suku bunga 50 basis poin menjadi 1,85% pada hari Selasa dan mengisyaratkan kenaikan lebih lanjut, serta melanjutkan pengetatan agresif yang telah diadopsi banyak bank sentral untuk memerangi inflasi, dengan timbulnya risiko perlambatan ekonomi global.

Di sisi perusahaan, rilis pendapatan utama hari Selasa akan datang dari BP (LON:BP), di mana raksasa energi Inggris itu diperkirakan akan menyusul pesaingnya Shell (LON:SHEL) memimpin perolehan hasil kuartalan yang kuat karena harga minyak dan gas yang tinggi lebih dari mengimbangi dampak negatif keluar perusahaan dari Rusia.

Data ekonomi Eropa sebagian besar kosong pada hari Selasa, dan Tingkat Pengangguran Spanyol satu-satunya rilis hari ini.

Harga minyak turun pada hari Selasa, melanjutkan aksi jual sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran penurunan manufaktur global akan memukul permintaan menjelang pertemuan produsen utama untuk membahas produksi di masa depan.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan bertemu pada hari Rabu untuk membahas pasokan di masa depan.

Kelompok itu baru-baru ini membatalkan pemotongan pasokan minyak era pandemi, dan sekarang diperkirakan akan menjaga produksi tetap stabil meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat untuk meningkatkan produksi.

Pada pukul 13.00 WIB, harga minyak WTI turun 0,8% di $93,19 per barel, sedangkan kontrak Brent turun 0,9% di $99,09 per barel.

Adapun, harga Karet sentuh 159,00 pada penutupan Jumat di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London ditutup di level 407,90, dan Kakao AS berakhir naik 0,82% ke 2.342,00 hingga Selasa dini hari.

Nikel jatuh 2,14% di 23.822,00 pukul 14.22 WIB, Timah mencapai 25.047,00 di ICE London pada penutupan Jumat lalu. Selain itu, harga emas berjangka naik 0,1% ke $1.788,35/oz, sementara EUR/USD diperdagangkan naik 0,1% di 1,0268 dan tren kripto, Bitcoin terus turun 2,38% ke 22.775,1 pukul 14.29 WIB - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Monday, August 1, 2022

PT Rifan - Emas Masih Bisa Jatuh Ke $1,700?

PT RIFAN BANDUNG - Minggu lalu emas mengalami rally sebagai respon terhadap dihitung ulangnya ekspektasi mengenai kenaikan tingkat bunga the Fed setelah pertemuan FOMC the Fed bulan Juli. Namun emas masih belum aman sepenuhnya. Harga emas masih bisa jatuh kembali ke $1,700.

Rally Harga Emas Minggu Lalu

Setelah dua minggu lalu berhasil naik dari $1,706 ke $1,727 per ons, harga emas pada minggu lalu, melanjutkan kenaikannya dengan pada akhir hari Jumat diperdagangkan di sekitar $1.762 per ons. Pada paruh pertama minggu lalu, sebelum pengumuman FOMC the Fed, harga emas sempat tertekan turun ke $1,713. Setelah pengumuman FOMC the Fed pada hari Kamis dinihari, harga emas berbalik naik ke $1,735 karena melemahnya Dollar AS. Harga emas kembali naik signifikan pada hari Jumat ke $1,762 dengan jatuhya GDP AS kuartal ke dua.

Harga emas turun pada awal pedagangan sesi AS hari Senin sekalipun dollar AS melemah di tengah masuknya arus resiko yang menghalau kekuatiran akan perlambatan ekonomi.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus turun $12.00 ke $1,715.30 per troy ons.

Harga emas sempat turun lagi pada awal pedagangan sesi AS hari Selasa dengan menguatnya dollar AS di tengah pasar yang sedang dikuasai oleh kekuatiran akan perlambatan ekonomi.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus sempat turun ke $1,713.00 sebelum akhirnya berhasil naik kembali sedikit ke $1,718.20 per troy ons karena data ekonomi AS yang keluar mengecewakan sehingga kekuatan dollar AS berkurang.

Pada hari Rabu, Departemen Perdagangan AS mengatakan bahwa order durable-goods AS meningkat 1.9% pada bulan lalu. Data yang keluar ini lebih baik daripada yang diperkirakan. Ekspektasi konsensus yang dikompilasikan oleh berbagai organisasi berita mengatakan durable goods akan terkontraksi sebesar 0.5%.

Pergerakan harga emas pada pertengahan minggu lalu relatif tenang sementara pasar sedang mencoba menentukan seberapa agresif bank sentral AS ini akan bisa bertindak setelah musim panas selesai. Setelah maju mundur, pada akhirnya dijamin kenaikan akan keluar sebanyak 75 bps. Menurut CME FedWatch Tool, pasar melihat 26% kemungkinan kenaikan tingkat bunga sampai 26%.

Namun, pasar sekarang sedang memandang melampaui pertemuan bulan Juli, dan kuatir akan setiap petunjuk mengenai tingkat bunga terutama dengan lanjut berkembangnya ketakutan akan resesi.

Pada awal perdagangan sesi AS hari Kamis pagi, harga emas melanjutkan kenaikannya ke $1,735.00 per troy ons, naik $17.70, setelah FOMC the Fed. Hasil pertemuan FOMC the Fed memutuskan untuk menaikkan tingkat bunganya sebesar 75 bps sebagaimana dengan yang telah diantisipasikan secara luas sebelumnya. Komentar ketua FOMC the Fed yang berhati-hati mengenai kenaikan tingkat bunga berikutnya memicu aksi jual beli terhadap dollar AS selama jam perdagangan sesi AS yang membawa indeks dollar AS turun ke bawah 106.50. Federal Reserve AS memperkirakan akan meneruskan pengetatan kebijakan moneternya pada tahun ini, namun mengakui adanya perlambatan ekonomi AS.

Harga emas naik signifikan pada jam perdagangan sesi AS selanjutnya hari Kamis malam karena jatuhnya GDP AS kuartal ke dua, sekalipun dollar AS sempat berbalik menguat sebentar.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus naik $16.50 ke $1,751.30 per troy ons.

Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis mengatakan bahwa GDP AS jatuh 0.9% pada kuartal ke dua, meleset dari perkiraan pasar yang mengatakan kenaikan sebesar 0.4%.

Pada hari Jumat, pasar emas mendapatkan keuntungan yang solid dengan tekanan inflasi di Amerika Serikat terus naik lebih daripada yang diperkirakan. Angka inflasi dari core PCE AS yang dipublikasikan pada hari Jumat, naik lebih daripada yang diperkirakan dan lebih tinggi dari tahun lalu dalam basis tahunan.

Emas berjangka kontrak bulan Agustus naik $11.30 ke $1,762.30 per troy ons.

Hasil FOMC the Fed Bulan Juli 2022

Setelah menaikkan tingkat bunga sebesar 75 basis poin pada hari Kamis pagi WIB, ketua the Fed mengatakan bahwa kenaikan tingkat bunga berikutnya yang super besar bisa terjadi pada bulan September. Meskipun semua tergantung kepada data makro ekonomi yang terbaru. Dan sebelum pertemuan yang menentukan pada bulan September, akan ada dua data penting yang akan dimonitor ketat dan dipelajari oleh para investor yaitu angka data inflasi dan angka employment.

Powell memberikan signal bahwa setelah kenaikan tingkat bunga sebanyak 150 bps dalam jangka waktu hanya 40 hari, the Fed sekarang berada pada posisi netral, yang berarti the Fed bisa tiba-tiba mulai memperlambat kecepatan sepedanya.

Menurut Powell, dengan sekarang the Fed telah berada pada posisi netral, sementara proses terus berlangsung, sudah pantas untuk diperlambat, sekalipun belum ada keputusan mengenai hal ini.

Antara sekarang sampai kepada pertemuan FOMC kembali pada tanggal 21 September, akan ada dua laporan pekerjaan – Non Farm Payrolls, dan dua publikasi angka inflasi serta symposium tahunan Jackson Hole. Karenanya tidak mengejutkan kalau the Fed memilih untuk membuat tidak jelas mengenai petunjuk ke depan setelah menaikkan tingkat bunga sebesar 75 bps pada hari Rabu minggu lalu.

Sebagai reaksinya, pasar segera melakukan penghitungan ulang ekspektasi mengenai kenaikan tingkat bunga the Fed setelah pertemuan FOMC the Fed bulan Juli yang bisa membuat perubahan terhadap outlook harga emas.

Inflasi & GDP AS

Dari sudut data makro ekonomi, tanda – tanda masih menunjukkan angka inflasi yang problematik dann perlambatan ekonomi.

Departemen Perdagangan AS pada hari Jumat mengatakan bahwa secara basis bulanan, indeks core Personal Consumption Expenditures (PCE) bertambah menjadi 0.6% pada bulan lalu. Data inflasi ini lebih tinggi daripada yang diperkirakan pasar kenaikan sebesar 0.5%. Secara basis tahunan core PCE meningkat 4.8% dari angka bulan sebelumnya di 4.7%.

AS mempublikasikan data makro ekonominya, GDP kuartal kedua yang meleset dari yang diperkirakan pasar. Departemen Perdagangan AS pada hari Kamis mengatakan bahwa GDP AS jatuh 0.9% pada kuartal ke dua, lebih buruk dari perkiraan pasar yang mengatakan kenaikan sebesar 0.4%. Sementara itu, penurunan dalam aktifitas ekonomi AS di kuartal ke dua ini muncul setelah GDP AS kuartal pertama juga terkontraksi sebesar 1.6%.

Terkontraksinya GDP AS dalam dua kuartal berturut-turut telah memenuhi definisi tehnikal bahwa ekonomi AS sudah masuk ke resesi tehnikal.

Selain itu juga dipublikasikan Initial Jobless Claims muncul sebanyak 256.000 pada minggu yang berakhir tanggal 22 Juli, lebih buruk daripada yang diantisipasikan oleh pasar sebanyak 253.000.

Federal Reserve AS telah menjelaskan bahwa mereka siap untuk mengorbankan pertumbuhan demi menurunkan inflasi agar sesuai dengan yang ditargetkan. Tetapi sekarang AS sudah masuk ke dalam resesi tehnikal dan kelihatannya akan mengarah menjadi resesi riil dengan naiknya angka pengangguran seperti yang sudah mulai terlihat pada data Initial Jobless Claim terbaru dan jatuhnya belanja konsumen. Pasar melakukan penghitungan ulang dalam hal ekspektasi kenaikan tingkat bunga the Fed berikutnya dan memperkirakan the Fed hanya akan menaikkan tingkat bunganya sebesar 50 bps pada bulan Nopember dan Desember.

Non – Farm Payrolls AS

Pada minggu ini, semua mata akan tertuju kepada data employment AS – NonFarm Payrolls bulan Juli yang diperkirakan akan melambat. Setelah pertambahan pekerjaan sebanyak 372.000 pada bulan Juni, para ekonom memperkirakan ekonomi AS pada bulan Juli hanya menambahkan 250.000 pekerjaan baru.

Apabila tingkat pengangguran tetap berada pada level yang sama di 3.6% sementara upah masih bertumbuh di sekitar 5% per tahun dan inflasi tetap berada di bawah 10%, kemungkinan the Fed masih akan meneruskan menaikkan tingkat suku bunganya. Namun data dari ISM, yang akan mengeluarkan angka dari sektor manufaktur dan jasa AS pada minggu ini, kemungkinan akan mengkonfirmasi bahwa ekonomi AS sedang melambat dan karenanya the Fed kemungkinan akan mengendorkan kebijakan pengetatannya.

Apa Artinya Semua Ini Bagi Emas

Setelah pengumuman FOMC the Fed hari Rabu minggu lalu, harga emas bergerak naik bukan karena lebih banyak pembeli emas yang baru, melainkan memicu aksi “short-covering” yang signifikan. Ketua the Fed Powell telah membuat terjadinya rally “short-covering” dengan mengatakan masih akan mencoba menaikkan tingkat bunga yang tinggi sebesar 75 bps lagi.

Untuk benar – benar harga emas bergerak dalam tren naik yang permanen, harga emas harus mencapai di atas $1,785 per ons. Sementara harga emas pada penutupan perdagangan hari Jumat minggu lalu hanya berhasil mencapai $1,762 per ons. Apabila berbalik turun maka harga emas bisa kembali turun ke bawah $1700 sampai ke $1,660 per ons.

Meskipun demikian, dengan ekonomi AS sedang menuju resesi dan sepanjang Wall Street percaya the Fed akan memperlambat kecepatan pengetatan moneternya, emas masih akan bisa mendapatkan arus safe – haven lagi. Dengan terjadinya perlambatan, maka outlook harga emas berubah. Emas masih bisa naik dan menghadapi resistance yang kuat di sekitar $1,800 per ons.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di $1,746 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,722 dan kemudian $1,700

Resistance terdekat menunggu di $1,774 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,785 dan kemudian $1,800 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com