Friday, July 30, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Investor Sambut Komentar The Fed, Harga Emas Melesat

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas melesat lebih dari 1 persen karena investor menyambut komentar Chairman Federal Reserve Jerome Powell yang menunjukkan bank sentral tidak mungkin menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.

Harga emas di pasar spot melambung 1,3 persen menjadi 1.830,11 dolar AS per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 15 Juli di 1.832,40 dolar AS per ounce.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melesat 1,8 persen menjadi 1.831,2 dolar AS per ounce.

Powell mengatakan pasar tenaga kerja Amerika masih memiliki "beberapa alasan untuk di-cover" sebelum tiba saatnya untuk menarik kembali dukungan terhadap ekonomi.

Kita akan melihat inflasi memanas ke depan karena The Fed lebih fokus pada lapangan kerja dan tidak akan melawannya dalam waktu dekat, itu adalah lingkungan yang positif bagi logam mulia," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.

Memperkuat pandangan Powell, data menunjukkan ekonomi Amerika tumbuh pada tingkat tahunan 6,5 persen di kuartal terakhir.

Sementara itu suku bunga AS yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Menambah dukungan bagi emas, Indeks Dolar (Indeks DXY) tergelincir ke level terendah satu bulan.

Harga emas rata-rata akan sedikit di atas level saat ini di 1.830 dolar AS per ounce untuk sisa 2021 sebelum turun pada 2022, jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Perak melonjak 2,8 persen menjadi 25,62 dolar AS per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 16 Juli, platinum bertambah 0,1 persen menjadi 1.065,61 dolar AS per ounce, dan paladium naik 0,8 persen menjadi 2.647,62 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : suara.com

Thursday, July 29, 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Akhirnya Naik, Thanks Mr Powell

 



RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas Antam akhirnya naik pada perdagangan Kamis setelah menurun sejak Senin. Penguatan emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk ini dipicu pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) dini hari tadi. Pengumuman tersebut membuat emas dunia menguat yang mengerek naik emas Antam.

Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas hari ini naik Rp 5.000/gram. Untuk berat 1 gram dijual Rp 945.000/batang atau naik 0,53%.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Tetapi harga jualnya belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.

Harga emas dunia pada perdagangan Rabu sukses menguat 0,45% ke US$ 1.806,88/troy ons, bahkan berlanjut lagi lebih dari 0,5% pagi ini. The Fed yang belum memberikan kejelasan kapan tapering akan dilakukan membuat emas mampu menguat.

The Fed mengatakan masih perlu melihat kemajuan substansial lebih lanjut terkait inflasi dan pasar tenaga kerja sebelum mulai melakukan tapering.

Seperti yang sudah diduga, Ketua Jerome 'Jay' Powell dan sejawat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25%. The Fed juga tetap mempertahankan besaran pembelian surat berharga (quantitative easing/QE) yaitu US$ 120 miliar per bulan.

Dalam konferensi pers usai rapat, Powell kembali menegaskan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru untuk 'mencabut saklar'. Meski Powell melihat pemulihan ekonomi AS masih berjalan di jalur yang benar, tetapi dirinya ingin memastikan pasar tenaga kerja bangkit terlebih dulu.

"Saya ingin melihat angka tenaga kerja yang kuat dalam beberapa bulan ke depan sebelum mengurangi besaran pembelian aset," tegas Powell, seperti dikutip dari Reuters.

Tapering atau pengurangan nilai QE merupakan musuh utama emas.

Berkaca dari sejarah, tapering pernah dilakukan pada tahun 2013 dan harga emas berada dalam tren menurun hingga awal 2015 ketika menyentuh level terendah US$ 1.045/troy ons. Selama periode tersebut harga emas dunia merosot sekitar 25%. Bahkan jika dilihat dari rekor tertinggi kala itu 1.920/troy ons pada 6 September 2011, harganya ambrol lebih dari 45% - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com

Tuesday, July 27, 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Melemah Jelang Pertemuan The Fed

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak melemah imbas investor yang mulai berhati-hati menjelang pertemuan Bank sentral AS The Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi 1.798,41 dolar AS per ounce, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,1 persen menjadi 1.799,20 dolar AS per ounce.

The Fed akan memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa (hari ini).

"Kekhawatirannya sekarang adalah kita akan mendapatkan petunjuk pertama yang belum tentu kenaikan suku bunga tetapi pengurangan seperti apa yang dibayangkan The Fed untuk balance sheet- nya, dan itu bisa menjadi pemicu suku bunga untuk bergerak lebih tinggi," kata Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets.

Namun, Meir mengatakan itu sepertinya tidak mungkin untuk mendorong penurunan berkelanjutan pada emas, dengan logam kuning tersebut menarik dukungan dari Bank Sentral Eropa yang dovish, The Fed yang saat ini sangat akomodatif, stimulus fiskal yang besar dan inflasi yang lebih tinggi.

ECB dan The Fed menyebutkan akan mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif untuk beberapa waktu.

Han Tan, analis pasar di Exinity Group, mengatakan jika Komite Pasar Terbuka Federal yang menetapkan kebijakan memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana tapering, emas dapat menguji posisi terendah Juni di 1.750-1.770 dolar AS.

Penurunan emas terjadi meski dolar lebih lemah dan sedikit penyusutan imbal hasil US Treasury 10-tahun.

Logam lainnya, perak naik 0,2 persen menjadi 25,22 dolar AS per ounce, platinum naik 0,8 persen menjadi 1.070,11 dolar AS per ounce dan paladium bertambah menjadi 2.672,98 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

 

 

Thursday, July 22, 2021

Rifan Financindo - Emas Tergelincir 8 Dolar Tertekan Menguatnya Imbal Hasil Obligasi AS


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas tergelincir ke level terendah dalam lebih dari seminggu pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan sesi sebelumnya, karena menguatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS dan ekuitas mendorong investor beralih ke aset-aset berisiko, mengurangi daya tarik emas.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 8 dolar AS atau 0,44 persen menjadi ditutup pada 1.803,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa harga emas berjangka terdongkrak 2,2 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.811,40 dolar AS.

Harga emas berjangka merosot 5,8 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.809,20 dolar AS pada Senin (19/7/2021), merosot 14 dolar AS atau 0,77 persen menjadi 1.815 dolar AS pada Jumat (16/7/2021), dan menguat 4,0 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.829 dolar AS pada Kamis (15/7/2021).

Lonjakan infeksi varian Delta COVID-19 yang menimbulkan kekhawatiran atas pemulihan ekonomi global terhenti, telah membebani sentimen risiko dan memicu aksi jual ekuitas pada Senin (19/7/2021), tetapi saham dan imbal hasil obligasi sejak itu pulih, meredupkan daya tarik safe-haven emas.

“Ada napas lega dalam ekuitas, obligasi pemerintah dan minyak kembali naik. Ini adalah tanda-tanda perdagangan reflasi, yang tidak baik untuk emas," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Tetapi Streible mengatakan reflasi dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan kenaikan inflasi adalah positif bagi perak, platinum dan paladium yang juga digunakan untuk aplikasi industri.

Imbal hasil yang lebih tinggi membebani harga emas yang tidak memberikan imbal hasil, karena meningkatkan peluang kerugian.

“Kami kembali dalam kondisi push-pull market ini dengan beberapa faktor yang mempengaruhi pasar emas secara positif dan lainnya secara negatif,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures.

Kemungkinan pandangan inflasi sementara Fed terbukti benar, terutama mengingat meningkatnya kasus COVID-19, adalah negatif untuk lindung nilai inflasi seperti emas, tetapi kebijakan moneter yang akomodatif dalam skenario itu akan mendukung emas, catat Meger.

Kerugian emas juga terjadi meskipun dolar AS mundur dari level tertinggi sejak awal tahun. Namun emas dapat terus menemukan dukungan di tengah lonjakan global dalam kasus varian Delta COVID-19, menurut analis pasar.

Pejabat Federal Reserve AS akan menggelar pertemuan minggu depan, sementara pertemuan Bank Sentral Eropa pada Kamis waktu setempat.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 26 sen atau 1,04 persen, menjadi ditutup pada 25,255 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 10,1 dolar AS atau 0,95 persen, menjadi ditutup pada 1.075,30 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

Monday, July 19, 2021

PT Rifan - Harga Emas Jatuh, Dolar AS Menguat

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan keuntungan selama tiga hari beruntun karena kurs dolar AS yang menguat, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh US$ 14 dolar AS atau 0,77%menjadi ditutup pada US$ 1.815 per ounce. Untuk minggu ini, emas naik tipis sekitar 0,2%.

Sehari sebelumnya, emas berjangka menguat 4,0 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.829 dolar AS, setelah melonjak 15,1 dolar AS atau 0,83 persen menjadi 1.825 dolar AS pada Rabu, dan terangkat 4,0 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.809,90 dolar AS pada Selasa.

Indeks dolar yang mengukur <em>greenback terhadap enam mata uang utama saingannya berada di jalur menuju kenaikan mingguan yang kuat, sehingga mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya.

Ahli strategi komoditas TD Securities, Daniel Ghali mengatakan ketidakmampuan emas untuk mendapatkan keuntungan secara substansial dari imbal hasil riil AS yang lebih lemah menunjukkan bahwa emas tetap rentan terhadap penurunan lebih lanjut.

Awal pekan ini, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral AS akan tetap akomodatif, mendorong emas ke level tertinggi satu bulan pada Kamis (15/7/2021).

Ketidakpastian di sekitar potensi lonjakan kasus varian Delta virus corona di Amerika Serikat dapat memaksa The Fed untuk tetap akomodatif lebih lama, kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago

Emas juga berada di bawah tekanan karena Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat bahwa penjualan ritel AS naik 0,6% pada Juni, lebih tinggi dari ekspektasi 0,4%.

Tetapi, angka awal indeks sentimen konsumen dari Universitas Michigan turun menjadi 80,8 pada Juli, lebih rendah dari angka akhir yang direvisi 85,5 pada Juni dan memberikan beberapa dukungan terhadap emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 59,9 sen atau 2,27% menjadi US$ 25,795 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun US$ 29,2 atau 2,57% menjadi US$ 1.108,5 per ounce -
PT RIFAN

Sumber : antaranews.com

Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan keuntungan selama tiga hari beruntun karena kurs dolar AS yang menguat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh US$ 14 dolar AS atau 0,77%menjadi ditutup pada US$ 1.815 per ounce. Untuk minggu ini, emas naik tipis sekitar 0,2%. Sehari sebelumnya, Kamis (15/7/2021), emas berjangka menguat 4,0 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.829 dolar AS, setelah melonjak 15,1 dolar AS atau 0,83 persen menjadi 1.825 dolar AS pada Rabu (14/7/2021), dan terangkat 4,0 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.809,90 dolar AS pada Selasa (13/7/2021). Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya berada di jalur menuju kenaikan mingguan yang kuat, sehingga mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Ahli strategi komoditas TD Securities, Daniel Ghali mengatakan ketidakmampuan emas untuk mendapatkan keuntungan secara substansial dari imbal hasil riil AS yang lebih lemah menunjukkan bahwa emas tetap rentan terhadap penurunan lebih lanjut. Awal pekan ini, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral AS akan tetap akomodatif, mendorong emas ke level tertinggi satu bulan pada Kamis (15/7/2021). Ketidakpastian di sekitar potensi lonjakan kasus varian Delta virus corona di Amerika Serikat dapat memaksa The Fed untuk tetap akomodatif lebih lama, kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago. Emas juga berada di bawah tekanan karena Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (16/7/2021) bahwa penjualan ritel AS naik 0,6% pada Juni, lebih tinggi dari ekspektasi 0,4%. Tetapi, angka awal indeks sentimen konsumen dari Universitas Michigan turun menjadi 80,8 pada Juli, lebih rendah dari angka akhir yang direvisi 85,5 pada Juni dan memberikan beberapa dukungan terhadap emas. Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 59,9 sen atau 2,27% menjadi US$ 25,795 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun US$ 29,2 atau 2,57% menjadi US$ 1.108,5 per ounce.

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Harga Emas Jatuh, Dolar AS Menguat"

Read more at: https://brt.st/7iwa
Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan keuntungan selama tiga hari beruntun karena kurs dolar AS yang menguat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh US$ 14 dolar AS atau 0,77%menjadi ditutup pada US$ 1.815 per ounce. Untuk minggu ini, emas naik tipis sekitar 0,2%. Sehari sebelumnya, Kamis (15/7/2021), emas berjangka menguat 4,0 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.829 dolar AS, setelah melonjak 15,1 dolar AS atau 0,83 persen menjadi 1.825 dolar AS pada Rabu (14/7/2021), dan terangkat 4,0 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.809,90 dolar AS pada Selasa (13/7/2021). Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya berada di jalur menuju kenaikan mingguan yang kuat, sehingga mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Ahli strategi komoditas TD Securities, Daniel Ghali mengatakan ketidakmampuan emas untuk mendapatkan keuntungan secara substansial dari imbal hasil riil AS yang lebih lemah menunjukkan bahwa emas tetap rentan terhadap penurunan lebih lanjut. Awal pekan ini, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral AS akan tetap akomodatif, mendorong emas ke level tertinggi satu bulan pada Kamis (15/7/2021). Ketidakpastian di sekitar potensi lonjakan kasus varian Delta virus corona di Amerika Serikat dapat memaksa The Fed untuk tetap akomodatif lebih lama, kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago. Emas juga berada di bawah tekanan karena Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (16/7/2021) bahwa penjualan ritel AS naik 0,6% pada Juni, lebih tinggi dari ekspektasi 0,4%. Tetapi, angka awal indeks sentimen konsumen dari Universitas Michigan turun menjadi 80,8 pada Juli, lebih rendah dari angka akhir yang direvisi 85,5 pada Juni dan memberikan beberapa dukungan terhadap emas. Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 59,9 sen atau 2,27% menjadi US$ 25,795 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun US$ 29,2 atau 2,57% menjadi US$ 1.108,5 per ounce.

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Harga Emas Jatuh, Dolar AS Menguat"

Read more at: https://brt.st/7iwa


Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Harga Emas Jatuh, Dolar AS Menguat"

Read more at: https://brt.st/7iwa
Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Jumat waktu Amerika Serikat (16/7/2021), menghentikan keuntungan selama tiga hari beruntun karena kurs dolar AS yang menguat bisa mendorong harga logam mundur lebih jauh dari level tertinggi satu bulan yang dicapai pada sesi sebelumnya. Mengutip Antara, Sabtu (17/7/2021), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh US$14 atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada US$1.815 per ounce. Untuk minggu ini, emas naik tipis sekitar 0,2 persen. Sehari sebelumnya, Kamis (15/7/2021), emas berjangka menguat US$4,0 atau 0,22 persen menjadi US$1.829 per ounce, setelah melonjak US$15,1 atau 0,83 persen menjadi US$1.825 pada Rabu (14/7/2021), dan terangkat US$4,0 atau 0,22 persen menjadi US$1.809,90 pada Selasa (13/7/2021).

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Penguatan Dolar AS Bikin Harga Emas Tergelincir", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210717/235/1418791/penguatan-dolar-as-bikin-harga-emas-tergelincir.
Author: Newswire
Editor : Farid Firdaus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Jumat waktu Amerika Serikat (16/7/2021), menghentikan keuntungan selama tiga hari beruntun karena kurs dolar AS yang menguat bisa mendorong harga logam mundur lebih jauh dari level tertinggi satu bulan yang dicapai pada sesi sebelumnya. Mengutip Antara, Sabtu (17/7/2021), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh US$14 atau 0,77 persen, menjadi ditutup pada US$1.815 per ounce. Untuk minggu ini, emas naik tipis sekitar 0,2 persen. Sehari sebelumnya, Kamis (15/7/2021), emas berjangka menguat US$4,0 atau 0,22 persen menjadi US$1.829 per ounce, setelah melonjak US$15,1 atau 0,83 persen menjadi US$1.825 pada Rabu (14/7/2021), dan terangkat US$4,0 atau 0,22 persen menjadi US$1.809,90 pada Selasa (13/7/2021).

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Penguatan Dolar AS Bikin Harga Emas Tergelincir", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210717/235/1418791/penguatan-dolar-as-bikin-harga-emas-tergelincir.
Author: Newswire
Editor : Farid Firdaus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS


Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Penguatan Dolar AS Bikin Harga Emas Tergelincir", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210717/235/1418791/penguatan-dolar-as-bikin-harga-emas-tergelincir.
Author: Newswire
Editor : Farid Firdaus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS


Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Penguatan Dolar AS Bikin Harga Emas Tergelincir", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210717/235/1418791/penguatan-dolar-as-bikin-harga-emas-tergelincir.
Author: Newswire
Editor : Farid Firdaus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS


Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Penguatan Dolar AS Bikin Harga Emas Tergelincir", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20210717/235/1418791/penguatan-dolar-as-bikin-harga-emas-tergelincir.
Author: Newswire
Editor : Farid Firdaus

Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas ditutup turun pada akhir perdagangan Jumat (16/7/2021) waktu setempat (Sabtu pagi WIB), menghentikan kenaikan selama tiga hari beruntun. Menguatnya dollar AS membenamkan daya tarik logam mulia ini sehingga turun dari level tertinggi satu bulan yang dicapai di sesi sebelumnya. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 14 dollar AS atau 0,77 persen, ditutup pada 1.815 dollar AS per ounce.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melemah 14 dollar AS, Harga Emas Lengser dari Level Tertinggi 1 Bulan", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2021/07/17/071650326/melemah-14-dollar-as-harga-emas-lengser-dari-level-tertinggi-1-bulan.

Editor : Erlangga Djumena

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Harga emas ditutup turun pada akhir perdagangan Jumat (16/7/2021) waktu setempat (Sabtu pagi WIB), menghentikan kenaikan selama tiga hari beruntun. Menguatnya dollar AS membenamkan daya tarik logam mulia ini sehingga turun dari level tertinggi satu bulan yang dicapai di sesi sebelumnya. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 14 dollar AS atau 0,77 persen, ditutup pada 1.815 dollar AS per ounce.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melemah 14 dollar AS, Harga Emas Lengser dari Level Tertinggi 1 Bulan", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2021/07/17/071650326/melemah-14-dollar-as-harga-emas-lengser-dari-level-tertinggi-1-bulan.

Editor : Erlangga Djumena

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melemah 14 dollar AS, Harga Emas Lengser dari Level Tertinggi 1 Bulan", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2021/07/17/071650326/melemah-14-dollar-as-harga-emas-lengser-dari-level-tertinggi-1-bulan.

Editor : Erlangga Djumena

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Melemah 14 dollar AS, Harga Emas Lengser dari Level Tertinggi 1 Bulan", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2021/07/17/071650326/melemah-14-dollar-as-harga-emas-lengser-dari-level-tertinggi-1-bulan.

Editor : Erlangga Djumena

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L