Wednesday, November 29, 2023

PT Rifan Financindo - Emas Didukung Oleh Ekspektasi Pivot Fed, Siap Naik November

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Para pejabat Fed mengatakan dalam komentar terpisah semalam bahwa bank perlu lebih berhati-hati dalam mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, dan landainya inflasi dapat memacu bank untuk melonggarkan kebijakan lebih awal dari yang diharapkan.

Gubernur Fed dan tokoh hawkish Christopher Waller mengatakan bahwa suku bunga yang tinggi telah cukup menekan inflasi tahun ini, dan penurunan lebih lanjut dalam tekanan harga kemungkinan akan membuat bank mulai memangkas suku bunga.

Komentarnya membuat traders memperkirakan setidaknya 40% peluang bahwa The Fed akan memangkas suku bunga paling cepat Maret 2024, dan bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada bulan Desember. Waller dan pejabat Fed lainnya baru saja minggu ini menawarkan lebih banyak isyarat tentang kebijakan moneter, sebelum masa tenang menjelang rapat Fed pertengahan Desember. Ketua Jerome Powell juga akan berbicara pekan ini.

Potensi pergeseran dalam sikap hawkish the Fed mendorong peningkatan kuat emas hingga November, di mana logam kuning sekarang akan menguat lebih dari 3% untuk bulan ini. Setiap potensi penurunan suku bunga oleh the Fed kemungkinan akan menguntungkan pasar emas, mengingat suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam mulia.

Tony Sycamore, analis di IG Markets menyebut tren ini sebagai "lingkungan yang sempurna untuk emas" dalam sebuah wawancara dengan Ausbiz - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Tuesday, November 28, 2023

PT Rifan - Data Ekonomi AS Dan Fed Speakers Akan Hadir

PT RIFAN BANDUNG - Pasar saat ini tengah menunggu data ekonomi utama minggu ini, terutama Indeks harga PCE - pengukur inflasi pilihan Fed. Selain itu, PMI untuk bulan November AS, ditambah dengan revisi data PDB kuartal ketiga juga akan terbit di minggu ini.

Setiap tanda-tanda pendinginan ekonomi AS memberi Fed lebih sedikit ruang untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi lebih lama - skenario yang menguntungkan harga emas. Kekhawatiran akan memburuknya kondisi ekonomi global juga cenderung mendorong arus safe haven ke dalam logam mulia.

Kemudian pada Selasa, sejumlah pejabat Fed, termasuk Christopher Waller dan Michelle Bowman akan berbicara, berpotensi memberikan lebih banyak sinyal dari kebijakan moneter sebelum masa tenang sebelum rapat Fed dimulai.

Bank sentral saat ini diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada bulan Desember, dengan pasar saat ini mencari lebih banyak isyarat tentang kapan bank berencana untuk mulai memangkas suku bunga pada tahun 2024.

Setiap perubahan pada prospek Fed yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama kemungkinan akan menguntungkan harga emas, mengingat suku bunga yang lebih tinggi mendorong biaya peluang untuk berinvestasi dalam emas - PT RIFAN

Sumber : investing

Friday, November 24, 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Berjuang Untuk Mengkapitalisir Keuntungan Harian

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjuang untuk bisa mengkapitalisir keuntungan hariannya dalam jam perdagangan sesi AS hari Kamis, diperdagangkan di bawah $2,000 namun masih di atas $1,990 di sekitar $1,992 per troy ons.

Para trader menahan diri untuk menaruh posisi yang agresif ditengah sepinya perdagangan karena liburan hari Thanksgiving Amerika Serikat.

Tekanan turun terhadap harga emas tertahan dengan meningkatnya kesepakatan bahwa Federal Reserve AS (the Fed) tidak akan menaikkan tingkat bunganya lagi. Bahkan perhitungan harga pasar sekarang ini menunjukkan probabilita lebih dari 50% the Fed akan memangkas tingkat bunganya pada pertemuan 30 April – 1 Mei 2024.

Hal ini membuat yields obligasi treasury AS benchmark 10 tahun turun mendekati kerendahan selama dua bulan yang melemahkan dolar AS dan mendorong naik harga emas. Indeks dolar AS turun 0.18% ke 103.639.

Ekspektasi dovish-nya the Fed mengatasi data pasar tenaga kerja AS dan data sentimen konsumen yang keluar lebih baik daripada yang diperkirakan pada hari Rabu.

Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim untuk benefit pengangguran yang baru turun ke 209.000, level terendah dalam lebih dari satu bulan dan lebih rendah daripada yang diperkirakan.

Sementara ekspektasi inflasi konsumen AS bulan November dari Universitas Michigan naik untuk bulan kedua.

Data lain dari AS menunjukkan bahwa order untuk barang-barang manufaktur yang tahan lama pada bulan Oktober turun lebih daripada yang diperkirakan yang menunjukkan permintaan ekonomi melambat.

Volume trading yang kecil karena hari liburan Thanksgiving AS dan kegagalan harga emas untuk menembus level $2,010 yang berkali-kali membuat para trader emas menjadi berhati-hati.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di $1,988 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,978 dan kemudian $1,967.

Resistance” terdekat menunggu di $2,000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,010 dan kemudian $2,022 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Thursday, November 23, 2023

Rifan Financindo - Dolar Beranjak Naik Pasca Klaim Pengangguran Dan Durable Goods Turun

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS menguat pada Rabu hingga pagi ini setelah data ekonomi beragam yang mengindikasikan ketahanan ekonomi AS di tengah tantangan global. Klaim pengangguran secara tak terduga turun ke mid 200.000-an, sementara klaim yang terus berlanjut berkurang ke pertengahan 1,8 juta, menandakan kuatnya di pasar tenaga kerja. Namun, durable goods orders mengalami penurunan yang cukup besar pada pertengahan 0,05%, mencerminkan potensi kehati-hatian dalam investasi bisnis.

Sentimen konsumen juga menunjukkan tanda-tanda perbaikan dengan revisi naik ke level rendah hingga pertengahan 60-an. Ini menyarankan bahwa konsumen mungkin masih bersedia untuk berbelanja meskipun ada ketidakpastian ekonomi. Indeks Dolar merespons positif perkembangan ini, naik dan mencapai puncaknya di level 104-an sebelum ditutup sedikit lebih rendah.

Di pasar mata uang, berbagai pair mata uang bereaksi terhadap berita tersebut dengan berbagai tingkat volatilitas. GBP/USD naik secara moderat setelah data ekonomi AS dan Pernyataan Musim Gugur Inggris, yang mengusulkan pemotongan asuransi nasional. Sementara itu, USD/JPY menguat sebagai respons terhadap peningkatan Treasury yields, yang mengindikasikan respons pasar terhadap stimulus fiskal.

Mata uang komoditas menunjukkan pergerakan yang beragam; NZD/USD terlihat momentum positif, tetap berada di atas ambang batas 0,60 bahkan setelah mundur dari indikator Simple Moving Average (SMA) utama. USD/CAD mengisyaratkan potensi penurunan setelah gagal melawan resistance SMA dan turun di bawah level 0,13. Di sisi lain, AUD/USD stabil di atas support penting di zona bawah-pertengahan .65-an, dengan resistance yang diantisipasi di dekat SMA utama tepat di bawah level pertengahan .66-an.

Emas melanjutkan tren naiknya namun mundur dari $2.000 ke kisaran atas-pertengahan $1.900-an di tengah penyesuaian dinamika pasar. Harga minyak menghadapi sedikit kerugian di tengah volatilitas yang secara singkat dipicu oleh ditundanya pertemuan OPEC+ yang mempengaruhi sentimen pasar.

Ke depan, para pelaku pasar mengalihkan perhatian ke Eropa untuk menunggu rilis awal PMI November dan notulen rapat ECB pada Kamis. Hal ini terjadi bersamaan dengan antisipasi untuk data PMI Judo Bank dari Australia pada Jumat sebagai bagian dari evaluasi ekonomi yang lebih luas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Wednesday, November 22, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - EUR/USD Tertekan Ke Bawah 1.0950

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - EUR/USD tertekan turun ke bawah 1.0950 dan diperdagangkan di sekitar 1.0920 pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa.

Sentimen pasar yang berbalik menjadi berhati-hati telah membantu dolar AS membatasi kerugiannya. Kerugian dolar AS menjadi berkurang menjelang akhir perdagangan sesi AS dengan penurunan indeks dolar AS menjadi tinggal 0.01% dari sebelumnya turun 0.18%. Dengan demikian, meskipun masih di teritori merah, indeks dolar AS telah naik dari 103.137 ke 103.320.

Sebelumnya pada hari Senin, pasar keuangan dikuasai sentimen yang positip dengan Wall Street membukukan keuntungan yang besar dan EUR/USD sempat naik mendekati batas psikologis di 1.1000. Kondisi ini berlanjut sampai kepada jam perdagangan sesi Asia hari Selasa pagi, dengan saham – saham memperpanjang keuntungannya.

Namun pasar berbalik menjadi berhati-hati pada hari Selasa setelah memasuki jam perdagangan sesi London menjelang keluarnya risalah pertemuan FOMC the Fed pada jam perdagangan sesi AS.

Dari kalender ekonomi makro, Eropa tidak mengeluarkan data ekonomi yang signifikan. Sementara Amerika Serikat mempublikasikan data Existing Home Sales. data home sales AS yang mengecewakan.

Sementara itu, menurut National Association of Realtors (NAR), Existing Home Sales AS bulan Oktober turun 4.1% dengan tingkat penjualan tahunan sebanyak 3.790.000 unit dibandingkan dengan bulan September sebanyak 3.950.000 rumah. Angka ini meleset secara signifikan dari yang diperkirakan pasar sebanyak 3.900.000 unit.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.0890 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0840 dan kemudian 1.0800. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0960  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1005 dan kemudian 1.1045 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Tuesday, November 21, 2023

PT Rifan Financindo - Dolar AS Senin Bergerak Turun Mendekati Level Terendah 2 Bulan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS bergerak melemah mendekati level terendah dalam dua bulan terhadap mata uang utama lainnya pada hari Senin, di tengah sentimen bahwa suku bunga AS telah mencapai puncaknya.

Terpantau indeks dolar AS bergerak turun 0,20% pada 103,60.

Indeks dolar AS telah jatuh hampir 2% pada minggu lalu, penurunan mingguan tertajam sejak bulan Juli, setelah serangkaian data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan dan khususnya, angka inflasi yang berada di bawah perkiraan, telah meningkatkan sentimen The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Fokus saat ini beralih pada seberapa cepat penurunan suku bunga pertama dapat dilakukan, dengan perkiraan di masa depan ada kemungkinan 30% bahwa The Fed dapat mulai menurunkan suku bunga pada awal Maret mendatang, menurut alat CME FedWatch.

Euro berada di dekat level tertinggi dalam lebih dari dua bulan terhadap dolar AS pada hari Jumat dan terakhir dibeli $1.0900, bertahan stabil di $1.09235 menjelang pembacaan flash PMI di zona euro yang akan dirilis akhir pekan ini.

Penurunan dolar AS membawa kenaikan bagi yen Jepang, yang bergerak naik di 148,37 per dolar.

Poundsterling bergerak datar pada $1.24678,tidak jauh dari level tertinggi dua bulan di $1,2506 yang dicapai minggu lalu.

Dolar Australia, bergerak naik 0,47% menjadi $0,6546.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS diperkirakan bergerak turun dengan sentimen The Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga AS selanjutnya. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 103,30-103,16. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 103,98-104,10 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Monday, November 20, 2023

PT Rifan - Minggu Pesta Buat Emas! Harganya Selangit Karena 3 Faktor Ini

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas kembali terbang pekan ini meskipun melemah pada perdagangan kemarin. Harga emas di pasar spot pada perdagangan kemarin, Jumat ditutup di posisi US$ 1.979,86 per troy ons. Harganya melemah tipis 0,05%.

Secara keseluruhan, harga emas melambung 2,23%. Penguatan ini menjadi pembalikan arah setelah emas ambruk dalam dua pekan sebelumnya,
Kenaikan emas sebesar 2,23% dalam sepekan juga menjadi yang terbaik dalam empat pekan terakhir.

Ada potensi besar emas terus rally ke depan tetapi saat ini emas memang perlu melemah sedikit sebelum rally berikutnya. Emas sedang mencoba melewati level US$ 2.000 per troy ons," tutur Everett Millman, analis dari Gainesville Coins, kepada Reuters.

Harga emas terbang ditopang sejumlah faktor mulai dari melandainya inflasi Amerika Serikat (AS), perayaan Dilwali di India, serta tingginya permintaan dari China.

1. Inflasi AS
Seperti diketahui, inflasi AS melandai ke 3,2% (year on year/yoy) pada Oktober 2023, dari 3,7% (yoy) pada September 2023.

Melandainya inflasi diikuti dengan melemahnay sejumlah indikator ekonomi lainnya mulai dari indeks harga produsen (PPI), penjualan ritel, hingga naikya klaim pengangguran.
Indeks harga produsen AS terkontraksi 0,5% (month to month/mtm) pada Oktober 2023. Kontraksi ini adalah yang pertama sejak Mei dan terbesar sejak April 2020.

Secara tahunan (yoy), harga produsen naik 1,3% dari Oktober 2022, melandai dari 2,2% pada September 2023 dan menjadi kenaikan terkecil sejak Juli.

Data penjualan ritel AS juga menunjukkan tren pelemahan. Secara bulanan (mtm), penjualan ritel AS terkontraksi 0,1% pada Oktober 2023, menjadi kontraksi pertama dalam tujuh bulan terakhir.

Secara tahunan, penjualan ritel juga melandai menjadi 2,5% pada Oktober 2023, terendah dalam empat bulan terakhir.

Pengajuan tunjangan pengangguran naik 13.000 menjadi 231.000 untuk pekan yang berakhir 11 November, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada hari Rabu waktu Indonesia. Angka tersebut merupakan tertinggi dalam tiga bulan.

Data-data tersebut semakin menegaskan jika inflasi AS memang sudah mendingin sehingga membawa harapan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera melunak.

Perangkat CME FedWatch tool menunjukkan 100% pelaku pasar melihat The Fed masih akan menahan suku bunga pada Desember mendatang. Artinya, hingga akhir tahun suku bunga masih berada di level 5,25-5,50%.

Emas sangat sensitive terhadap sentimen suku bunga. Jika suku bunga ditahan maka dolar AS dan imbal hasil US Treasury akan melandai.

Keduanya berimbas positif ke emas karena membuat emas semakin terjangkau dibeli. Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga melemahnya imbal hasil US Treasury akan membuat emas semakin menarik.

2. Perayaan Dilwali
India merayakan Diwali pada Minggu yang melambungkan permintaan emas menjelang setelah perayaan.
"Permintaan emas terus naik munggu ini. Permintaan sebaik tahun lalu tetapi harganya mampu mencetak rekor," tutur Harshad Ajmera, analis dari JJ Gold House, dikutip dari Reuters.

Harga emas lokal India dibanderal 60.900 rupee atau sekitar Rp 11,4 juta per 10 gram. Emas sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di posisi 61.914 ruppee atau Rp 11,52 juta per 10 gram.

3. Permintaan tinggi China
Harga emas di China juga naik menjadi US$ 43-58 per troy ons, dari US$ 40-50 per troy ons.  
"Konsumen China terus melakukan pembelian besar-besaran selama 12 bulan beruntun yang membuat harga emas naik," ujar Bernard Sin, analis dari MKS PAMP - PT RIFAN

Sumber : cnbc

 

 

Friday, November 17, 2023

Rifan Financindo Berjangka - Bursa Wall Street Kamis Ditutup Mixed Terpicu Lemahnya Laporan Pendapatan Perusahaan Dan Harga Minyak

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham AS berakhir mixed pada hari Kamis ditutup beragam, terpicu laporan hasil pendapatan perusahaan yang mengecewakan dan anjloknya harga minyak mentah. Namun penurunan dibatasi dengan melemahnya imbal hasil Treasury AS.

Indeks S&P 500 ditutup naik +0,12%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup turun -0,13%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup naik +0,10%.

Pasar secara luas berada di bawah tekanan pada Kamis pagi karena beberapa hasil pendapatan perusahaan yang mengecewakan. Cisco Systems ditutup turun lebih dari -9% setelah memangkas perkiraan pendapatan setahun penuh. Selain itu, Walmart ditutup turun lebih dari -8% sehingga menyeret saham pengecer lebih rendah setelah memberikan nada hati-hati mengenai prospek pembeli di AS.

Selain itu, anjloknya minyak mentah WTI lebih dari -4% ke level terendah 4 bulan pada hari Kamis menekan saham-saham energi.

Namun saham-saham pulih dari level terburuknya karena imbal hasil Treasury AS turun akibat beberapa laporan ekonomi yang mendukung The Fed, termasuk klaim pengangguran mingguan, produksi manufaktur bulan Oktober, dan indeks pasar perumahan NAHB bulan November. Selain itu, Intel menguat lebih dari +6% setelah Mizuho Securities meningkatkan sahamnya menjadi beli.

Saham-saham juga mendapat dukungan setelah Senat pada Rabu malam memberikan suara 87-11 untuk menyetujui langkah pendanaan sementara untuk mencegah penutupan pemerintah. Presiden Biden sekarang akan menandatangani RUU tersebut. Langkah ini akan mendanai beberapa bagian pemerintahan hingga 19 Januari dan bagian lainnya hingga 2 Februari.

Klaim pengangguran awal mingguan AS naik +13.000 menjadi 231.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dibandingkan ekspektasi sebesar 220.000. Selain itu, klaim lanjutan mingguan naik +32.000 ke level tertinggi dalam 2 tahun sebesar 1,865 juta, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dibandingkan ekspektasi sebesar 1,843 juta.

Survei prospek bisnis Fed Philadelphia bulan November di AS naik +3,1 menjadi -5,9, lebih kuat dari ekspektasi -8,0.

Indeks harga impor AS bulan Oktober selain minyak bumi turun -0,2% bulan/bulan, tepat di atas ekspektasi -0,3% bulan/bulan.

Produksi manufaktur AS bulan Oktober turun -0,7% bulan/bulan, lebih lemah dari ekspektasi -0,4% bulan/bulan dan merupakan penurunan terbesar dalam 4 bulan.

Indeks pasar perumahan NAHB AS pada bulan November secara tak terduga turun -6 ke level terendah dalam 11 bulan di 34, lebih lemah dari ekspektasi tidak ada perubahan di angka 40.

Komentar Fed pada hari Kamis agak dovish dan mendukung saham. Presiden Fed Cleveland Mester memberi isyarat mendukung The Fed untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunga dengan mengatakan bahwa suku bunga saat ini memposisikan The Fed dengan baik dan apakah kenaikan suku bunga lebih lanjut diperlukan bergantung pada perekonomian.

Sisi positifnya untuk saham, Intel menguat lebih dari +6% setelah Mizuho Securities mengupgrade sahamnya menjadi beli. Selain itu, Macy’s ditutup naik lebih dari +4% setelah melaporkan EPS yang disesuaikan pada Q3 jauh di atas konsensus dan menaikkan perkiraan EPS yang disesuaikan setahun penuh.

Pasar memperkirakan peluang 0% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 12-13 Desember FOMC dan peluang 0% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 30-31 Januari 2024.
Pasar kemudian memperhitungkan peluang sebesar +33% untuk penurunan suku bunga sebesar -25 bp pada pertemuan FOMC tanggal 19-20 Maret 2024 dan peluang sebesar 84% untuk penurunan suku bunga sebesar -25 bp pada pertemuan 30 April-1 Mei 2024.

Imbal hasil Treasury pemerintah AS dan Eropa pada Kamis bergerak lebih rendah. Yield T-note 10-tahun turun -8.8 bp menjadi 4.443%. Imbal hasil obligasi Jerman bertenor 10 tahun turun ke level terendah 2-1/2 bulan di 2,560% dan berakhir turun -5,4 bp di 2,590%. Imbal hasil emas Inggris tenor 10-tahun turun ke level terendah 5-1/2 bulan di 4,104% dan berakhir turun -7,7 bp pada 4,151%.

Intel (INTC) ditutup naik lebih dari +6% menjadi pemimpin kenaikan di S&P 500, Dow Jones Industrials, dan Nasdaq 100 setelah Mizuho Securities mengupgrade sahamnya menjadi beli dari netral dengan target harga $50.

Macy’s (M) ditutup naik lebih dari +4% setelah melaporkan EPS yang disesuaikan pada Q3 sebesar 21 sen, jauh di atas konsensus nol sen, dan menaikkan perkiraan EPS yang disesuaikan setahun penuh menjadi $2.88-$3.12 dari perkiraan sebelumnya sebesar $2.70-$3.20.

Allstate (ALL) ditutup naik lebih dari +2% setelah mengatakan kenaikan tarif untuk asuransi mobil sejak awal tahun telah menghasilkan dampak premi sebesar 10,4%, yang diperkirakan akan meningkatkan premi tertulis tahunan sebesar $2,7 miliar.

McDonald’s (MCD) ditutup naik lebih dari +2% setelah Arcos Dorados Holdings, operator restoran McDonald’s di Amerika Latin, melaporkan laba bersih Q3 sebesar $59.7 juta, jauh di atas konsensus sebesar $44.4 juta.

Microsoft (MSFT) ditutup naik lebih dari +1% setelah terungkap meluncurkan chip Mala 100, chip kecerdasan buatan dan prosesor komputasi awan buatan dalam negeri yang pertama.

Travelers Cos (TRV) ditutup naik lebih dari +1% setelah JPMorgan Chase mengatakan pihaknya menambahkan saham tersebut ke Dana Pendapatan Ekuitas AS.

Cisco Systems (CSCO) ditutup turun lebih dari -9% memimpin penurunan di S&P 500, Dow Jones Industrials, dan Nasdaq 100 setelah memangkas perkiraan pendapatan setahun penuh menjadi $53.8 miliar-$55.0 miliar dari perkiraan sebelumnya sebesar $57.0 miliar-$58.2 miliar, jauh di bawah konsensus sebesar $57,84 miliar.

Walmart(WMT) ditutup turun lebih dari -8%, meskipun menaikkan perkiraan laba setahun penuh, setelah CEO Rainey mengatakan ada “penurunan yang lebih tajam” dalam penjualan dalam dua minggu terakhir bulan Oktober dan bahwa mereka “lebih berhati-hati dalam menghadapi krisis.” konsumen dibandingkan 90 hari yang lalu saat ini.” Pengecer lain jatuh karena berita tersebut, dengan Dollar Tree (DLTR), Dollar General (DG), dan Kroger (KR) ditutup turun lebih dari -4%. Selain itu, Costco Wholesale (COST) ditutup turun lebih dari -3%.

Palo Alto Networks (PANW) ditutup turun lebih dari -5% setelah melaporkan tagihan Q1 sebesar $2,02 miliar, lebih lemah dari konsensus sebesar $2,08 miliar.

Saham energi dan penyedia layanan energi berada di bawah tekanan hari ini, dengan minyak mentah WTI turun lebih dari -3% ke level terendah dalam 4 bulan. Akibatnya, Baker Hughes (BKR) ditutup turun lebih dari -4%. Selain itu, APA Corp (APA), Haliburton (HAL), Marathon Petroleum (MPC), dan Valero Energy (VLO) ditutup turun lebih dari -3%. Selain itu, ConocoPhillips (COP), Devon Energy (DVN), Diamondback Energy (FANG), Marathon Oil (MRO), Schlumberger (SLB), Chevron (CVX), dan Occidental Petroleum (OXY) ditutup turun lebih dari -2%.

Children’s Place (PLCE) ditutup turun lebih dari -24% setelah melaporkan EPS yang disesuaikan pada Q3 sebesar $3.22, jauh di bawah konsensus $3.75.

Bath & Body Works (BBWI) ditutup turun lebih dari -6% setelah memperkirakan EPS Q4 sebesar $1.70-$1.90, lebih lemah dari konsensus $1.99.

VF Corp (VFC) ditutup turun lebih dari -3% setelah Moody’s Investors Service menurunkan peringkat utang senior tanpa jaminan perusahaan menjadi Baa3 dari Baa2 dengan prospek negatif.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Wall Street masih akan mencermati pernyataan beberapa pejabat The Fed, yang jika memberikan sinyal dovish bagi kebijakan suku bunga, akan menguatkan bursa Wall Street - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Thursday, November 16, 2023

Rifan Financindo - Penurunan Belanja Ritel Berpotensi Menjadi Perlambatan Perekonomian AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Penurunan belanja ritel pada  Oktober berpotensi menjadi tanda awal perlambatan perekonomian karena konsumen AS terbebani oleh biaya pinjaman yang lebih tinggi dan mereka terus menumpuk utang kartu kredit.

Penurunan penjualan beberapa barang bernilai besar membantu mendorong penurunan pada Oktober. Penjualan mobil turun 1,1% di bulan Oktober dari bulan September, sementara penjualan furnitur turun 2% pada periode yang sama. Barang tahan lama atau produk yang dimaksudkan untuk bertahan setidaknya tiga tahun sering kali dibeli dengan menggunakan kredit.

Masyarakat AS masih mempertahankan belanja pada tingkat yang layak di restoran dan supermarket, masing-masing meningkat sebesar 0,3% dan 0,7% di bulan Oktober.

Diketahui, The Federal Reserve telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali sejak Maret 2022 dalam upaya memerangi tingginya inflasi, yang telah melambat secara signifikan dari puncaknya dalam empat dekade tahun lalu.

Setelah ekonomi kuat di musim panas, Ketua The Fed Jerome Powell dan pejabat bank sentral lainnya mengatakan perekonomian perlu melakukan pendinginan lebih lanjut untuk memastikan bahwa inflasi berada pada jalur menuju target 2%.

Laporan penjualan ritel pada hari Rabu menjadi pertanda baik bagi The Fed, karena laporan tersebut menunjukkan bahwa belanja tidak mengalami percepatan kembali atau tetap kuat. Penurunannya juga tidak terlalu besar, sehingga belum ada indikasi pelemahan ekonomi yang parah - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia

 

Wednesday, November 15, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - CPI AS Lebih Rendah, Ekspektasi Jeda Fed Meningkat

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Dolar melemah ke posisi terendah lebih dari dua bulan setelah data yang dirilis semalam menunjukkan inflasi indeks harga konsumen AS tumbuh kurang dari perkiraan pada Oktober.

Meskipun angka itu masih di atas target tahunan Fed sebesar 2%, hal ini menandai penurunan inflasi setelah datanya lebih kuat untuk bulan Agustus dan September.

Angka tersebut memunculkan spekulasi baru bahwa Fed telah selesai menaikkan suku bunga untuk tahun ini, dan kemungkinan besar akan mulai memangkas suku bunga pada pertengahan tahun 2024. Skenario ini menjadi isyarat baik untuk emas, mengingat suku bunga yang lebih tinggi mendorong naiknya biaya peluang untuk memiliki emas.

Namun, mengingat suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, penguatan emas dalam jangka pendek kemungkinan besar akan terbatas - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Tuesday, November 14, 2023

PT Rifan Financindo - Inflasi AS & GDP Eropa Akan Menggerakkan Pasar

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - EUR/USD mengalami rebound sedikit pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu dengan dolar AS berbalik melemah setelah seminggu terus kuat yang membawa Euro (EUR) turun hampir seratus persen dari ketinggian pada hari Senin minggu lalu di 1.0756.

Pasangan matauang EUR/USD naik sedikit ke arah 1.0700 di sekitar 1.0683 setelah sebelumnya sempat turun ke bawah 1.0680 karena kuatnya dolar AS.

Komentar yang hawkish dari Jerome Powell memicu lompatan dari yields obligasi treasury AS, yang sempat menguatkan dolar AS. Powell menyatakan bahwa mereka tidak yakin telah berhasil mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup restriktif yang bisa membawa turun inflasi kembali ke target 2%.

Pada saat berpartisipasi di dalam panel diskusi kebijakan moneter yang diorganisir oleh International Monetary Fund, pada hari Kamis, ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengulangi pendekatan yang bergantung kepada data ekonomi yang keluar dari AS.

Powell menyatakan:”Kami sedang membuat keputusan dari pertemuan ke pertemuan berdasarkan pada data ekonomi yang keluar dan implikasinya bagi outlook inflasi dan aktifitas ekonomi”.

Para pembuat kebijakan di Federal Reserve AS tidak yakin bisa mencapai kestabilan harga dengan level kebijakan moneter yang ada pada saat ini dimana ekonomi AS masih tetap tangguh diukur dari belanja konsumen, pasar tenaga kerja dan performance ekonomi lainnya. Karena itu mayoritas pembuat kebijakan di Federal Reserve AS cenderung untuk melanjutkan kebijakan pengetata moneter.

Pada awal sesi perdagangan New York, Presiden Fed Bank Atlanta Raphael Bostic mengatakan di dalam komentarnya bahwa bank sentral AS perlu melakukan lebih banyak pekerjaan terhadap inflasi. Bostic memandang belanja dan permintaan memang melambat kedepannya namun masih memerlukan waktu yang bagus.

Dolar AS berbalik sedikit melemah dengan keluarnya data Consumer Confidence dari University of Michigan (UoM) yang meleset dari yang diperkirakan, melemah ke 60.4 pada bulan November dari sebelumnya 63.8 pada bulan Oktober.

Selain itu setelah sempat jatuh pada hari Kamis, Wall Street menghijau pada hari Jumat sehingga menambah tekanan turun terhadap dolar AS. Indeks dolar AS turun 0.09% ke 105.685 sehingga mendorong EUR/USD naik sedikit ke atas 1.0860.

Data ekonomi dari AS pada minggu lalu relatip sedikit dan pasar fokus pernyataan dari Bank Sentral Uni Eropa, European Central Bank (ECB). Presiden ECB Christine Lagarde menghindar dari membuat pernyataan yang dapat membuat volatilitas di pasar pada kemunculannya di publik pada hari Jumat minggu lalu.

Pada minggu ini, pasar akan mengamati angka Gross Domestic Product (GDP) Uni Eropa yang akan keluar pada hari Selasa dan akan diikuti oleh angka dari Consumer Price Index (CPI) AS.

GDP Uni Eropa pada kuartal ketiga diperkirakan akan bertahan tidak berubah baik secara bulanan maupun secara tahunan. Angka bulanan diperkirakan akan muncul di – 0.1% dan angka tahunan akan muncul di 0.1%.

Pada minggu ini, data inflasi dari konsumen, Consumer Price Index (CPI) akan keluar pada hari Selasa sangat diperhatikan pasar. Tekanan inflasi AS dari CPI ini masih memiliki peluang untuk turun secara signifikan. Para ekonom memperkirakan inflasi tahunan berdasarkan CPI pada bulan Oktober akan naik 3.3% dibandingkan dengan angka pada bulan September yang naik 3.7%.

Angka CPI umum AS untuk bulan Oktober diperkirakan akan turun dari 0.4% ke 0.1% dan angka CPI inti untuk satu tahun sampai bulan Oktober diperkirakan tetap tidak berubah di 4.2%.

Apabila angka inflasi CPI AS yang akan keluar pada hari Selasa minggu ini turun sesuai dengan yang diperkirakan pasar atau bahkan lebih rendah lagi, maka dolar AS akan turun karena semakin meyakinkan pasar bahwa siklus pengetatan oleh Federal Reserve AS telah mencapai puncaknya. Hal ini adalah positip bagi EUR/USD. Sebaliknya apabila angka inflasi CPI AS muncul naik dengan mengejutkan maka EUR/USD akan turun lebih jauh.

Selain angka inflasi CPI AS, apabila angka penjualan ritel AS yang akan muncul pada hari Rabu minggu ini, lebih lemah daripada yang diperkirakan, maka akan positip bagi EUR/USD karena memberikan signal kepada pasar bahwa para konsumen mulai tersandung dan tidak bisa mendukung aktifitas ekonomi untuk maju.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di 1.0641 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0618 dan kemudian 1.0576. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0720  yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0760 dan kemudian 1.0805 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Monday, November 13, 2023

PT Rifan - Powell Yang Hawkish Topang Dolar Dan Yields

PT RIFAN BANDUNG - Dolar rebound dari posisi terendah enam minggu pada minggu ini, menyusul sejumlah pernyataan hawkish dari petinggi Fed. Ketua Jerome Powell memperingatkan Kamis bahwa Fed tetap tidak yakin bahwa kebijakan moneter tetap cukup ketat, dan juga mengingatkan bahwa inflasi yang lengket dapat mengundang lebih banyak kenaikan suku bunga.

Komentarnya muncul setelah beberapa komentar serupa dari pejabat Fed lainnya, yang telah mengikis harga emas sepanjang minggu.

Ekspektasi akhir siklus kenaikan suku bunga The Fed meningkat secara substansial minggu lalu setelah traders menafsirkan komentar Powell dalam sebuah rapat yang tampaknya less hawkish. Kendati sebagian besar dari ekspektasi ini masih bertahan, pasar kini menjadi kurang yakin bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga dengan selisih yang lebar pada 2024.

Suku bunga yang tinggi menjadi isyarat buruk bagi emas, mengingat ini meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam emas. Perdagangan ini telah membuat peningkatan besar emas terbatas, dan dengan Fed yang akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, prospek jangka pendek untuk logam mulia ini masih belum pasti - PT RIFAN

Sumber : investing

Thursday, November 9, 2023

Rifan Financindo - Pidato Powell Jadi Fokus, Petinggi Fed Abaikan Jeda

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Powell akan berpidato dua kali minggu ini, sekali pada hari Rabu dan sekali lagi pada hari Kamis. Setiap komentar lebih lanjut tentang ekonomi AS dan kebijakan moneter akan menjadi fokus utama, terutama setelah data nonfarm payrolls yang lebih lemah untuk bulan Oktober.

Namun sebelum Powell, beberapa pejabat The Fed, termasuk Gubernur Michelle Bowman, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, dan Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mencatat bahwa inflasi masih terlalu tinggi, dan suku bunga berpotensi naik kembali dalam beberapa bulan mendatang.

Bahkan jika The Fed berhenti sejenak, Fed diperkirakan baru akan mulai memangkas suku bunga pada pertengahan 2024, sehingga membatasi naiknya harga emas jangka pendek.

Bank sentral mengisyaratkan bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi lebih lama - kemungkinan tetap di atas 5% hingga akhir 2024. Skenario ini menjadi pertanda buruk bagi logam mulia dalam waktu dekat.

Emas juga alami penurunan permintaan safe haven di tengah meredanya kekhawatiran pasar atas konflik Israel-Hamas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Tuesday, November 7, 2023

PT Rifan Financindo - Bursa Wall Street Senin Ditutup Naik Terpicu Harapan The Fed Hentikan Kenaikan Suku Bunga

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham AS berakhir naik pada hari Senin, dengan Dow Jones Industrials membukukan level tertinggi dalam 1-1/2 bulan dan indeks Nasdaq 100 naik ke level tertinggi dalam 2-1/2 minggu dengan adanya carryover positif dari Jumat lalu ketika laporan tenaga kerja AS bulan Oktober yang lebih lemah dari perkiraan dan laporan jasa ISM bulan Oktober menunjukkan perlambatan perekonomian yang mungkin menghentikan The Fed untuk menaikkan suku bunga dan bahkan mulai memotongnya pada pertengahan tahun depan. Imbal hasil Treasury yang lebih tinggi pada hari Senin membatasi kenaikan saham.

Indeks S&P 500 ditutup naik +0,18%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup naik +0,10%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup naik +0,37%.

Komentar optimis pada hari Senin dari Wakil Ketua Fed Brainard menjadi bullish untuk saham ketika dia mengatakan perekonomian berkinerja luar biasa dan mendekati titik pertumbuhan berkelanjutan.

Sisi positifnya, Constellation Energy ditutup naik lebih dari +6% setelah melaporkan Ebitda penyesuaian Q3 yang lebih baik dari perkiraan dan menaikkan perkiraan Ebitda penyesuaian setahun penuh. Selain itu, Bluegreen Vacations Holdings melonjak lebih dari +105% setelah Hilton Grand Vacations setuju untuk membeli perusahaan tersebut seharga $75 per saham.

Di sisi negatifnya, Dish Network anjlok lebih dari -36% setelah melaporkan pendapatan Q3 di bawah konsensus. Selain itu, Paramount Global ditutup turun lebih dari -7% setelah Bank of America menurunkan dua kali peringkat sahamnya menjadi berkinerja buruk dari beli.

Pasar memperkirakan peluang 10% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 12-13 Desember FOMC dan peluang 17% untuk kenaikan suku bunga +25 bp pada pertemuan FOMC berikutnya pada 30-31 Januari 2024. Pasar kemudian memperkirakan FOMC akan mulai menurunkan suku bunga pada tahun 2024 sebagai respons terhadap perkiraan perlambatan ekonomi AS.

Imbal hasil Treasury pemerintah AS dan Eropa pada hari Senin bergerak lebih tinggi. Yield T-note 10 tahun naik +8.6 bp menjadi 4.658%. Yield obligasi Jerman tenor 10 tahun naik +9.4 bp menjadi 2.739%. Imbal hasil emas Inggris tenor 10 tahun naik +8.9 bp menjadi 4.377%.

Constellation Energy (CEG) ditutup naik lebih dari +6% memimpin peraih keuntungan di S&P 500 dan Nasdaq 100 setelah melaporkan Ebitda yang disesuaikan pada Q3 sebesar $1,20 miliar, di atas konsensus sebesar $1,03 miliar, dan menaikkan perkiraan Ebitda yang disesuaikan setahun penuh menjadi $3,8 miliar -$4 miliar dari perkiraan sebelumnya sebesar $3,30 miliar-$3,70 miliar, lebih kuat dari konsensus sebesar $3,58 miliar.

Eli Lilly (LLY) ditutup naik lebih dari +4% di tengah optimisme bahwa obat penurun berat badan perusahaan akan meningkatkan pendapatan setelah penjualan obat Mounjaro pada Q3 naik menjadi $1,41 miliar, naik +650% y/y.

Booking Holdings (BKNG) ditutup naik lebih dari +4% setelah D.A. Davidson meningkatkan sahamnya menjadi beli dari netral dengan target harga $2,400.

Apple (AAPL) ditutup naik lebih dari +1% memimpin peraih keuntungan di Dow Jones Industrials setelah Phillip Securities mengupgrade sahamnya menjadi terakumulasi dari netral dengan target harga $194.

Clorox (CLX) ditutup naik lebih dari +2% setelah UBS mengupgrade sahamnya menjadi netral dari jual.

Cboe Global Markets (CBOE) ditutup naik lebih dari +2% setelah Rosenblatt Securities menaikkan target harga sahamnya menjadi $192 dari $178.

Bluegreen Vacations Holdings (BVH) ditutup naik lebih dari +105% setelah Hilton Grand Vacations setuju untuk membeli perusahaan tersebut seharga $75 per saham dalam kesepakatan senilai $1,5 miliar.

Freshpet (FRPT) ditutup naik lebih dari +16% setelah melaporkan penjualan bersih Q3 sebesar $200.6 juta, lebih baik dari konsensus sebesar $194.6 juta, dan meningkatkan perkiraan penjualan bersih setahun penuh menjadi sekitar $755 juta dari perkiraan sebelumnya sekitar $750 juta, lebih kuat dari konsensus sebesar $750,9 juta.

Paramount Global (PARA) ditutup turun lebih dari -7% memimpin pecundang di S&P 500 setelah Bank of America menurunkan peringkat sahamnya sebanyak dua kali menjadi berkinerja buruk dari beli dengan target harga $9.

Albemarle (ALB) ditutup turun lebih dari -6% setelah UBS menurunkan peringkat saham menjadi netral dari beli.

Dish Network (DISH) ditutup turun lebih dari -36% setelah melaporkan pendapatan Q3 sebesar $3,70 miliar, jauh di bawah konsensus $3,82 miliar, dan mengatakan CEO Carlson akan mengundurkan diri efektif 12 November.

Bumble Inc (BMBL) ditutup turun lebih dari -6% setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa CEO Herd mengundurkan diri.

Airbnb (ABNB) ditutup turun lebih dari -3% setelah Polisi Keuangan Italia menyita 779 juta euro ($835 juta) dari perusahaan tersebut setelah diduga gagal membayar sejumlah pajak.

Bath & Body Works (BBWI) ditutup turun lebih dari -3% setelah UBS memangkas target harga sahamnya menjadi $34 dari $39.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Wall Street akan mencermati pernyataan beberapa pejabat Fed yang jika memberikan sentimen positif bagi ekonomi AS, akan menguatkan bursa Wall Street. Namun jika memberikan sentimen negatif akan menekan bursa Wall Street - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Monday, November 6, 2023

PT Rifan - The Fed Kemungkinan Akan Mempertahankan Kondisi Moneter Sekarang Ini Tidak Berubah

PT RIFAN BANDUNG - Di dalam konteks kebijakan moneter, kesepakatan di antara partisipan pasar meningkat bahwa Federal Reserve AS (the Fed) kemungkinan akan mempertahankan kondisi moneter sekarang ini tidak berubah. Kemungkinan akan ada kenaikan tingkat bunga pada bulan Desember telah kehilangan daya tariknya terutama setelah keluarnya data Nonfarm Payrolls AS bulan Oktober yang lemah.

Sebelumnya, harga emas telah mengalami pemulihan sejak awal jam perdagangan sesi Asia pada hari Kamis. Rebound-nya harga emas didorong oleh turunnya yields obligasi treasury AS setelah keluarnya keputusan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) the Fed.

Harga emas terus berpegang pada pemulihannya yang dipicu oleh keputusan tingkat bunga the Fed yang tidak berubah dan semakin naik karena ekspektasi bahwa the Fed telah selesai dengan kampanye pengetatan tingkat bunga. Sebagai akibatnya dolar AS terus melemah. Indeks dolar AS turun 0.87% ke 105.777 pada hari Kamis minggu lalu.

Sebagaimana dengan yang telah diperkirakan, Federal Reserve AS (the Fed) tidak menaikkan lagi tingkat bunganya pada bulan November ini. The Fed tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah di dalam rentang antara 5.25% dan 5.50% dengan nada yang optimis terhadap ekonomi AS meskipun mereka memperkirakan akan melihat beberapa kelemahan ke depannya.

Di dalam pernyataan kebijakan moneternya, para pejabat Federal Reserve AS (the Fed) mengakui bahwa aktifitas ekonomi AS telah berkembang dengan mantap pada kuartal ketiga. The Fed juga menyebutkan bahwa kenaikan dalam pekerjaan telah berkurang. Meskipun demikian mereka memberikan catatan bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan menekankan bahwa komite dengan teguh berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target 2%.

Pada minggu ini, tidak ada data ekonomi yang berdampak besar yang dirilis baik dari AS, Inggris maupun dari Uni Eropa.

Inggris akan mempublikasikan data PMI Construction pada hari Senin.

Hari Selasa Uni Eropa akan mengeluarkan data Producer Price Index (PPI) bulan September baik secara bulanan maupun tahunan.

Hari Rabu Uni Eropa akan mengeluarkan data Penjualan Ritel bulan September baik secara bulanan maupun tahunan.

Pada hari Kamis, fokus pasar ada pada Consumer Price Index (CPI) Cina dan data inflasi Producer Price Index (PPI) yang akan bisa menggerakkan sentimen pasar. Selanjutnya dari AS akan dikeluarkan data Jobless Claims mingguan.

Pada hari Jumat dari Inggris akan dipublikasikan Gross Domestic Product (GDP) pendahuluan untuk kuartal ketiga bersamaan dengan GDP bulanan dan data Manufacturing and Industrial Production, Presiden European Central Bank (ECB) Christine Lagarde akan berbicara, sementara dari AS akan dipublikasikan data pendahuluan University of Michigan (UoM) Consumer Sentiment and Inflation Expectations.

Selain itu ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell akan berpartisipasi di dalam panel diskusi mengenai “Monetary Challenges in a Global Economy” di dalam konferensi di Washington.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,970 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,963 dan kemudian $1,943.

“Resistance” terdekat menunggu di $2,001 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,019 dan kemudian $2,030 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Thursday, November 2, 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Turun Bawah $2.000, Kegelisahan Fed Dan Timur Tengah Mereda

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun di bawah level kunci pada hari Selasa (31/10) kala meredanya kekhawatiran atas perang Israel-Hamas mengurangi permintaan safe haven, sedangkan antisipasi rapat Federal Reserve membuat traders tetap berpihak pada dolar.

Kendati perang Israel-Hamas masih belum menunjukkan tanda-tanda deeskalasi, traders mulai memperhitungkan premi risiko yang lebih rendah dari konflik tersebut, mengingat tidak ada negara Arab lain yang tampaknya bergabung sejauh ini. Hal ini membuat emas melepaskan beberapa keuntungan yang diperoleh di awal bulan Oktober, saat dimulainya perang.

Penguatan dolar, sebelum rapat Fed, juga menahan logam mulia, lantaran traders beralih ke greenback untuk memposisikan diri atas kejutan langkah hawkish dari rapat tersebut.

Emas spot turun 0,2% ke $1.992,88/oz, dan emas berjangka yang akan berakhir Desember turun 0,2% menjadi $2.002/oz pukul 12.00 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Wednesday, November 1, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Rapat Fed Menjadi Fokus Utama, Emas Siap Menguat Di Bulan Oktober

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Logam mulia diperdagangkan turun minggu ini karena fokus pasar sebagian besar beralih ke keputusan suku bunga Fed Rabu ini.

Sementara bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah, bank sentral juga diharap akan menegaskan kembali sikap suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, mengingat tanda-tanda terbaru dari inflasi dan ketahanan ekonomi AS.

Skenario itu diperkirakan akan membatasi peningkatan besar untuk emas, pasalnya suku bunga yang lebih tinggi mendorong biaya peluang untuk membeli emas. Tren ini sangat menekan emas selama setahun terakhir, dan membuat apa pun percobaan ke level $2.000/oz sebagian terbatas.

Namun, permintaan safe haven yang didukung oleh perang Israel-Hamas membuat harga emas diperdagangkan naik antara 6% dan 8% untuk bulan Oktober - peningkatan bulanan terbaik sejak Maret. Logam mulia juga naik hampir 10% sejauh ini pada tahun 2023 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing