Friday, December 30, 2022

Rifan Financindo Berjangka - GBP/USD Jatuh Tajam Dengan Naik Tajamnya Sentimen Risk Off

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - GBP/USD jatuh tajam setelah gagal untuk bertahan di atas resistance yang kritikal di 1.2120 pada jam perdagangan sesi New York Rabu malam kemarin. GBP/USD turun mendekati 1.2020, sebelum akhirnya berhasil naik sedikit kembali dan saat ini diperdagangkan di sekitar 1.2050.

Sentimen pasar pada hari Rabu sangat bearish, dimulai dengan aksi jual terhadap S&P 500 setelah pemerintah AS mengumumkan test Covid secara mandatori bagi para pendatang dari Cina karena penghentian lockdown oleh pemerintah Cina dengan kecepatan yang kencang telah mempercepat jumlah infeksi di Cina. Saham-saham AS telah mengalami penurunan terus menerus sebelum tahun ini berakhir dan memasuki tahun yang baru dengan para partisipan pasar telah beralih ke sentimen yang “risk-off”.

Penurunan di dalam angka Pending Home Sales AS gagal mempengaruhi indeks dollar AS. Data Pending Home Sales AS bulan November keluar di – 37.8% dibandingkan dengan yang diperkirakan di – 36.7% dan dibandingkan dengan angka sebelumnya di – 37.0%.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di 1.2030 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1950  dan kemudian 1.1900. “Resistance” terdekat menunggu di 1.2070 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2150 dan kemudian 1.2200 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Thursday, December 29, 2022

Rifan Financindo - Harga Emas Jatuh 7,30 Dolar, Tertekan Ambil Untung Pasca Dolar Menguat

 


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) menghentikan kenaikan selama dua hari berturut-turut karena aksi ambil untung setelah dolar AS berbalik menguat ,didukung oleh imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang lebih tinggi di tengah harapan rebound kuat dalam pertumbuhan China.


Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 7,30 dolar AS atau 0,40 persen menjadi ditutup pada 1.815,80 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.822,80 dolar AS dan terendah di 1.804,20 dolar AS.
Harga emas berjangka bertambah 18,90 dolar AS atau 1,05 persen menjadi 1.823,10 dolar AS pada Selasa (27/12/2022), setelah terangkat 8,90 dolar AS atau 0,5 persen menjadi 1.804,20 dolar AS pada Jumat (23/12/2022), dan anjlok 30,10 dolar AS atau 1,65 persen menjadi 1.795,30 dolar AS pada Kamis (22/12/2022)


Bursa Comex ditutup pada Senin (26/12/2022) untuk hari libur Natal.
Dolar terapresiasi pada perdagangan Rabu (28/12/2022) dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, menguat 0,31 persen menjadi 104,4770 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT).


Faktor perdagangan teknis juga membebani emas, karena logam mulia memantul dari batas yang awalnya dibuat pada Juni.


Bursa Comex ditutup pada Senin (26/12/2022) untuk hari libur Natal


Dolar terapresiasi pada perdagangan Rabu (28/12/2022) dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, menguat 0,31 persen menjadi 104,4770 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT).


Faktor perdagangan teknis juga membebani emas, karena logam mulia memantul dari batas yang awalnya dibuat pada Juni - RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

Wednesday, December 28, 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Wall Street “Mixed”, Bursa Eropa Menguat

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Wall Street berakhir mixed pada Selasa dengan indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, berakhir di teritori negatif.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 37,63 poin, atau sekitar 0,11 persen, menjadi 33.241,56. Indeks S&P 500 melemah 15,57 poin, atau sekitar 0,40 persen, menjadi 3.829,25. Indeks komposit Nasdaq merosot 144,64 poin, atau sekitar 1,38 persen, menjadi 10.353,23.

Indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq melemah seiring merosotnya saham pertumbuhan akibat tingginya imbal hasil obligasi AS.

Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, enam sektor berakhir di teritori negatif, dengan indeks kebutuhan konsumen dan layanan komunikasi mengalami penurunan tertajam.

Saham perusahaan manufaktur mobil elektrik Tesla Inc terjun bebas 11,4 persen, menjadi pembeban terberat indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq, dipicu rencana pengurangan produksi di pabrik Shanghai. Saham Tesla telah tergelincir 69 persen tahun ini.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik seiring melemahnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2022 naik 1,1 persen menjadi US$1.823,1 per ons. Indeks dolar AS turun 0,1 persen menjadi 103,905.

Bursa saham Eropa menguat pada Rabu, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,1 persen, dipicu kabar pelonggaran aturan karantina di Tiongkok.

Bursa Efek London di Inggris masih tutup sehubungan berlangsungnya libur Natal. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 54,17 poin, atau sekitar 0,39 persen, menjadi 13.995,10.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 1 poin menjadi 8.270,10. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, naik 45,76 poin, atau sekitar 0,70 persen, menjadi 6.550,66.

Nilai tukar poundsterling melemah 0,29 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2032 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,4 persen menjadi 1,1300 euro per pound - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tuesday, December 27, 2022

PT Rifan Financindo - Emas Naik Tembus $1.800, Dolar Melemah Dalam Peralihan Kebijakan BoJ

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas mencapai level tertinggi satu minggu pada hari Rabu, mencatat kenaikan kuat usai dolar turun terhadap sejumlah mata uang, meskipun prospek logam kuning tetap tidak pasti di tengah kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi.

Harga emas melesat hampir 2% pada hari Selasa setelah penguatan yen Jepang menekan dolar dan meningkatkan kekhawatiran kenaikan suku bunga. Hal ini dipicu oleh langkah Bank of Japan tanpa diduga mengubah kebijakan moneter ultra longgarnya untuk pertama kali dalam hampir satu dekade.

BOJ meningkatkan kisaran di mana imbal hasil obligasi pemerintah Jepang diizinkan untuk berfluktuasi, mengisyaratkan bahwa bank sentral mungkin terbuka untuk memperketat kebijakan tahun depan.

Langkah ini mengikuti sinyal hawkish dari beberapa bank sentral pasar negara maju lainnya, dan mengindikasikan bahwa suku bunga global kemungkinan akan naik lebih lanjut pada tahun 2023. Meski skenario seperti itu menjadi pertanda buruk bagi aset non-imbal hasil seperti emas, prospek perlambatan ekonomi berikutnya juga meningkatkan daya tarik safe haven logam kuning.

Emas spot naik 0,1% di $1.819,67/oz, dan emas berjangka naik 0,2% di $1.828,55/oz pukul 08.11 WIB. Kedua instrumen melonjak hampir 2% pada hari Selasa, dan diperdagangkan di level tertinggi satu minggu.

Data perumahan AS lebih rendah dari perkiraan juga meningkatkan kekhawatiran resesi pada tahun 2023 - sebuah skenario yang dapat menguntungkan emas, di tengah beberapa spekulasi bahwa Federal Reserve hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunga.

Hal ini telah membuat dolar melepaskan sebagian dari keuntungannya tahun ini. Greenback kini diperdagangkan mendekati posisi terendah enam bulan, setelah Fed menaikkan suku bunga dengan margin yang relatif lebih kecil pada awal bulan ini.

Namun, investor tetap tidak yakin di mana suku bunga AS akan mencapai puncaknya. Sinyal hawkish dari bank sentral utama lainnya juga telah menimbulkan ketidakpastian atas kebijakan moneter memasuki tahun 2023.

Logam mulia lainnya menguat pada hari Selasa dan diperdagangkan stabil pada hari Rabu. Seperti nikel naik 2,86% hingga dini hari tadi, timah turun 0,97% di ICE London pada penutupan Senin, dan tembaga naik 0,14% pukul 13.50 WIB.

Di antara logam industri, harga tembaga naik 0,3% di $3,8178 pada hari Rabu, setelah melonjak 0,7% di sesi sebelumnya.

Tetapi kenaikan logam merah dibatasi oleh meningkatnya ketidakpastian atas pembukaan kembali ekonomi di negara importir utama China, yang berjuang menahan lonjakan infeksi COVID-19 yang belum terjadi sebelumnya.

Kekhawatiran potensi resesi pada tahun 2023 juga telah menghambat harga tembaga dalam beberapa sesi terakhir, mengingat hubungan erat logam ini dengan pertumbuhan ekonomi.

Sementara, karet turun 1,60% pada Senin di Singapura, batubara Newcastle ICE London mencapai 405,00, kakao AS turun 0,14% pada dini hari. Serta, kopi robusta di London berada di 1.871,00 dan gas alam naik 2,38% pukul 13.53 WIB.

Lainnya dari mata uang, USD/JPY naik 0,36%, GBP/JPY naik 0,19%, GBPUSD turun 0,19%, EURUSD turun 0,08%, dan AUD/USD turun 0,1%.

Adapun kripto bitcoin naik tipis 0,06% pukul 13.55 WIB BTC/USD dan ethereum turun 0,09% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD turun 1% - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Monday, December 19, 2022

PT Rifan - Wall Street Melemah Dipicu Mencuatnya Kekhawatiran Resesi

PT RIFAN BANDUNG - Wall Street melemah pada Kamis dipicu mencuatnya kekhawatiran resesi.

Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, merosot 764,13 poin, atau sekitar 2,25 persen, menjadi 33.202,22. Indeks S&P 500 anjlok 99,57 poin, atau sekitar 2,49 persen, menjadi 3.895,75. Indeks komposit Nasdaq terjun 360,36 poin, atau sekitar 3,23 persen, menjadi 10.810,53.

Kekhawatiran resesi mencuat setelah pimpinan Federal Reserve Jerome Powell menyatakan bahwa peningkatan suku bunga masih diperlukan untuk mengatasi inflasi tinggi. Suku bunga The Fed kemungkinan akan meningkat ke atas 5 persen pada 2023, level tertinggi sejak 2007 lalu.

Bank of England dan European Central Bank (ECB) pada Kamis telah mengikuti langkah The Fed dalam meningkatkan suku bunga, menambah sentimen negatif ke pasar saham.

Seluruh 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di teritori negatif, dengan indeks layanan komunikasi dan teknologi terjun sekitar 4 persen.

Saham perusahaan penyedia layanan video streaming Netflix terjun 8,63 persen setelah dikabarkan akan mengembalikan pembayaran ke pemasang iklan karena gagal memenuhi target penonton.

Saham Nvidia anjlok 4,09 persen setelah HSBC Global Research menurunkan peringkat saham perusahaan teknologi tersebut.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun dipicu penguatan nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Januari 2023 turun 1,7 persen menjadi US$1.787,60 per ons. Indeks dolar AS naik 0,80 persen menjadi 104,60.

Bursa saham Eropa melemah pada Kamis, dengan indeks STOXX 600 Eropa terjun 3,1 persen, setelah ECB meningkatkan suku bunga untuk keempat kali beruntun.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 69,76 poin, atau sekitar 0,93 persen, menjadi 7.426,17. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, terjun 473,97 poin, atau sekitar 3,28 persen, menjadi 13.986,23.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, merosot 141,80 poin, atau sekitar 1,70 persen, menjadi 8.218,80. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, tergelincir 208,02 poin, atau sekitar 3,09 persen, menjadi 6.522,77.

Nilai tukar poundsterling melemah 0,9 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2305 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,3 persen menjadi 1,1603 euro per pound - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Wednesday, December 14, 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Sentuh Tertinggi 6 Bulan Karena Dolar Jatuh

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Baik harga futures dan fisik logam kuning melonjak sekitar 2% pada hari Selasa untuk mencapai level tertinggi enam bulan di atas level kunci $1.800 per ons karena data harga konsumen AS menunjukkan penurunan inflasi yang stabil dari level tertinggi 40 tahun.

Patokan kontrak emas berjangka Februari di Comex New York menetap di $1.825,50 per ons, naik $33,20, atau hampir 2%. Puncak sesi di $1.836,80 adalah yang tertinggi untuk emas Comex sejak 27 Juni, menandai level tertinggi hampir enam bulan.

Harga spot emas , yang diikuti lebih dekat daripada harga berjangka oleh beberapa pedagang, berada di $1.812,42 per ons, naik $30,99, atau sekitar 2%.

“Untuk emas spot, pada titik ini, $1.810-$1.800-$1.790 menjadi zona support langsung dan aksi harga terkonsolidasi sedang melihat resistensi besar berikutnya dan target $1.845,” kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknis di SKCharting.com.

Emas telah naik sekitar $200 dari level rendah $1.600 yang dicapai pada awal Oktober. Selama tujuh minggu terakhir, telah menurun hanya dalam satu minggu.

Rebound telah difasilitasi oleh jatuhnya Indeks Dolar , yang telah kehilangan hampir 8% nilainya sejak Oktober. Pada hari Selasa saja, indeks, yang mengadu dolar terhadap sekeranjang enam mata uang, turun 1,4%, terbesar dalam sehari sejak 11 November.

Penurunan terbaru dolar terjadi karena harga konsumen AS naik 7,1% dalam 12 bulan hingga November, Departemen Tenaga Kerja mengumumkan pada hari Selasa, menunjukkan pertumbuhan inflasi terkecil dalam hampir satu tahun dan menandai kemenangan bagi rencana Federal Reserve untuk memperlambat kenaikan suku bunga. setelah secara agresif menaikkan harga untuk mengekang tekanan harga.

Ekonom memperkirakan Indeks Harga Konsumen untuk Semua Konsumen Perkotaan , yang dikenal sebagai CPI, meningkat sebesar 7,3% pada tahun ini hingga November setelah pertumbuhan tahunan 7,7% yang dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja untuk bulan Oktober.

“Ini adalah kenaikan 12 bulan terkecil sejak periode yang berakhir Desember 2021,” kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.

CPI mencapai level tertinggi 40 tahun pada bulan Juni ketika tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 9,1%. Sejak puncak itu, telah melambat setiap bulan, memberikan kembali 2% penuh selama lima bulan terakhir.

“Laporan sebelumnya mengejutkan sisi negatifnya,” kata ekonom Adam Button dalam sebuah posting di forum ForexLive, mengacu pada penurunan tahunan 0,5% untuk bulan Oktober.

“Ini tidak cukup sebagai kejutan besar tapi dalam arah yang sama” dalam mendorong Fed untuk memperlambat kenaikan suku bunga, kata Button.

Target Fed untuk inflasi hanya 2% per tahun. Dalam upaya untuk mengendalikan lonjakan harga, bank sentral telah menambahkan 375 basis poin ke suku bunga sejak Maret melalui enam kali kenaikan suku bunga.

Sebelumnya, suku bunga memuncak hanya 25 basis poin, karena The Fed memangkasnya menjadi hampir nol setelah wabah global COVID-19 pada tahun 2020.

The Fed, yang melakukan empat kali kenaikan suku bunga jumbo berturut-turut sebesar 75 basis poin dari Juni hingga November, sekarang mempertimbangkan kenaikan 50 basis poin pada keputusan suku bunga 14 Desember.

Lebih penting dari itu adalah seperti apa kenaikan suku bunga berikutnya untuk Februari 2023: indikasi awal oleh pasar uang pada hari Selasa menyarankan kenaikan 25 basis poin. Jika benar, itu akan menyamai kenaikan Maret yang memulai rangkaian kenaikan suku bunga Fed untuk 2022 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : inforexnews.com

Tuesday, December 13, 2022

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Tajam Minggu Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun tajam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menghentikan kenaikan empat sesi berturut-turut.

Harga emas berada di bawah level psikologis USD 1.800 karena aksi ambil untung setelah greenback menguat menjelang keputusan suku bunga oleh Federal Reserve. Di sisi lain USD menguat pada Senin (12/12) karena pelaku pasar menunggu laporan inflasi utama AS dan pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve. Indeks USD, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,31 persen menjadi 105,1310.

Investor menunggu pembacaan indeks harga konsumen (IHK) AS untuk November yang akan dirilis pada Selasa waktu setempat dan keputusan Federal Reserve tentang suku bunga pada Rabu (14/12) untuk petunjuk tentang langkah selanjutnya untuk emas. Bank Sentral Eropa (ECB), Bank Sentral Inggris (BoE), dan Bank Sentral Swiss (SNB) juga akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter dan membuat pengumuman suku bunga minggu ini. "Harga emas menetap di bawah level 1.800 dolar AS karena para pedagang menunggu laporan inflasi utama dan keputusan FOMC," kata analis di platform perdagangan online OANDA Ed Moya.

Emas memiliki kinerja yang kuat baru-baru ini karena para pedagang secara luas percaya bahwa inflasi telah mencapai puncaknya, sementara beberapa berharap bahwa soft landing masih mungkin terjadi (untuk ekonomi AS)," imbuh Moya. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok USD 18,40 atau 1,02 persen menjadi ditutup pada USD 1.792,30 per ounce, setelah mencapai terendah sesi di USD 1.790,50 yang merupakan level terendah sejak 7 Desember - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : jpnn.com

Monday, December 12, 2022

PT Rifan - Harga Emas Bergerak Turun, Pekan Fed Dan Inflasi AS Dimulai

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun di bawah level kunci pada hari Senin dan pasar berhati-hati menjelang rilis data inflasi utama AS dan rapat Federal Reserve minggu ini, sedangkan ketidakpastian atas meningkatnya kasus COVID-19 di China menekan harga tembaga.

Harga emas telah bereaksi positif terhadap data minggu lalu yang menunjukkan inflasi harga produsen AS turun kembali pada bulan November, meskipun dengan laju lebih lambat dari perkiraan. Angka ini dapat menjadi isyarat tren serupa untuk indeks harga konsumen, yang akan dirilis pada hari Selasa.

Meningkatnya inflasi AS mendorong serangkaian kenaikan suku bunga besar oleh The Fed tahun ini, yang sangat membebani pasar logam dengan menaikkan biaya peluang memiliki aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.

Bank sentral juga akan mengakhiri rapat dua hari pada hari Rabu setempat atau Kamis dini hari WIB, di mana Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin yang relatif lebih kecil. Tetapi skala kenaikan suku bunga di masa depan sebagian besar akan didorong oleh jalur inflasi AS.

Harga emas spot turun 0,2% di $1.793,72/oz dan emas berjangka turun 0,3% di $1.804,95/oz 07.30 WIB. Logam kuning telah mengakhiri minggu lalu sebagian besar datar, kala trader menunggu rilis data utama minggu ini.

Logam mulia lainnya juga turun pada hari Senin. Platinum turun 1,7%, dan perak turun 0,9%.

Pasar mewaspadai tanda-tanda bahwa inflasi AS tetap lebih ketat dari yang diperkirakan pada bulan November, yang dapat menunjukkan lebih banyak kenaikan suku bunga oleh Fed. Bank sentral telah memperingatkan bahwa suku bunga AS dapat mencapai puncaknya pada tingkat yang lebih tinggi dari perkiraan jika inflasi terbukti tetap tinggi.

Dolar AS sedikit menguat pada hari Senin untuk mengantisipasi indikator ekonomi AS, setelah juga mengambil beberapa dukungan dari data inflasi PPI lebih besar dari perkiraan.

Di antara logam industri, harga tembaga turun pada hari Senin setelah mengalami kenaikan dua minggu berturut-turut, di tengah meningkatnya ketidakpastian atas COVID di China.

Tembaga turun 0,4% di $3,8412. Nikel turun 3% hingga Sabtu, timah turun 1,36% di ICE London pada penutupan Jumat, dan tembaga turun 0,66% pukul 13.51 WIB.

China mengurangi beberapa pembatasan anti-COVID secara nasional minggu lalu, sebuah langkah yang diharapkan pada akhirnya akan mendorong pemulihan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Tetapi para analis mengingatkan bahwa pelonggaran pembatasan COVID kemungkinan akan menyebabkan lonjakan infeksi dalam waktu dekat, yang dapat menunda penarikan aturan pembatasan lebih lanjut .

Hal ini telah menimbulkan keraguan atas garis waktu pemulihan ekonomi di negara pengimpor tembaga terbesar di dunia tersebut.

Melemahnya data ekonomi dari beberapa ekonomi utama juga telah mengurangi prospek tembaga, yang biasanya cenderung mendapat dukungan dari lingkungan dengan pertumbuhan tinggi.

Sedangkan, karet naik 0,65% pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle ICE London mencapai 402,00, kakao AS turun 1,46% pada Sabtu. Serta, kopi robusta di London berada di 1.864,00 dan gas alam naik 9,23% pukul 13.54 WIB.

Dari mata uang, GBP/JPY naik 0,08%, GBPUSD turun 0,16%, EURUSD turun 0,03%, dan AUD/USD turun 0,32% pukul 13.47 WIB. 

Kabar kripto bitcoin turun 1,34% BTC/USD dan ethereum turun 2,22% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD turun 5,24% - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Friday, December 9, 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Stabil Sebelum Rilis Inflasi AS, Tembaga Incar Kenaikan Mingguan

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG  - Harga emas dan tembaga bergerak stabil pada hari Jumat jelang pengumuman data inflasi utama AS hari ini, dan logam merah menuju minggu positif kedua di tengah optimisme atas pelonggaran pembatasan COVID di China.

Harga emas akan menutup minggu ini sedikit lebih rendah setelah memangkas sebagian besar kerugian sebelumnya dalam kekhawatiran resesi mengundang beberapa arus safe haven kembali ke logam kuning. Pelemahan dolar baru ini juga menguntungkan harga emas.

Harga emas spot berada di sekitar $1.789,43/oz, dan emas berjangka stabil di $1.801,25/oz pukul 06.56 WIB. Kedua instrumen akan turun sekitar 0,4% minggu ini, setelah jatuh ke low $1.765,86/oz.

Fokus saat ini tertuju data inflasi indeks harga produsen AS untuk bulan November, yang akan dirilis hari ini. Hasilnya diperkirakan telah turun lebih jauh dari bulan sebelumnya, menandakan bahwa kenaikan suku bunga dan pengetatan kondisi moneter memiliki efek yang diinginkan.

Tetapi tanda-tanda bahwa inflasi tetap tinggi selama bulan tersebut dapat memicu lebih banyak kerugian di pasar, mengingat bahwa Federal Reserve kemungkinan akan menaikkan suku bunga lebih lama dalam skenario seperti itu. Beberapa pelaku pasar memperingatkan bahwa hal ini dapat memicu resesi pada tahun 2023.

Data PPI diperkirakan akan menandai tren serupa untuk indeks harga konsumen yang lebih diawasi, yang akan dirilis minggu depan.

Kenaikan suku bunga merupakan beban terbesar bagi harga emas tahun ini, menyeret logam turun dari level tertinggi tahunan karena biaya atas aset yang tidak menghasilkan itu juga naik.

Arah kenaikan suku bunga The Fed pada tahun 2023 sangat bergantung pada inflasi, yang masih cenderung jauh di atas kisaran target bank sentral.

Logam mulia lainnya juga bergerak tipis pada hari Jumat. Platinum naik 0,1%, dan perak naik 0,2%.

Di antara logam industri, harga tembaga flat, tetapi menuju kenaikan minggu kedua berturut-turut di tengah optimisme atas pembukaan kembali ekonomi China.

Tembaga diperdagangkan di sekitar $3,8818, dan ditetapkan akan naik sekitar 0,8% minggu ini.

Harga logam merah mengikuti sinyal positif dari China yang mengumumkan pelonggaran beberapa pembatasan pergerakan anti-COVID dan aturan tes virus minggu ini. Pasar berharap langkah tersebut akan mendorong pemulihan di negara pengimpor tembaga terbesar di dunia itu.

Tetapi mengingat bahwa negara tersebut masih menghadapi peningkatan infeksi yang mencapai rekor tertinggi, pembukaan kembali yang lebih luas mungkin lebih jauh dari yang diharapkan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tuesday, December 6, 2022

PT Rifan Financindo - Emas Anjlok 28,30 Dolar, Terseret Oleh Greenback Yang Lebih Kuat

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut kembali berada di bawah level psikologis 1.800 dolar AS, tertekan oleh greenback yang lebih kuat didorong spekulasi bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga lebih besar daripada yang diproyeksikan baru-baru ini.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok 28,30 dolar AS atau 1,56 persen menjadi ditutup pada 1.781,30 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di 1.822,90 dolar AS dan terendah sesi di 1.778,10 dolar AS.


Emas berjangka tergelincir 5,60 dolar AS atau 0,31 persen menjadi 1.809,60 dolar AS pada Jumat, setelah melonjak 55,3 atau 3,14 persen menjadi 1.815,20 dolar AS pada Kamis, dan merosot 3,80 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.759,90 dolar AS pada Rabu


Dolar menguat pada Senin, setelah data menunjukkan bahwa aktivitas industri jasa-jasa AS secara tak terduga meningkat pada November, mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga lebih besar dari yang diperkirakan baru-baru ini.


Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, termasuk euro, yen dan pound sterling, naik 0,71 persen menjadi 105,2920 pada pukul 15.00 waktu setempat (2000 GMT). Indeks dolar telah jatuh 1,40 persen minggu lalu, dan 5,0 persen pada November, bulan terburuk sejak 2010.
Meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS semakin menambah tekanan terhadap emas.
 

Data ekonomi yang dirilis pada Senin juga meredam emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan baru AS untuk barang-barang manufaktur meningkat 1,0 persen pada Oktober setelah naik 0,3 persen pada September. Pertumbuhan tersebut juga lebih tinggi dari kenaikan sebesar 0,7 persen yang diharapkan para ekonom.
 

Indeks jasa-jasa komposit dari Institute for Supply Management (ISM) meningkat menjadi 56,5 persen pada November, atau bertambah 2,1 poin dari 54,4 persen pada Oktober.
 

Indeks Aktivitas Bisnis PMI Jasa-jasa AS Global S&P akhir yang disesuaikan secara musiman tercatat 46,2 pada November, turun dari 47,8 pada Oktober, tetapi secara umum sejalan dengan perkiraan 'flash' yang dirilis sebelumnya sebesar 46,1.
 

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 83,3 sen atau 3,58 persen, menjadi ditutup pada 22,417 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari merosot 19,10 dolar AS atau 1,86 persen, menjadi ditutup pada 1.007,50 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

Monday, December 5, 2022

PT Rifan - Harga Emas Merosot, Data Pekerjaan AS Lebih Kuat Dari Perkiraan

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan tajam sehari sebelumnya karena data pekerjaan AS lebih baik kuat dari perkiraan, namun ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga yang lebih kecil pekan depan menahan kerugian lebih lanjut. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 5,60 dolar AS atau 0,31% menjadi ditutup pada 1.809,60 dolar AS per ounce. Namun, untuk minggu ini emas berjangka masih membukukan kenaikan 3,10%. 

Emas berjangka melonjak 55,3 atau 3,14 persen menjadi 1.815,20 dolar AS pada Kamis (1/12), setelah merosot 3,80 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.759,90 dolar AS pada Rabu (30/11), dan terangkat 8,40 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.763,70 dolar AS pada Selasa (29/11/2022).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (2/12/2022) bahwa data penggajian non-pertanian (NFP) AS naik 263.000 pada November, jauh di atas perkiraan 200.000, dan tingkat pengangguran 3,7 persen, sejalan dengan ekspektasi.

"Emas telah mengalami reli yang bagus sejak awal November dan aksi ambil untung dapat terjadi, tetapi penurunan yang signifikan tampaknya tidak dijamin," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA. "Ekonomi melambat dan inflasi harus terus menurun di sini dan membenarkan jeda kenaikan suku bunga Fed setelah kuartal pertama," katanya. 

Setelah 15 minggu terjebak dalam cengkeraman harga 1.700 dolar AS atau lebih rendah, baik emas Comex maupun emas spot menembus level tertinggi 5 bulan di atas 1.800 dolar AS per ounce pada Kamis (1/12/2022) karena meredanya inflasi AS dan pertumbuhan pekerjaan menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed yang lebih kecil bulan ini.  

Sementara pernyataan Ketua Federal Reserve Powell tentang pelambatan kenaikan suku bunga pada Desember awal minggu ini telah mendorong emas, data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan memiliki beberapa implikasi inflasi yang lebih tinggi, kemungkinan mengakibatkan keengganan bank sentral AS untuk mundur terlalu banyak pada pengetatan kebijakan moneter agresifnya, menurut analis pasar. 

Menjawab pertanyaan setelah pidato di Universitas Loyola pada Jumat, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan Fed berada di jalur untuk mengembalikan inflasi ke targetnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 40,9 sen atau 1,79 persen, menjadi ditutup pada 23,25 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 28,30 dolar AS atau 2,68 persen, menjadi ditutup pada 1.026,60 dolar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : okefinance.com

 

Thursday, December 1, 2022

Rifan Financindo - EUR/USD Turun Jelang Pidato Powell

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - EUR/USD mengalami tekanan bearish yang kuat dan turun ke arah 1.0350 di sekitar 1.0354 jelang pidato ketua FOMC the Fed Jerome Powell di tengah arus akhir bulan. Indeks dollar AS berbalik menguat setelah munculnya data makro ekonomi AS yang bervariasi.

Setelah turun ke dasar di 1.0318 pada jam perdagangan sesi Asia hari Rabu, EUR/USD sempat pulih pada jam perdagangan sesi Eropa dengan kenaikan menyentuh ketinggian di 1.0400 karena dollar AS sempat kehilangan kekuatannya.

Namun pada jam perdagangan sesi AS, dollar AS berbalik menguat dengan munculnya data makro ekonomi AS yang bervariasi.

Bureau of Economic Analysis AS mengeluarkan laporan GDP Q3 AS perkiraan yang kedua yang menunjukkan bahwa GDP AS naik 2.9%, lebih tinggi dibandingkan dengan yang diperkirakan pasar kenaikan sebesar 2.7%. Angka GDP Q3 AS ini datang setelah dua kali angka GDP yang negatip yakni – 1.6% di Q1 dan – 0.6% di Q2.

Perkiraan kedua GDP Q3 AS ini terutama merefleksikan revisi naik terhadap belanja konsumen dan investasi tetap nonresidensial yang sebagian dikurangi oleh revisi turun dari investasi inventori swasta.

Munculnya laporan GDP AS Q3 ini membuat dollar AS berbalik naik dari penurunannya. Dolar AS menguat 0.12% ke 106.890 yang mengakibatkan turunnya EUR/USD.

Sebelumnya, prosesor payrolls swasta ADP mengatakan bahwa 127.000 pekerjaan diciptakan pada bulan November. Angka ini meleset secara signifikan dari perkiraan para ekonom yang memperkirakan 196.000 pekerjaan diciptakan.

Data makro ekonomi dari zona Eropa juga bervariasi. Jerman melaporkan tingkat pengangguran di bulan November yang naik ke 5.6%, memburuk dari sebelumnya di 5.5%. Sebaliknya, inflasi zona Euro turun di bulan November untuk pertama kalinya sejak pertengahan 2021 dengan Consumer Price Index (CPI) zona Euro hanya naik 10% YoY dibandingkan dengan angka bulan Oktober naik 10.6%.

Support & Resistance

Support terdekat menunggu di 1.0314 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0285  dan kemudian 1.0240. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0400 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0440 dan kemudian 1.0480 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews.com

Wednesday, November 30, 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik 8,40 Dolar Karena Fed Mungkin Perlambat Kenaikan Suku Bunga

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian sehari sebelumnya didukung oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve kemungkinan akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dalam upaya mengendalikan inflasi.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat 8,40 dolar AS atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 1.763,70 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di 1.773,40 dolar AS dan terendah di 1.752,90 dolar AS.


Emas berjangka teraktif tergelincir 13,70 atau 0,78 persen menjadi 1.740,30 dolar AS pada Senin (28/11/2022), setelah terangkat 8,40 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.754,00 dolar AS pada Jumat (26/11/2022), dan terdongkrak 5,70 dolar AS atau 0,33 persen menjadi 1.745,60 dolar AS pada Rabu


Data ekonomi yang dirilis pada Selasa beragam. Indeks harga 20 kota AS CoreLogic Case-Shiller S&P turun 1,2 persen pada September, penurunan bulanan ketiga berturut-turut dan menyamai penurunan 1,3 persen yang diharapkan oleh para ekonom.


The Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen turun menjadi 100,2 pada November, dari 102,2 pada Oktober dan terendah sejak Juli.


Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan pada Senin (28/11/2022) bahwa Fed memiliki "cara untuk pergi" pada kenaikan suku bunga, dan dapat terus menaikkannya dan menahannya hingga 2024 untuk memerangi inflasi. Dia juga menegaskan kembali pandangannya bahwa suku bunga perlu dinaikkan setidaknya 1,0 persen menjadi antara 5,0 persen dan 5,25 persen.


Secara terpisah, Presiden Federal Reserve New York John Williams mengatakan bank sentral kemungkinan akan mulai memangkas suku bunga pada 2024, karena tekanan inflasi akhirnya mereda. Dia juga mengatakan bahwa biaya pinjaman perlu dinaikkan lebih lanjut untuk menurunkan inflasi.
Emas melihat sedikit permintaan <em>safe haven</em> minggu ini, ketika kerusuhan sipil yang belum pernah terjadi sebelumnya di China yang memprotes kebijakan nol-Covid yang ketat, menimbulkan kekhawatiran atas gangguan ekonomi global.


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 31,1 sen atau 1,47 persen, menjadi ditutup pada 21,436 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari meningkat 9,30 dolar atau 0,93 persen, menjadi ditutup pada 1.008,60 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Tuesday, November 29, 2022

PT Rifan Financindo - Harga Emas Merosot, Menghentikan Keuntungan 3 Hari Beruntun

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) dan menghentikan kenaikan tiga hari beruntun. Logam kuning tertekan oleh greenback yang lebih kuat, sementara pasar menunggu lebih banyak sinyal tentang kebijakan moneter Federal Reserve dari data ekonomi utama Amerika Serikat minggu ini. Namun, indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,68 persen menjadi 106,6810. USD menguat mengantisipasi pidato dari beberapa pembicara Fed, termasuk Ketua Jerome Powell pekan ini.

Presiden Federal Reserve Bank of New YorkJohn Williams mengatakan dalam pidato pada Senin (28/11) di Economic Club of New York bahwa suku bunga perlu naik lebih lanjut dan tetap tinggi hingga tahun depan tetapi dapat diturunkan selama 2024. Williams memperkirakan pengangguran akan naik menjadi 4,5 persen hingga 5,0 persen pada akhir tahun depan dari 3,7 persen sekarang, dan inflasi melambat dari tingkat antara 5,0 persen hingga 5,5 persen pada akhir tahun menjadi 3,0 persen hingga 3,5 persen tahun depan. Di sisi lain, MarketWatch, Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga sedikit lebih jauh dan kemudian menahannya di sana sepanjang 2023 hingga 2024 untuk mengendalikan inflasi dan menurunkannya kembali ke target bank sentral AS 2,0 persen.

Investor juga menunggu rilis serangkaian data ekonomi AS minggu ini, termasuk pembacaan PDB kuartal ketiga pada Rabu (30/11), indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada Kamis (1/12), dan data pekerjaan bulanan pada Jumat (2/12). Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD 13,70 atau 0,78 persen menjadi ditutup pada USD 1.740,30 per ounce, setelah diperdagangkan mencapai tertinggi sesi di USD 1.763,50 dan terendah di USD 1.738,20.
 
Emas berjangka terangkat USD 8,40 atau 0,48 persen menjadi USD 1.754,00 pada Jumat (25/11), setelah terdongkrak USD 5,70 atau 0,33 persen menjadi USD 1.745,60 pada Rabu - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : jpnn.com

 


Monday, November 28, 2022

PT Rifan - Bahu Membahu Ringankan Beban Para Korban Gempa Cianjur

PT RIFAN BANDUNG - Bantuan dari berbagai pihak terus mengalir dalam sepekan pasca gempa yang melanda Cianjur, Senin . Gempa itu sendiri menimbulkan daya rusak yang luar biasa.

Selain banyak merenggut korban jiwa, gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 pada Skala Richter ini juga menimbulkan banyak korban luka-luka, pengungsi, kerusakan ribuan bangunan, terputusnya jàringan PDAM, listrik, juga jalan dan jembatan di sejumlah titik.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun menginstruksikan agar dalam penanganan kebencanaan ini jangan sampai ada warga yang terlantar, baik warga yang terluka maupun warga yang kehilangan tempat tinggal.

Tolong Pak Bupati, Sekda bisa dikoordinasikan pendataan dengan kades dan kepala dusun. Dengan data yang valid akan memudahkan dalam koordinasi dan penanganan, siapa melakukan apa, dan bantuan logistik yang akan disalurkan bisa tepat sesuai dengan yang dibutuhkan warga,” tegas Gubernur saat peninjauan lokasi gempa, Senin (21/11/2022) lalu.

Terkait bantuan, PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) Cabang Bandung turut menyalurkan bantuan untuk korban gempa Cianjur melalui Poslap Relawan Agus AABI di Kampung Cadot, Mekarsari, penyerahan donasi berlangsung pada Minggu (27/11/2022) pagi.

“Kami menyalurkan bantuan dan donasi berupa keperluan sehari-hari para pengungsi, seperti antaranya beras, mie instan, popok bayi, popok dewasa, makanan ringan, ikan kalengan, kornet, sabun cuci pakaian, sabun mandi, dan sabun cuci piring,” papar Pimpinan Cabang RFB Bandung, Anthony Martanu di Cianjur, Minggu (27/11/2022).

Anthony berharap bantuan dari perusahaan dalam program RFB Bandung Peduli, dapat bermanfaat bagi para pengungsi.

Perusahaan berduka cita atas orang-orang yang meninggal dunia akibat bencana ini. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapinya,” tutur Anthony.

Lebih lanjut Anthony memaparkan, RFB Bandung selalu memberikan dan menyalurkan bantuan kepada pihak yang membutuhkan.

Program ini kami hadirkan untuk membantu siapa pun dan dimana pun yang membutuhkan. Kami aktif menyalurkan donasi kepada para penyintas, bahkan saat pandemi, kami menggelar kampanye “Peduli Pejuang Nafkah Melawan Covid-19″. Begitu pula bantuan yang kami salurkan bagi para korban longsor Cimanggung Sumedang tahun lalu,” papar Anthony.

Sebagai makhluk sosial tentu kita tidak akan menutup mata ketika sekitaran sedang membutuhkan uluran tangan kami. Sebisa mungkin kami berikan bantuan donasi maupun dukungan secara mental,” pungkasnya - PT RIFAN

Sumber : bandungradiostreaming.com

 

 

Monday, November 21, 2022

PT Rifan - Emas Jatuh Karena Dolar Menguat Dan Permintaan Safe Haven Berkurang

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena dolar AS menguat dan permintaan safe-haven berkurang setelah kekhawatiran akan meluasnya eskalasi konflik Rusia-Ukraina setelah ledakan rudal yang nyasar di Polandia, anggota NATO, mereda.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 12,8 dolar AS atau 0,72 persen menjadi ditutup pada 1.763,00 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran teratas sesi 1.777,60 dolar AS dan terendah di 1.756,60 dolar AS


Emas berjangka menyusut satu dolar AS atau 0,06 persen menjadi 1.775,80 dolar AS pada Rabu (16/11), setelah


turun tipis 0,10 dolar AS atau 0,01 persen menjadi 1.776,80 dolar AS pada Selasa (15/11), dan terdongkrak 7,50 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.776,90 dolar AS pada Senin


Presiden Federal Reserve St Louis, James Bullard mengatakan Kamis (17/11) bahwa Federal Reserve mungkin harus menaikkan suku bunga acuan jauh lebih tinggi daripada yang diproyeksikan sebelumnya untuk mengendalikan inflasi.


Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya dan imbal hasil obligasi penerintah AS menguat mengikuti pernyataan Bullard.


Penurunan harga emas juga masih melihat unsur aksi ambil untung setelah kenaikan kuat dalam empat dari lima sesi terakhir, dan masih diperdagangkan mendekati level tertinggi tiga bulan.


Sementara itu, NATO mengatakan sebuah rudal yang menewaskan dua orang di Polandia kemungkinan ditembakkan oleh pasukan Ukraina yang mempertahankan diri dari rentetan rudal Rusia.


Emas berada di bawah tekanan tambahan karena Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (17/11) bahwa klaim pengangguran awal AS turun 4.000 ke penyesuaian musiman 222.000 untuk pekan yang berakhir 12 November, lebih rendah dari perkiraan 225.000 klaim oleh para ekonom.


Data ekonomi lainnya yang dirilis pada hari yang sama beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pembangunan perumahan AS turun 4,2 persen dari September menjadi 1,43 juta unit pada Oktober. Jumlah izin bangunan baru yang diterbitkan pada Oktober juga turun 2,4 persen dari September menjadi 1,53 juta.


The Fed Philadelphia mengatakan ukuran aktivitas bisnis regional turun menjadi negatif 19,4 pada November dari negatif 8,7 pada bulan sebelumnya.


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 54,9 sen atau 2,55 persen, menjadi ditutup pada 20,975 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari merosot 24,70 dolar AS atau 2,43 persen, menjadi ditutup pada 991,5 dolar AS per ounce - PT RIFAN

 

Sumber

Thursday, November 17, 2022

Rifan Financindo - Hubungan Rusia Polandia Menegang, Harga Emas Anjlok

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun tipis pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena aksi ambil untung. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, menyusut USD 1 atau 0,06 persen menjadi ditutup pada USD 1.775,80 per ounce. Emas berjangka turun tipis USD 0,10 atau 0,01 persen menjadi USD 1.776,80

Dikutip dari Antara, logam kuning turun menyusul serangan rudal buatan Rusia di wilayah Polandia yang meningkatkan kekhawatiran eskalasi dipimpin NATO dalam konflik Ukraina. Namun, permintaan untuk aset-aset safe haven tradisional emas meningkat setelah rudal buatan Rusia jatuh di bagian timur Polandia dan menewaskan dua orang. Insiden itu menandai pertama kalinya senjata Rusia menghantam wilayah NATO, dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan itu sebagai "eskalasi perang yang sangat signifikan
 
Para anggota NATO mengatakan mereka sedang meninjau insiden itu, dan memperingatkan konsekuensi atas serangan itu jika memang disengaja. Harga emas melonjak ke level tertinggi dua tahun selama hari-hari awal invasi Rusia ke Ukraina awal tahun ini. Eskalasi konflik berpotensi menaikkan harga logam kuning lagi.

Pelemahan USD juga menopang harga emas, setelah data menunjukkan inflasi produsen AS mencapai level terendah 14 bulan pada Oktober. Data tersebut, ditambah dengan data inflasi konsumen yang lebih lemah dari perkiraan yang dirilis minggu lalu, meningkatkan ekspektasi bahwa inflasi AS telah mereda. Di sisi lain, data ekonomi yang dirilis Rabu (16/11/2022) bervariasi.
 
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS melonjak 1,3 persen pada Oktober setelah tidak berubah pada September. Ekonom memperkirakan penjualan ritel meningkat 1,0 persen. Federal Reserve melaporkan bahwa produksi industri AS turun 0,1 persen pada Oktober, dan kenaikannya pada September direvisi turun menjadi 0,1 persen. Indeks kepercayaan bulanan National Association of Home Builders turun lima poin menjadi 33 pada November. Ini adalah rekor bulan kesebelas berturut-turut bahwa indeks telah jatuh - RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com


Tuesday, November 15, 2022

PT Rifan Financindo - Emas Turun Di Dekat High 3 Bulan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak di dekat level tertinggi tiga bulan pada hari Selasa usai sinyal beragam dari pejabat Federal Reserve mengenai jalur suku bunga AS membuat dolar tetap tertahan di posisi terendah baru-baru ini, sementara harga tembaga turun seiring meningkatnya kasus COVID-19 di negara importir utama China yang menunjukkan lebih banyak potensi gangguan permintaan.

Pejabat Fed Lael Brainard dan Christopher Waller mengatakan minggu ini bahwa bank sentral AS kemungkinan akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat dalam beberapa bulan mendatang. Tetapi mereka juga menyarankan bahwa siklus kenaikan suku bunga bank masih jauh dari selesai, dan inflasi yang tinggi dan membandel menjamin pengetatan yang lebih banyak.

Meski kenaikan suku bunga yang lebih lambat kemungkinan akan memberikan bantuan jangka pendek untuk emas dan harga logam lainnya, kenaikan suku bunga AS yang stabil kemungkinan akan mengganggu daya tarik logam kuning dalam jangka panjang.

Harga emas spot turun 0,1% di $1.768,72/oz, sementara emas berjangka turun 0,3% di $1.771,90/oz pukul 07.26 WIB. Tetapi harga emas reli lebih 5% minggu lalu, sedangkan dolar AS turun setelah inflasi AS tercatat lebih rendah dari yang diperkirakan untuk bulan Oktober.

Pasar saat ini memperkirakan peluang lebih dari 80% bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dengan 50 basis poin yang relatif lebih kecil pada bulan Desember. Namun kenaikan tersebut masih akan menempatkan suku bunga pada level tertinggi sejak krisis keuangan 2008.

Kenaikan suku bunga AS sangat membebani pasar logam tahun ini, pasalnya imbal hasil yang lebih tinggi pada Treasury meningkatkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak menghasilkan.

Tetapi meski emas masih turun secara substansial dari level tertinggi tahunannya, logam ini sekarang hampir mencapai titik impas untuk tahun ini. Keuntungan baru-baru ini membuat logam kuning mengurangi kerugian ytd menjadi sekitar 3%.

Di antara logam industri, harga tembaga hanya mendapat sedikit dukungan dari dolar yang lemah, diperdagangkan turun 0,3% setelah jatuh hampir 3% pada hari Senin.

Tembaga turun 0,3% di $3,8290. Meningkatnya kasus COVID-19 di China memupus harapan untuk pelonggaran lebih lanjut dalam kebijakan nol-COVID di negara itu.

Meski negara importir tembaga terbesar di dunia minggu lalu telah melonggarkan beberapa pembatasan pergerakan dan karantina di bawah kebijakan zero-COVID yang ketat, lonjakan infeksi lokal kemungkinan memberikan arti bahwa para pejabat akan enggan untuk sepenuhnya melonggarkan pembatasan.

Hal ini diperkirakan akan membebani permintaan komoditas di negara ini, mengingat bahwa beberapa pusat industri - termasuk Shanghai dan Wuhan - kini menghadapi langkah-langkah pembatasan baru.

Serangkaian pembatasan COVID di China membuat aktivitas ekonomi terhenti tahun ini, sangat menekan permintaan negara untuk impor komoditas - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Thursday, November 10, 2022

Rifan Financindo - Dolar AS Dan Imbal Hasil Obligasi Jatuh, Harga Emas Dunia Melejit

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia melejit lebih dari 2 persen pada perdagangan Selasa, untuk menembus level psikologisnya di USD1.700, menyusul kejatuhan dolar AS dan imbal hasil obligasi.

Harga emas di pasar spot melesat 2,4 persen menjadi USD1.714,23 per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup 2,1 persen lebih tinggi menjadi USD1.716.

Di awal sesi, emas mencapai USD1.716,82, level tertinggi sejak 6 Oktober, dan melonjak lebih dari USD100 per ounce sejak menyentuh tingkat terendah lebih dari dua bulan di USD1.615,59 minggu lalu.

"Ini seperti fresh buying dalam emas dan perak. Saya pikir dolar mundur dengan The Fed ingin melambat ke 50 bps pada Desember," kata Tai Wong, trader Heraeus Precious Metals di New York.

Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,5 persen ke level terendah hampir dua minggu terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil US Treasury juga merayap lebih rendah.

Emas juga menembus USD1.680 dan kemudian USD1.700 dan penerobosan level teknikal tersebut dapat memberikan dorongan tambahan," kata analis OANDA, Craig Erlam.

Data indeks harga konsumen Amerika akan dirilis Kamis, dengan ekonom memperkirakan penurunan angka inti bulanan dan tahunan masing-masing menjadi 0,5% dan 6,5 persen.

Jika kita melihat inflasi terus melambat secara perlahan, itu akan menjadi pertanda baik bagi pasar secara umum dengan ekspektasi penurunan suku bunga Fed yang bergerak maju," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

Meski emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu harga perak melejit hampir 3 persen menjadi USD21,39 per ounce, tertinggi sejak akhir Juni dan platinum melesat 2,1 persen menjadi USD999,13 sementara paladium naik 1,7 persen menjadi USD1.928,63 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Wednesday, November 9, 2022

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Di Atas $1.700 Kala Dolar Melemah Di Tengah Kegelisahan Pemilu

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik ke level tertinggi satu bulan pada hari Rabu, ditopang dari permintaan safe haven yang bangkit kembali dan melemahnya dolar karena investor menunggu hasil pemilu paruh waktu AS, di mana harga logam lain juga naik.

Emas spot diperdagangkan di atas $1.700 untuk pertama kalinya sejak awal Oktober, naik ke $1.712,62/oz pukul 06.44 WIB, sementara emas berjangka naik ke $1.715,90 per ons. Kedua instrumen tersebut melonjak lebih 2% pada akhir perdagangan hari Selasa.

Pelemahan dolar AS, yang turun ke level terendah lebih dari 1,5 bulan minggu ini, sangat membantu reli di pasar logam. Indeks dolar AS diperdagangkan turun 0,5% di 109,61 pada awal Rabu. Yield Treasury AS juga jatuh lebih dari 2%.

Harga emas melonjak minggu ini karena beberapa ketidakpastian atas hasil pemilu paruh waktu AS mendorong pembelian safe haven ke dalam logam kuning. Meski pasar luas mengharapkan hasil yang beragam, mayoritas yang jelas untuk Demokrat yang sedang menjabat atau Partai Republik yang terpilih kembali dapat menandai perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal.

Spekulasi atas kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve pada bulan Desember juga membebani dolar, setelah beberapa pejabat Fed mengatakan mereka mendukung langkah tersebut. Pasar kini memperkirakan peluang hampir 60% bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada bulan Desember, lebih kecil dari kenaikan bulan November sebesar 75 bps.

Data Inflasi IHK yang akan dirilis pada hari Kamis diperkirakan akan lebih menyoroti hal ini. Angkanya diperkirakan akan menunjukkan inflasi tetap tinggi pada bulan Oktober, yang dapat membuat posisi Fed untuk memberikan kenaikan suku bunga yang lebih besar.

Dolar AS juga mengalami beberapa aksi ambil untung, pasalnya investor mengunci keuntungan dari reli bintang oleh greenback tahun ini.

Di antara logam industri, harga tembaga diperdagangkan mendekati level tertinggi dua bulan setelah reli hampir 2% pada hari Selasa. Tembaga stabil di $3,6627 pada hari Rabu.

Meski harga logam merah awalnya mundur minggu ini di tengah kekhawatiran lebih banyak gangguan permintaan China, pelemahan dolar memacu pembelian ke dalam logam, yang telah turun tajam tahun ini.

Kekuatan dolar dan kenaikan imbal hasil Treasury AS menjadi bobot terbesar di pasar logam tahun ini, karena naikknya biaya peluang memegang aset yang tidak menghasilkan. Tembaga juga disokong oleh kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi global akan mengikis permintaan.

Tetapi pengetatan pasokan logam merah dapat meningkatkan harganya dalam beberapa bulan mendatang - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

 

Thursday, November 3, 2022

Rifan Financindo - Bursa AS Turun Jelang Keputusan Suku Bunga Fed Sesi Ini

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham AS jatuh dan investor menunggu keputusan suku bunga oleh Federal Reserve dini hari ini.

Pukul 21.18 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 113 poin atau sebesar 0,4%, S&P 500 turun 0,6% dan NASDAQ Composite turun 0,7%.

Laporan payroll swasta ADP pekerjaan menunjukkan kenaikan yang lebih besar dari yang diperkirakan bulan Oktober. Itu tidak akan membantu mendukung kasus Fed untuk mengurangi kenaikan suku bunga setelah minggu ini, seperti yang diharapkan banyak investor.

Pada hari Selasa, pemerintah merilis laporan yang menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan meningkat pada September, tanda permintaan tenaga kerja yang masih kuat dan indikasi lain bahwa ekonomi masih belum melambat dengan cepat.

Investor memperkirakan the Fed akan menaikkan suku bunga acuannya 0,75 poin persentase lagi nanti hari ini, yang akan menjadi langkah keempat berturut-turut. Ketua Jerome Powell akan mengadakan konferensi pers selanjutnya.

Dalam berita pasar tenaga kerja lainnya minggu ini, besok akan ada data terbaru klaim pengangguran awal, dan hari Jumat akan ada laporan pasar tenaga kerja untuk bulan Oktober.

Saham produsen chip Advanced Micro Devices Inc (NASDAQ:AMD) naik 3,7% setelah memperkirakan hasil yang solid dalam bisnis pusat datanya. Saham perusahaan Airbnb Inc (NASDAQ:ABNB) turun 8,3% meskipun membukukan kuartal paling menguntungkan.

Minyak WTI flat di $88,39 per barel, dan Brent flat di $94,66 per barel. Harga emas berjangka naik 0,2% menjadi $1653 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Tuesday, November 1, 2022

PT Rifan Financindo - Emas Mencapai Terendah 10-Hari Saat Dolar Rebound

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas mencapai level terendah 10 hari pada hari Selasa, dengan pasar logam yang lebih luas kehilangan lebih banyak kekuatan karena dolar rebound menjelang kenaikan suku bunga Federal Reserve yang diperkirakan secara luas.

Spot gold turun 0,1% menjadi $1,631.70 per ounce, sementara emas berjangka turun 0,4% menjadi $1.634.75 per ounce pada 20:05 ET (00:05 GMT). Kedua instrumen tersebut diperdagangkan pada level terendah 10 hari, setelah jatuh selama tujuh bulan berturut-turut di bulan Oktober,

Harga emas batangan akan turun lebih banyak karena kehati-hatian menjelang pertemuan Federal Reserve yang akan berakhir pada hari Rabu. Bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps).

Tetapi pandangan Fed tentang kebijakan moneter akan diawasi dengan ketat, di tengah beberapa ekspektasi bahwa bank sentral akan melunakkan sikap hawkishnya.

Pasar beragam atas kemungkinan kenaikan 50 bps oleh Fed pada bulan Desember, terutama di tengah ekspektasi bahwa suku bunga tinggi kemungkinan akan mengikis pertumbuhan ekonomi.

Namun, suku bunga AS berada pada level tertinggi sejak krisis keuangan 2008, dan diperkirakan akan menjaga dolar tetap optimis dan emas dalam beberapa bulan mendatang. Hasil Treasury yang meningkat meningkatkan biaya peluang memegang emas tahun ini, yang membuat investor keluar dari logam kuning.

Sebagian besar logam mulia lainnya mencatat kerugian serupa, dan juga diperkirakan akan melemah lebih lanjut seiring kenaikan suku bunga.

Indeks dolar melonjak 0,8% pada hari Senin, memperpanjang pemulihannya ke sesi keempat berturut-turut karena investor memposisikan diri untuk kenaikan suku bunga. Penguatan dalam greenback juga sangat menekan pasar logam.

Di antara logam industri, harga tembaga datar di $3,3812 per pon pada hari Selasa setelah jatuh 1,5% di sesi sebelumnya.

Data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan dari China, importir tembaga terbesar di dunia, menimbulkan kekhawatiran baru atas melambatnya permintaan di negara tersebut.

Wabah COVID baru di negara itu juga diperkirakan akan mengganggu aktivitas ekonomi, yang selanjutnya dapat membebani permintaan komoditas.

Harga tembaga turun tajam tahun ini, baru-baru ini mencapai level terendah dua tahun karena kekhawatiran atas China, kenaikan inflasi dan suku bunga mengurangi prospek permintaan.

Tetapi harga logam merah diperkirakan akan mendapat manfaat dari pengetatan pasokan dalam beberapa bulan mendatang, di tengah penurunan produksi dari Chili dan sanksi AS terhadap produsen Rusia - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : inforexnews.com

Monday, October 31, 2022

PT Rifan - Harga Emas Dunia Merosot Dipicu Dolar Dan Obligasi AS Menguat

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas merosot pada akhir perdagangan hari ini, Sabtu karena dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat setelah data produksi domestik bruto kuartal ketiga negara itu lebih kuat dari perkiraan, menunjukkan ekonomi negara itu bernasib lebih baik di bawah rezim kenaikan suku bunga.

Dikutip Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, turun tajam USD20,80 atau 1,25% menjadi ditutup pada USD1.644,80 per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran tertinggi USD1.670,90 dan terendah di USD1.640,70.

Untuk minggu ini emas turun 0,70%, setelah mencatat kenaikan 0,50% pekan sebelumnya. 

Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 34,7 sen atau 1,78%, menjadi ditutup pada USD19,147 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD18,30 atau 1,89%, menjadi ditutup pada USD949,10 per ounce.

Adapun dolar AS menguat pada perdagangan Jumat karena para pedagang bereaksi terhadap data ekonomi positif yang baru dirilis.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,15% menjadi 110,7520.

Tanda-tanda ketahanan dalam ekonomi AS memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk terus menaikkan suku bunga yang tajam. 

Ini mendorong dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi, yang menekan harga logam mulia.

Data PDB AS yang lebih kuat dari perkiraan pada Kamis juga mendinginkan ekspektasi bahwa Fed akan melunakkan laju kenaikan suku bunga pada Desember, dengan para pedagang meningkatkan ekspektasi mereka untuk kenaikan 75 basis poin.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS naik 0,3% pada September, menyamai kenaikan pada Agustus.

Ini mungkin membuat Federal Reserve di jalur untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, sehingga mengurangi daya tarik emas.

Indeks sentimen konsumen Universitas Michigan datang pada pembacaan 59,9 untuk Oktober, pada dasarnya tidak berubah dari angka pada September - PT RIFAN

Sumber : okefinance.com