Friday, October 30, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Ekonomi AS Membaik, Harga Emas Berjangka Anjlok

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada perdagangan kemarin. Harga emas turun di tengah data ekonomi yang positif. Melansir Xinhua, Jumat, kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember turun USD11,2 atau 0,6% menjadi ditutup pada USD1.868 per ounce.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) AS meningkat dengan rekor 33,1% pada kuartal ketiga. Laporan klaim pengangguran mingguan menempatkan klaim pengangguran awal di 751.000 pada pekan yang berakhir 24 Oktober, penurunan 40.000 dan penurunan keempat dalam lima bulan terakhir.

Dolar yang lebih kuat juga mengurangi emas. Investor juga mencerna pernyataan dari Bank Sentral Eropa (ECB) mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengubah rencana stimulusnya pada bulan Desember. Analis pasar yakin hal itu kemungkinan akan berdampak pada harga emas dalam jangka menengah. 

Dewan Emas Dunia merilis pernyataan bahwa permintaan emas global secara keseluruhan turun 19% menjadi 892 metrik ton pada kuartal ketiga, total kuartalan terendah sejak 2009. Tetapi investasi emas global, termasuk koin, batangan dan arus masuk ke bursa yang didukung emas dana yang diperdagangkan, mencapai 494,6 metrik ton di kuartal ini, naik 21% dari tahun lalu.

Sementara itu harga Perak untuk pengiriman Desember naik 0,1 sen atau 0,004% menjadi ditutup pada USD23,36 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD25,5 atau 2,91% menjadi ditutup pada USD849,5 per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okezone.com

Wednesday, October 28, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Dollar AS Melemah, Harga Emas Dunia Kembali Berkilau


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia bergerak lebih tinggi karena dolar AS yang dapat dikendalikan dan di atas lonjakan kedua dalam kasus virus corona atau Covid-19 di sejumlah negara Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1,909,58 dolar AS per ounce, sedangkan emas berjangka Amerika Serikat meningkat 0,3 persen menjadi 1.911,90 dollar AS per ounce.

Indeks Dolar (Indeks DXY) tergelincir 0,3 persen terhadap sejumlah mata uang lainnya, Amerika Serikat, Rusia, Prancis, dan banyak negara lain yang mencatat catatan virus corona, beberapa negara memberlakukan yang baru.

Gedung Putih memudarkan ekspektasi untuk paket bantuan virus corona yang akan disepakati sebelum presiden dengan menyebutkan permintaan Ketua DPR Nancy Pelosi terlalu besar.

Penantang Demokrat, Joe Biden, mengungguli Presiden Donald Trump dalam jajak pendapat nasional, tetapi persaingan jauh lebih ketat di sejumlah negara bagian yang menentukan hasil pemilu.

Emas, yang ramah sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, melonjak 26 persen sejauh tahun ini di tengah tingkat stimulus global yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Tuesday, October 27, 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Kembali Menguat, Didorong Ketidakpastian Stimulus AS


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali menguat pada awal perdagangan Selasa. Pukul 07.30 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2020 di Commodity Exchange ada di US$ 1.906,60 per ons troi, naik 0,05% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 1.905,70 per ons troi.

Kenaikan harga emas didorong oleh keraguan akan kesepakatan stimulus fiskal Amerika Serikat sebelum pemilihan presiden. Selain itu, harga emas yang naik juga didorong oleh kekhawatiran investor akibat lonjakan kasus virus corona yang membuat prospek pemulihan ekonomi semakin suram.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menggelar pembicaraan tentang stimulus AS, namun keduanya gagal mencapai kesepakatan, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa pembicaraan sempat melambat tetapi berlanjut pada hari Senin. 

Masih ada beberapa hal dalam rencananya yang tidak bisa diterima oleh presiden, tidak bisa diterima begitu saja," kata Kudlow tentang Pelosi.  "Saya juga akan mengatakan, ada sejumlah wilayah sasaran yang menurut kami benar-benar akan membantu perekonomian - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

Monday, October 26, 2020

PT Rifan - Harga Emas Berjangka Alami Kenaikan

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange sedikit naik. Hal ini karena kesepakatan stimulus baru AS tetap penuh ketidakpastian.

Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember naik USD0,6 atau 0,03% menjadi ditutup pada USD1.905,2 per ons.

Emas juga mendapat dukungan karena dolar AS turun sedikit pada hari Jumat. Data ekonomi yang mengoptimalkan pengurangan emas, mencegahnya naik lebih tinggi.

IHS Markit Flash US Manufacturing Purchasing Managers 'Index (PMI) berada di 53,3 pada Oktober, naik dari 53,2 pada September dan tertinggi dalam 21 bulan.

Emas turun untuk minggu kedua berturut-turut, hubungan kurang dari 0,1 persen. Analis pasar berpendapat bahwa diskusi tentang paket bantuan COVID-19 AS di Kongres, pergerakan dolar dan presiden presiden yang akan datang akan menjadi katalisator besar untuk emas di langkah berikutnya.

Perak untuk pengiriman Desember turun 3,4 sen atau 0,14% menjadi ditutup pada USD24,675 per ons. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD22,7 atau 2,57% menjadi ditutup pada USD906,7 per ons - PT RIFAN

Sumber : okezone.com

Friday, October 23, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Karena Memudarnya Harapan Stimulus AS


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun lumayan dalam, diperdagangkan berlawanan dengan pergerakan indeks dolar AS yang pada pagi hari Kamis mengalami koreksi naik setelah menyentuh kerendahan selama enam minggu pada hari Rabu. Emas tidak bisa mengalami kenaikan bahkan pada saat indeks saham AS mulai goyah.

Harga emas bertahan di “support” mendekati $1,900 setelah mengalami tekanan jual yang baru dengan lebih sedikitnya orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran dibandingkan dengan yang diperkirakan.

Departemen tenaga kerja AS mengatakan bahwa orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran pertama kalinya, menurun sebanyak 55.000 ke 787.000 dari level minggu lalu yang telah direvisi di 842.000. Data dari pasar tenaga kerja AS yang terbaru ini lebih bagus secara signifikan dari yang diperkirakan. Konsensus pasar memperkirakan klaim pengangguran AS akan berada disekitar 860.000. Data tenaga kerja yang lebih baik daripada yang diperkirakan ini menambah tekanan turun terhadap harga emas. Emas berjangka kontrak bulan Desember diperdagangkan turun lebih dari 1,2% ke $1,905.80 per ons.

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam, dengan saham-saham Asia kebanyakan melemah dan saham-saham Eropa kebanyakan menguat. Indeks saham AS dibuka dengan sedikit melemah pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Minat terhadap resiko diantara para trader dan investor memudar baru-baru ini.

Diskusi paket stimulus antara Kongres AS yang dikuasai Demokrat dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tetap berlanjut bahkan setelah tenggat waktu kesepakatan telah lewat. Namun para investor tetap skeptic paket stimulus bisa lolos dari Senat yang dikuasai oleh Republikan sebelum tanggal pemilihan presiden 3 November berlangsung.

Optimisme stimulus kelihatannya telah memudar dengan masih tetap adanya oposisi yang kuat dari dalam partai Trump sendiri, yakni Republikan. Ditambah lagi, Trump pada hari Rabu menuduh Demokrat tidak bersedia untuk mengukir kompromi yang dapat diterima mengenai stimulus. Melambatnya pembicaraan mengenai stimulus AS ini menambah ketidakpastian mengenai outlook ekonomi AS dan berdampak kepada sentimen resiko global.

Penurunan lebih lanjut harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,898.09 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885.00 dan kemudian $1,851.00. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,914.60 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,922.68 dan kemudian $1,939.19 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Wednesday, October 21, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Kabar Stimulus AS Tokcer, Harga Emas Moncer

 


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melanjutkan penguatan dari perdagangannya kemarin di pagi ini, Rabu. Kabar baik soal paket stimulus ekonomi Covid-19 lanjutan di AS membuat harga emas terangkat. 

Pada 09.10 WIB, harga emas global di arena pasar spot menguat 0,59% ke US$ 1.918/troy ons. Kemarin harga emas ditutup dengan penguatan ke level US$ 1.906,38/troy ons.

Gedung Putih dan Partai Demokrat di Kongres AS semakin mendekati kesepakatan tentang RUU stimulus ekonomi baru. Presiden Donald Trump disebut bersedia menerima nominal stimulus yang lebih besar meskipun ada tentangan dari Partai Republik.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada hari Selasa mengatakan dia optimis Demokrat dapat mencapai kesepakatan dengan pemerintahan Trump tentang bantuan tambahan Covid-19 yang bisa digelontorkan pada awal bulan depan.

Menurut Australia and New Zealand Banking Group (ANZ), paket stimulus fiskal AS akan memicu kenaikan harga emas. ANZ memperkirakan logam mulia itu bisa melonjak ke US$ 2.200 pada akhir tahun dan naik menjadi US$ 2.300 pada awal 2021.

"Persetujuan paket bantuan AS akan menjadi pemicu kenaikan harga," kata ahli strategi komoditas ANZ Daniel Hynes dan Soni Kumari dalam laporan komoditas terbaru, mengutip Kitco News

"Prospek emas positif di tengah meningkatnya kekhawatiran ekonomi akibat lonjakan Covid-19. Kebijakan bank sentral yang akomodatif dan suntikan likuiditas secara luas mendukung pasar," kata Hynes dan Kumari.

Selain karena resesi global akibat lockdown untuk mengendalikan pandemi Covid-19, harga emas ikut terkerek naik lebih dari 25% sepanjang tahun ini karena stimulus fiskal dan moneter yang masif dari pemerintah dan bank sentral global. 

Era suku bunga murah mendekati nol persen ditambah dengan injeksi likuiditas melalui pelonggaran quantitative easing yang membuat neraca bank sentral menggembung membuat pasokan uang menjadi berlimpah. 

Di saat yang sama imbal hasil riil setelah dikurangi inflasi aset safe haven lain yaitu obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun sudah berada di teritori negatif membuat opportunity cost memegang emas menjadi lebih rendah. 

Kebijakan fiskal ekspansif juga turut membuat dolar AS terus terdepresiasi. Ekspektasi inflasi yang tinggi di masa depan meningkat. Alhasil para investor berbondong-bondong mencari perlindungan dan emas lah aset yang dipilih. Ini yang membuat harga emas terbang tahun ini - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia.com

Tuesday, October 20, 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Berjangka Rebound Terangkat Dolar AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas menguat pada akhir perdagangan Senin, rebound dari penurunan akhir pekan lalu. Penguatan emas dalam pelemahan dolar AS dan ekspektasi untuk kesepakatan stimulus menjelang pemilihan presiden 3 November.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik 5,3 dolar AS atau 0,28 persen menjadi ditutup pada 1,911,70 dolar AS per ons. Akhir pekan lalu (16/10), emas berjangka melemah 2,5 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.906,40 dolar AS per ounce.

Emas menguat karena tren penurunan dolar AS dan keyakinan bahwa beberapa jenis paket stimulus akan datang dalam 48 jam ke depan.

Orang-orang percaya bahwa kita akan memasuki periode inflasi hingga kuartal berikutnya. Jadi mereka mulai dari awal, kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Dolar AS tergelincir 0,5 persen terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan pada Ahad bahwa perbedaan tetap ada dengan pemerintah Trump tentang paket bantuan yang luas, tetapi dia optimistis undang-undang dapat mendukung sebelum Hari Pemilihan.

Emas telah melonjak sekitar 26 persen sepanjang tahun ini karena investor mencari perlindungan dari virus pandemi korona yang memburuk, serta risiko inflasi dan penurunan nilai mata uang ketika bank-bank sentral global memangkas suku bunga sambil memompa stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menahan pukulan ekonomi.

Lebih lanjut yang mendasari permintaan safe-haven untuk emas adalah yang dapat mengikuti update-update yang disebabkan oleh virus corona di Eropa dan di tempat lain ketika infeksi di seluruh dunia melebihi dari 40 juta, serta ketidakpastian atas pemilihan AS - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : republika.

Monday, October 19, 2020

PT Rifan - Harga Emas Terkoreksi Di Awal Perdagangan Pekan Ini, Menanti Kepastian Stimulus AS

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas kembali terkoreksi pada awal perdagangan pekan ini. Senin pukul 07.25 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2020 di Bursa Komoditi ada di US $ 1.904,20 per ons troi, turun 0,11% dari akhir pekan lalu yang ada di US $ 1.906,40 per ons troi.

Harga minyak terkoreksi lantaran masih ada keraguan atas perjanjian stimulus Amerika Serikat sebelum pemilu Presiden, kurangnya stimulus fisik sekarang sampai pasca pemilu AS. Pemilu mungkin melihat beberapa likuidasi emas, kata Robin Bhar, seorang analis independen. 

Emas cukup banyak yang dekat apa yang dilakukan pasar lain, ia tidak memiliki terlalu banyak katalis untuk bergerak secara signifikan lebih tinggi, dan tidak banyak katalis untuk bergerak jauh lebih rendah.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis pekan lalu bahwa dia bersedia untuk meningkatkan tawarannya sebesar US $ 1,8 triliun untuk kesepakatan bantuan Demokrat di Kongres, tetapi gagasan itu ditolak oleh Senat Pemimpin Mayoritas Mitch McConnell.

Keragu-raguan pemerintah di Washington pada stimulus menempatkan banyak volatilitas ke pasar kami, kata Afshin Nabavi, wakil presiden di logam mulia pedagang MKS SA - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id

Friday, October 16, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Karena Naiknya USD & Turunnya Saham


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melemah pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat disebabkan naiknya indeks dolar AS. Emas bertingkah laku seperti komoditi mentah dan bukannya assets safe-haven, sebagaimana yang terlihat di dalam penurunan pasar saham global yang menjadi elemen “bearish” yang lainnya dari harga emas. Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $10.30 pada $1,897.00. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.009.000,- per gram.

Pasar saham global kebanyakan turun dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS mengarah turun pada saat perdagangan sesi New York dimulai. Kekuatiran mengenai penyebaran coronavirus di negara-negara industri utama dan lainnya, dengan Eropa terpukul ekstra keras yang membuat para trader dan investor menjadi lebih enggan terhadap resiko pada minggu ini.

Perancis mengumumkan jam malam di Paris dan beberapa kota metropolitan lainnya untuk memerangi penyebaran coronavirus yang cepat di negara dengan perekonomian kedua terbesar di Eropa. Jerman yang merupakan lokomotif ekonomi di benuar Eropa sedang mempertimbangkan pengenaan pembatasan jika keadaan tidak membaik. Spanyol, Belanda, dan Belgia sedang berjuang selama minggu yang panjang.

Pembicaraan mengenai stimulus fiskal di Kongres AS juga mandek. Sekretaris Treasury AS Steven Mnuchin terlihat frustrasi dengan kemajuan yang tidak berarti di dalam negosiasi stimulus fiskal, padahal dia adalah salah satu orang yang optimis sebelumnya. Republikan di Senat sedang fokus kepada pemilihan hakim baru di Mahkamah Konstitusi AS sementara Demokrat tidak ingin menghadiahkan kepada Donald Trump pemberian politik setelah Trump menolak tawaran mereka. Turunnya kemungkinan terjadinya kesepakatan mendorong naik dolar AS sehingga menekan harga emas.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan bahwa ada 898.000 orang Amerika mengajukan klaim pengangguran pertama kali di AS, meningkat 53.000 dari level pada minggu sebelumnya. Angka ini juga meleset dari yang diperkirakan, sebesar 810.000. Namun data ekonomi yang mengecewakan ini tidak berpengaruh terhadap harga emas pada awal reaksinya.

Penurunan lebih lanjut dari harga emas akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,885.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1.877.10 dan kemudian $1.851.00. Sementara kenaikannya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,917.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,925.00 dan kemudian $1,939.40 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibznews.com

Thursday, October 15, 2020

Rifan Financindo - Setelah 3 Hari Berturut Turut Amblas, Harga Emas Antam Hari Ini Naik


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Antam (JK: ANTM ) akhirnya berbalik menanjak setelah tiga hari berturut-turut amblas hingga nyaris kembali ke bawah Rp1 juta.
 

Harga emas Antam (JK: ANTM ) akhirnya berbalik menanjak setelah tiga hari berturut-turut amblas hingga nyaris kembali ke bawah Rp1 juta.  

Harga emas Antam hari ini dipatok sebesar Rp1.009.000 per gram. Harga tersebut Rp2.000 lebih tinggi dari hari kemarin yang hanya Rp1.007.000 per gram.

Dengan kenaikan harga tersebut, emas Antam dengan ukuran lainnya menjadi lebih mahal. Misalnya, ukuran berat 0,5 gram saat ini lebih tinggi menjadi Rp534.500. Sementara itu, emas untuk berat 2 gram dan 3 gram masing-masing harganya ikut menanjak ke Rp1.958.000 dan Rp2.912.000 -
RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Wednesday, October 14, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Karena USD Menguat

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun pada perdagangan sesi Amerika Serikat sebagian disebabkan karena menguatnya indeks dolar AS. Selain itu, indeks saham AS yang mendekati rekor ketinggiannya juga merupakan faktor “bearish” bagi metal yang “safe-haven”.

Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $34.90 per ons pada $1,890.10. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.015.000,- per gram, turun Rp 2000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS pada pembukaan perdagangan sesi New York mengarah bervariasi. Pada minggu ini akan ada laporan penghasilan kuartal ketiga dari perusahaan-perusahaan besar.

Banyak negara-negara industri yang utama kesulitan dalam meredam penyebaran infeksi Covid – 19. Sementara Johnson & Johnson menghentikan sementara uji coba vaksin Covid – 19 nya, padahal Johnson & Johnson diharapkan akan segera mengeluarkan vaksin yang menjanjikan.

Pasar menantikan keluarnya data Consumer Price Index (CPI) untuk bulan September yang diperkirakan naik 0.2% dari bulan Agustus yang berada pada 0.4%.

Hal penting diluar pasar metal adalah menguatnya indeks dolar AS dan harga minyak mentah Nymex yang mengalami kenaikan dan diperdagangkan disekitar $40.25 per barel.

Penurunan harga emas lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,887.18 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,874.78 dan kemudian $1,847.32. Sedangkan kenaikannya kembali akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,914.64 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,929.70 dan kemudian $1,957.16 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibznews.com

Tuesday, October 13, 2020

PT Rifan Financindo - Ada Kabar Buruk, Harga Emas Sedang Drop Hari Ini



PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kemungkinan paket stimulus Covid-19 lanjutan AS yang lebih rendah membuat harga emas tertekan seiring dengan penguatan dolar AS. Pelemahan harga emas pun masih berlanjut hingga pagi ini, Selasa. 

Pada 07.40 WIB, harga emas spot turun 0,17% ke US$ 1.919/troy ons. Di saat yang sama, posisi dolar AS yang tercermin dari indeks dolar mengalami apresiasi sebesar 0,08%. 

Dolar AS dan emas bergerak berlawanan arah. Penguatan dolar AS cenderung akan menjadi sentimen negatif bagi logam kuning tersebut karena emas dibanderol dalam dolar AS yang menyebabkan harganya menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain dan akan menurunkan minat beli terhadap logam mulia tersebut. 

Soal stimulus Covid-19 lanjutan AS masih juga belum menemukan titik terang. Antara Trump, Republik dan Demokrat ada perbedaan pendapat soal besaran stimulus yang akan diberikan. 

Partai Republik mengusulkan paket stimulus lanjutan ini nilainya tak lebih dari US$ 1,5 triliun. Sementara Partai Demokrat mengusulkan sebesar US$ 2,2 triliun. Trump yang sebelumnya mematok US$ 1,6 triliun pun sudah menaikkan tawarannya menjadi US$ 1,8 triliun. Namun masih saja belum deal.

Jika paket stimulus yang disetujui ternyata lebih rendah dari ekspektasi pasar harga emas berpotensi akan goyang. Mengapa demikian? Paket stimulus AS ini memiliki dua implikasi utama. 

Pertama pengaruhnya melalui jalur ekspektasi inflasi. Stimulus ekonomi yang masif oleh pemerintah maupun injeksi likuiditas oleh bank sentral terutama the Fed membuat pasokan uang yang beredar membludak. 

Tingginya pasokan uang ini membuat pelaku ekonomi memandang akan adanya ancaman inflasi yang tinggi di masa depan. Investor pun berupaya untuk mencari suaka dari fenomena hidden tax dan devaluasi mata uang tersebut dengan mengalokasikan sebagian asetnya ke emas sebagai aset untuk proteksi (hedging) terhadap inflasi.

Jalur lain yang dipengaruhi oleh stimulus adalah defisit anggaran AS. Semakin besar stimulusnya semakin banyak pula utang AS, apalagi di tengah era suku bunga murah seperti sekarang ini. Utang yang menggunung adalah sumber dari instabilitas dan mencerminkan risiko di masa mendatang. 

Selain sebagai aset untuk proteksi, emas juga dikenal sebagai aset minim risiko (safe haven). Permintaan aset-aset semacam ini menjadi semakin tinggi di tengah risiko ketidakpastian yang juga meningkat. 

Pelaku pasar juga terus mencermati perkembangan terbaru pemilu AS yang sudah semakin dekat. Jika mengacu pada poling yang ada, elektabilitas Joe Biden masih lebih unggul dari petahana yaitu Trump. 

Kemenangan Biden dinilai akan menjadi katalis positif untuk harga emas naik lebih tinggi. "Emas akan lebih tinggi jika Biden menang karena dia akan menghabiskan banyak uang," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, melansir Reuters.

Dalam riset terbarunya Standard Chartered menyebutkan bahwa jika Joe Biden dari Demokrat yang menang bakal mendorong harga emas lebih tinggi. Alasan mengapa kemungkinan harga emas bakal terdongkrak naik lebih tinggi adalah korelasi antara dolar AS dan emas yang negatif dan sangat kuat.

"Kemenangan Biden dan Demokrat mendapatkan kendali penuh atas Kongres menggambarkan skenario terlemah untuk dolar AS, imbal hasil obligasi pemerintah, dan aset berisiko AS sehubungan dengan stimulus fiskal yang dimaksudkan dan kenaikan pajak; dan mengingat emas saat ini memiliki korelasi terkuat (di atas - 50%) dengan dolar AS, respons dolar AS adalah kuncinya. " kata Suki Cooper selaku analis dari Standard Chartered.

Jika berkaca pada sejarah, menurut Cooper ketika Republik yang menang harga emas cenderung mengalami pelemahan. ""Dalam enam pemilu terakhir ... respons harga emas menjelang pemilu beragam, tetapi secara historis harga secara luas turun tipis setelah kemenangan Partai Republik," kata Cooper kepada Kitco News.

Standard Chartered memperkirakan harga emas bakal balik ke US$ 2.000/troy ons di akhir tahun dan naik ke US$ 2.100/troy ons pada kuartal pertama tahun depan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber :  cnbcindonesia.com

 

Monday, October 12, 2020

PT Rifan - Dollar AS Melempem, Emas Ketiban Untung





PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia naik pada akhir pekan lalu karena nilai tukar dolar AS yang terus melemah, peringkat harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi 1.912,22 dolar AS per ons dan menguat 0,7 persen secara mingguan pada pekan ini.

Sedangkan emas berjangka patokan Amerika Serikat (AS) juga ikutan naik sebesar 1,2 persen menjadi 1.917,90 dolar AS.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin melanjutkan pembicaraan mereka mengenai rencana stimulus fiskal virus corona, setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan negosiasi awal pekan ini.

Itu berarti sepanjang tahun ini logam mulia ini telah naik hampir 26 persen, kenaikan yang sangat tinggi karena adanya wabah virus corona atau Covid-19.

Sementara itu dolar AS jatuh terhadap saingannya, di tengah spekulasi bahwa Joe Biden akan keluar sebagai pemenang dalam pemilihan presiden AS dan mungkin menawarkan lebih banyak rangsangan pos.

Disisi lain harga logam mulia lainnya seperti perak naik 1,7 persen menjadi 24,24 dolar AS per ons, naik lebih dari 2 persen l untuk minggu ini.

Platinum naik 1,6 persen menjadi 875,80 dolar AS dan paladium naik 1,3 persen menjadi 2,401,99 dolar AS - PT RIFAN

Suara.com 

Friday, October 9, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Ke $1,885 Setelah Bertemu Resistance Di $1,900



RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
- Harga emas naik sedikit pada awal perdagangan sesi AS pada hari Kamis kemarin ke $1,900. Sekali lagi emas memilih untuk berperilaku seperti pasar komoditi dan mengikuti kenaikan pasar saham global dalam perdagangan semalam. Kelihatannya para trader emas memandang rally dari pasar saham menunjukkan permintaan terhadap komoditi yang membaik secara keseluruhan. 
 
Namun kemudian harga emas berbalik turun ke $1,882, kerendahan harian yang baru, sebelum akhirnya naik lagi ke $1,885. Pergerakan turun dari “resistance” di $1,900 disebabkan karena naiknya kembali dolar AS ke tinggian baru di 93.80. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.004.000,- per gram, naik Rp 5000.

Pasar saham global bervariasi namun kebanyakan menguat dalam perdagangan semalam. Indeks saham AS dibuka mengarah naik dalam perdagangan sesi New York, meneruskan keuntungan pada hari Rabu.

Para trader dan investor masih memonitor diskusi di Kongres mengenai paket stimulus bagi penduduk dan bisnis Amerika, walaupun tidak nampak terobosan kesepakatan di depan mata.   Meskipun demikian indeks saham AS tetap mengalami rally dengan pemikiran kesepakatan akan bisa dicapai segera. Pergerakan naik harga emas juga mendasarkan dirinya kepada pemikiran stimulus uang yang dikeluarkan oleh pemerintah akan menimbulkan inflasi yang problematik nantinya.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa ada 840.000 orang Amerika yang pertama kalinya mengisi klaim pengangguran mingguan. Sementara para ekonom memperkirakan ada penurunan klaim pengangguran ke 820.000.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,910.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,927.00 dan kemudian $1,950.00. Sementara penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,877.10 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,851.00 dan kemudian $1,800.00 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibznews.com

Thursday, October 8, 2020

Rifan Financindo - Ketidakpastian Stimulus AS Mereda, Harga Emas Naik


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada perdagangan Rabu waktu setelah meredanya menaikkan stimulus AS untuk mendukung ekonomi yang dilanda virus corona. Harga emas kini fokus pada risalah dari pertemuan terakhir Federal Reserve AS untuk petunjuk tentang prospek moneter moneter.

Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi USD1.884,46 per ounce. Harga emas berjangka AS turun 1,3% menjadi USD1.884,60 per ounce

Retracement Presiden Trump dari tidak ada negosiasi stimulus menjadi tindakan bantuan sepihak telah membantu mendukung harga meskipun dolar AS hanya melemah sedikit, kata portfolio manager di GraniteShares Jeff Klearman. 

Harga emas telah turun hampir 2% pada hari Selasa setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penghentian negosiasi stimulus tambahan hingga setelah pemilihan presiden 3 November. Namun, dia menyarankan bantuan penggajian baru untuk maskapai penerbangan.

Kekhawatiran penghancuran permintaan terkait virus korona masih, yang berarti atau lambat, paket stimulus stimulus akan disahkan dan The Fed akan melanjutkan kebijakan moneter akomodatif yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Investor sekarang menunggu risalah dari pertemuan kebijakan 15-16 September Fed pada 1800 GMT. Ketua Fed Jerome Powell menyerukan lebih banyak bantuan untuk bisnis dan rumah tangga untuk pemeliharaan pemulihan ekonomi yang baru lahir dari guncangan.

Ada antisipasi tentang tingkat inflasi sebagai akibat dari stimulus dan itu bisa dilindungi oleh emas, kata presiden dan kepala investasi Sica Wealth Management Jeffrey Sica - RIFAN FINANCINDO

Sumber : okezone.com

Wednesday, October 7, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Turun Karena Pidato Powell Negatip


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik sedikit pada awal perdagangan sesi AS, sebagian masih karena melemahnya dolar AS. Kenaikan metal safe-haven menjadi terbatas oleh karena berkurangnya keengganan terhadap resiko di pasar pada awal minggu ini.

Namun kenaikan harga emas terkoreksi oleh karena pidato Powell yang negatip. Emas berjangka kontrak bulan Desember turun $17.20 pada $1,905.30 per ons. Sementara emas Antam ditawarkan beli pada Rp 1.017.000,- per gram, naik Rp 2000,-

Pasar saham global bervariasi dalam perdagangan semalam, dengan saham Eropa turun sedikit dan saham Asia naik sedikit. Indeks saham AS dibuka sedikit turun pada perdagangan New York. Pasar menjadi lebih berminat terhadap resiko dengan Presiden AS Donald Trump meninggalkan rumah sakit pada hari Senin malam dan kelihatannya dalam semangat yang baik ditengah pertempurannya melawan Covid – 19.

Didalam pemilihan presiden, Trump mengalami kenaikan sejak kemenangannya di dalam debat calon presiden dan terkena Covid – 19 yang membangkitkan simpati para pendukungnya. Trump lebih disukai pasar karena kebijakannya yang selama ini berorientasi pasar. Sebaliknya Biden disukai karena akan memberikan stimulus dalam jumlah yang lebih besar.

Kongres AS terus melanjutkan diskusi mengenai paket bantuan keuangan yang kedua kalinya untuk membantu mengatasi perekonomian yang terkena dampak Covid – 19. Namun, kesepakatan mengenai besarnya jumlah yang akan dikeluarkan belum kelihatan mendekat.

Kenaikan selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $1,925.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,950.00 dan kemudian $1,980.00. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $1,900.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,880.00 dan kemudian $1,851.00 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibznews.com

Tuesday, October 6, 2020

PT Rifan Financindo - Trump Tinggalkan RS, Dolar AS Dan Emas Kompak Melempem


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kondisi kesehatan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump jadi sorotan. Trump baru meninggalkan RS Walter Reed setelah dinyatakan positif COVID-19. Trump pun kini dikabarkan telah kembali ke Gedung Putih.

Dokter Gedung Putih Sean Conley yang merawat Trump mencegah bahwa Trump sudah cukup sehat untuk melanjutkan perawatan dari Gedung Putih. Nantinya Trump sekalian ruang kerja sementara di dalam rumah eksekutif di lantai bawah tanah yang dekat dengan ruang medis Gedung Putih.

Belum ada keterangan Trump sembuh dari COVID-19. Ia masih membutuhkan perawatan medis yang ketat di Gedung Putih.

Keluarnya Trump dari AS mempengaruhi pergerakan dolar AS dan emas . Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan saat desas-desus kesehatan Trump sempat mengangkat harga spot emas ke level US $ 1.918 per troy ounce.

"Desas-desus tentang masalah Trump memang kemarin sempat mengangkat harga emas, karena harga emas ini sempat di level terendahnya itu di tanggal 5 di level US $ 1.886 per troy ounce tetapi dia kembali lagi naik, naik tinggi di level US $ 1.918 per troy ons, "kata Ibrahim kepada detikcom, Selasa (6/10/2020).

Namun, saat Trump dikabarkan membaik dalam waktu yang singkat seperti sekarang, harga emas kembali melandai.

"Setelah dapat informasi, pagi ini Trump kembali ke Gedung Putih dari Rumah Sakit Militer, sehingga harga emas itu kembali lagi melandai, bahkan saat ini beberapa jam yang lalu sempat mencapai level US $ 1.908 per troy ounce," sambungnya.

Hal inilah yang kemudian membuat dolar AS melemah. "Nah ini yang mengakibatkan dolar tetap kembali lagi mengalami pelemahan," tuturnya.

Hal serupa disampaikan oleh Analis Bank Mandiri Reny Putri. Rupiah kini cenderung menguat dan menguat minggu ini di kisaran Rp 14.650-14.760.

"Kabar sembuhnya Trump belum memberikan dampak yang terlalu signifikan ke pasar. Kalau kita lihat di daerah, hari ini mata uang Asia menguat begitu juga dengan rupiah kembali ke level Rp 14.700-an," kata Reni.

Begitu pula dengan emas masih melandai. Sebab, dalam jangka pendek pasar ini akan cenderung menunggu dan melihat terhadap instrumen safe haven ini.

"Begitu pula dengan emas masih bergerak ke samping . Dalam jangka pendek kita masih menunggu dan melihat terhadap respons pasar terhadap perkembangan kasus COVID di dalam negeri dan UU Cipta Kerja yang baru disahkan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : detikfinance.com

 

 

Monday, October 5, 2020

PT Rifan - Usai Jadi Instrumen Juara Hingga Triwulan III, Harga Emas Diramal Masih Bakal Naik

PT RIFAN BANDUNG - Minat investor pada aset safe haven meningkat di tengah pandemi Covid-19 yang tidak kunjung selesai. Alhasil, kuartal III-2020 emas masih menjadi investasi akhir tertinggi.

Harga emas spot di sepanjang kuartal III-2020 tumbuh 22,29%. Kinerja logam mulia Antam juga tumbuh signifikan sebesar 17,64% pada periode yang sama. Kinerja emas ini melebihi kinerja instrumen investasi lain, seperti pasar pengunduran yang memberikan pengembalian sekitar 7%. Sedangkan kinerja pasar saham masih minus.

Perencana Keuangan dari Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, ketidakpastian pandemi berakhir menggiring kapan investor untuk mendapat dana investasi mereka. "Investor butuh keamanan tidak mau investasi di aset berisiko dulu untuk jangka pendek ini dan memilih emas.

Bussines Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono juga mengatakan bahwa pergerakan harga emas yang berada di kisaran US $ 1.900 per ons troi menandakan bahwa investor memang berlari ke emas sebagai aset safe haven .

Eko memandang investor masih bisa memegang kepemilikan emas mereka hingga akhir tahun karena kenaikan harga masih mungkin terjadi meski tidak signifikan. Sementara di 2021 jika vaksin sudah bisa disebarluaskan, Eko memandang harga yang sangat buruk.

Selain itu pelaku pasar juga harus waspada pada hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS). "Setelah pemilu AS pasar akan melihat kepastian arah kebijakan AS yang baru, jika sesuai ekspektasi pasar, investor bisa pindah ke aset berisiko dan meninggalkan emas," kata Eko.

Suluh menambahkan, pergerakan dolar AS ke depan yang terkena dampak sentimen pemilu AS, suku bunga acuan The Fed yang masih rendah dan stimulus. "Saat ini bank sentral masih cenderung mendorong harga emas tetap di atas meski belum kembali terbang lagi," kata Suluh.

Bahkan, Suluh memproyeksikan harga emas yang naik ke US $ 2.000 per troi di akhir tahun. Namun, penguatan harga emas bergantung pada hasil pemilu AS dan dampaknya pada dolar AS yang ujungnya mempengaruhi harga emas.

Sementara, penurunan emas di sepanjang September terjadi karena aksi profit taking setelah emas menyimpan rekor harga tertinggi. "Jangan khawatir, sentimen positif yang menyokong harga emas banyak dan emas masih terlalu dini untuk bergerak dalam tren menurun," kata Suluh. Pemberitaan mengenai perkembangan pengadaan vaksin Covid-19 juga tidak membawa emas saat ini turun.

Selain emas, Eko memandang investasi di pasar baik melalui reksadana pendapatan tetap maupun Surat Berharga Negara (SBN) ritel, juga menarik. Menurut Eko di tengah kondisi yang tidak pasti, investor perlu memiliki instrumen investasi yang dapat memberikan kestabilan imbal hasil, salah satu alternatifnya adalah di pasar pengunduran - PT RIFAN

Sumber : kontan.co.id

Friday, October 2, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Balik Arah Usai Mampir di US$ 1.900


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Semalam harga emas balik ke level US$ 1.900/troy ons setelah ambles dari level tersebut pada pekan terakhir bulan lalu. Namun pagi ini Jumat, harga bullion turun lagi dari level psikologis tersebut.

Pada 08.25 WIB, harga emas dunia di pasar spot terkoreksi 0,34% ke US$ 1.898,6/troy ons. Pada perdagangan kemarin, harga emas ditutup menguat ke US$ 1.905/troy ons. 

Harga emas mulai bangkit setelah menyentuh titik terendah dalam dua bulan terakhir pada 25 September lalu di US$ 1.860/troy ons. Saat itu dolar AS sedang bangkit dan perkasa.

Emas dan dolar AS bergerak berlawanan arah. Logam kuning itu ditransaksikan dalam mata uang Paman Sam, sehingga wajar saja jika harga emas cenderung tertekan saat dolar AS naik.

Namun setelah itu dolar AS melorot. Hal ini tercermin dari penurunan indeks dolar. Terpangkasnya indeks dolar membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain dan lebih menarik untuk dibeli.

Amblesnya dolar AS merespons kemungkinan lanjutnya paket stimulus untuk bantuan Covid-19 tambahan senilai US$ 2,2 triliun yang sempat menimbulkan perdebatan dan diskusi alot.

Investor saat ini tengah menanti kesepakatan antara Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi menyepakati paket stimulus bantuan Covid-19 tersebut.

Jika ada kesepakatan, stimulus akan berpotensi membangkitkan kembali ekspektasi inflasi ke arah target sasaran Federal Reserves, yang mana dengan penurunan suku bunga acuan oleh the Fed menjadi katalis yang sangat bagus untuk emas

Lebih lanjut Melek mengatakan tembusnya harga emas dari level resisten psikologisnya di US$ 1.900/troy ons dapat membuat harga emas berpotensi naik lebih tinggi lagi. Selain soal stimulus prospek perekonomian ke depan yang masih berisiko dan penuh ketidakpastian juga menguntungkan emas.

Aktivitas sektor manufaktur AS secara tak terduga melambat di bulan September. Klaim pengangguran di AS terus menurun tetapi masih berada di angka yang tinggi dan membuktikan bahwa AS sedang resesi. Hal ini yang membuat minat investor terhadap emas belum luntur.

Pendorong utama untuk emas adalah uang untuk investasi dan reaksi terhadap kabar seputar ekonomi, geopolitik dan dolar" kata Davit Govett, Chief Executiv dari Govertt Precious Metals kepada Reuters.

Banyak faktor yang mempengaruhi, tetapi hal tersebut akan menjadi lebih buruk terlebih dahulu sebelum membaik, oleh karena itu emas bakal mendapat untung dan kembali ke level US$ 2.000" pungkasnya - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Thursday, October 1, 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Berjangka Turun Imbas Kacaunya Debat Capres AS


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas berjangka turun pada perdagangan kemarin. Harga emas turun setelah debat pertama calon presiden AS yang kacau mendorong investor beralih ke aset yang lebih aman.

Harga emas di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun USD7,7 atau 0,4% menjadi ditutup pada USD1.895,50 per ounce.

Debat pertama calon presiden AS antara petahana Donald Trump dan saingan Demokrat Joe Biden membuat investor berhati-hati dan mendorong mereka untuk mencari aset yang aman. Hal ini mengurangi daya tarik emas bagi investor.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, tidak berubah pada penutupan pada 93,8937.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1714 dari USD1,1737 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2897 dari USD1,2861 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7161 dari USD0,7129.

Dolar AS dibeli 105,48 yen Jepang, lebih rendah dari 105,68 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9212 franc Swiss dari 0,9195 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3312 dolar Kanada dari 1,3385 dolar Kanada.

Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 95,1 sen atau 3,89% menjadi ditutup pada USD23,494 per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : okezone.com