Showing posts with label pt rifan financindo berjangka. Show all posts
Showing posts with label pt rifan financindo berjangka. Show all posts

Friday, May 17, 2024

Rifan Financindo Berjangka - The Fed Seret Emas Ke Zona Bearish

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin. Sentimen arah suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) masih menjadi faktor utama penggerak harga sang logam mulia.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.377,8/troy ons. Turun 0,59% dibandingkan hari sebelumnya.

Harga emas masih belum banyak bergerak. Pada pukul 07:07 WIB, harga naik tipis 0,04% ke US$ 2.378,7.

Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 1,37% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 0,46%.

Kabar soal arah suku bunga acuan masih menjadi faktor dominan penentu harga emas. Sejumlah pejabat teras Bank Sentral AS Federal Reserve menegaskan suku bung acuan masih perlu bertahan di level tinggi, tidak perlu terburu-buru diturunkan.

Informasi yang ada mengindikasikan butuh waktu lama untuk mendapatkan keyakinan (penurunan suku bunga). Mempertahankan posisi restriktif lebih lama adalah langkah yang pruden,” tegas Loretta Mester, Gubernur The Fed Cleveland, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Sementara Gubernur The Fed New York John Williams menyatakan dirinya belum melihat alasan untuk mengubah suku bunga untuk saat ini. Dalam wawancara bersama Reuters, Williams menegaskan perlu bank sentral perlu mendapatkan keyakinan bahwa inflasi benar-benar mengarah ke target 2%.

Saya tidak memperkirakan untuk mendapat keyakinan bahwa inflasi menuju 2% dalam waktu dekat,” tuturnya.

Sementara Gubernur The Fed Richmond Richard Barkin mengatakan inflasi perlu turun lebih lanjut untuk menuju target bank sentral. “Untuk menuju (target) 2%, saya rasa butuh waktu sedikit lebih lama,” ujarnya kepada CNBC.

Saat ini, Federal Funds Rate berada di 5,25-5,5%. Ini adalah yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

Pernyataan dari para pejabat The Fed tersebut menjadi beban harga emas, yang merupakan aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas sudah masuk zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 48,63. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 52,4. Berada di area beli (long), tetapi masih cenderung netral.

Oleh karena itu, sepertinya harga emas hanya bisa bergerak di rentang sempit. Target resisten terdekat ada di US$ 2.378-2.382/troy ons. Sedangkan target support adalah US$ 2.376-2.362/troy ons - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Thursday, May 16, 2024

Rifan Financindo - Kabar Dari Amerika Lambungkan Harga Emas

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Rilis data inflasi di Amerika Serikat (AS) berperan dalam mengerek harga sang logam mulia.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.391,24/troy ons. Naik 1,5% dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam seminggu terakhir, harga emas sudah naik 3,57% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 0,58%.

Perlambatan laju inflasi di AS menjadi sentimen positif bagi emas. Malam tadi waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics mengumumkan inflasi Negeri Adikuasa pada April berada di 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih rendah dibandingkan Maret yang sebesar 0,4%.

Kemudian inflasi tahunan (year-on-year/yoy) pada April tercatat 3,4%. Juga melambat ketimbang Maret yang 3,5% yoy.

Lalu inflasi inti tahunan ada di 3,6% yoy. Lebih rendah dibandingkan Maret yang sebesar 3,8% yoy sekaligus jadi yang terendah sejak April 2021 atau 3 tahun terakhir.

“Data ini bisa menjadi indikasi bahwa tekanan inflasi akan mereda dan The Fed (Federal Reserve, Bank Sentral AS) bisa menurunkan suku bunga acuan,” tegas Phillip Streble, Chief Market Strategist di Blue Line Futures, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Penurunan suku bunga akan menjadi kabar baik bagi emas, yang berstatus sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan dalam iklim suku bunga rendah.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas menghuni zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 68. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun perlu diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI berada di 94,78. Di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Alhasil, risiko koreksi harga emas masih terbuka. Target support terdekat ada di US$ 2.388/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.382/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sementara target resisten terdekat adalah US$ 2.394/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke arah US$ 2.395/troy ons. Terlihat bahwa potensi kenaikan harga sudah kian terbatas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

 

Wednesday, May 15, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - PPI, inflasi CPI Ditunggu Untuk Isyarat Suku Bunga Lebih Lanjut

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Data indeks harga produsen AS akan dirilis pada hari Selasa, sementara pembacaan indeks harga konsumen yang lebih dekat akan dirilis pada hari Rabu.

Kedua data tersebut kemungkinan akan menjadi faktor yang mempengaruhi prospek suku bunga AS, setelah data inflasi yang terlalu tinggi selama kuartal pertama membuat pasar sebagian besar memperkirakan sebagian besar taruhan pada penurunan suku bunga tahun ini.

Sementara perdagangan ini menunjukkan lebih banyak hambatan untuk emas, logam mulia ini diuntungkan oleh meningkatnya permintaan safe haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Namun, beberapa de-eskalasi, khususnya antara Iran dan Israel, membuat emas rentan terhadap tekanan dari suku bunga.

Suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat bahwa mereka meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam mulia.

Logam mulia lainnya juga menguat pada hari Selasa. Platinum futures naik 0,1% menjadi $ 1.011,05 per ons, sementara silver futures naik 0,9% menjadi $ 28,688 per ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Tuesday, May 14, 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Ambruk 1% Lebih! Amerika Bisa Buat Investor Makin Jantungan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat tipis pada perdagangan hari ini, Selasa setelah ambruk. Harga emas bergerak labil seiring adanya aksi ambil untung dan investor menantikan data inflasi utama minggu ini untuk petunjuk mengenai kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS tahun ini.

Mengutip Refinitiv, harga emas spot ditutup di posisi US$2.336,05 per troy ons pada perdagangan Senin. Harganya ambruk 1,02%. Ambruknya emas berbanding terbalik dengan penguatan pada Kamis dan Jumat pekan lalu dengan penguatan mencapai 2,2%.

Harga emas mulai membaik pada hari ini. Harga sang logam mulia naik 0,09% menjadi US$2,338,09 per troy ons pada Selasa pukul 06.15 WIB. 

Pelaku emas tengah menunggu data-data dari Amerika Serikat (AS) mulai dari indeks harga produsen dan data inflasi April 2024.

Data indeks harga produsen (PPI) akan diumumkan hari ini sementara data inflasi pada Rabu pekan ini.

AS akan mengumumkan data indeks harga produsen (PPI) pada hari ini, Selasa periode April 2024. 

Data PPI AS diperkirakan naik sebesar 0,3% pada April 2024 setelah kenaikan 0,2% pada bulan Maret. PPI inti, tidak termasuk biaya energi dan pangan, diperkirakan meningkat sebesar 0,2%, sama seperti pada bulan Maret.

PPI secara tahunan diperkirakan sebesar 2,2% pada April 2024, meningkat dibanding periode Maret yang menyentuh 2,1%. Sedangkan, PPI inti diperkirakan konsensus sebesar 2,4% secara tahunan setara dengan periode Maret.

Ukuran inflasi PPI mencerminkan laju inflasi pada tingkat grosir - harga yang dibayarkan oleh pelaku usaha untuk barang dan jasa yang kemudian mereka jual kepada konsumen.

Selain data-data ekonomi AS, petinggi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) juga bakal membuat pemilik emas cemas.  Jerome Powell selaku Ketua Bank Sentral AS, The Fed, akan berpidato pada malam ini pukul 21.00 WIB pada acara Annual General Meeting, Foreign Bankers' Association, Amsterdam. Publik menunggu apakah Powell akan memberi sinyal kebijakan ke depan.

Jika pidato Powell masih hawkish maka siap-siap saja harga emas akan merana.

"Ini mungkin merupakan aksi keluar dari pasar emas sebelum beberapa peristiwa berisiko seperti pidato Ketua Fed Jerome Powell, data Indeks Harga Produsen (PPI), dan Indeks Harga Konsumen (CPI) yang semuanya akan keluar minggu ini," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures yang dikutip dari Reuters.

"[Fase] bull emas memiliki alasan kuat untuk khawatir bahwa Federal Reserve membutuhkan data inflasi yang lebih lemah, tidak hanya data ketenagakerjaan yang lebih lemah, untuk membenarkan penurunan suku bunga," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

Logam mulia ini telah naik lebih dari 1% minggu lalu, menyusul data pekerjaan yang lemah, yang mendukung taruhan penurunan suku bunga AS tahun ini.

Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters sekarang memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga acuan dua kali tahun ini, dimulai pada bulan September.

Para pedagang saat ini memperkirakan sekitar 63% kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas yang tidak menghasilkan bunga.

Fokus pasar minggu ini akan tertuju pada data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada hari Selasa pukul 19.30 WIB, diikuti oleh data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang akan dirilis pada hari Rabu - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia

 

Monday, May 13, 2024

PT Rifan - Pernyataan Hawkish Pejabat The Fed Memperkecil Kemungkinan Penurunan Suku Bunga AS

PT RIFAN BANDUNG - Pernyataan para pejabat Fed pada minggu ini menjadi perhatian pasar, apakah memberikan sinyal hawkish atau dovish?

Pernyataan hawkish memberikan sentimen bahwa The Fed perlu mempertahankan suku bunga saat ini dalam jangka waktu lama, sampai memperoleh keyakinan inflasi benar-benar turun dan menuju target 2% dari The Fed. Dengan demikian kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini menjadi sedikit, bahkan mungkin tidak dilakukan penurunan suku bunga.

Namun jika pernyataan dovish diberikan, dapat memberikan sentimen The Fed akan menurunkan suku bunga lebih cepat dan dalam beberapa kali penurunan pada tahun ini.

Dari berbagai pernyataan para pejabat Fed minggu ini sebagian besar memberikan sinyal hawkish bagi kebijakan suku bunga The Fed.

Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan pada hari Jumat bahwa Fed harus menjaga kredibilitas inflasinya “dengan melanjutkan secara hati-hati dan untuk mencapai target 2% ”.
Bowman menambahkan The Fed perlu mempertahankan suku bunganya “sedikit lebih lama.”

Sementara itu, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic memperkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga sebesar 25bp tahun ini, yang akan terjadi pada akhir tahun ini.

Sedangkan Presiden Fed Dallas Lorie Logan menyatakan masih terlalu dini untuk berpikir mengenai penurunan suku bunga.

Sebelumnya pada hari Kamis, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan ketidakpastian mengenai prospek inflasi telah meningkat dan mempersulit pembuatan proyeksi kebijakan sampai bank sentral mendapatkan kejelasan lebih lanjut.

Sedangkan pada hari Selasa Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa terlalu dini untuk menyatakan bahwa inflasi telah terhenti. Kashkari juga menyatakan kemungkinan besar The Fed akan mempertahankan suku bunganya untuk jangka waktu yang lama sampai mereka yakin inflasi berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target mereka.

Presiden Fed Boston Susan Collins mengatakan akan diperlukan waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya untuk menurunkan inflasi.

Di awal pekan pada hari Senin, Presiden Fed New York John Williams mengatakan bahwa kebijakan berada pada posisi yang sangat baik saat ini dan The Fed memiliki waktu untuk mengumpulkan lebih banyak, sehingga stabil seiring berjalannya waktu.

Presiden Fed Richmond Thomas Barkin menyatakan optimis bahwa suku bunga saat ini akan cukup untuk menurunkan inflasi dan The Fed dapat bersabar karena pasar kerja yang kuat.

Sementara itu, untuk sinyal yang tidak terlalu hawkish, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan tidak banyak bukti bahwa inflasi terhenti hingga mencapai 3%.

Pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga -25bp sebesar 5% pada pertemuan FOMC 11-12 Juni dan 27% pada pertemuan berikutnya pada 30-31 Juli, turun dari level masing-masing 10% dan 36% pada hari Kamis.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan, dengan pernyataan hawkish para pejabat The Fed akan menguatkan mata uang dolar AS dan imbal hasil Treasury AS. Namun memberikan sentimen bearish bagi pasar saham yang membatasi keuntungan pasar saham. Sedangkan pasar emas dapat bergerak naik dengan masih meningkatnya aset safe haven dengan ketegangan di Timur Tengah dan menurunnya data sentimen konsumen AS - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Friday, May 10, 2024

Rifan Financindo - Perkiraan Harga XAU/USD Untuk Tahun 2024

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas tetap berada dalam kisaran dalam beberapa minggu terakhir setelah penurunan tajam emas batangan bulan lalu, yang dipicu oleh kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Hari ini, XAU/USD bertahan karena para investor menunggu data ekonomi AS untuk mendapatkan informasi mengenai potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Sedikit kenaikan dolar AS membatasi kenaikan.

Aksi harga emas terkini

Emas sebagian besar tetap datar pada $ 2.312,61 pada perdagangan hari ini, sementara gold futures AS untuk pengiriman Juni menetap 0,1% lebih rendah pada $ 2.322,3 per ounce.

Dolar naik 0,1% di tengah ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini, yang dapat membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang asing.

"Pasar cenderung menunggu katalis untuk kenaikan tambahan, sedangkan sisi negatifnya tampaknya dibatasi oleh partisipasi terbatas dari para manajer keuangan," kata ahli strategi komoditas di TD Securities.

Presiden Federal Reserve Boston Susan Collins menyatakan keyakinannya bahwa kebijakan moneter saat ini akan memperlambat ekonomi secara memadai untuk membawa inflasi kembali ke target 2% Fed.

Para investor sekarang menunggu pembacaan sentimen konsumen dari University of Michigan pada hari Jumat dan komentar dari beberapa pejabat the Fed minggu ini. Selain itu, data indeks harga konsumen AS akan dirilis pada 15 Mei.

Data pekerjaan AS yang lemah baru-baru ini telah menyebabkan pasar uang memperhitungkan dua kali penurunan suku bunga Fed tahun ini dan sekitar 40 basis poin pelonggaran moneter.

Pekan lalu, harga emas mengalami penurunan mingguan kedua berturut-turut, menetap di atas ambang batas $2.300 setelah volatilitas pasar baru-baru ini yang berasal dari pengumuman kebijakan pertengahan minggu Federal Reserve dan laporan ketenagakerjaan AS.

Penurunan bullion mengejutkan para pedagang yang telah mengantisipasi reli yang lebih kuat di tengah penurunan imbal hasil obligasi AS, terutama setelah Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga meskipun ada kekhawatiran inflasi yang masih ada. Sikap dovish-nya mengangkat optimisme pasar, mendorong aset berisiko dengan mengorbankan investasi safe haven.

Prospek harga XAU/USD

Ketidakpastian ekonomi, potensi pelonggaran Fed, dan melemahnya dolar AS secara teoritis seharusnya mendukung logam mulia, namun reli emas baru-baru ini dan terputusnya hubungan dengan fundamental dapat berarti harga tetap stagnan atau semakin turun.

Meskipun kalender ekonomi AS terlihat relatif sepi di minggu mendatang, hal ini dapat berubah dengan dirilisnya data inflasi April pada 15 Mei, yang berpotensi memicu volatilitas pasar. Kejutan apa pun dapat memengaruhi sentimen dan menyebabkan pergeseran harga yang tajam.

Menyusul kinerja yang lemah minggu lalu, emas mencapai level terendahnya dalam hampir satu bulan terakhir, namun masih berada di atas $2,280.

Menurut analis DailyFX, bulls harus mempertahankan support ini untuk menghindari penurunan ke level Fibonacci utama di $2.260. Penurunan lebih lanjut dapat menarik harga XAU/USD menuju rata-rata pergerakan sederhana 50 hari di $2,235.

Pada sisi atas, perubahan haluan bullish akan menghadapi resistensi awal di $2.325, diikuti oleh $2.355. Menembus wilayah ini dapat membuka jalan menuju $2.375 untuk XAU/USD, ditandai dengan garis tren turun jangka pendek dari rekor tertinggi - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

 

Wednesday, May 8, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Di Eropa Rebound, Permintaan Emas India Turun

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pergerakan harga emas pada perdagangan sesi Eropa hari Senin 6 Mei 2024 rebound dari kisaran terendah 4 pekan di tengah upaya rebound dolar AS.

Harga emas spot pada perdagangan sesi Eropa terpantau naik 0,33% ke $2308,83, demikian untuk harga emas comex kontrak bulan Juni 2024 bergerak positif dengan naik 0,40% ke $2317,70.

Harga emas naik dengan para pedagang mengantisipasi pernyataan dari sejumlah pejabat Fed yang akan dirilis minggu ini untuk mencari isyarat lebih lanjut mengenai jadwal potensi penurunan suku bunga, terutama sehubungan dengan data NFP AS yang lebih rendah.

Perlambatan yang lebih besar dari perkiraan dalam perluasan lapangan kerja AS selama bulan April, memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memulai penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost dari memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga meningkatkan daya tariknya.

Di tempat lain, permintaan emas fisik di India tetap rendah pada minggu lalu meskipun harga turun, karena pembeli menunda penurunan yang lebih besar, sementara premi Tiongkok turun untuk minggu kedua karena lemahnya permintaan pada hari libur.

Untuk pergerakan selanjutnya, harga emas diperkirakan menguat secara teknikal, kini harga berusaha naik ke kisaran $2320 dan jika tembus dapat naik ke resisten kuat di $2322,70.

Namun jika terkoreksi, akan turun kembali ke posisi terendah 2291,75 dan jika tembus dapat meluncur menuju posisi support kuat di $2279,05 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Tuesday, May 7, 2024

PT Rifan Financindo - Goldman Sachs: Saat Ini Komoditas Dan Uang Tunai lebih Baik Seiring Meningkatnya Ketidakpastian

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Para analis di Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan bahwa mereka beralih ke komoditas Overweight dalam jangka waktu tiga bulan dan 12 bulan untuk mendiversifikasi risiko overheating dan risiko geopolitik. Mereka juga beralih ke Overweight cash dalam jangka waktu tiga bulan untuk mengurangi risiko portofolio.

Bank investasi ini mencatat bahwa latar belakang makro telah berubah menjadi "kurang bersahabat" sejak Maret karena inflasi yang lebih tinggi dan tekanan kenaikan suku bunga. Namun, baseline mereka tetap bersahabat untuk sisa tahun ini.

"Meskipun indikator-indikator siklus bisnis kami masih menunjukkan latar belakang siklus yang terlambat, hal ini dapat bertahan lama, dan ekuitas dapat bekerja dengan baik jika tidak ada resesi," kata Goldman.

Lebih jauh lagi, bank investasi ini percaya bahwa kinerja komoditas harus didukung lebih lanjut oleh latar belakang siklus akhir dengan persediaan, defisit, dan kemunduran yang moderat hingga rendah.

"Kami juga merekomendasikan beberapa opsi overlay untuk mengurangi risiko, termasuk menjual harga untuk membeli volatilitas ekuitas, kerah yang lebih panjang, dan kenaikan Dolar," tambah mereka.

Mengenai uang tunai, para analis di Goldman Sachs mengatakan bahwa mereka terus menyukai Dolar sebagai hamparan portofolio untuk mengurangi risiko guncangan suku bunga AS.

Goldman mengatakan: "Meskipun uang tunai terlihat lebih menarik dari perspektif imbal hasil dan risiko dengan latar belakang suku bunga 'lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama', dengan baseline makro kami untuk normalisasi inflasi yang berkelanjutan, kami bertujuan untuk sepenuhnya berinvestasi pada horizon 12m - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Monday, May 6, 2024

PT Rifan - Harga Emas Dibebani Kekhawatiran Suku Bunga Jelang NFP

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas bergerak sedikit di perdagangan Asia pada hari Jumat karena pasar tetap menghindari logam mulia sebelum data gaji utama AS, sementara prospek kenaikan suku bunga yang lebih tinggi membuat emas berada di jalur kerugian mingguan.

Logam mulia mengalami penurunan tajam dari rekor tertinggi selama dua minggu terakhir, karena permintaan safe haven mengering dan tekanan dari suku bunga AS kembali berperan.

Spot gold stabil di $ 2.302,72 per ounce, sementara gold futures yang akan berakhir pada bulan Juni naik tipis menjadi $ 2.311,45 per ounce pada pukul 11:21 GMT.

Logam mulia ini mengalami penurunan harga karena dolar jatuh dalam perdagangan semalam. Namun hal ini hanya berfungsi untuk membatasi kerugian emas baru-baru ini - PT RIFAN

Sumber :investing 


 

Friday, May 3, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Wall Street Rebound Kuat Merespon Pernyataan Ketua Fed Yang Tenangkan Pasar

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Mayoritas saham Wall Street rebound kuat menutup perdagangan yang berakhir Jumat dinihari.

Dow Jones melonjak 0,9% menjadi 38.225,66, Nasdaq melonjak 1,5% menjadi 15.840,96 dan S&P 500 menguat 0,9% pada 5.064,20.

Penguatan saham yang muncul di Wall Street terjadi karena aksi bargain hunting merespon positif pernyataan Ketua Fed Jerome Powell yang mengecilkan terjadinya kenaikan suku bunga.

Karena sebelumnya investor khawatirkan prospek kebijakan moneter The Fed yang hawkish pasca rilis data ekonomi AS yang kuat melebihi perkiraan.

Seperti laporan terbaru yang menunjukkan lonjakan biaya tenaga kerja pada kuartal pertama tahun 2024 dan menurunnya defisit perdagangan AS pada bulan Maret.

Laporan biaya unit tenaga kerja melonjak sebesar 4,7% pada kuartal pertama menyusul revisi angka yang tidak berubah pada kuartal keempat.

Secara sektoral, penguatan dipimpin oleh saham-saham transportasi yang naik tajam hingga menyebabka Dow Jones Transportation Average naik sebesar 2,5%.

Penguatan selanjutnya terlihat pada saham-saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index melonjak 2,2%.

Demikian pergerakan positif yang signifikan saham ritel mendorong Dow Jones U.S. Retail Index naik sebesar 2%.

Untuk pergerakan sebaliknya terjadi pada saham-saham farmasi yang masih berakhir dalam zona merah - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Thursday, May 2, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Turun Karena Kegelisahan Suku Bunga Meningkat Jelang Pertemuan Fed

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun di perdagangan Asia pada hari Selasa, tetap berada di bawah puncak baru-baru ini karena kekhawatiran akan kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama tumbuh sebelum pertemuan Federal Reserve minggu ini.

Melemahnya permintaan safe haven juga membebani, terutama karena laporan terbaru menunjukkan pembicaraan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas. Hal ini membuat emas semakin rentan terhadap risiko yang didorong oleh suku bunga.

Spot gold Harga emas untuk pengiriman Desember turun 0,4% menjadi $2,326.45 per ons, sementara gold futures yang akan jatuh tempo pada bulan Juni turun 0,9% menjadi $2,337.30 per ons pada pukul 07:44 WIB. Harga spot diperdagangkan lebih dari $100 di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada awal April.

Namun, terlepas dari penurunan baru-baru ini, harga emas masih diperdagangkan lebih dari 4% untuk bulan April, memperpanjang kenaikan besar yang terlihat pada bulan Maret - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Tuesday, April 30, 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Berusaha Rebound

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pergerakan harga emas pada perdagangan hari Senin 29 April 2024 sesi Asia lebih rendah dari harga tertinggi pekan lalu, namun secara teknikal dalam jalur usaha rebound.

Harga emas spot pada perdagangan sesi Asia terpantau turun 0,24% ke $2332,65, demikian untuk harga emas comex kontrak bulan Juni 2024 bergerak negatif dengan turun 0,15% ke $2343,70.

Posisi stabilnya dolar AS membuat emas kurang menarik bagi pembeli, sementara investor tetap mengantisipasi pertemuan kebijakan moneter The Fed minggu ini setelah data PCE AS sesuai dengan ekspektasi.

Pada bulan Maret, suku bunga utama bulanan dan suku bunga inti naik sebesar 0,3%, memenuhi proyeksi pasar. Namun, inflasi umum tahunan meningkat menjadi 2,7%, sementara tingkat inflasi inti tahunan tetap di 2,8%, berlawanan dengan perkiraan perlambatan menjadi 2,6%.

Data ekonomi terkini menunjukkan bahwa tekanan inflasi tetap kuat, dan sebagian besar investor masih bertaruh pada penurunan suku bunga pertama pada bulan September.

Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Untuk pergerakan hari ini hingga sesi Amerika tidak ada katalis yang kuat mempengaruhi kecuali pergerakan imbal hasil obligasi AS serta volatilitas dolar AS.

Secara teknikal harga spot emas diperkirakan rebound, kini berada di kisaran $2332,31 dan berpotensi naik menuju pivotnya di $2338,77. Jika tembus akan lanjut naik ke resisten kuat di kisaran $2351,35.

Namun jika terjadi koreksi lagi dan turun kembali ke $2319,69 akan meluncur ke support lemahnya di $2312,25.

Untuk harga emas batangan yang diperdagangkan di butik emas Antam hari ini diturunkan Rp1.000 dari sebelumnya menjadi 1.325.000 per gram. Demikian dengan harga buybacknya tetap di 1.221.000.

Jika pergerakan harga spot emas menguat hingga akhir sesi Amerika, maka diperkirakan harga emas batangan di butik Antam alami kenaikan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznew

Monday, April 29, 2024

PT Rifan - Bursa Eropa Akhir Pekan Berakhir Naik Mencerna Laporan Pendapatan

PT RIFAN BANDUNG - Bursa Eropa ditutup menguat pada akhir pekan hari Jumat, mencerna laporan pendapatan perusahaan.

Indeks Stoxx 600 Eropa berakhir menguat 1,11%, dengan hampir seluruh sektor dan bursa besar berada di teritori positif. Saham konstruksi dan material memimpin kenaikan, naik sekitar 2,1%, sementara bahan kimia turun 0,3%.

Indeks FTSE 100 ditutup naik 0,75%.
Indeks DAX berakhir menguat 1.36%.
Indeks CAC 40 ditutup meningkat 0,89%.

Produsen peralatan kelautan dan energi ini pada hari Jumat melaporkan “kemajuan yang baik” sepanjang kuartal pertama tahun ini, dengan pesanan perusahaan yang berbasis di Finlandia tersebut naik ke level tertinggi baru sepanjang masa. Saham Wartsila naik lebih dari 12% karena berita tersebut.

Sementara itu, raksasa pengiriman makanan asal Jerman, Delivery Hero tergelincir ke bagian bawah indeks acuan.

Saham perusahaan tersebut turun lebih dari 18% di tengah laporan bahwa raksasa pengiriman makanan asal Tiongkok, Meituan, sedang mencari untuk mempekerjakan staf di Arab Saudi, sebuah prospek yang dapat menempatkan perusahaan tersebut terhadap operasi Delivery Hero di negara tersebut.

Saham Thyssenkrupp naik lebih dari 9% pada hari Jumat, didukung oleh berita bahwa konglomerat Jerman akan menjual 20% saham bisnis bajanya kepada perusahaan energi yang dikendalikan oleh miliarder Ceko Daniel Kretinsky.

Kesepakatan ini diharapkan selesai pada tahun fiskal berjalan, tergantung pada persetujuan otoritas terkait dan dewan Thyssenkrupp. Para pihak tidak mengungkapkan nilai kesepakatan tersebut.

Thyssenkrupp mengatakan pada hari Jumat bahwa para pihak sedang dalam pembicaraan agar EP Corporate Group Kretinsky membeli 30% saham lebih lanjut untuk membentuk usaha patungan 50-50.

Saham CVC Capital Partners yang terdaftar di Amsterdam, grup ekuitas swasta yang berbasis di Luksemburg, melonjak sekitar 23% pada Jumat pagi. IPO ini diperkirakan akan menjadi salah satu yang terbesar di Eropa tahun ini.

Saham NatWest yang diperdagangkan di Eropa naik 4,8% pada pukul 11:13 waktu London setelah pemberi pinjaman Inggris tersebut melaporkan labanya turun kurang dari perkiraan pada kuartal pertama.

Laba operasional sebelum pajak mencapai £1,3 miliar ($1,63 miliar) dalam tiga bulan pertama tahun 2024, turun 27% dari periode waktu yang sama pada tahun 2023.

Analis memperkirakan laba operasional sebelum pajak sebesar £1,2 miliar untuk kuartal pertama tahun 2024, menurut Reuters.

Saab pada hari Jumat merilis hasil kuartal pertama tahun 2024. Pendapatan operasional kuartal pertama melonjak 28% menjadi 1,19 miliar crown ($109 juta), sementara penjualan naik 24%, kata perusahaan itu.

Perkiraan pertumbuhan penjualan organik disesuaikan lebih tinggi menjadi 15%-20% dari sebelumnya 12%-16%.

NatWest pada hari Jumat melaporkan penurunan laba kuartal pertama yang sedikit kurang dari perkiraan sebesar 27% karena pemberi pinjaman Inggris tersebut berjuang untuk mencegah persaingan dari penyedia tabungan dan hipotek lainnya.

Laba operasional sebelum pajak mencapai £1,3 miliar ($1,63 miliar) untuk tiga bulan pertama tahun ini, turun dari £1,8 miliar pada kuartal pertama tahun 2023. Rata-rata perkiraan analis memperkirakan laba operasional sebelum pajak sebesar £ 1,2 miliar untuk periode tersebut, menurut Reuters - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Friday, April 26, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Di Tengah Perkiraan The Fed Belum Akan Turunkan Suku Bunga


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan Kamis karena imbal hasil treasury AS yang naik setelah data ekonomi menunjukkan yanda-tanda inflasi yang terus menerus. Data ekonomi ini menurunkan harapan bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Mengutip CNBC, Jumat (26/4/2024), harga emas di pasar spot bertambah 0,6% menjadi USD 2.329,39 per ounce. Harga turun lebih dari USD 100 dari harga tertinggi sepanjang masa sebesar USD 2.431,29 per ounce pada tanggal 12 April, yang dipicu oleh gejolak geopolitik.

Pertumbuhan ekonomi AS melambat lebih dari perkiraan pada kuartal I 2024, namun peningkatan inflasi menunjukkan bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga sebelum bulan September.

“Emas diperdagangkan berdasarkan data tambahan yang menunjukkan bahwa The Fed tidak dalam posisi untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat,” kata analis senior RJO Futures Bob Haberkorn.

Imbal hasil Treasury AS juga mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima bulan setelah data tersebut dirilis. Emas secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Setelah kenaikan emas yang sangat dramatis selama beberapa minggu terakhir, emas berada di tengah konsolidasi,” kata direktur perdagangan logam High Ridge Futures David Meger.

“Tentu saja hal ini dapat berubah dalam jangka pendek jika kita melihat gambaran inflasi yang tidak terlalu buruk dan inflasi jauh lebih berkurang.” tambah dia.

Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti bulan Maret akan dirilis pada hari Jumat waktu setempat.

Dari segi fisik, impor emas bersih konsumen utama Tiongkok melalui Hong Kong melonjak 40% di bulan Maret dibandingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan untuk logaml ainnya, perak di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 27,23 per ounce. Platinum turun 0,2% menjadi USD 901,10 dan paladium kehilangan 1,9% menjadi USD 982,25 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

 

Thursday, April 25, 2024

Rifan Financindo - Indeks Asia Pasifik Naik, Musim Laporan Laba Mendorong Wall Street

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasar Asia Pasifik dibuka lebih tinggi pada hari Rabu, karena saham-saham teknologi melonjak di Wall Street semalam.

Pada pukul 10:30 WIB (12:30 WIB), S&P/ASX 200, KOSPI 200, dan Nikkei 225 masing-masing mengalami kenaikan 0,4%, 1,8%, dan 2%.

Di AS, indeks-indeks saham ditutup lebih tinggi pada hari Selasa, menjelang sejumlah laporan keuangan emiten. Indeks NASDAQ Composite, yang kaya akan saham-saham teknologi, melonjak 1,6%, menandai pemulihan hari kedua berturut-turut dari aksi jual baru-baru ini. S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average juga mengalami kenaikan, masing-masing naik 1,2% dan 0,7%.

Para investor berbesar hati dengan laporan pendapatan yang kuat dari General Motors Company (NYSE:GM) dan United Parcel Service Inc (NYSE:UPS). Meskipun laba kuartal pertama turun tajam dan pendapatan turun, Tesla Inc (NASDAQ:TSLA) naik dalam perdagangan pasca-pasar karena pengumuman perusahaan untuk mempercepat peluncuran model-model kendaraan baru yang terjangkau.

Di luar negeri, saham-saham Eropa mengalami kenaikan, didukung oleh pendapatan yang kuat dari Novartis dan SAP.

Di pasar komoditas, Brent crude oil naik 1,7% menjadi US$88,45 per barel, sementara gold turun 0,2% menjadi US$2.322,02.

Di pasar obligasi lokal, imbal hasil obligasi pemerintah Australia bertenor 2 tahun turun di 3,89% sementara imbal hasil 10 tahun juga turun di 4,27%. Obligasi pemerintah AS turun, dengan imbal hasil 2 Tahun di 4,93% dan imbal hasil 10 Tahun di 4,60%.

Australian dollar adalah 64,85 sen AS, naik dari penutupan sebelumnya di 64,48. US Dollar Index , yang melacak dolar AS terhadap 16 mata uang lainnya, turun di 100,17.

Di Asia, saham-saham Cina ditutup sebagian besar lebih rendah, terseret oleh saham-saham logam dan minyak. Namun, Hang Seng Index Hong Kong ditutup 1,9% lebih tinggi pada 16828,93, mengikuti kenaikan semalam di Wall Street. Saham-saham Jepang juga berakhir lebih tinggi, dipimpin oleh kenaikan pada saham-saham finansial dan perusahaan-perusahaan perdagangan.

Di Eropa, saham-saham naik, dengan indeks pan-Eropa Stoxx Europe 600 naik 1,1% pada 507,79, CAC 40 bertambah 0,8% menjadi 8.105,78, dan DAX 40 naik 1,6% menjadi 18.137,65. Indeks FTSE 100 ditutup naik 0,3% dan berakhir pada 8.044,81 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

 

Wednesday, April 24, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Rekomendasi Harian Harga Emas 23 April 2024

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pergerakan harga emas pada perdagangan hari Selasa 23 April 2024 sejak sesi Asia terpantau semakin merosot menjauhi posisi rekor tertinggi.

Harga emas spot pada akhir perdagangan sesi Asia turun 1,04% ke $2308,79 dan harga emas comex untuk kontrak bulan Juni 2024 naik 1,14% ke $2319,60.

Harga emas stabil di kisaran terendah hampir tiga minggu, karena meredanya kekhawatiran akan konflik Timur Tengah yang lebih besar.

Sehingga investor mengalihkan asetnya dari safe-haven ke aset-aset berisiko merespon sikap Iran yang meremehkan serangan pesawat tak berawak Israel terhadap Iran.

Selain itu, harga emas terus tertekan akibat pernyataan tegas beberapa pejabat Federal Reserve. Mereka menegaskan kembali kemungkinan mempertahankan kenaikan suku bunga dalam jangka waktu yang lama untuk mengendalikan inflasi.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung mengurangi daya tarik aset tanpa bunga seperti emas.

Pergerakan selanjutnya akan dipengaruhi beberapa rilis data ekonomi, salah satunya rilis data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE index) bulan Maret AS pada akhir pekan.

Sekarang data PCE index ini berfungsi sebagai metrik inflasi pilihan The Fed, untuk mencari kejelasan tambahan mengenai arah kebijakan moneter selanjutnya.

Secara teknikal harga emas hari ini diperkirakan melemah. Di sesi Asia sudah turun ke posisi 2295.81 dan kini sedang koreksi naik menuju $2334.32, jika tembus mendaki ke posisi R1 hingga R2.

Namun jika kemudian tertekan kembali, akan turun ke posisi 2295.81, jika tembus akan meluncur ke support lemahnya di posisi 2283,37 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Tuesday, April 23, 2024

PT Rifan Financindo - Kemilau Emas Terkendala Redupnya Ekspektasi Penurunan Suku Bunga

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Gold telah berkilauan menuju rekor tertinggi di tengah ketegangan geopolitik, dolar yang lebih lemah, imbal hasil riil yang lesu, tetapi dengan ekspektasi penurunan suku bunga yang mengalami pukulan besar, kenaikan logam mulia ini dapat segera terhenti.

Kami tidak akan menambah eksposur emas pada harga saat ini, dan melihatnya sebagai rentan dalam jangka waktu 6-12 bulan karena pasar ke depan akan semakin mengendurkan ekspektasi penurunan suku bunga Fed dan imbal hasil obligasi memiliki lebih banyak sisi positif," kata Ahli Strategi di MRB Partners dalam sebuah catatan hari Jumat.

Harga emas telah menaiki badai makroekonomi yang lebih tinggi yang sempurna yang dimulai pada Oktober tahun lalu dan meningkat pada pertengahan Februari dengan latar belakang suku bunga riil AS yang secara luas datar dan dolar AS yang stabil, para ahli strategi menambahkan.

Namun dalam beberapa minggu terakhir dolar dan tingkat imbal hasil obligasi, terutama imbal hasil riil, dua penggerak siklus emas yang dominan, telah naik dan naik, membuka jalan menuju jalur yang lebih tinggi untuk logam mulia.

Lonjakan imbal hasil mengikuti sejumlah pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve termasuk dari ketua Jerome Powell, yang awal pekan ini mengisyaratkan bahwa kejutan kenaikan inflasi baru-baru ini telah mengetuk kepercayaan diri The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga.

Para pedagang sekarang melihat penurunan suku bunga pertama The Fed pada bulan September daripada Juni, dengan hanya dua penurunan suku bunga yang diperkirakan untuk tahun ini, dibandingkan dengan enam atau tujuh yang diperkirakan sebelumnya, dan lebih sedikit dari tiga penurunan untuk tahun 2024 yang diproyeksikan oleh The Fed pada pertemuan bulan Maret.

Namun, emas telah terapresiasi meskipun dengan latar belakang imbal hasil yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat, tetapi "sekarang sudah cukup jenuh beli," para ahli strategi memperingatkan. Ketahanan logam mulia ini kemungkinan besar dapat dijelaskan oleh momentum yang sedang berlangsung serta lonjakan permintaan untuk aset safe-haven menyusul peningkatan ketegangan geopolitik.

Kekuatan emas tampaknya "mencerminkan momentum daripada pendorong kinerja tertentu," kata MRB Partners.

Namun, celah besar dalam pelindung emas mungkin tidak akan muncul sampai bank sentral menghilangkan kelebihan likuiditas yang mengalir di pasar.

Kami percaya bahwa emas akan terus mendapat dukungan selama ada uang mudah yang disediakan oleh bank sentral," para ahli strategi menambahkan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

 

Monday, April 22, 2024

PT Rifan - Fokus Pada Geopolitik Dan Hawkish The Fed, Menanti Data Inflasi

PT RIFAN BANDUNG -  Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Para pejabat the Fed cenderung hawkish dan terindikasi menunda pemangkasan bunga di tengah ekonomi AS yang masih resilient dan tingkat inflasi bertahan di atas target.
  • Tensi geopolitik perang Israel – Iran jadi fokus, telah mengangkat permintaan safe haven.
  • US Dollar bertahan di sekitar 5 bulan tertingginya.
  • Pasar akan monitor data ekonomi pada pekan mendatang, antara lain, rilis pertumbuhan GDP Amerika pada Kamis malam (WIB), pengumuman suku bunga BOJ pada Jumat pagi, serta inflasi PCE di AS pada Jumat malam mendatang.

Pasar saham dunia terpantau cenderung melemah, harga emas rally mendekati rekornya, dan US dollar bertahan di posisi atas.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 22-26 April 2024.

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau rally di minggu kelimanya oleh permintaannya yang naik sebagai safe haven di tengah memanasnya geopolitik Timur Tengah, sehingga harga emas spot secara mingguan melaju ke level $2,392.07 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $2418 dan berikut $2432, serta support pada $2319 dan $2265 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Friday, April 19, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Makin Berkilau Di Tengah Ketegangan Timur Tengah

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas menguat pada perdagangan Kamis, 18 April 2024 seiring ketegangan di Timur Tengah yang terus menerus menambah daya tarik emas sebagai safe-haven.

Selain itu, harga emas naik di tengah data ekonomi yang kuat dari Amerika Serikat (AS) meningkatkan prospek penurunan suku bunga yang lebih sedikit.

Harga emas di pasar spot naik 0,9 persen ke posisi USD 2.382,09 per ounce. Harga emas sentuh posisi tertinggi pada pekan lalu di USD 2.431,29. Sedangkan harga emas berjangka AS bertambah 0,4 persen menjadi USD 2.397,30.

Di Timur Tengah, Israel telah mengisyaratkan akan membalas serangkaian dari Iran meskipun ada seruan untuk untuk menahan diri dari negara-negara Barat tetapi belum menyatakan caranya.

"Ketiga terjadi ketegangan geopolitik, respons alaminya investor akan lari ke emas, seperti yang terjadi saat ini. Jika konflik semakin meningkat, harga bisa mencapai USD 2.500-USD 2.600, dan jika ada gencatan senjata, harga bisa turun hingga USD 2.200,” kata Chief Market Analyst, Gainesville Coins, Everett Millman.

Ia menambahkan, pembelian oleh bank sentral juga mempengaruhi pergerakan harga emas dunia.

Adapun kenaikan harga emas batangan terjadi meskipun data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS tidak berubah pada level rendah pada pekan lalu.

Data ekonomi AS yang kuat dan retorika hawkish dari pejabat bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) telah mendorong investor untuk secara drastis kembali memikirkan kemungkinan the Fed menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

Thursday, April 18, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Turun Tipis, Tapi Masih Dekati Level Tertinggi

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun tipis pada hari Rabu, namun diperdagangkan mendekati rekor tertinggi yang dicapai minggu lalu. Penurunan harga emas dunia ini karena tekanan dari memudarnya harapan penurunan suku bunga AS membayangi kenaikan permintaan safe haven yang timbul dari gejolak geopolitik di Timur Tengah.

Harga emas hanya akan turun jika bank sentral berhenti membeli atau jika investor kembali ke fase risk-on,” ujarnya.

Iran mengatakan militernya siap menghadapi setiap serangan Israel. Iran melakukan serangan langsung pertamanya terhadap Israel akhir pekan lalu sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap kompleks diplomatik Iran di Damaskus pada 1 April.

Pejabat tinggi bank sentral AS termasuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa tidak memberikan panduan apa pun mengenai kapan suku bunga dapat diturunkan, dan malah mengatakan bahwa kebijakan moneter perlu bersifat restriktif lebih lama.

Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga AS sebesar 71% pada bulan September. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Meskipun sebagian besar emas masih tidak berkorelasi dengan dolar AS dan imbal hasil Treasury dalam tren saat ini, emas mungkin masih menunjukkan respons jangka pendek terhadap pergerakan keduanya, kata analis riset senior FXTM, Lukman Otunuga - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6.com