Meskipun para pejabat terpecah soal perlunya kenaikan lebih lanjut, mereka masih mengemukakan lebih banyak risiko kenaikan terhadap inflasi - sebuah skenario yang pada akhirnya dapat menarik lebih banyak kenaikan suku bunga oleh bank sentral. Inflasi AS juga menunjukkan peningkatan di bulan Juli.
Dolar menguat ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir setelah risalah tersebut, sementara Treasury yields bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam hampir 10 bulan terakhir. Yields juga hampir mencapai level yang terakhir kali terlihat selama krisis keuangan 2008.
Potensi kenaikan suku bunga AS menjadi pertanda buruk bagi emas, karena hal ini meningkatkan biaya peluang investasi pada aset-aset yang tidak memberikan yields. Gagasan ini telah memukul logam mulia hingga 2022, dan diperkirakan akan terus membebani emas hingga The Fed memutuskan untuk mulai memangkas suku bunga.
Namun, para analis memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi setidaknya selama enam bulan ke depan. Goldman Sachs memperkirakan penurunan suku bunga hanya akan terjadi pada pertengahan 2024.
Lanjut karet mencapai 127,00 pada Rabu di Singapura, batubara Newcastle di ICE London tercatat 136,00, kakao AS naik 1,16% hingga dini hari, minyak sawit sentuh 3.815,00, dan kacang kedelai naik 1,1% pukul 10.47 WIB.
Terakhir, kopi robusta di London berada di 2.579,00, kopi AS jatuh 2% dan gas alam turun 0,04% - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : investing
No comments:
Post a Comment