Tuesday, June 30, 2020

PT Rifan Financindo - Bursa Asia Babak Belur, Jepang Paling Parah Drop 2,3%


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan awal pekan Senin terpantau mayoritas berada di zona merah.
 
Sentimen negatif datang dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang selain merevisi turun angka proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini, IMF juga mempublikasikan kajiannya yang mengatakan pasar saat ini sangatlah riskan terkoreksi mengingat fundamentalnya yaitu ekonomi yang masih sangat rapuh. 

Lembaga keuangan global yang bermarkas di Washington DC tersebut menyoroti reli di pasar keuangan yang terjadi, terutama di pasar saham. Sejak menyentuh titik dasar (bottom) pada 23 Maret 2020, pasar ekuitas global mengalami reli tak terbendung.

IMF melihat bahwa saat ini terjadi diskoneksi antara pasar dan kegiatan ekonomi riil yang berpotensi membuat harga-harga aset terkoreksi alias hanya fenomena bear market rally. Fenomena ini juga pernah terjadi pada krisis-krisis sebelumnya.

Diskoneksi antara pasar dan ekonomi riil meningkatkan risiko terjadinya koreksi harga aset-aset keuangan ketika selera investor terhadap risiko memudar, hal ini akan menjadi ancaman untuk pemulihan.

Selain itu anjloknya bursa saham Wall Street di AS juga memperburuk keadaan bursa kawasan Benua Kuning. Terpantau pada perdagangan Jumat indeksDow Jones Industrial Average (DJIA) turun 2,84%, S&P 500 terkoreksi2,42%, dan Nasdaq Composite terdepresiasi2,59%.

Di Jepang, Indeks Nikkei anjlok 2,30% setelah rilis data Penjualan Ritel Bulan Mei Jepang oleh Kementrian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang yang menunjukkan terjadinya kontraksi penjualan ritel sebesar 12,3%, kontraksi ini lebih parah dari ramalan konsensus yang meramakan hanya terjadi kontraksi 11,6%.

Sementara itu di Hong Kong, Indeks Hang Seng turun 1,01%, setelah rilis data Ekspor dan Impor Hong Kong Bulan Mei oleh Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong, Impor Hong Kong bulan Mei sendiri terkontraksi 12,3% naik dari bulan sebelumnya yang terkontraksi 6,7% sedangkan ekspornya juga ikut terkontraksi 7,4% lebih parah dari bulan sebelumnya yaitu kontraksi sebesar 3,7%.

Sedangkan bursa saham Indeks STI di Singapura terkoreksi 1,05%, Indeks Kospi di Korea Selatan anjlok 1,93%, Indeks SSE di China turun 0,61%, akan tapi dari dari dalam negeriIndeks Harga Saham Gabungan (IHSGhanya ikutmengalami depresiasi tipis 0,05% ke level 4.869,00 dan berhasil menjadi juara Asia - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Monday, June 29, 2020

PT Rifan - Harga Emas Semakin Dekati US$1.800, Level Tertinggi sejak 2011


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas berjangka semakin mendekati level US$1.800 per troy ounce, level tertingginya sejak 2011, seiring dengan melonjaknya permintaan investasi aset aman di tengah kekhawatiran pasar atas meningkatnya jumlah infeksi Covid-19.

Dalam publikasi riset Universitas Johns Hopkins, emas batangan menuju kuartal terbaiknya sejak 2016 seiring dengan jumlah kematian dari pandemi Covid-19 telah mencapai 500.000 jiwa di seluruh dunia, sedangkan kasus terkonfirmasi sudah melebihi 10 juta jiwa, meningkatnya angka itu adalah pengingat mengerikan bahwa pandemi paling mematikan di era modern ini lebih kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya

Senada, Analis Sumber Daya MineLife Pty Gavin Wendt mengatakan bahwa harga emas mendapatkan manfaat dari meningkatnya kekhawatiran pasar yang berkembang terkait Covid-19 yang dianggap telah diremehkan oleh banyak negara.

Emas juga mendapatkan manfaat dari triliunan dolar stimulus yang akan digelontorkan oleh The Fed dan Pemerintah AS. Selain itu, proyeksi tingkat suku bunga acuan AS di area negatif juga menjadi pemicu. Dua sentimen ini akan mendorong emas ke rekor tertinggi.

Untuk diketahui, Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dijadwalkan untuk bersaksi di depan Komite Jasa Keuangan House pada Selasa. Jika komentar kedua pejabat AS itu bernada dovis, akan menjadi tenaga tambahan emas untuk reli.

Selain itu, laporan data pekerjaan AS untuk periode Juni pada rilis Kamis (2/7/2020) juga akan menjadi sentimen penggerak emas pada pekan ini, pada perdagangan Senin hingga pukul 10.15 WIB harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 di bursa Comex bergerak menguat 0,24 persen ke level US$1.784,6 per troy ounce.

Pada pertengahan perdagangan, emas sempat menyentuh level US$1.789 per troy ounce dan terus menguji level US$1.800 per troy ounce, level yang belum disentuhnya kembali sejak 2011, pada September 2011, emas sempat menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah di level US$1.923,7 per troy ounce.

Di sisi lain dalam perdagangan yang sama, harga emas di pasar spot bergerak menguat tipis 0,04 persen ke level US$1.772 per troy ounce, harga emas telah menguat hingga 17 persen sepanjang tahun berjalan 2020 didukung investor yang berbondong-bondong memburu emas karena ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.

Bahkan, Goldman Sachs memprediksi emas akan mencapai level US$2.000 per troy ounce dalam 12 bulan ke depan, sementara itu, Tim riset Monex Investindo Futures menilai dalam jangka pendek harga emas di pasar spot berpeluang menguji level support US$1.768 selama harga tidak mampu menembus level US$1.778 per troy ounce.

Penurunan lebih lanjut dari level itu berpeluang menekan harga emas menguji level support selanjutnya di US$1.764 hingga US$1.760 per troy ounce.

Namun, harga emas berpeluang melanjutkan kenaikan menguji resisten US$1.778 karena dipicu kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global. Penembusan level itu berpeluang menopang kenaikan harga emas menguji level resisten di US$1.785 dan US$1.788 per troy ounce - PT RIFAN
 
Sumber : bisnis.com

Friday, June 26, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Tembus US$1.784, Harga Emas Kian Dekati Rekor


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kian mendekati rekor tertinggi yang tercipta pada 2012 lalu setelah menyentuh US$1.784 per troy ounce. Harga emas tertinggi tercatat pada 14 April 2012 sebesar US$1.790 per troy ounce. 

Hingga Selasa pukul 15.19 Waktu New York atau Rabu 02.19 WIB, harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 menembus level US$1.784 per troy ounce, naik 1,01 persen dari penutupan sebelumnya di posisi US$1.766,4.

Sementara itu, harga emas di pasar spot juga menguat 0,82 persen ke posisi US$1.768,92 per troy ounce. Harga emas baik berjangka maupun di pasar spot telah naik lebih dari 13 persen dalam periode tahun berjalan.

Kenaikan harga emas hingga mendekati rekor tertinggi terjadi sejak dua hari lalu. Ketidakpastian meningkat menyusul kekhawatiran atas gelombang kedua infeksi virus corona dan meningkatnya ketidakpastian di Hong Kong setelah China merilis rincian undang-undang keamanan nasional.

Harga menguat ketika kasus virus corona di sejumlah negara bagian AS melonjak, sementara tingkat infeksi di Jerman naik, dan negara bagian terpadat kedua di Australia, Victoria, memperketat kontrol menyusul lonjakan kasus.

Sementara itu, China mengkonfirmasi usulan undang-undang keamanan nasional yang memungkinkan Beijing untuk mengesampingkan sistem hukum Hong Kong. Keputusan ini diperkirakan menambah ketegangan antara China dengan AS.

Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan harga emas akan menyentuh US$2.000 per troy ounce. Sementara itu, JPMorgan Chase & Co. mengimbau  investor untuk mempertahankan kepemilikan emas karena menjadi instrumen paling berpengaruh pada iklim dengan imbal hasil riil rendah.

Pasar bersikap optimis akhir-akhir ini, mengabaikan data dan arus berita yang buruk dan bertaruh pada pemulihan yang kuat, tetapi satu hal yang pasar tidak dapat abaikan adalah perlambatan ekonomi dan ancaman lockdown kedua, kata ahli strategi riset di Pepperstone Ltd, Sean MacLean.

Fawad Razaqzada, analis pasar di ThinkMarkets di London mengatakan penguatan harga emas juga ditopang stimulus yang membanjiri pasar keuangan. Langkah Bank of England menambah program pembelian obligasi pekan lalu dan sinyal suku bunga rendah oleh Federal Reserve menjadi pengungkit kenaikan harga emas. 

Peningkatan jumlah stimulus moneter cenderung mendukung emas tanpa imbal hasil sebagai lindung nilai terhadap penurunan suku bunga," ujarnya.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan secara teknikal  harga emas masih akan cenderung naik selama harga masih bergerak di atas level indikator moving average 50-100-200. Jika harga bergerak naik, area 1762 akan menjadi level resisten terdekat, jika menembus ke atas dari zona tersebut, emas  berpotensi memicu kenaikan lanjutan ke 1.770  sebelum mengincar resisten kuat di 1.785 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bisnis.com

Thursday, June 25, 2020

Rifan Financindo - Bursa AS Tumbang Di Antara Kasus Baru Covid-19 Dan Tensi AS-Uni Eropa


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Amerika Serikat anjlok lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Rabu, di tengah kekhawatiran soal lonjakan kasus baru Covid-19 dan bangkitnya tensi dagang AS-Uni Eropa. indeks S&P 500 berakhir terjerembap 2,59 persen atau 80,96 poin ke level 3.050,33, mematahkan kenaikan yang mampu dibukukan dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Sejalan dengan S&P, indeks Dow Jones Industrial Average jeblok 2,72 persen atau 710,16 poin ke level 25.445,94 dan indeks Nasdaq Composite ditutup merosot 2,19 persen atau 222,20 poin ke posisi 9.909,17.

Seluruh 11 sektor dalam S&P 500 tenggelam setidaknya 0,9 persen, dengan saham sektor energi, finansial dan industri turun lebih dari 3 persen setelah data menunjukkan Florida dan California mencatat rekor angka kasus baru Covid-19 secara harian.

Sementara itu, Houston mengatakan tempat tidur di unit perawatan intensifnya mencapai kapasitas 97 persen, saham perusahaan travel dan lainnya yang telah naik di tengah optimisme pembukaan kembali (reopening) terpukul ketika New York, New Jersey, dan Connecticut mengharuskan pendatang dari sejumlah hot spot Covid-19 untuk melakukan karantina mandiri.

Bahkan indeks Nasdaq Composite yang mampu mencetak rekor baru pada perdagangan Selasa (24/6/2020) akhirnya tumbang, untuk pertama kalinya dalam sembilan sesi perdagangan.
“Ketika kita melihat kasus-kasus ini terus menyebar, kita melihat kontraksi mikro di negara-negara bagian tersebut,” ujar Presiden dan CEO Creative Planning Peter Mallouk.

“Pasar pada dasarnya melihat ke depan dan berkata 'Momentumnya tampak kembali dan tidak ada yang mengindikasi jalan untuk memperlambat momentum itu',” tambahnya.
Sentimen pasar dengan cepat berubah menjadi lebih negatif karena kekhawatiran bahwa penyebaran baru Covid-19 dapat memaksa para pembuat kebijakan untuk memperlambat langkah mereka atau bahkan memutarbalik rencana reopening ekonomi.

Pada saat yang sama, potensi ketegangan perdagangan muncul kembali antara Uni Eropa dan AS. Gedung Putih tengah mempertimbangkan tarif baru pada ekspor senilai US$3,1 miliar dari Prancis, Jerman, Spanyol, dan Inggris.

Perwakilan Perdagangan Amerika ingin mengenakan tarif baru pada ekspor Eropa seperti zaitun, bir, gin, dan truk, sementara meningkatkan bea pada produk-produk seperti pesawat, keju dan yogurt, menurut pemberitahuan yang dipublikasikan pada Selasa malam waktu setempat.
Di sisi lain, Uni Eropa juga memperdebatkan mengenai apakah akan tetap menutup akses untuk pelancong dari Amerika musim panas ini.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan prospek untuk ekonomi global, dengan memproyeksikan resesi yang jauh lebih dalam dan pemulihan yang lebih lambat daripada yang diantisipasi hanya dua bulan lalu - RIFAN FINANCINDO

Sumber : marketbisnis.com

Wednesday, June 24, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Didorong Kekhawatiran Lonjakan Kasus Covid-19 & Kebijakan Stimulus


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tingkat tertinggi naik pada tahun Rabu petang. Tren pembelian logam kuning ini dipicu untuk membeli aset aman dan aman untuk digunakan sebagai pengganti kasus baru covid-19 dan harapan langkah-langkah stimulus lanjutan untuk mendapatkan dorongan ekonomi.
 
Sampai pukul 14.56 WIB, harga Emas Berjangka naik 0,24% ke $ 1,786,35 per ons dan emas spot XAU / USD sedikit menguat 0,06% di $ 1,769,38 menurut data Investing.com.
 
Mengutip laporan Pengendalian Uang dari Reuters Rabu petang, bank-bank sentral di seluruh dunia telah menerima langkah-langkah stimulus yang dipercepat dan mempertahankan suku bunga yang rendah disertai dengan mendorong harga emas melonjak lebih dari 16% tahun ini. Hal ini terjadi karena logam mulia dilihat sebagai aset lindung nilai terhadap konversi dan penurunan nilai mata uang
 
Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin mengatakan RUU stimulus lanjutan akan fokus untuk meningkatkan warga AS kembali bekerja dan ia juga akan membahas melampaui batas waktu pengajuan pajak.
 
Beberapa negara bagian AS melaporkan bulat jumlah infeksi Covid-19 dan angka kematian di Amerika Latin melewati 100.000 pada Selasa kemarin, menurut catatan laporan.
 
The New York Times melaporkan Uni Eropa akan mengeluarkan pengunjung asal Amerika Serikat yang menerbitkan wilayahnya karena lonjakan kasus di negara itu. Pemerintah Eropa juga mengambil tindakan yang sama untuk warga asal Brasil dan Rusia - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com 

Tuesday, June 23, 2020

PT Rifan Financindo - Cek Mana Yang Lebih Cuan, Saham, Obligasi Atau Emas




PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Aktivitas perekonomian mulai kembali bangkit perlahan seiring dengan mulai diterapkannya tatanan normal baru sejak awal Juni ini. Hal ini terlihat dari mulai kembalinya para pemodal memborong instrumen investasi. 

Terlihat, hampir di semua instrumen investasi sejak awal bulan ini (month to date) secara tren imbal hasil menunjukkan kinerja positif. Meski ketiga instrumen yang bisa anda pilih, baik saham, obligasi maupun emas memiliki karakteristik dan risikonya masing-masing.

Pertama, untuk pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 7,94% dalam sebulan terakhir. Optimisme pasar akan kembali pulihnya ekonomi ditandai dengan masih cukup derasnya aksi beli bersih oleh investor. Meski jika dilihat sejak awal tahun, IHSG masih cukup tertekan 22,06%.

Para analis meyakini di era tatanan normal baru, ada sejumlah saham yang masih berpeluang untuk tumbuh antara lain di sektor telekomunikasi, menara telekomunikasi dan konsumer.

Lantas, bagaimana dengan obligasi pemerintah? Mengacu data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), hingga 19 Juni 2020 imbal hasilnya masih cukup menarik, rata-rata, untuk obligasi pemerintah dengan tenor 5 tahun imbal hasilnya sekitar 6,63%. Untuk tenor selama 10 dan 15 tahun masing-masing sebesar 7,15% dan 7,62%. 

Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berpendapat, pasar obligasi Indonesia diproyeksi memberikan peluang investasi yang menarik hingga akhir tahun 2020.

Penguatan akan didukung oleh rendahnya suku bunga global dan domestik, stabilitas nilai tukar Rupiah, kondisi kepemilikan investor asing yang sudah sangat rendah, dan fakta bahwa imbal hasil yang ditawarkan obligasi domestik masih sangat menarik, target imbal hasil sampai akhir tahun diperkirakan mencapai kisaran 6,5% - 7,0% - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Monday, June 22, 2020

PT Rifan - Emas Diramal Capai US$2.000/TOZ


PT RIFAN BANDUNG - Analis bank investasi asal Amerika Serikat (AS) Goldman Sachs memproyeksikan harga emas dunia masih akan melanjutkan reli kenaikan hingga akhir tahun ini di tengah kekhawatiran terjadinya penurunan nilai (debasement) emas dan melemahnya kurs dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia.

Harga logam mulia diperdagangkan di atas level US$ 1.736/troy ons pada Jumat sore waktu Eropa, naik sekitar 0,8%. Data Kitco mencatat, pada perdagangan Jumat tadi malam pukul 22.40 WIB, harga emas spot diperdagangkan di level US$ 1.747/troy ons.

Harga emas juga mulai stabil dalam 2 bulan terakhir karena ada harapan pandemi Covid-19 dapat ditahan sehingga menurunkan risiko penyebaran yang sudah terjadi sejak Maret lalu.

Dalam sebuah catatan pada Jumat, analis Goldman Sachs yakni Jeff Currie, Mikhail Sprogis, dan Daniel Sharp memperbaharui perkiraan harga emas dunia untuk periode 3, 6 dan 12 bulan ke depan masing-masing menjadi US$ 1.800/1.900/2.000/troy ons dari prediksi sebelumnya US$ 1.600/1.650/1.800/troy ons.

Bank investasi yang didirikan di New York pada 1869 ini juga mempertahankan rekomendasi perdagangan emas dalam jangka panjang hingga Desember 2020.

Tiga analis Goldman ini, dalam ulasannya menilai ada sejumlah sentimen positif bagi harga emas yakni permintaan koin emas secara tahun berjalan (year to date) sudah naik 30%, total berat emas yang menjadi aset dasar (underlying) dalam ETF (reksa dana yang diperdagangkan di bursa, exchange traded fund) juga naik 20% secara tahun ke tahun (yera on year) dan ada permintaan emas secara laten bertambah.

Namun, memang ada tekanan, yakni peningkatan sentimen risiko di pasar negara maju karena negara-negara dengan ekonomi besar mulai mencabut status lockdown (karantina wilayah) mereka.
Di sisi lain, pasar negara berkembang kemungkinan butuh waktu lebih lama untuk pulih, yang dapat menyebabkan ekspektasi adanya koreksi harga emas.

Namun, seperti yang telah kami utarakan sebelumnya, permintaan investasi emas cenderung tumbuh ke tahap awal pemulihan ekonomi, didorong oleh kekhawatiran penurunan nilai dan tingkat riil yang lebih rendah.

Pada perdagangan Sabtu ini, harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akan jadi perhatian ke level berapa. Jumat kemarin (19/6/2020), harga emas turun 0,59% atau sebesar Rp 5.000 menjadi Rp 837.120/gram dari perdagangan Rabu di level Rp 842.120/gram.

Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram turun 0,59% berada di Rp 83,712 juta dari harga kemarin Rp 84,212 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda, di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga turun Rp 6.000 dan ditetapkan pada Rp 784.000/gram, dari posisi kemarin Rp 790.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia.com

Friday, June 19, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Proyeksi Harga Emas Di Tengah Sentimen Kasus Covid-19 Dan Rapat Bank Sentral

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak cenderung mendatar pada awal perdagangan Kamis di tengah sentimen bertambahnya kasus virus corona dan rapat dua bank sentral.

Pada perdagangan Kamis pukul 10.18 WIB, harga emas spot turun 0,08 persen menjadi US$1.725,5 per troy ounce. Adapun, emas Comex kontrak Agustus 2020 koreksi 0,05 persen menuju US$1.734,7 per troy ounce. Sementara itu, indeks dolar AS turun 0,07 persen menuju 97,094.

Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas bergerak stabil pada sesi perdagangan Asia hari Kamis di tengah investor yang masih khawatir terhadap kemungkinan perlambatan pemulihan ekonomi global karena kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat dan Tiongkok.

Pada pukul 10:09 WIB, harga emas terpantau bergerak flat di level US$1725,90, dengan level terendah di US$1723,68 dan level tertinggi di US$1730,06.

Beijing telah membatalkan sejumlah penerbangan, menutup sekolah-sekolah dan memblokir beberapa lingkungan, sebagai upaya untuk mencegah wabah virus corona. Kota ini telah mengkonfirmasi 21 kasus baru Covid-19 pada tanggal 17 Juni.

Sementara itu dari AS dikabarkan, hanya beberapa hari sebelum kampanye Presiden AS Donald Trump, kasus virus Covid-19 melonjak di Oklahoma, Texas, Arizona, dan berbagai tempat lainnya.
Lonjakan kasus virus Covid-19 dan prospek lockdown kembali telah menurunkan minat investor terhadap aset berisiko. Namun, kini penguatan harga emas terbatas karena potensi menguatnya dolar AS.

Harga emas mendatar juga disebabkan sikap hati-hati pasar menjelang pengumuman kebijakan moneter dari dua bank sentral dunia hari ini, yaitu Swiss National Bank (SNB) dan Bank of England (BoE).

Swiss National Bank (SNB) dijadwalkan akan merilis kebijakan moneter terbaru-nya pada jam 14:30 WIB, dengan fokus pasar pada peluang perubahan kebijakan moneter negara tersebut.

Sentimen itu dapat berimbas pada mata uang negara-negara lain, terutama negara Eropa, yang banyak menyimpan sebagian cadangan devisa mereka di Swiss, Bank of England (BoE) dijadwalkan merilis hasil rapat Monetary Policy Committee pada jam 18:00 WIB, bila penambahan stimulus maupun perubahan tingkat suku bunga diumumkan oleh BoE, GBPuUSD berpotensi bergerak.

Selain kedua mata uang negara tersebut, kebijakan moneter dari dua bank sentral di Benua Eropa tersebut berpotensi juga menggerakkan mata uang utama lainnya, membuka peluang sikap hati-hati pelaku pasar di awal hari ini.

Bila pasar memandang dolar sebagai aset likuid lebih menarik, dan harga emas bertahan di bawah level $1750, Harga emas berpeluang turun menguji support $1712 - $1721, sebaliknya bila aset aman logam mulia lebih diminati pasar, dan harga naik di atas level $1750, harga emas berpeluang menguji resisten $1733 - 1745 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : market.com

Thursday, June 18, 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Turun, Meskipun Terjadi Peningkatan Kasus Covid-19

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada Kamis pagi di mana ada perbaikan atas perlambatan pemulihan ekonomi global yang berkaitan dengan kasus baru covid-19 di Amerika Serikat dan Cina.
 
Beijing menyetujui pembayaran di bandara lokal, menutup sekolah-sekolah dan memindahkan beberapa wilayah untuk mencegah penyebaran wabah covid-19. Kota ini mengonfirmasi 21 kasus baru pada 17 Juni.
 
Harga Emas Berjangka turun tipis 0,04% di $ 1,734,85 per ons menurut data Investing.com pukul 11,17 WIB dan XAU / USD XAU / USD juga naik 0,04% menjadi $ 1,726,34, hanya beberapa hari sebelum kampanye Presiden AS Donald Trump di Tulsa, kasus-kasus virus baru melonjak di Oklahoma, Texas, Arizona dan di bagian negara lain.
 
Bertambahnya kasus global covid-19 dan potensi penggantian baru mengurangi aset terhadap risiko
Sementara itu, Bank of England memperkirakan akan mengumumkan peningkatan program pembelian senilai 100 miliar pound ($ 125 miliar) pada pertemuan kebijakan pukul 1100 GMT.
 
Dari tanah air sampai pukul 08.30 WIB Kamis pagi, harga emas Antam (JK: ANTM ) per gram naik Rp5.000 dari hari Rabu menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Sebelumnya, harga emas Antam mencapai Rp895.000 dan harga terakhir kini turun ke Rp900.000 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com 

Wednesday, June 17, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Dolar AS Kembali Naik, Harga Emas Global Mengalami Penurunan

 
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - AS comeback sebagai mata uang yang perkasa di hadapan banyak mata uang. Dolar AS comeback sebagai mata uang yang perkasa di hadapan banyak mata uang. Optimisme global yang ditopang oleh data penjualan ritel AS membuat aset keuangan safe haven itu banyak diburu.
 
Berbanding terbalik dengan dolar AS, pasar bebas tantangan mulai memangkarkan kilau emas di pasar spot. Dilansir dari RTI, tekanan jual global di pasar spot bergerak tertekan dengan koreksi 0,14% ke level US $ 1,724,25 per ounce.
 
Antam Tumbang, Emas Global Manfaatkan Peluang! Baca Juga: Dolar AS dan Emas Antam Tumbang, Emas Global Manfaatkan Peluang, senasib dengan emas global, harga emas PT Aneka Tambang (JK: ANTM ) Tbk ( Antam ) juga kembali terdiskon pada perdagangan hari ini. 

Harga emas Antam dibanderol dengan harga Rp895.000 per gram, tuurn Rp3.000 per gram dari harga perdagangan kemarin yang berada di angka Rp898.000 per gram - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com 

Tuesday, June 16, 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik, Dolar AS Melemah, Selasa Pagi




PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak naik pada Selas pagi setelah berakhir pada penutupan perdagangan Senin di tengah menurunnya dolar Amerika Serikat pagi ini.
 
Sampai pukul 10.04 WIB, harga Emas Berjangka naik 0,64% di $ 1,738,25 per ons setelah ditutup naik 0,58% Senin kemarin dan emas spot XAU / USD menguat 0,34% ke $ 1,730,89 menurut data Investing.com setelah ditutup menurun 0,42% kemarin.
 
Harga emas turun pada hari Senin bersamaan dengan pergerakan indeks ekuitas Lantaran terhadap gelombang kedua infeksi virus di dunia, dalam suasana aksi jual kemarin, uang menjadi aset yang menguntungkan dan itu menantang emas, kami telah memperkirakan penurunan karena pasar emas tidak mendapatkan banyak stimulus moneter dari The Fed; tidak ada pemotongan suku bunga tambahan atau pembelian aset.
 
The Fed mempertahankan suku bunga mencapai 0,25 persen minggu lalu. Terhadap jumlah mata uang, indeks dolar AS melemah 0,24% di 96,418 menurut data Investing.com hingga pukul 10,03 WIB.
 
Dari tanah air sampai pukul 08.33 WIB Selasa pagi, harga emas Antam (JK: ANTM ) per gram hingga Rp4.000 dari Senin kemarin menurut laman Unit Pemrosesan Bisnis dan Pemurnian Logam Mulia. Sebelumnya, harga emas Antam mencapai Rp902.000 dan harga terakhir kini turun ke Rp898.000 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com 

Monday, June 15, 2020

PT Rifan - Pembukaan Mal Angkat Rupiah Ke Rp14.115/Dolar AS

Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (2/4/2020). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada penutupan perdagangan Kamis (2/4) sebesar 45 poin atau 0,27 persen ke level Rp16.495 per dolar AS. ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc.

PT RIFAN BANDUNG - Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.115 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin sore. Posisi ini menguat 18 poin atau 0,13 persen dari Rp14.133 pada Jumat, Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.228 per dolar AS atau menguat dari Rp14.257 per dolar AS pada Jumat.

Di kawasan Asia, rupiah memimpin penguatan mata uang dari dolar AS. Namun, rupiah hanya menguat bersama yen Jepang 0,07 persen.

Lalu dolar Hong Kong stagnan. Sedangkan won Korea Selatan melemah 1,01 persen, peso Filipina minus 0,35 persen, ringgit Malaysia minus 0,26 persen, rupee India minus 0,24 persen, baht Thailand minis 0,16 persen, yuan China minus 0,14 persen, dan dolar Singapura minus 0,11 persen.

Mata uang utama negara maju bergerak variasi. Dolar Australia melemah 0,66 persen, rubel Rusia minus 0,5 persen, dan dolar Kanada minus 0,4 persen.

Namun, franc Swiss menguat 0,16 persen, euro Eropa 0,07 persen, dan poundsterling Inggris 0,01 persen, analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah didukung oleh pembukaan aktivitas ekonomi di pusat perbelanjaan dan perkantoran di kawasan DKI Jakarta. Hal ini dalam rangka masa transisi dari PSBB ke tatanan hidup baru (new normal).
 
Ini menambah kepercayaan tersendiri bagi pelaku pasar, sehingga ada harapan roda ekonomi akan kembali berputar dan ekonomi stabil, sehingga arus modal asing akan kembali masuk ke pasar dalam negeri, kata Ibrahim. 

Selain itu, mata uang Garuda juga terkena sentimen surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$2,09 miliar pada Mei 2020, meski ekspor dan impor anjlok. Setidaknya, hal ini memberi indikasi perbaikan bagi neraca perdagangan.

Dari global, pergerakan mata uang di dunia hari ini dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar terhadap gelombang kedua pandemi virus corona atau covid-19. Khususnya di China, Eropa, maupun AS.

Hal ini tak lepas dari laporan pertambahan kasus corona baru di negara-negara tersebut yang mencetak rekor baru. Kasus meningkat saat pemerintah mendorong pembukaan akivitas ekonomi masyarakat, kekhawatiran tumbuh karena wabah dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada ekonomi global 

Sentimen lain datang dari kebijakan pemerintah Inggris untuk tidak memperpanjang batas waktu pembicaraan persoalan dagang dengan negara-negara di Uni Eropa. Beberapa investor khawatir ekonomi Inggris akan mengalami kontraksi sehingga akan terjadi kekacauan ekonomi jika tidak menyetujui persyaratan baru dengan Uni Eropa.

Di sisi lain, bank sentral Inggris, Bank of England akan mengadakan rapat bulanan. Pasar berekspetaktasi BoE akan meningkatakn stimulus quantitative easing sekitar 100 miliar poundsterling Inggris - PT RIFAN

Sumber : cnnindonesia.com

Friday, June 12, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Bisa Berfluktuasi, Apa Penyebabnya?


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas sudah dikenal sejak zaman dahulu sebagai barang berharga, jadi perhiasan, alat ganti dan penyimpan kekayaan. Di masa kini, logam mulia berwarna kuning ini juga dilihat sebagai instrumen investasi.
 
Logam mulia selalu dianggap sebagai aset safe haven , atau investasi aman yang pantas diharapkan tetap. Bahkan, harga emas bisa naik lebih tinggi dari tingkat pengembalian, Akan tetapi, sebagai barang perdagangan, harga emas juga bisa naik-turun atau berfluktuasi di pasar global. Tentu saja, ada sebagian faktor yang bisa menggerakkan harga logam mulia ini, Apa saja faktor penyebab naik turunnya harga emas? Berikut ulasannya.
 

1. Produksi Emas

Produsen utama dalam pertambangan emas di seluruh dunia antara lain Cina, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Rusia dan Peru. Produksi emas dunia akan selalu mengutamakan harga emas, sesuai dengan teori penawaran dan permintaan.
Bila ditambang terus-menerus, emas yang mudah diambil di bagian atas lapisan bumi tentu berkurang. Penambang pun harus lebih dari emas.
Menambah, Menurunkan risiko berbahaya akan meningkat Singkatnya, akan ada lebih mahal untuk mendapatkan emas yang lebih sedikit. Hal ini menambah biaya produksi emas, yang akhirnya diperoleh harga emas.
 

2. Perubahan Kurs

Secara umum, emas bergerak berlawanan (berkorelasi negatif) dengan dolar AS. Komoditas ini dijual dengan denominasi dolar, maka kompilasi mata uang AS naik, harga emas jadi lebih mahal. Kemudian, terjadi aksi jual yang membuat harga turun.
Malah, pelemahan kurs dolar AS biasanya naik harga emas dunia. Para investor memilih untuk membeli dolar milik mereka dan membeli emas yang dibeli memberikan nilai aset dari tergerusnya nilai uang kertas.
Ketika terjadi karena ekonomi seperti pada saat resesi global, dolar AS menurun dan ini menyebabkan investasi emas meningkat baik dalam bentuk fisik maupun perdagangan yang non-fisik. Buat investor Indonesia yang menggunakan mata uang rupiah, ekonomi negara juga bisa menjadi salah satu faktor yang menolak kurs dan membuat emas terlihat lebih mahal.
 

3. Suku Bunga

Tingginya suku bunga membuat orang lebih suka menyimpan uangnya di deposito, dari emas. Diharapkan, kompilasi suku bunga naik atau turun maka membuat harga emas naik karena naik permintaan, Emas memang tidak menghasilkan bunga, keuntungannya didapat dari naiknya harga. Semakin tinggi harga emas, semakin menariklah logam ini.
 
Namun, logistik tidak berjalan di Indonesia. Pada masa krisis 1998, pemerintah pernah menaikkan suku bunga karena nilai tukar rupiah yang merosot tajam. Mereka berharap hal itu bisa mendorong kenaikan dolar AS. Meski suku bunga naik, harga emas malah ikut naik karena harganya di pasar masih sesuai pada harga.
 

4. Cadangan Sentral Bank

Bank-bank sentral di seluruh dunia memegang mata uang kertas dan emas sebagai cadangan devisa ( cadangan devisa ). World Gold Council telah mengumumkan bank sentral baru-baru ini mulai membeli emas lebih dari yang mereka beli, yang pertama kali ini terjadi dalam beberapa babak, Melalui bank sentral melakukan diversifikasi cadangan moneter mereka, alias pindah dari uang kertas yang telah mereka dikumpulkan dan dipindahkan ke emas, maka harga emas naik. Banyak negara di dunia memiliki cadangan yang terdiri dari emas, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Italia, Prancis, Portugal, Yunani dan wilayah Eropa lainnya. Belum lagi untuk kawasan Asia dengan Cina menjadi pemburu emas terbesar sesuai dengan membumbungnya cadangan devisa mereka.
 

5. Situasi Politik Dunia

Perang, terutama yang menarik kepentingan AS dan negara Barat, mendesak mengerek harga emas. Kerawanan politik dan sosial membuat orang menyingkir dari investasi untung seperti pasar saham dan memilih emas, sebagai contoh, kenaikan harga pada akhir tahun 2002 dan awal tahun 2003 terjadi penggantian dengan akan memindahkan sekutu ke Irak. Investor beralih dari pasar uang dan saham ke logam mulia meminta emas melonjak tajam.
 
Strategi Saat Harga Turun
Dalam pembelanjaan terakhir hingga 11 Juni 2020, harga emas murni di mata uang dolar AS di pasar global terpantau naik 30,39 persen ke level US $ 1.729,55 per troy ounce, Namun pergerakan harga emas ini tidak selalu menanjak, tetapi bisa turun dalam final terakhir, Contohnya, pada bulan Maret 2020, harga emas turun dari level US $ 1,670-an ke level US $ 1,470-an, atau minus sekitar 12 persen. Namun di bulan yang sama, harga emas bisa naik ( rebound ) dan di bulan berikutnya sudah naik level US $ 1,740-an, atau naik 19 persen - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bareska.com 

Wednesday, June 10, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Spot Bergerak Di US $ 1,718,73/Ons Troi


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak mix. Mengutip Bloomberg, Rabu pukul 15:07 WIB harga emas spot mendekati US $ 1,718,73 per ons troi, naik 0,20% dibandingkan pembukaan kemarin. Harga emas menguat karena penurunan di pasar ekuitas yang mendorong beberapa permintaan untuk logam safe-haven.
 
Sementara investor menunggu akhir pertemuan bank sentral AS untuk menyetujuinya tentang keadaan ekonomi dan petunjuk tentang langkah-langkah masa depan. The Fed akan, mempublikasikan proyeksi ekonomi pertama mereka sejak pandemi coronavirus menyetujui resesi pada bulan Februari, memperkirakan estimasi menandakan jatuhnya output tahun ini dan suku bunga untuk nol tahun ke depan.

Ekuitas Asia tergelincir pada hari Rabu setelah sebagian besar saham AS memangkas kenaikan yang dibuat pada reli baru-baru ini, sesuai patokan Nasdaq naik ke peringkat tertinggi untuk hari kedua selesai-berkontribusi.
 
PHK di AS turun pada bulan April, sementara perekrutan mencapai level terendah sepanjang, pilih pasar tenaga kerja dapat mengambil waktu untuk pulih saat rebound yang berhasil dalam pekerjaan pada bulan Mei. Menurunkan rumah tangga dan investasi menurunkan produk domestik bruto zona euro pada kuartal pertama, kata kantor statistik Uni Eropa - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : kontan.co.id 

Tuesday, June 9, 2020

PT Rifan Financindo - Harga Emas Spot Menguat 0,4% Setelah Dolar AS Kembali Ke Level Terendah

 
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali menguat seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Hampir, sekarang dolar AS berada di dekat tingkat terendah dalam tiga bulan dan di tengah-tengah ekonomi yang jatuh akibat pandemi virus corona.
 
Selain itu, kini investor pun fokus pada pertemuan FOMC yang dilakukan tengah pekan ini. Pelaku pasar menunggu petunjuk dari Federal Reserve terkait kebijakan ekonomi AS selanjutnya, Harga emas spot naik 0,4% menjadi US $ 1.700,78 per ons troi. Sementara itu, harga emas AS stagnan di level US $ 1,705,60 per ons troi.
 
Seperti diketahui, greenback kini bergulir di dekat level terendah dalam tiga bulan. Ini membuat harga emas lebih murah untuk investor yang memegang mata uang lainnya.
 
Namun, kebijakan The Fed yang meringankan persyaratan untuk program pinjaman "Main Street", guna mendukung lebih banyak bisnis dan bank untuk menyetujui membuat penguatan terbatas.
Pelaku pasar dan mulai melihat, dalam pertemuan The Fed pekan ini, membahas suku bunga tidak akan terjadi, sebelum data tenaga kerja AS di bulan Mei positif.
 
Seperti diketahui, emas bebas saat suku bunga rendah karena dapat menghemat biaya, memegang bullion yang tidak menghasilkan keuntungan. Emas lebih dipertimbangkan sebagai lindung nilai terhadap refleksi.
 
Dalam proyeksi Bank Dunia pada , pandemi akan menyebabkan output ekonomi global kontraksi 5,2% pada tahun 2020. Peringatan lebih lanjut tentang perkiraan terbaru akan direvisi ke bawah jika disetujui dan shutdown tetap ada - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber :  kontan.co.id

Monday, June 8, 2020

PT Rifan - Selepas Tengah Siang, Harga Emas Spot Masih Naik US $ 1,693,43/Ons Troi


PT RIFAN BANDUNG - Sempat tergelincir, harga emas kembali terungkit, Senin pukul 13:30 WIB harga emas spot mendekati US $ 1,693,43 per ons troi, naik 0,50% dari pembukaan perdagangan sebelumnya.
 
Minggu lalu, harga emas batangan sudah menunjukkan tanda-tanda koreksi setelah turun 2,4%. Ini menjadi penurunan terbesar sejak pekan yang berakhir 13 Maret lalu. Selain itu, penurunan harga emas di pekan lalu menjadi pelemahan tiga demi satu. 

Data Tenaga kerja AS yang tak terduga meningkat di bulan Mei, setelah bulan sebelumnya memenangkan kemenangan sejak Perang Dunia Kedua memang menjadi sentimen utama bagi harga emas, untuk pekan ini, investor akan fokus menunggu FOMC Meeting yang diadakan di tengah pekan ini. Diharapkan Federal Reserve akan memberikan tanggapan terkait pandemi virus corona. 

Seperti diketahui, kematian global akibat virus korona sudah mencapai 400.000 hingga Minggu, kompilasi kasus melonjak di Brasil dan India, kasus infeksi virus corona sudah diluncurkan 7 juta.
Sentimen ini diprediksi mampu bertahan harga emas untuk jatuh lebih dalam. Di tambah lagi ada katalis dari reformasi untuk reformasi kepolisian di Negeri Paman Sam yang masih bisa menopang si kuning - PT RIFAN BANDUNG

Sumber : kontan.co.id 

Friday, June 5, 2020

Rifan Financindo Berjangka - Emas Berjangka Lebih Rendah Pada Masa Perdagangan Asia


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas berjangka lebih rendah pada masa perdagangan Asia pada hari Jumat, pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Emas berjangka untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD1.716,85 per troy ons pada saat persaingan, naik 0,61%.

Instrumen ini sebelumnya memperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.690,30 dan resistance pada USD1.761,00.

Indeks Dolar AS Berjangka yang meraih untung greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,02% dan diperdagangkan pada USD96,675.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Juli jatuh 0,53% dan dibeli pada USD17,965 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Juli naik 0,32% dan disesuaikan pada USD2,494 per pon - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Thursday, June 4, 2020

Rifan Financindo - Harga Emas Spot Bergerak Di US $ 1,703,66/Ons Troi


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas bergerak naik, Kamis pukul 10.38 WIB, harga emas spot bergerak di US $ 1.703,66 per ons troi. Harga ini naik 0,23% dibandingkan penutupan kemarin.

Harga emas naik dari kejatuhan karena berlarut-larutnya politik dan turunnya dolar AS, tetapi masih naik tingkat terendah dalam lebih dari perkiraan karena ditetapkan untuk naiknya pada optimisme ekonomi.

Lebih banyak rangsangan dan suku bunga yang lebih rendah yang disukai emas, yang sering dianggap sebagai lindung nilai melawan dan penurunan nilai mata uang. Indeks dolar telah naik sekitar 1% minggu ini, menghasilkan emas lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya.
 
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu Saham Asia siap untuk memperpanjang kenaikan pada langkah-langkah stimulus.

Payroll swasta AS turun dari yang diharapkan pada bulan Mei, menunjukkan PHK mereda kompilasi bisnis dibuka kembali. Pemulihan ekonomi di Tiongkok juga terlihat, sektor jasa negara itu kembali ke pertumbuhan bulan lalu untuk pertama kalinya sejak Januari - RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id

Wednesday, June 3, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Bank of America Guyur Rp14 T Untuk Atasi Diskriminasi Ras


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bank of America akan menyumbangkan US$1 miliar atau setara dengan Rp14,19 triliun (asumsi kurs Rp14.193 per dolar AS) selama empat tahun untuk memerangi diskriminasi ras. Uang tersebut akan diberikan kepada komunitas dan usaha kecil untuk membantu mengatasi ketidaksetaraan ekonomi dan ras.

Pasalnya, kondisi tersebut diperburuk dengan adanya pandemi virus corona, CEO Brian Moynihan mengatakan bahwa kesenjangan ekonomi dan sosial yang mendasari persoalan rasis, kondisi ini diperburuk oleh pandemi dan menyebutkan protes nasional yang dipicu oleh kematian George Floyd dalam tahanan polisi, semua kejadian tersebut telah menciptakan rasa urgensi. Kita semua harus berbuat lebih banyak.

Sebelumnya, mereka telah mendonasikan US$250 juta atau setara dengan Rp3,5 triliun selama empat tahun. Uang tersebut untuk organisasi nirlaba dan memberikan pinjaman kepada usaha kecil yang dimiliki minoritas

Dana tersebut ditujukan untuk perluasan layanan kesehatan, seperti klinik vaksinasi hingga perekrutan karyawan bank baru di komunitas yang kurang beruntung secara ekonomi, bank ini pernah memiliki masalah dengan minoritas. Bank of Amerika pernah didenda US$2,2 juta pada 2013 karena mendiskriminasi kandidat pekerja kulit hitam selama dua dekade.

Departemen Tenaga Kerja AS memerintahkannya untuk membayar denda setelah menemukan bahwa lebih dari 1.100 pencari kerja Afrika-Amerika menghadapi diskriminasi di kantor perusahaan di Charlotte, North Carolina dalam rentang waktu 1993 hingga 2005.

Moynihan adalah CEO terbaru yang secara terbuka berbicara tentang protes tersebut. Selain Bank of America, startup kebugaran Peloton, Intel dan Verizon juga mengumumkan donasi untuk organisasi yang berorientasi minoritas - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
 
Sumber : cnnindonesia.com

Tuesday, June 2, 2020

PT Rifan Financindo - AS Rusuh & AS China Panas, Harga Emas Bangkit ke US$ 1.800


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan spot pagi ini dan berada pada tren penguatan sejak Kamis pekan lalu. Depresiasi dolar AS di hadapan mata uang lainnya yang tercermin dari tren penurunan indeks dolar menjadi salah satu faktor pendorong penguatan emas.

Selasa pada 07.45 WIB, harga emas di pasar spot bertambah 0,04% ke US$ 1.740,77/troy ons. Sejak Rabu pekan lalu, harga emas tercatat telah naik sebesar 1,92%. 

Pada periode yang sama, indeks dolar yang mengukur posisi dolar greenback di hadapan enam mata uang lainnya terus melemah. Depresiasi dolar AS membuat harga emas yang dibanderol dalam mata uang tersebut menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sehingga hal ini membuat emas sebagai aset safe haven menjadi lebih menarik. Apalagi di tengah berbagai kondisi yang tak kondusif seperti sekarang ini. 

Walau kabar dari kemajuan pengembangan vaksin corona & kembali dibukanya perekonomian sempat membuat harga emas tertekan, tetapi dalam sepekan terakhir kondisi di AS diwarnai kerusuhan akibat gelombang demonstrasi yang meluas di beberapa negara bagian akibat tewasnya seorang warga kulit hitam bernama George Floyd.

Sebagai akibatnya 5 negara bagian Texas, Ariozona, Georgia, Missouri dan Minnesota menyatakan status darurat. Sementara itu, 40 kota menerapkan kebijakan jam malam, di sisi lain konflik Washington dan Beijing terus tereskalasi pasca Kongres Rakyat Nasional (NPC) China menyetujui draft undang-undang keamanan baru bagi Hong Kong yang merupakan wilayah administratifnya.

AS merasa bahwa Hong Kong sudah tak otonom lagi seperti dahulu dan sekarang berada dalam kendali China. Merespons hal tersebut, Washington mengatakan akan mencabut status istimewa Hong Kong untuk menghukum Beijing.

Sebagai balasannya, China berbalik menyerang AS dengan meminta para BUMN miliknya untuk menghentikan pembelian kedelai dan daging babi asal AS. China juga dikabarkan menangguhkan impor jagung dan kapas dari AS, China bisa saja memperluas daftar produk pertanian AS yang akan ditangguhkan impornya jika Negeri Adidaya itu mengambil tindakan lebih lanjut, menurut seorang sumber yang familiar dengan isu ini.
 
China telah meminta perusahaan-perusahaan negara [BUMN] untuk menangguhkan pembelian besar-besaran produk pertanian A.S. seperti kedelai dan babi, sebagai tanggapan atas reaksi A.S. ke Hong Kong," kata sumber itu. "Sekarang kita akan menonton dan melihat apa yang dilakukan A.S. selanjutnya," tambahnya.

China siap menghentikan impor lebih banyak produk pertanian dari Amerika Serikat jika Washington mengambil lebih banyak tindakan terhadap Hong Kong, kata sumber itu, para importir China telah membatalkan 10.000 hingga 20.000 ton pengiriman daging babi Amerika - setara dengan pesanan sekitar satu minggu dalam beberapa bulan terakhir - mengikuti komentar Trump pada hari Jumat, kata sumber itu.

Dalam skenario terburuk, jika Trump terus menargetkan Cina, Beijing harus membatalkan kesepakatan perdagangan Fase 1, sumber kedua yang mengetahui rencana pemerintah mengatakan, Tidak mungkin Beijing dapat membeli barang dari AS ketika menerima serangan konstan dari Trump, kata orang itu.

China berjanji untuk membeli produk pertanian AS senilai 32 miliar dolar AS selama dua tahun di atas garis dasar berdasarkan angka 2017, berdasarkan kesepakatan perdagangan awal kedua negara yang ditandatangani pada Januari.

China telah membeli kedelai, jagung, gandum, dan soyoil dari Amerika Serikat tahun ini, untuk memenuhi komitmennya berdasarkan kesepakatan perdagangan. Beijing juga meningkatkan pembelian daging babi A.S., setelah demam babi Afrika yang mematikan memusnahkan kawanan babinya.

Departemen Pertanian AS melaporkan bahwa China membeli kedelai senilai $ 1,028 miliar dan daging babi $ 691 juta pada kuartal pertama tahun 2020, Importir swasta belum menerima perintah pemerintah untuk menangguhkan pembelian produk pertanian A.S., menurut sumber ketiga dengan rumah dagang utama, tetapi pembeli komersial sangat berhati-hati saat ini, tambah orang tersebut.
 
Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa kesepakatan perdagangan Fase Satu AS-China akan segera dibatalkan, kata Edward Moya, seorang analis pasar senior di broker OANDA.
 
Namun di sisi teknis, harga spot sekarang semakin dekat dengan resistance yang ditempatkan di US$ 1.750. Naik dari level tertinggi sebelumnya  di US$ 1.747 pada penutupan dan US$ 1.765 intraday. Hal ini akan membuka ruang untuk kenaikan lebih lanjut - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com