Thursday, August 31, 2023

Rifan Financindo - Banyak Data AS Disorot, Dolar Dan Yields Stabil

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar stabil dari pelemahan baru-baru ini pada Rabu, begitu juga dengan Treasury yields. Keduanya telah turun tajam di sesi sebelumnya menyusul data lowongan kerja dan kepercayaan konsumen yang lebih lemah dari perkiraan.

Fokus saat ini tertuju pada indikator ekonomi yang lebih penting, yaitu pertumbuhan ekonomi kuartal kedua yang akan terbit pada hari Rabu. Data personal consumption expenditures, pengukur inflasi pilihan Fed, akan dirilis pada hari Kamis, sementara data nonfarm payrolls bulan Agustus akan hadir pada hari Jumat.

Tanda-tanda penurunan inflasi dan aktivitas pasar tenaga kerja AS akan mengurangi dorongan bagi the Fed untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut. Namun, mengingat bank sentral telah isyaratkan bahwa suku bunga AS akan tetap lebih tinggi lebih lama, emas diperkirakan akan mengalami penurunan terbatas hingga bank sentral memutuskan untuk mulai memangkas suku bunga tahun depan.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang berinvestasi dalam aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil - sebuah perdagangan yang telah memukul emas selama setahun terakhir.

Sementara, nikel turun 0,64% pada penutupan dini hari, timah turun 1,44% Jumat lalu di ICE London, bijih besi naik 0,31% Selasa kemarin dan tembaga turun 0,35% pukul 12.57 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Wednesday, August 30, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Dekat High 3 Minggu, Dolar Dan Yields Menurun

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik ke level tertinggi tiga minggu pada Selasa (29/08), menyusul sedikit pelemahan dolar dan Treasury yields kala pasar menunggu sejumlah data ekonomi utama AS yang akan hadir pekan ini.

Greenback turun dari level tertinggi tiga bulan minggu ini di tengah aksi profit taking, sementara Treasury yields AS juga turun dari level tertinggi 20 tahun.

Emas menarik beberapa pembelian safe haven. Investor menjadi tidak yakin tentang bagaimana rilis data AS akan berlangsung minggu ini, mengingat bahwa hasilnya kemungkinan akan mempengaruhi jalur suku bunga.

Hal ini membantu logam mulia ini pulih lebih jauh dari level terendah lima bulan terakhir, sementara harga spot juga mendorong lebih jauh di atas level kunci $1.900/oz.

Emas spot naik 0,3% ke $1.925,51/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir bulan Desember naik 0,3% di $1.953,25/oz pukul 11.05 WIB - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Tuesday, August 29, 2023

PT Rifan Financindo - Data Ekonomi Penting AS Hadir Minggu Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasar kini menunggu sejumlah data ekonomi dari negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini minggu ini, termasuk data PDB kuartal kedua, Inflasi PCE dan nonfarm payrolls.

Angka PDB sebelumnya menunjukkan ekonomi AS tumbuh jauh lebih tinggi dari yang diharapkan pada kuartal kedua. Ini mengindikasikan bahwa aktivitas belum mendingin sebanyak yang diperkirakan oleh The Fed.

Data metrik inflasi pilihan Fed, personal consumption expenditures/PCE, juga akan terbit minggu ini, dan diperkirakan akan menunjukkan inflasi tetap tinggi hingga bulan Juli.

Data nonfarm payrolls untuk bulan Agustus juga akan hadir minggu ini, dan diperkirakan akan menunjukkan ketahanan yang berkelanjutan di pasar tenaga kerja AS.

Kekuatan dalam perekonomian, ditambah dengan inflasi tinggi dan pasar tenaga kerja yang kuat, memberikan Fed lebih banyak ruang untuk terus menaikkan suku bunga, atau bahkan mempertahankannya lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Skenario seperti itu menjadi sinyal buruk bagi emas, mengingat suku bunga yang lebih tinggi mendorong biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Komoditas Senin (28/08) pagi, nikel turun 0,28% pada penutupan Sabtu lalu, timah turun 1,44% Jumat di ICE London, bijih besi naik 0,36% dan tembaga naik 0,34% pukul 07.36 WIB - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Monday, August 28, 2023

PT Rifan - Emas Masih Turun Di Tengah Potensi Hawkish Fed, Tapi Bertahan Di Level $1.900


PT RIFAN BANDUNG
- Harga emas turun pada Jumat (25/08). Traders mayoritas beralih ke dolar sebelum sinyal lanjutan mengenai kebijakan moneter AS dari Jackson Hole Symposium, meskipun tanda-tanda melemahnya pertumbuhan masih menjaga emas di atas level kunci.

Emas juga akan raih minggu positif pertama dalam lima minggu terakhir, lantaran pulih dari titik terendah lima bulan yang dicapai pada awal Agustus. Meskipun alami penurunan hari Jumat ini, harga emas spot juga mempertahankan level $1.900/oz yang diawasi ketat.

Namun, prospek logam mulia ini masih tetap diganggu oleh prospek kenaikan suku bunga AS. Dolar berada di level tertinggi lebih dari dua bulan pada hari Jumat, sementara Treasury yields naik kembali ke level tertinggi multi-dekade.

Dua pejabat Federal Reserve juga mengatakan bahwa mereka mendukung lonjakan yields obligasi terbaru ini, dengan menyatakan bahwa hal tersebut bisa membantu mendinginkan ekonomi AS dan inflasi tinggi.

Emas Spot turun 0,1% menjadi $1.914,08/oz, dan emas berjangka Desember turun 0,3% ke $1.941,95/oz pukul 11.30 WIB - PT RIFAN

Sumber : investing

Friday, August 25, 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Hari Ini Hanya Sedikit Berubah Menanti Pidato Bos The Fed

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas sedikit stabil di tengah penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi yang meningkat dipicu kehati-hatian menjelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di simposium Jackson Hole.

Harga emas hari ini di pasar spot naik 0,1% menjadi USD 1.916,69 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,1% lebih rendah menjadi USD 1.947,10.

The Fed mengadakan simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming dari 24 Agustus hingga 26 Agustus. Para investor menunggu isi pidato Ketua Fed Jerome Powell pada hari Jumat untuk konfirmasi apakah suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu tertentu.

“Ekspektasinya masih bahwa sebagian besar pembicara The Fed akan terus menekankan perlunya melawan tekanan inflasi,” kata David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures melansir CNBC, Jumat (25/8/2023).

Data menunjukkan, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu karena kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat meskipun The Fed menaikkan suku bunga secara agresif.

“Pasar lapangan kerja yang kuat terus menjadi pertanda bahwa The Fed perlu mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” tambah Meger.

Tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang (opportunity cost) dalam memegang emas, sehingga tidak menghasilkan bunga.

Pemantulan dolar dan imbal hasil Treasury AS setelah data klaim pengangguran juga mengurangi daya tarik emas batangan.

Sementara harga perak di pasar spot turun 0,8% menjadi USD 24,13 per ounce dan platinum naik 0,8% menjadi USD 937,38. Paladium turun 3,2% menjadi USD 1,232.86.

Untuk harga perak, ada resistensi langsung di level USD 24,50 yang terus diamati. Bila harga melewati level ini berpotensi membuka jalan untuk menguji ulang level tertinggi tahun ini di sekitar USD 26," kata Yeap Jun Rong, Ahli Strategi Pasar di IG - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

Thursday, August 24, 2023

Rifan Financindo - Jackson Hole, Pidato Powell Menjadi Fokus

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasar saat ini berfokus pada pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole Symposium pada hari Jumat.

Analis mengingatkan bahwa Powell dapat menandai era suku bunga AS yang lebih tinggi, terutama karena inflasi tetap tinggi dan pasar tenaga kerja masih kuat.

Setiap sinyal kenaikan suku bunga AS kemungkinan akan memicu lebih banyak kerugian pada emas, mengingat kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang berinvestasi dalam logam mulia.

Perdagangan ini telah memukul emas selama setahun terakhir, dan logam berada di bawah tekanan baru pada bulan Agustus setelah data menunjukkan inflasi AS tetap tinggi pada Juli.

Meskipun ada pemulihan minggu ini, harga emas masih diperdagangkan mendekati posisi terendah lima bulan, dengan pemulihan logam mulia diperkirakan akan berumur pendek karena suku bunga AS tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Wednesday, August 23, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Banyak Yang Aji Mumpung Nyari Harga Murah, Emas Pun Bangkit

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas perlahan-lahan membaik di tengah sikap wait and see investor menunggu pidato Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell akhir pekan ini.

Harga emas di pasar spot pada perdagangan Selasa (22/8/2023) ditutup di posisi US$ 1.897,47 per troy ons. Harganya menguat 0,19%. Penguatan ini memperpanjang tren positif emas yang juga menguat pada perdagangan Senin pekan ini.

Harga emas juga masih menguat pada hari ini. Pada perdagangan Rabu (23/8/2023) pukul 05;54 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.897,49 per troy ons atau menguat tipis 0,001%%.

Emas menguat tipis-tipis karena kekhawatiran besar investor mengenai kebijakan hawkish sudah mulai mereda.

Namun, harga emas rawan pelemahan. Analis independen Ross Norman menjelaskan kenaikan harga emas saat ini lebih ditopang oleh aksi bargain hunting dan bukan karena fundamental emas yang menarik.

"Saar ini harga emas sangat bergantung pada aksi bargain hunting investor yang ingin membeli emas pada level sekarang ini. Saya tidak melihat ada hal signifikan yang bisa mendorong kenaikan emas sampai pidato Powell mendatang," ujar Norman, dikutip dari Reuters.

Seperti diketahui, Powell akan menghadiri Simposium Ekonomi Jackson Hole, di Wyoming, selama tiga hari, yang diselenggarakan setiap tahun oleh The Fed wilayah Kansas City sejak 1981.

Simposium Jackson Hole adalah acara di mana para gubernur bank sentral, menteri keuangan, ekonom, dan akademisi dari seluruh dunia berkumpul untuk membahas masalah ekonomi yang paling mendesak saat ini.

Powell akan menyampaikan pidato tentang prospek ekonomi pada Jumat (25/8) di Jackson Hole.

Dia akan memberikan pandangan terbarunya tentang apakah diperlukan lebih banyak pengetatan kebijakan untuk menurunkan inflasi di tengah pertumbuhan ekonomi yang sangat kuat, atau mulai mempertimbangkan untuk mempertahankan suku bunga.

Jika kemudian pidato Powell kembali menekankan pengetatan moneter maka harga emas bisa tumbang. Namun, jika Powell memberi sinyal pelonggaran maka harga emas bisa kembali menguat - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia

 

Tuesday, August 22, 2023

PT Rifan Financindo - Jackson Hole Dan Isyarat Lanjutan Fed Ditunggu

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas diperkirakan akan diperdagangkan dalam rangebound selama beberapa hari mendatang dan investor bersiap-siap menjelang Simposium Jackson Hole pada pekan ini.

Inflasi AS yang kuat dan data pasar tenaga kerja telah menekan harga emas dalam beberapa pekan terakhir, saat pasar mulai memperkirakan kemungkinan yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga. Powell kini diperkirakan akan menjelaskan lebih lanjut tentang rencana suku bunga bank, setelah risalah rapat Fed bulan Juli menunjukkan bahwa mayoritas pengambil kebijakan mendukung suku bunga yang lebih tinggi untuk menahan inflasi tinggi.

Dolar dan treasury yields naik dalam ekspektasi kenaikan suku bunga, yang pada gilirannya menekan harga emas dan aset-aset tanpa imbal hasil lainnya. Naiknya suku bunga telah meningkatkan biaya peluang untuk memiliki emas selama setahun terakhir dan ini membuat sebagian besar traders tetap berpegang pada dolar sebagai safe haven pilihan.

Sebelumnya Senin (21/08) pagi ini, nikel turun 0,53% pada penutupan Sabtu lalu, timah turun 0,18% Jumat di ICE London, bijih besi naik 0,44% Jumat dan tembaga naik 0,14% pukul 07.32 WIB - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Monday, August 21, 2023

PT Rifan - Pergerakan Harga Emas Hari Ini Berpeluang Rebound Didorong Permintaan Kuat Dari China

Harga emas global pekan ini diprediksi rebound atau melanjutkan penguatan terdorong oleh kuatnya permintaan investor di China. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (18/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, menghentikan pelemahan sembilan sesi berturut-turut, rekor penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun, karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah. Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan prospek suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Risalah pertemuan Federal Reserve memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih lanjut membawa pengaruh negatif untuk aset logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Federal Open Market Committee (FOMC) September 2023 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pergerakan Harga Emas Hari ini Berpeluang Rebound Didorong Permintaan Kuat dari China", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230821/235/1686530/pergerakan-harga-emas-hari-ini-berpeluang-rebound-didorong-permintaan-kuat-dari-china.
Penulis : Rizqi Rajendra - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas global pekan ini diprediksi rebound atau melanjutkan penguatan terdorong oleh kuatnya permintaan investor di China. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (18/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, menghentikan pelemahan sembilan sesi berturut-turut, rekor penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun, karena dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah. Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan prospek suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Risalah pertemuan Federal Reserve memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih lanjut membawa pengaruh negatif untuk aset logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Federal Open Market Committee (FOMC) September 2023 mendatang.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Pergerakan Harga Emas Hari ini Berpeluang Rebound Didorong Permintaan Kuat dari China", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230821/235/1686530/pergerakan-harga-emas-hari-ini-berpeluang-rebound-didorong-permintaan-kuat-dari-china.
Penulis : Rizqi Rajendra - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas global pekan ini diprediksi rebound atau melanjutkan penguatan terdorong oleh kuatnya permintaan investor di China. Pada perdagangan pekan lalu, Jumat (18/8/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi ditutup pada 1.916,50 dolar AS per ounce, menghentikan pelemahan sembilan sesi berturut-turut, rekor penurunan harian terpanjang dalam lebih dari enam tahun, karena dolar Amerika 

Serikat (AS) yang lebih lemah. Analis Komoditas Lukman Leong mengatakan harga emas terus mengalami penurunan dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diakibatkan oleh penguatan dolar AS dan prospek suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Risalah pertemuan Federal Reserve memicu kekhawatiran akan kenaikan suku bunga lebih lanjut membawa pengaruh negatif untuk aset logam mulia yang tidak menghasilkan bunga. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga satu kali lagi pada Federal Open Market Committee (FOMC) September 2023 mendatang.

Namun saya melihat downside harga emas sudah terbatas serta akan berkonsolidasi dan rebound pekan ini," ujar Lukman kepada Bisnis dikutip Senin,

Menurutnya, harga emas didukung oleh permintaan fisik yang kuat di China di mana investor memburu emas di tengah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi di China.

Pertumbuhan penjualan ritel China secara tahunan mengalami perlambatan, pada Juli 2023 tercatat di level 2,5 persen setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 3,1 persen. Kondisi tersebut membuat harga komoditas logam mineral melemah, seperti nikel, timah dan tembaga.

Sementara itu, perusahaan properti raksasa asal China mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) setelah gagal bayar utang (default) sebesar US$330 miliar - PT RIFAN

Sumber : bisnis.com

Friday, August 18, 2023

Rifan Financindo Berjangka - Notulen The Fed Mendorong Dolar Dan Yields

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Risalah dari rapat Fed bulan Juli menunjukkan pada Rabu setempat bahwa sebagian besar anggota komite penetapan suku bunga mendukung suku bunga yang lebih tinggi untuk mengekang inflasi yang tinggi.

Meskipun para pejabat terpecah soal perlunya kenaikan lebih lanjut, mereka masih mengemukakan lebih banyak risiko kenaikan terhadap inflasi - sebuah skenario yang pada akhirnya dapat menarik lebih banyak kenaikan suku bunga oleh bank sentral. Inflasi AS juga menunjukkan peningkatan di bulan Juli.

Dolar menguat ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir setelah risalah tersebut, sementara Treasury yields bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam hampir 10 bulan terakhir. Yields juga hampir mencapai level yang terakhir kali terlihat selama krisis keuangan 2008.

Potensi kenaikan suku bunga AS menjadi pertanda buruk bagi emas, karena hal ini meningkatkan biaya peluang investasi pada aset-aset yang tidak memberikan yields. Gagasan ini telah memukul logam mulia hingga 2022, dan diperkirakan akan terus membebani emas hingga The Fed memutuskan untuk mulai memangkas suku bunga.

Namun, para analis memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi setidaknya selama enam bulan ke depan. Goldman Sachs memperkirakan penurunan suku bunga hanya akan terjadi pada pertengahan 2024.

Lanjut karet mencapai 127,00 pada Rabu di Singapura, batubara Newcastle di ICE London tercatat 136,00, kakao AS naik 1,16% hingga dini hari, minyak sawit sentuh 3.815,00, dan kacang kedelai naik 1,1% pukul 10.47 WIB.

Terakhir, kopi robusta di London berada di 2.579,00, kopi AS jatuh 2% dan gas alam turun 0,04% - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Tuesday, August 15, 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Dari Tekanan Dolar Dan Yields Obligasi

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada hari Selasa (15/08), bergerak di dekat level psikologis penting $1.900. Ini terjadi saat yields obligasi dan dolar AS masih stabil menjelang data retail sales yang bisa menjelaskan dampak suku bunga yang lebih tinggi terhadap belanja konsumen.

Dilansir Reuters Selasa (15/08) pagi, membuat emas menjadi lebih mahal bagi buyers luar negeri, dolar AS mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu bulan pada Senin di tengah kekhawatiran atas ekonomi China. Treasury yields 10 tahun AS mendekati level tertinggi sejak November.

Emas spot turun 0,1% ke $1.905,66/oz pukul 09.28 WIB, diperdagangkan mendekati level terendah dalam 1,5 bulan yang dicapai sesi sebelumnya. Emas berjangka turun 0,35% menjadi $1.937,15 menurut data Investing.com.

Pasar saham Asia berada di dekat level terendah satu bulan pada hari Selasa saat bank sentral China tanpa diduga memangkas suku bunga acuan untuk kedua kalinya dalam tiga bulan. Itu menjadi sebuah tanda baru bahwa pihak otoritas meningkatkan upaya pelonggaran moneter untuk mendorong pemulihan ekonomi yang tengah tersendat.

Ekonomi Jepang berekspansi selama tiga kuartal berturut-turut pada bulan April-Juni, kendati begitu potensi resesi global membayangi prospek tersebut.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Senin menyatakan bahwa kebijakan Presiden AS Joe Biden yakni mendorong pertumbuhan lapangan kerja yang bersejarah dan membangun kembali daya saing, meskipun jajak pendapat menunjukkan bahwa orang Amerika tetap skeptis.

Warga Amerika mengatakan bulan lalu bahwa mereka memperkirakan inflasi yang lebih lemah dalam beberapa tahun ke depan, menurut sebuah survei oleh Federal Reserve New York.

Komoditas hari ini, nikel turun 0,7% pada dini hari tadi, timah turun 1,59% Jumat di ICE London, bijih besi turun 0,7% dan tembaga naik 0,21% pukul 11.34 WIB.

Lebih lanjut karet turun 1,24% pada Senin di Singapura, batubara Newcastle di ICE London mencapai 136,00, kakao AS naik 0,86% hingga dini hari, harga minyak sawit turun 0,8%, dan kacang kedelai turun 0,17%.

Kopi robusta di London berada di 2.624,00, kopi AS turun 4,46% pada dini hari dan gas alam naik 1,07% - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Monday, August 14, 2023

PT Rifan - Dolar Didukung Oleh Inflasi Yang Lebih Tinggi

PT RIFAN BANDUNG - Data yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan inflasi indeks harga produsen (PPI) AS tumbuh lebih tinggi pada bulan Juli. Angka ini muncul hanya sehari setelah data menunjukkan inflasi indeks harga konsumen juga tumbuh di bulan Juli.

Angka-angka tersebut indikasikan bahwa inflasi sekali lagi menunjukkan tren yang lebih tinggi setelah menurun secara substansial pada awal tahun ini, dan menimbulka kekhawatiran bahwa Fed harus menaikkan suku bunga kembali.

Gagasan ini mendorong dolar, dengan prospek suku bunga yang lebih tinggi juga menyiratkan lebih banyak tekanan pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti logam. Kenaikan suku bunga meningkatkan biaya peluang berinvestasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, dengan emas yang telah mencatat penurunan tajam pada tahun lalu akibat suku bunga AS meningkat.

Logam mulia ini juga akan sedikit mengalami kelegaan tahun ini, pasalnya suku bunga AS akan tetap berada di level tertinggi 22 tahun setidaknya hingga tahun 2023 - PT RIFAN

Sumber : investing

Friday, August 11, 2023

Rifan Financindo Berjangka - Wall Street Menguat Dipicu Data Inflasi AS

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Wall Street menguat pada Kamis (10/8/2023) dipicu data inflasi Amerika Serikat. Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, naik 52,79 poin, atau sekitar 0,15 persen, menjadi 35.176,15. Indeks S&P 500 berakhir datar dengan pergerakan naik hanya 1,12 poin menjadi 4.468,83. Indeks komposit Nasdaq meningkat 15,97 poin, atau sekitar 0,12 persen, menjadi 13.737,99.

Data inflasi AS yang terbaru memunculkan spekulasi bahwa Federal Reserve segera mengakhiri siklus peningkatan suku bunga dan mulai memangkas suku bunga awal tahun depan.

Indeks harga konsumen AS naik 3,2 persen year-on-year pada Juli, sedikit di bawah ekspektasi. Indeks harga konsumen inti meningkat 4,7 persen year-on-year, juga sedikit di bawah estimasi.

Baik indeks harga konsumen dan indeks harga konsumen inti sama-sama meningkat 0,2 persen dari bulan lalu.

Indeks sektor layanan komunikasi dan energi S&P 500 berakhir di teritori positif, sedangkan indeks sektor industri dan properti berakhir di teritori negatif.

Saham perusahaan teknologi Apple dan Nvidia masing-masing turun 0,1 persen dan 0,4 persen dipicu peningkatan imbal hasil obligasi AS.

Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun dipicu penguatan nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman September 2023 turun 0,1 persen menjadi US$1.948,90 per ons. Indeks dolar AS naik 0,14 persen menjadi 102,62.

Bursa saham Eropa menguat pada Kamis, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,8 persen, dipicu data inflasi AS.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 31,30 poin, atau sekitar 0,41 persen, menjadi 7.618,60. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 143,94 poin, atau sekitar 0,91 persen, menjadi 15.996,52.

Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, melonjak 147,80 poin, atau sekitar 1,58 persen, menjadi 9.502,20. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, menanjak 111,58 poin, atau sekitar 1,52 persen, menjadi 7.433,62.

Nilai tukar poundsterling menguat 0,4 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,2771 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound menguat 0,1 persen menjadi 1,1580 euro per pound - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Thursday, August 10, 2023

Rifan Financindo - Sehari Jelang Pengumuman Inflasi AS, Wall Street Terjungkal

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Indeks pasar saham Wall Street melemah pada penutupan Kamis pagi WIB sehari menjelang data inflasi AS yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 0,54 persen menjadi 35.123,36 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 31,67 poin atau 0,70 persen, berakhir di 4.467,71 poin. 

Indeks Komposit Nasdaq merosot 165,93 poin atau 1,2 persen, ditutup pada 13.718,40 poin. Empat dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan saham energi memimpin kenaikan yakni bertambah 1,22 persen, menyentuh level tertinggi hampir enam bulan, mengikuti lonjakan harga minyak mentah. Kerugian mengikuti aksi jual luas sehari sebelumnya, setelah lembaga pemeringkat kredit Moody's menurunkan peringkat beberapa bank kecil dan menengah. Pada Rabu (9/8/2023), bank-bank besar memperpanjang kerugian tersebut dengan Bank of America turun 0,8 persen dan Wells Fargo turun 1,3 persen.

Pasar saat ini hanya berputar-putar. Dan alasannya adalah besok laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli akan dirilis”, kata Jason Krupa, wakil presiden manajemen aset di Lenox Advisors. Pada Selasa (8/8/2023), Federal Reserve New York mengatakan utang kartu kredit AS melampaui 1 triliun dolar AS, dan Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan bank sentral AS mungkin berada pada tahap di mana ia dapat membiarkan suku bunga tidak berubah.

Dengan harga minyak naik, konsumen adalah tulang punggung perekonomian. Jika mereka terlalu melar dan mereka berhenti berbelanja, itu akan membawa kita lebih banyak ke dalam narasi resesi,” kata Gina Bolvin, Presiden Bolvin Wealth Management Group di Boston.

Pelaku pasar menempatkan peluang tidak ada kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan Fed berikutnya pada September sebesar 86,5 persen, menurut alat CME FedWatch. Pertumbuhan saham megacap yang sensitif terhadap suku bunga dan saham teknologi yang memimpin reli Wall Street, seperti Nvidia, Apple dan Tesla, turun antara 0,8 persen dan 4,8 persen. IHK untuk Juli, yang akan dirilis pada Kamis, diperkirakan akan menunjukkan sedikit percepatan dari tahun lalu. Secara bulanan, harga konsumen diperkirakan meningkat 0,2 persen, sama seperti pada Juni. Sektor konsumen China mengalami deflasi pada Juli. Indeks harga konsumen (IHK) turun di ekonomi terbesar kedua di dunia itu, kata Biro Statistik Nasional, penurunan pertama sejak Februari 2021 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bisnis.com

Indeks pasar saham Wall Street melemah pada penutupan Kamis pagi WIB sehari menjelang data inflasi AS yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 0,54 persen menjadi 35.123,36 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 31,67 poin atau 0,70 persen, berakhir di 4.467,71 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 165,93 poin atau 1,2 persen, ditutup pada 13.718,40 poin. Empat dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan saham energi memimpin kenaikan yakni bertambah 1,22 persen, menyentuh level tertinggi hampir enam bulan, mengikuti lonjakan harga minyak mentah. Kerugian mengikuti aksi jual luas sehari sebelumnya, setelah lembaga pemeringkat kredit Moody's menurunkan peringkat beberapa bank kecil dan menengah. Pada Rabu (9/8/2023), bank-bank besar memperpanjang kerugian tersebut dengan Bank of America turun 0,8 persen dan Wells Fargo turun 1,3 persen.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Sehari Jelang Pengumuman Inflasi AS, Wall Street Terjungkal", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230810/7/1683439/sehari-jelang-pengumuman-inflasi-as-wall-street-terjungkal.
Penulis : Newswire - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Indeks pasar saham Wall Street melemah pada penutupan Kamis pagi WIB sehari menjelang data inflasi AS yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 0,54 persen menjadi 35.123,36 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 31,67 poin atau 0,70 persen, berakhir di 4.467,71 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 165,93 poin atau 1,2 persen, ditutup pada 13.718,40 poin. Empat dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan saham energi memimpin kenaikan yakni bertambah 1,22 persen, menyentuh level tertinggi hampir enam bulan, mengikuti lonjakan harga minyak mentah. Kerugian mengikuti aksi jual luas sehari sebelumnya, setelah lembaga pemeringkat kredit Moody's menurunkan peringkat beberapa bank kecil dan menengah. Pada Rabu (9/8/2023), bank-bank besar memperpanjang kerugian tersebut dengan Bank of America turun 0,8 persen dan Wells Fargo turun 1,3 persen.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Sehari Jelang Pengumuman Inflasi AS, Wall Street Terjungkal", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230810/7/1683439/sehari-jelang-pengumuman-inflasi-as-wall-street-terjungkal.
Penulis : Newswire - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Indeks pasar saham Wall Street melemah pada penutupan Kamis pagi WIB sehari menjelang data inflasi AS yang dapat mempengaruhi keputusan suku bunga Federal Reserve atau The Fed. Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 0,54 persen menjadi 35.123,36 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 31,67 poin atau 0,70 persen, berakhir di 4.467,71 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 165,93 poin atau 1,2 persen, ditutup pada 13.718,40 poin. Empat dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan saham energi memimpin kenaikan yakni bertambah 1,22 persen, menyentuh level tertinggi hampir enam bulan, mengikuti lonjakan harga minyak mentah. Kerugian mengikuti aksi jual luas sehari sebelumnya, setelah lembaga pemeringkat kredit Moody's menurunkan peringkat beberapa bank kecil dan menengah. Pada Rabu (9/8/2023), bank-bank besar memperpanjang kerugian tersebut dengan Bank of America turun 0,8 persen dan Wells Fargo turun 1,3 persen.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Sehari Jelang Pengumuman Inflasi AS, Wall Street Terjungkal", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230810/7/1683439/sehari-jelang-pengumuman-inflasi-as-wall-street-terjungkal.
Penulis : Newswire - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Wednesday, August 9, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - IHK AS, Fed Speakers Akan Berikan Lebih Banyak Petunjuk


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Fokus saat ini tertuju pada data IHK AS untuk mendapat lebih banyak isyarat mengenai ekonomi terbesar di dunia ini dan jalur kebijakan moneter.

Inflasi diperkirakan akan naik sedikit di bulan Juli dari bulan sebelumnya, tetap bertahan dan berpotensi menarik lebih banyak kenaikan suku bunga oleh the Fed.

Komentar dari para pejabat Fed juga akan diketahui dalam beberapa hari mendatang, setelah petinggi Fed sinyal pandangan yang beragam mengenai kenaikan suku bunga di awal minggu ini. Sejauh ini, The Fed telah mengisyaratkan bahwa mereka akan menaikkan suku bunga setidaknya sekali lagi tahun ini.

Namun, bank sentral juga mengisyaratkan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama - sebuah skenario yang menjadi pertanda buruk bagi aset-aset yang tidak memberikan yields seperti emas. Kenaikan suku bunga mendorong naiknya biaya peluang untuk memiliki aset-aset tersebut.

Komoditas nikel jatuh 1,07% pada penutupan dini hari, timah naik 0,2% Senin di ICE London, bijih besi turun 0,43% dan tembaga naik 0,22% pukul 09.27 WIB - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tuesday, August 8, 2023

PT Rifan Financindo - Komentar Beragam Fed Mengenai Kenaikan Suku Bunga

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Komentar terbaru dari pejabat Fed memberikan pandangan yang beragam mengenai kenaikan suku bunga masa depan oleh bank sentral. Gubernur Fed Michelle Bowman pada hari Senin menyatakan bahwa kemungkinan dibutuhkan lebih banyak kenaikan suku bunga untuk mendekatkan inflasi ke rentang target tahunan Fed.

Meski inflasi telah mereda cukup banyak tahun ini, namun ini masih jauh melebihi target Fed. Inflasi inti pun masih cukup tinggi.

Sementara itu, Presiden Fed New York John Williams yakin bahwa ekonomi AS sedang menuju lingkungan dengan inflasi lebih rendah dan bahwa Fed hampir mencapai puncak tertinggi suku bunga dalam siklus ini.

Komentar-komentar itu muncul menjelang data inflasi IHK yang akan dirilis Kamis ini, yang bisa menunjukkan beberapa tanda peningkatan, menurut survei Reuters. Tanda-tanda inflasi AS yang tinggi memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.

Dolar dan Treasury yields menguat menjelang pengumuman tersebut, memberikan tekanan pada harga emas dan logam lainnya.

Jika Treasury yields rally melebihi level tertinggi pekan lalu, hal itu bisa memicu pembelian teknikal dan akan sangat merugikan harga emas... Pekan ini semua bergantung pada data inflasi dan setiap kejutan naik bisa menjadi bearish jangka pendek untuk emas," kata Ed Moya, analis pasar senior di OANDA dalam sebuah catatan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Monday, August 7, 2023

PT Rifan - Harga Emas Naik Tipis, Jelang Isyarat Dari Angka Inflasi

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik tipis pada hari Senin, sedikit pulih setelah turun tajam dalam seminggu terakhir, sementara harga tembaga juga bergerak sedikit sebelum sejumlah rilis data ekonomi utama AS dan China dalam beberapa hari mendatang.

Peningkatan treasury yields, didorong oleh kekhawatiran atas suku bunga yang lebih tinggi dan downgrade rating utang AS, menghambat harga emas naik dalam beberapa sesi terakhir, seperti halnya pemulihan dolar.

Meski logam kuning alami sedikit pemulihan pada hari Jumat, menyusul data lemah nonfarm payrolls, logam ini masih menutup seminggu ini turun sekitar 1% - kinerja terburuknya dalam lebih dari sebulan.

Emas spot naik 0,1% menjadi $1.945,03/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir pada bulan Desember naik 0,2% menjadi $1.979,60/oz pukul 07.46 WIB - PT RIFAN

Sumber : investing

Friday, August 4, 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Raih Sedikit Dorongan Setelah Downgrade AS, Dolar Menguat

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Logam mulia terima sedikit permintaan safe haven, bahkan ketika downgrade utang AS oleh Fitch mendorong risk aversion di pasar keuangan lainnya.

Namun analis mengatakan bahwa langkah ini akan berdampak kecil pada pasar keuangan, dan lebih didorong oleh kekhawatiran akan pengeluaran fiskal yang membengkak dan perdebatan politik mengenai kebijakan.

Dolar naik setelah downgrade Fitch, mendapat dukungan dari data payrolls yang jauh lebih kuat oleh ADP. Angka tersebut mengikuti data awal pekan ini yang menunjukkan beberapa tanda pemulihan manufaktur dan konstruksi AS.

Data juga mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dan mempertahankannya di sana - sebuah skenario yang menjadi pertanda buruk bagi pasar emas dan logam.

Kenaikan suku bunga mendorong naiknya biaya peluang untuk menyimpan emas, dan juga membuat investor lebih memilih dolar sebagai aset safe haven daripada emas.

Pasar juga menunggu peluang kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin dari Bank of England hari ini.

Komoditas pagi ini, nikel jatuh 3,49% pada penutupan dini hari, timah jatuh 3,19% Selasa di ICE London, dan bijih besi jatuh 3,68% - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Thursday, August 3, 2023

Rifan Financindo - Emas Raih Sedikit Dorongan Setelah Downgrade AS, Dolar Menguat

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Logam mulia terima sedikit permintaan safe haven, bahkan ketika downgrade utang AS oleh Fitch mendorong risk aversion di pasar keuangan lainnya.

Namun analis mengatakan bahwa langkah ini akan berdampak kecil pada pasar keuangan, dan lebih didorong oleh kekhawatiran akan pengeluaran fiskal yang membengkak dan perdebatan politik mengenai kebijakan.

Dolar naik setelah downgrade Fitch, mendapat dukungan dari data payrolls yang jauh lebih kuat oleh ADP. Angka tersebut mengikuti data awal pekan ini yang menunjukkan beberapa tanda pemulihan manufaktur dan konstruksi AS.

Data juga mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dan mempertahankannya di sana - sebuah skenario yang menjadi pertanda buruk bagi pasar emas dan logam.

Kenaikan suku bunga mendorong naiknya biaya peluang untuk menyimpan emas, dan juga membuat investor lebih memilih dolar sebagai aset safe haven daripada emas.

Pasar juga menunggu peluang kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin dari Bank of England hari ini.

Komoditas pagi ini, nikel jatuh 3,49% pada penutupan dini hari, timah jatuh 3,19% Selasa di ICE London, dan bijih besi jatuh 3,68% - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Wednesday, August 2, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka -Emas Lepas Level Kunci $2.000

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas bergerak sedikit pada hari Rabu setelah alami kerugian di sesi sebelumnya membuat emas berjangka kehilangan level bullish kunci, sementara penguatan dolar terus menekan harga logam lebih luas.

Harga tembaga juga stabil pada hari Rabu setelah kehilangan level kunci di sesi sebelumnya, berada di bawah tekanan dari dolar yang lebih kuat dan rentetan data manufaktur yang lemah dari seluruh dunia.

Namun beberapa tanda pemulihan di sektor manufaktur AS dan belanja konstruksi mendorong dolar saat pasar khawatir bahwa ketahanan ekonomi AS akan memberikan ruang yang cukup bagi the Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Hal ini membebani emas dan sebagian besar harga logam lainnya, yang akan merugi dalam lingkungan suku bunga yang lebih tinggi.

Emas spot stabil di $1,949.88/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir pada bulan Desember flat di $1.986,35/oz cenderung naik pada pukul 07.23 WIB. Kedua instrumen turun antara 0,6% dan 1% pada hari Selasa, dengan emas berjangka juga kehilangan level kunci $2.000/oz - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Tuesday, August 1, 2023

PT Rifan Financindo - Emas Berjangka Berakhir Sedikit Lebih Tinggi

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas berjangka menetap lebih tinggi pada hari Senin (31/7) di tengah optimisme bahwa bank sentral utama mendekati akhir siklus pengetatan.

Data menunjukkan pada hari Jumat bahwa pengukur inflasi favorit Fed melambat ke level terendah dua tahun pada bulan Juni, sehingga meredam kekhawatiran mengenai prospek suku bunga.

Dolar yang kuat membatasi sisi atas logam kuning. Indeks dolar, yang turun ke 101,53 sekitar pertengahan pagi, pulih ke 101,82 di sesi selanjutnya, naik hampir 0,2%.

Emas berjangka untuk bulan Desember berakhir lebih tinggi $9,30 pada level $2.009,20 per ons.

Sementara kontrak berjangka perak untuk bulan September berakhir naik $0,472 pada level $24,972 per ons, sementara kontrak berjangka Tembaga untuk bulan September berakhir di $4,0080 per pon, naik $0,0815.

"Harga emas mencoba menembus bullish karena optimisme tumbuh bahwa bank sentral utama mendekati akhir dari siklus pengetatan mereka," kata Edward Moya, yang merupakan analis pasar senior di OANDA. Dan BOE mungkin selesai setelah beberapa kenaikan lagi. The Fed jelas menunggu data, tetapi mereka mungkin selesai jika inflasi berjalan baik."

Moya menambahkan bahwa reli emas dapat berlanjut jika prospek pertumbuhan memburuk. "Jika Wall Street memulai penurunan suku bunga secara agresif pada kuartal pertama 2024, emas dapat dengan mudah menemukan pijakan di atas level $2000,"tambahnya - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber: FX.co