Monday, May 31, 2021

PT Rifan - Harga Emas Dunia Menguat Di Atas Level 1.900 Dolar AS/Ounce


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas berbalik arah dan berbalik positif pada perdagangan akhir pekan lalu.

Logam kuning itu bertengger kuat di atas level 1.900 dolar AS setelah data menunjukkan harga konsumen AS melonjak pada bulan April dan meningkatkan daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi.

Harga emas di pasar spot emas naik 0,3 persen menjadi 1.902,27 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya turun sebanyak 0,8 persen. Ini berada di jalur untuk kenaikan mingguan keempat berturut-turut sebesar 1,1 persen.

Sementara itu emas di pasar berjangka AS ditutup naik 0,4 persen pada harga 1.905,3 dolar AS.

Harga konsumen AS meningkat dalam setahun hingga April, dengan ukuran inflasi yang mendasari melampaui target yang ditetapkan the Fed sebesar 2 persen.

Penolakan Federal Reserve untuk mengurangi program pembelian obligasi atau kenaikan suku bunga juga mendukung emas, meskipun resistensi psikologis di level 1.900 dolar AS dan dolar yang lebih kuat bertindak sebagai penekan.

Indeks dolar memangkas keuntungan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Sedangkan imbal hasil AS turun tipis, diterjemahkan ke dalam pengurangan biaya peluang memegang emas batangan.

Gedung Putih meluncurkan proposal anggaran 6 triliun dolar AS yang akan meningkatkan pengeluaran untuk infrastruktur, pendidikan, dan memerangi perubahan iklim.

Harga logam mulia lainnya perak stabil di 27,86 dolar AS per ounce, platinum turun 0,2 persen menjadi 1.176,99 dolar AS, sementara paladium naik 0,8 persen menjadi 2.827,04 dolar AS - PT RIFAN

Sumber : suara.com

Friday, May 28, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Aksi Ambil Untung Bikin Harga Emas Turun 0,28%

 

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas turun hingga USD5,3 per ouncer pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga emas pun kembali berada di bawah level psikologis USD1.900, karena investor melakukan aksi ambil untung setelah harganya mencapai posisi tertinggi kemarin.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange turun 5,3 atau 0,28% menjadi USD1.898,50 per ounce. Sehari sebelumnya, Rabu, emas berjangka naik USD3,2 atau 0,17% menjadi USD1.901,20. 

Ekonomi AS berada di lintasan yang kokoh untuk pertumbuhan dan kekhawatiran inflasi telah sedikit surut karena Federal Reserve berhasil meyakinkan pasar bahwa itu memang hanya akan sementara," kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Jadi itu hanya jeda dari tren kenaikan baru-baru ini. Namun, kami tidak perlu terkejut melihat beberapa pemburu barang murah turun tangan untuk membeli saat penurunan harga di sesi nanti," sambungnnya. 

Data menunjukkan klaim pengangguran baru AS turun lebih dari yang diperkirakan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran AS turun 38.000 menjadi 406.000 hingga 22 Mei.

Sementara pertumbuhan ekonomi mengalami percepatan pada kuartal pertama. Departemen Perdagangan AS membukukan produk domestik bruto AS yang direvisi pada 6,4% di kuartal pertama. 

Saat ini, investor sedang menunggu laporan konsumsi pribadi AS bulanan pada Jumat waktu setempat.

“Kami tidak memiliki banyak orang yang datang untuk membeli emas sekarang karena emas telah berlari selama dua bulan berturut-turut, secara statistik sudah overbought,” kata Kepala Pedagang US Global Investors, Michael Matousek.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 6,3 sen atau 0,23% menjadi USD27,94 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun USD21,1 atau 1,76% menjadi USD1.179,10 per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

 

 

 

Thursday, May 27, 2021

Rifan Financindo - Emas Naik 3,2 Dolar, Tembus 1.900 Dolar Didukung Sikap "Dovish" Fed

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), didorong oleh ekspektasi berlanjutnya sikap dovish - kemungkinan menunda kenaikan suku bunga - Federal Reserve AS, namun rebound dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS meredupkan daya tarik logam mulia dan membatasi kenaikannya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terkerek 3,2 dolar AS atau 0,17 persen menjadi ditutup pada 1.901,20 dolar AS per ounce. Emas menembus pertahanan teknis utama 1.900 dolar AS, dan mencetak penyelesaian pertama di atas angka 1.900 dolar AS sejak awal Januari.

Sehari sebelumnya, Selasa, emas berjangka melonjak 13,50 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.898 dolar AS, setelah meningkat 7,8 dolar AS atau 0,42 persen menjadi 1.884,50 dolar AS pada Senin, dan jatuh 5,2 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.876,70 dolar AS pada Jumat.

Kenaikan imbal hasil (obligasi pemerintah) AS dan penguatan dolar memberi beberapa alasan untuk sebagian investor keluar dari emas, kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

"Tapi kami masih akan melihat harga emas terus naik dan level 1.950 dolar AS sepertinya merupakan tujuan jangka pendek," tambah Moya.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan berubah lebih tinggi, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sementara indeks dolar pulih dari posisi terendah, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Beberapa pejabat Fed telah menegaskan kembali komitmen mereka terhadap sikap kebijakan yang dovish, sementara wakil ketua Fed Richard, Clarida pada Selasa mengatakan mereka dapat mengekang berjangkitnya inflasi jika itu terjadi tanpa membuat pemulihan keluar jalurnya.
 

Dengan investor masih membunyikan alarm atas inflasi, minat institusional dalam kompleks logam mulia kemungkinan akan terus meningkat setelah arus keluar berbulan-bulan, memberikan kekuatan yang mengimbangi terhadap kekhawatiran tapering (pengurangan pembelian obligasi) untuk saat ini," kata TD Securities dalam sebuah catatan.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Pelaku pasar sekarang fokus pada produk domestik bruto, klaim pengangguran, dan data belanja konsumen AS minggu ini.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 17,9 sen atau 0,64 persen menjadi ditutup pada 27,877 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 3,3 dolar AS atau 0,28 persen menjadi ditutup pada 1.200,20 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber  : antaranews.com

Tuesday, May 25, 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Berkilau Lagi Di Tengah Pelemahan Dolar Dan Obligasi AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak lebih tinggi karena pelemahan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat mendukung daya tariknya.

harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi 1.882,83 dolar AS per ounce. Pekan lalu, emas spot mencapai level tertinggi sejak 8 Januari di 1.889,75 dolar AS per ounce.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,4 persen menjadi 1.884,5 dolar AS per ounce.

Penurunan dolar dan imbal hasil US Treasury menjadi katalis yang mendukung emas, kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures, menambahkan penguatan pasar ekuitas memberikan penyeimbang.

Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,2 persen. Imbal hasil US Treasury merosot ke level terendah dalam hampir dua minggu, mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga.

Investor menunggu sejumlah pernyataan sejumlah petinggi Federal Reserve pekan ini, apakah akan tetap berpegang pada kebijakan yang sabar. Investor juga menunggu data, termasuk produk domestik bruto, klaim pengangguran, dan barang tahan lama Amerika.

"Jika (data tersebut) keluar secara substansial lebih baik dari ekspektasi, itu mungkin akan menjadi bearish bagi emas, karena kemungkinan tapering (program pembelian obligasi) The Fed akan lebih cepat," kata Haberkorn, dia menambahkan jika data tersebut lebih buruk dari perkiraan, emas bisa diperdagangkan naik lebih cepat menuju 1.900 dolar AS.

Harga emas sangat kuat pada level ini. Ada banyak hal yang menakuti investor agar membeli emas, tetapi kita juga memiliki situasi di mana di Eropa, Amerika dan Kanada, vaksin mulai berdampak positif," kata Jeffrey Christian, Managing Partner CPM Group.

Di tempat lain, paladium anjlok 1,8 persen menjadi 2.734,45 dolar AS per ounce, perak naik 0,8 persen menjadi 27,75 dolar AS per ounce, dan platinum naik 0,7 persen menjadi 1.174,31 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Friday, May 21, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Berjangka Enam Hari Berturut

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka menguat lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari keenam berturut-turut, didorong oleh penurunan dolar dan imbal hasil (yield) obligasi AS saat investor mengabaikan petunjuk Federal Reserve tentang kemungkinan tapering langkah-langkah dukungan ekonomi. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terkerek USD0,4 atau 0,02% menjadi ditutup pada USD1.881,90 per ounce

Risalah pertemuan Fed menunjukkan "sejumlah" pejabat berpikir bahwa jika pemulihan bertahan, mungkin tepat untuk "mulai membahas rencana untuk menyesuaikan laju pembelian aset."

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun yang dijadikan acuan melemah, sementara indeks dolar turun, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. 

Emas juga menemukan dukungan tambahan ketika indeks aktivitas bisnis Federal Reserve Philadelphia turun menjadi 31,5 pada Mei dari level tertinggi hampir 50 tahun di 50,2 pada April, lebih buruk dari yang diharapkan.

Jika pengetatan moneter akhirnya dilakukan oleh Fed akan menghilangkan daya tarik emas karena itu diterjemahkan ke dalam peluang kerugian yang lebih tinggi untuk memegang aset-aset non-imbal hasil. 

Kenaikan emas terjadi meskipun jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran menurun.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis bahwa 444.000 orang mengajukan klaim pengangguran awal dalam pekan yang berakhir 15 Mei, lebih baik dari yang diperkirakan dan peningkatan dari 478.000 klaim pada minggu sebelumnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 4,2 sen atau 0,15% menjadi ditutup pada USD28,067 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik USD3,4 atau 0,28% menjadi ditutup pada USD1.205 per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okefinance.com

Thursday, May 20, 2021

Rifan Financindo - Investor Institusi Membuang Bitcoin Untuk Emas

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Di tengah Bitcoin yang menyentuh posisi terendah lima bulan di dekat $ 30.000, analis JPMorgan Chase mengatakan bahwa investor institusi besar sekarang membuang Bitcoin (BTC) demi emas.

Dalam catatan hari Selasa untuk kliennya, JPMorgan menyarankan bahwa investor institusional akan kembali ke emas, membalikkan aksi pasar cryptocurrency bullish utama yang mendorong harga Bitcoin di atas $ 64.000 pada pertengahan April.

Mengutip data open interest dalam kontrak berjangka Bitcoin di Chicago Mercantile Exchange, megabank Amerika mengatakan bahwa BTC futures sekarang mengalami penurunan terbesar pertama sejak bull market yang dimulai pada akhir 2020:

“Gambaran aliran Bitcoin terus memburuk dan mengarah pada pengurangan berkelanjutan oleh investor institusional. Selama sebulan terakhir, pasar berjangka Bitcoin mengalami likuidasi paling curam dan lebih berkelanjutan sejak kenaikan Bitcoin dimulai Oktober lalu.”

Meskipun menunjukkan pembalikan tren emas terbaru atas Bitcoin, JPMorgan masih mempertahankan perkiraan sebelumnya bahwa Bitcoin berada di jalur untuk mencapai $ 140.000 dalam jangka panjang.

“Harga $ 140k ini harus dianggap sebagai target teoritis jangka panjang dengan asumsi konvergensi volatilitas Bitcoin dengan emas dan penyamaan alokasi Bitcoin dengan emas dalam portofolio investor,” ungkap catatan investor.

Menurut JPMorgan, nilai wajar Bitcoin saat ini berdasarkan rasio volatilitas Bitcoin terhadap emas adalah seperempat dari $ 140.000, atau $ 35.000.

Pada bulan Januari, analis JPMorgan memperkirakan bahwa Bitcoin berpotensi berkembang menjadi alternatif yang menarik untuk emas dan mencapai $ 146.000 dalam jangka panjang. “Konvergensi dalam volatilitas antara Bitcoin dan emas tidak mungkin terjadi dengan cepat dan dalam pikiran kami adalah proses multi-tahun,” kata JPMorgan.

Pernyataan JPMorgan datang di tengah Bitcoin mengalami salah satu kehancuran bersejarah terliar dalam sehari, jatuh dari tertinggi intraday di atas $ 43.000 menjadi di bawah tanda harga $ 32.000. Cryptocurrency terbesar di dunia telah agak rebound sejak itu, diperdagangkan pada $ 37.137 pada saat penulisan, turun sekitar 16% selama 24 jam terakhir. Dengan pertumpahan darah yang berkelanjutan di pasar, BTC masih naik hampir 300% selama setahun terakhir, sekarang diperdagangkan pada level pertengahan Januari - RIFAN FINANCINDO

Sumber :  inforexnews.com

Wednesday, May 19, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Naik Tipis Dekati Level Tertinggi 4 Bulan Dipicu Melemahnya Dolar

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tipis mendekati level tertinggi empat bulan pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari keempat berturut-turut, karena dolar yang lebih lemah dan kekhawatiran inflasi terus mempertahankan daya tarik logam mulia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terkerek 0,4 dolar AS atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 1.868 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin, emas berjangka melambung 29,5 dolar AS atau 1,6 persen menjadi 1.867,60 dolar AS.

Emas berjangka juga melonjak 14,1 dolar AS atau 0,77 persen menjadi 1.838,10 dolar AS pada Jumat, setelah menguat 1,2 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.824,00 dolar AS pada Kamis, dan anjlok 13,3 dolar AS atau 0,72 persen menjadi 1.822,8 dolar AS pada Rabu.

Imbal hasil obligasi hanya naik satu tingkat," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago, dolar yang lebih lemah telah memberikan sebagian besar dukungan. (Tapi) emas memiliki performa yang cukup bagus, tetapi sama sekali tidak berada dalam pasar yang bullish."

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan sebagai acuan beringsut lebih tinggi, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil atau suku bunga.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya jatuh mendekati level terendah tiga bulan, membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Narasinya jelas bergeser ke arah inflasi ... tetapi mungkin yang lebih kritis, Anda telah mendapatkan pelemahan dolar AS, yang mungkin merupakan pendorong utama dan penting, Analis juga mencatat bahwa arus masuk ke reksa dana berbasis emas atau gold exchange-traded-funds mengindikasikan para investor membeli logam mulia untuk lindung nilai terhadap kekhawatiran inflasi.

Setelah kenaikan harga-harga di Amerika Serikat, risalah rapat kebijakan terakhir Federal Reserve diharapkan dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang prospek kebijakan moneter dan pandangan pembuat kebijakan tentang inflasi. Bank sentral AS akan merilis risalah pada Rabu waktu setempat.

Fed tidak akan tergoda untuk mengguncang perahu dalam hal pemulihan yang sedang mengumpulkan beberapa momentum. Menaikkan suku bunga atau diskusi tentang pengurangan program pembelian obligasi (tapering) mungkin akan kontraproduktif pada tahap ini,” kata Norman.

Emas juga mendapatkan dukungan dari pembeli berbasis grafik setelah emas menembus di atas rata-rata pergerakan 200 hari, yang dianggap sebagai sinyal bullish.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 5,9 sen atau 0,21 persen menjadi ditutup pada 28,333 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 19,2 dolar AS atau 1,54 persen menjadi ditutup pada 1.225,30 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Wednesday, May 12, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa Berjangka Eropa Makin Jatuh, Masalah Inflasi Tebar Sentimen Negatif

    

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pasar saham Eropa bergerak melemah pada Selasa (11/050 petang pasca aksi jual saham-saham teknologi pada sesi sebelumnya di Wall Street di tengah meningkatnya kekhawatiran inflasi.

Pada pukul 14.29 WIB, DAX futures Jerman melemah 1,11% ke 15.116,0, CAC 40 futures Prancis anjlok 1,73% di 6.263,5 dan FTSE 100 futures Inggris juga anjlok 2,04% di 6,957.5 menurut data Investing.com. Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak turun 0,99% ke 5.916,60 pukul 14.45 WIB.

Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,1%, atau 35 poin pada Senin (10/05), menghentikan penguatan beruntun lima hari. Kerugian lebih menonjol di indeks lainnya, di mana S&P 500 ditutup turun 1% dan indeks teknologi Nasdaq Composite jatuh 2,6%.

Investor telah berpaling dari saham pertumbuhan jangka panjang karena tekanan inflasi yang sedang berlangsung, seiring melonjaknya harga komoditas, meningkatkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan terpaksa untuk memperketat kebijakan moneter ultra-longgarnya lebih awal dari yang diproyeksi saat ini.

Menambah tema, harga pabrik China meningkat pada tingkat tercepat dalam tiga setengah tahun di bulan April, data menunjukkan hari Selasa sebelumnya, dengan PPI naik sebesar 6,8% dari tahun sebelumnya, di atas kenaikan 4,4% di bulan Maret, karena ekonomi terbesar kedua di dunia itu meraih momentum setelah pertumbuhan yang kuat di kuartal pertama.

Kekhawatiran inflasi ini akan berarti laporan CPI AS akan menjadi yang terdepan dalam perhatian investor saat dirilis pada hari Rabu.

Sebelum itu, dan kembali ke Eropa, sentimen ekonomi survei ZEW Jerman untuk bulan Mei akan menjadi rilis data utama, dan diperkirakan akan menunjukkan peningkatan kepercayaan di ekonomi terpenting Zona Euro.

Dalam berita perusahaan, konglomerasi Jerman Thyssenkrupp (DE:TKAG) menaikkan prospek setahun penuh untuk kedua kalinya dalam tiga bulan, didorong oleh pemulihan ekonomi global yang mendorong permintaan baja, suku cadang mobil, dan material.

Perusahaan utilitas Jerman E.ON (DE:EONGn) memperoleh untung pada kuartal pertama tahun ini dan mengkonfirmasi prospek dan kebijakan dividennya, sementara pendapatan juga berasal dari perusahaan video game asal Prancis Ubisoft Entertainment (PA:UBIP) dan perusahaan teknik Jerman Bilfinger (DE:GBFG).

Harga minyak kian jatuh pada Selasa petang, di mana pasar yang tampaknya hanya mengharapkan terjadinya gangguan lokal kecil pada pasokan AS dari serangan dunia maya hari Jumat terhadap operator pipa utama.

Colonial Pipeline, pipa bahan bakar terbesar di Amerika Serikat, Senin mengatakan pihaknya mengharapkan untuk "secara substansial" memulihkan layanan operasional pada akhir pekan ini. Segmen dari jalur Texas ke New Jersey-nya telah ditampilkan kembali, mengurangi beberapa kekhawatiran paling mendesak bahwa pusat populasi utama di Pantai Timur AS dapat terpengaruh.

Harga minyak WTI terus turun 0,71% ke $64,46 per barel dan harga minyak Brent turun 0,64% di $67,88 per barel pukul 14.42 WIB. Sedangkan Gasoline futures turun 0,59% di 2,1208 di New York Mercantile.

Nanti di sesi, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mempublikasikan laporan pasar minyak bulanannya, yang akan menyertakan angka produksi April untuk kelompok itu, bersama dengan prospek pasar terbaru mereka.

Selain itu, harga emas berjangka turun tipis 0,09% di $1.835,90 per troy ons dan EUR/USD naik 0,12% di 1,2144 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

 Sumber : investing.com

Tuesday, May 11, 2021

PT Rifan - Data Makro AS Mengecewakan, Harga Emas Melambung

PT RIFAN BANDUNG - Harga Emas dunia bertahan di level tertingginya setelah rilis data pertumbuhan lapangan kerja Amerika pekan lalu yang mengecewakan.

Harga emas di pasar spot naik 0,4 persen menjadi 1.836,89 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sejak 11 Februari di 1.845,06 dolar AS per ounce.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,3 persen lebih tinggi menjadi 1.837,60 dolar AS per ounce.

Angka lapangan kerja Amerika yang mengecewakan akhirnya memicu putaran algorithmic short-covering," kata analis TD Securities, Daniel Ghali.

Juga mendukung logam mulia adalah kembalinya aliran discretionary capital menuju emas bersama dengan permintaan fisik yang kuat dari China dan India pada bulan lalu sebelum penguncian di India," tambah Ghali.

Data penggajian non-pertanian Amerika menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja secara tak terduga melambat pada April, mendorong dolar ke level terendah lebih dari dua bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Angka pekerjaan yang lebih rendah dari perkiraan merusak harapan investor akan pemulihan cepat ekonomi terbesar dunia itu dan Federal Reserve mungkin akan memperketat kebijakan lebih awal dari ekspektasi.

The Fed berjanji untuk mempertahankan suku bunga yang rendah sampai inflasi dan lapangan kerja meningkat. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Di tempat lain, paladium melonjak 1,5 persen menjadi 2.971,39 dolar AS per ounce setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa pekan lalu karena kekhawatiran kekurangan pasokan.

Perak turun 0,2 persen menjadi 27,39 dolar AS per ounce, sementara platinum naik 0,8 persen menjadi 1.258,87 dolar AS per ounce. Kedua logam itu sebelumnya mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan - PT RIFAN

Sumber : suara.com

Monday, May 10, 2021

PT Rifan Berjangka - Harga Emas Kian Mahal Di Tengah Anjloknya Dolar AS

PT RIFAN BERJANGKA BANDUNG - Harga emas kian berkilau pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas memperpanjang kenaikan untuk ketiga hari berturut-turut dan mencatat mingguan terbaik sejak November 2020.

Harga emas menguat setelah penurunan tak terduga dalam pertumbuhan lapangan pekerjaan AS sepanjang April. Laporan ini pun membuat dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah AS menurun. 

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange naik USD15,6 atau 0,86% menjadi USD1.831,30 per ounce. Sehari sebelumnya, harga emas berjangka melambung USD31,4 atau 1,76% menjadi USD1.815,70 per ounce.

Harga emas berjangka juga terkerek USD8,3 atau 0,47% menjadi USD1.784,30, setelah anjlok USD15,8 atau 0,88% menjadi USD1.776, dan melonjak USD24,1 atau 1,36% menjadi USD1.791,80

Kehilangan penuh pada angka (pekerjaan), imbal hasil tertekan dan dolar juga turun. Memungkinkan emas untuk melonjak," kata Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible.

Namun demikian, dia memprediksi bahwa rally emas mungkin tidak panjang karena data pekerjaan bulan depan bisa menunjukkan angka peningkatan yang luar biasa. 

Departemen Tenaga Kerja AS merilis laporan pekerjaan bulanan yang menunjukkan bertambah hanya 266.000 pekerjaan baru atau lebih rendah dari yang diharapkan. Sedangkan tingkat pengangguran naik menjadi 6,1% dari 6,0%.

Para ekonom telah memperkirakan sebanyak satu juta pekerjaan baru AS untuk April, menambah kenaikan pada Maret sebesar 916.000. Oleh karena itu, laporan Departemen Tenaga Kerja mengecewakan banyak orang.

Laporan ini setidaknya untuk sementara memberikan sedikit air dingin pada gagasan Federal Reserve (Fed) mungkin dipaksa untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan banyak orang," kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli tidak berubah. Platinum untuk pengiriman Juli turun USD3,1 atau 0,25% menjadi ditutup pada USD1.254,5 per ounce - PT RIFAN BERJANGKA

Sumber :  okezone.com

Friday, May 7, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Greenback Dan Imbal Hasil Obligasi Turun, Emas Melonjak 31,4 Dolar

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), membukukan kenaikan untuk hari kedua berturut-turut karena melemahnya dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS, mengangkat permintaan logam safe-haven.

Sementara investor menunggu data penggajian non-pertanian AS untuk April yang akan dirilis akhir pekan ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak 31,4 dolar AS atau 1,76 persen menjadi ditutup pada 1.815,70 dolar AS per ounce, kembali bertengger di atas level psikologis 1.800 dolar AS setelah menyentuh tertinggi sesi di 1,818.25 dolar AS.

Emas berjangka terkerek 8,3 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.784,30 dolar AS per ounce, setelah anjlok 15,8 dolar AS atau 0,88 persen menjadi 1.776 dolar AS pada Selasa, dan melonjak 24,1 dolar AS atau 1,36 persen menjadi 1.791,80 dolar AS pada Senin.

"Federal Reserve AS terus mendorong kembali (emas) ke sini, itu bagus untuk emas, itu menjaga imbal hasil lebih rendah. Saya pikir ini pada akhirnya akan menyebabkan melemahnya dolar AS,” kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

"Pengujian level 1.800 dolar AS lebih cepat daripada yang diperkirakan, cara pasar ini bergerak menuju sikap Fed yang sangat dovish."

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang menjadi acuan, tergelincir di bawah 1,6 persen dan mendekati level terendah satu minggu pada Selasa, mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tanpa suku bunga.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, merosot 0,1 persen bergerak lebih jauh dari level tertinggi hampir dua minggu pada Rabu.

Fokus sekarang bergeser ke laporan pekerjaan bulanan AS pada Jumat waktu setempat, yang diperkirakan menunjukkan data gaji non-pertanian meningkat sebesar 978.000 pada bulan lalu.

Ekonomi AS mungkin tumbuh lebih cepat dan pengangguran turun lebih cepat dari yang diproyeksikan oleh pembuat kebijakan inti Fed pada Maret, Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan pada Rabu.

Namun, Presiden Fed Chicago Charles Evans mengulangi kekhawatirannya tentang pencapaian target inflasi 2,0 persen dan mengatakan ia mengharapkan kebijakan moneter tetap akomodatif untuk beberapa waktu.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 95,5 sen atau 3,6 persen menjadi ditutup pada 27,477 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 28,8 dolar AS atau 2,34 persen menjadi ditutup pada 1.257,6 dolar AS per ounce -
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Wednesday, May 5, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Berbalik Jatuh 15,8 Dolar, Terseret Greenback Yang Lebih Kuat

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas berjangka lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan tajam sehari sebelumnya, terseret dolar AS yang lebih kuat setelah Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan suku bunga mungkin perlu naik.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, jatuh 15,8 dolar AS atau 0,88 persen menjadi ditutup pada 1.776 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin, emas berjangka melonjak 24,1 dolar AS atau 1,36 persen menjadi 1.791,80 dolar AS.

Emas berjangka terkikis 60 sen AS atau 0,03 persen menjadi 1.767,70 dolar AS pada Jumat, setelah melemah 5,6 dolar AS atau 0,32 persen menjadi 1.768,30 dolar AS pada Kamis, dan merosot 4,9 dolar AS atau 0,28 persen menjadi 1.773,90 dolar AS pada Rabu.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Atlantic yang disiarkan Selasa  bahwa Federal Reserve mungkin harus menaikkan suku bunga untuk memastikan ekonomi tidak terlalu panas. Komentar Yellen menunjukkan kemungkinan perubahan dalam prospek itu.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas gagal untuk keempat kalinya dalam dua minggu menembus 1.800 dolar, yang telah menjadi kisaran teratas, memicu beberapa aksi ambil untung sebelum jatuh 20 dolar AS karena komentar Yellen yang tidak terduga,” kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam di BMO.

Yellen memiliki sejarah panjang dan konsisten sebagai seorang yang dovish di The Fed.”

Emas berada di bawah tekanan tambahan karena angka ekonomi positif yang dirilis pada Selasa. Departemen Perdagangan AS melaporkan defisit perdagangan AS meningkat 5,6 persen ke rekor 74,4 miliar dolar AS, sebuah tanda bahwa ekonomi membaik dengan cepat.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS juga melaporkan bahwa pesanan pabrik AS meningkat 1,1 persen pada Maret.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 40,2 sen atau 1,49 persen menjadi ditutup pada 26,558 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 1,7 dolar AS atau 0,14 persen menjadi ditutup pada 1.231,8 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaramews.com

Monday, May 3, 2021

PT Rifan - Kinerja Bitcoin Unggul Dibayangi Harga Emas Yang Kembali Menguat


PT RIFAN BANDUNG - Bitcoin berhasil torehkan kinerja tertinggi dibandingkan instrumen investasi lain hingga April 2021. Namun, pandemi Covid-19 yang belum berakhir, bahkan semakin bertambah jumlah kasus positif di beberapa negara, membuat investasi safe haven seperti emas kembali diburu dan harganya naik dalam sebulan terakhir. 

Tercatat, harga bitcoin naik sekitar 95,94% secara year to date (ytd) hingga April. Kinerja tersebut jauh mengalahkan kinerja instrumen jenis lain di periode yang sama. Sebagai perbandingan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya naik 0,28% ytd. Sedangkan investasi emas batangan justru merugi 13,78% mengacu pada harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).  

Investasi di obligasi negara juga merugi 0,54% ytd, mengacu pada pergerakan indeks INDOBeX Government Total Return. Namun, investasi di obligasi korporasi masih memberi cuan 2,99% mengacu pada pergerakan indeks INDOBeX Corporate Total Return. 

Chief Executive Officer Triv.id, Gabriel Rey mengatakan salah satu faktor yang membuat harga Bitcoin naik signifikan adalah rendahnya tingkat suku bunga Bank Indonesia serta penggelontoran stimulus. 

Kondisi tersebut membuat likuiditas pasar bertebaran hingga akhirnya masuk pada instrumen investasi yang mampu memberikan imbal hasil tinggi dibanding suku bunga deposito maupun yield US Treasury. 

"Begitu likuiditas uang di pasar sangat berlimpah, investor cenderung akan mencari risk appetite yang lebih tinggi, yaitu Bitcoin atau aset kripto lain," kata Gabriel, Jumat (29/4). 

Selama The Fed selalu mengumumkan bahwa mereka akan mempertahankan kebijakan suku bunga rendah hingga 2022, Gabriel optimistis likuiditas pasar akan tetap melimbah dan harga bitcoin masih akan mengalami kenaikan yang signifikan. 

Sentimen lain yang mendukung kenaikan harga bitcoin maupun aset kripto lain juga datang dari proses pembentukan reksadana bitcoin oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat. Perusahaan keuangan yang maju untuk membuat aplikasi Exchange Traded Fund (ETF) bitcoin ini adalah Fidelity Investment asal AS. 

"Fidelity bukan perusahaan keuangan biasa dan memiliki kekuatan lobby yang kuat untuk merealisasikan ETF bitcoin ini," kata Gabriel. 

Jika rencana ETF bitcoin disetujui Gabriel mengatakan aliran dana masuk ke aset kripto ini akan deras baik dari investor institusi maupun ritel. "Investor ritel tidak perlu repot lagi memikirkan hal teknikal dan bisa mendapat eksposure ke bitcoin," kata Gabriel.  

Harga bitcoin, Gabriel proyeksikan mampu tembus ke US$ 100 per btc jika rencana pembentukan ETF bitcoin disetujui di tahun ini. "Presentase kemungkinan ETF bitcoin disetujui oleh SEC sangat tinggi di tahun ini," kata Gabriel. 

Namun, di satu sisi pandemi yang tidak kunjung usai bahkan terus bertambah jumlah kasus positifnya membuat kinerja emas jadi yang paling unggul di antara instrumen jenis lain selama  April. 

harga emas spot tercatat naik 3,81% secara bulanan ke US$ 1.772 per ons troi. Sementara, harga emas Antam naik 0,09%.  

Sebaliknya, harga bitcoin justru menurun 3,64%.  Sedangkan, kinerja pasar saham, obligasi, dan valuta asing kompak berada di bawah angka kinerja harga emas. 

Faisyal Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan pelaku pasar kini kembali memburu aset safe haven seperti emas karena khawatir pandemi yang kini semakin meluas memperburuk pemulihan ekonomi global. 

Selain itu, harga emas terangkat naik setelah dollar AS cenderung bergerak melemah akibat Jerome Powell Gubernur The Fed mengatakan akan mempertahankan kebijakan akomodatif. 

Namun, kenaikan harga emas saat ini Faisyal proyeksikan akan terjadi sementara. Hingga akhir tahun, Faiyal memperkirakan harga emas cenderung melemah karena data ekonomi AS yang dirilis lebih baik dari perkiraan pasar.  Vaksinasi yang berjalan lancar di Eropa juga memunculkan optimisme pada perbaikan ekonomi global. Faisyal memproyeksikan jika ekonomi global membaik di semester II 2021, maka investor akan kembali beralih ke aset berisiko.  

Tidak jauh berbeda, pergerakan harga emas Antam di semester II-2021 akan bergantung juga pada pemulihan ekonomi global dan harga akan cenderung menurun. Apalagi, jika dollar AS menguat setelah data ekonominya membaik.

Faisyal memproyeksikan harga emas spot akhir tahun berada di rentang US$ 1.500 per ons troi-US$ 1.600 per ons troi. Sementara, harga emas Antam berpotensi menurun ke Rp 850.000 per gram-Rp 950.000 per gram. 

Sementara di pasar valuta asing, poundsterling memimpin kinerja tertinggi bila dibandingkan dengan kinerja valuta asing lainnya. Secara ytd pasangan mata uang GBP/IDR menguat 4,91%.  

Faisyal mengatakan poundsterling menguat karena masalah Brexit sudah selesai. Selain itu, muncul spekulasi yang lebih optimis terhadap poundtserling setelah Inggris menjadi negara yang pertama kali melonggarkan kebijakan lockdown dan melakukan vaksin secara agresif. 

Namun, hingga akhir tahun, Faisal menilai mengoleksi dollar AS sebagai investasi jadi yang paling menarik. Penyebabnya, poundsterling tidak lagi menarik karena pasca lebih dari 100 hari sudah Inggris dan Uni Eropa bercerai, nyatanya kesepakatan perdagangan Brexit membuat banyak eskportir Inggris merugi.  

fundamental dollar AS lebih kuat. Fokus pelaku pasar saat ini tertuju pada prospek ekonomi AS yang signifikan meskipun persoalan geopolitik masih menyelimuti. "Bahkan Powell mengatakan ekonomi AS memang sudah membaik meskipun suku bunga masih rendah," kata Faisyal. Terlebih ekonomi AS juga masih akan tersokong dari rancangan stimulus baru AS yang senilai US$ 1,8 triliun.   

USD/IDR berpotensi bergerak di Rp 14.500-14.600 di akhir tahun ini.

Head of Research & Consulting Service Infovesta Utama, Edbert Suryajaya, mengatakan, pasar saham dan obligasi kinerjanya tertinggal dari instrumen investasi lain karena mendapat beragam sentimen negatif.

Pertama, kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed karena perbaikan ekonomi AS yang cepat. Selain itu, pandemi yang belum kunjung usai juga menambah kekhawatiran kinerja pasar saham dan obligasi. 

Edbert memproyeksikan pergerakan pasar saham masih akan fluktuatif hingga semester II-2021. Di akhir tahun, Edbert memproyeksikan kinerja IHSG tetap berpotensi tumbuh ke level 6.500-6.600. 

Sementara, Edbert memproyeksikan kinerja pasar obligasi masih akan naik meski terbatas. Kenaikan kinerja terbatas karena ekspektasi penurunan suku bunga saat ini juga terbatas - PT RIFAN

Sumber :  kontan.co.id