Friday, September 29, 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Dekat Level Terendah 7 Bulan Sebelum Inflasi, Tembaga Naik Dalam Harapan China

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tipis di perdagangan Asia hari Jumat (29/09), masih bergerak di dekat level terendah tujuh bulan yang dicapai awal pekan ini. Pasar menunggu rilis data inflasi utama AS, sementara harga tembaga naik di tengah spekulasi bahwa hari libur di China selama seminggu akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Logam mulia alami sedikit peningkatan saat dolar turun dari level puncak 10 bulan, sementara rally Treasury yields baru-baru ini juga tampak berhenti.

Namun harga emas masih mengalami penurunan tajam untuk bulan September, dengan sebagian besar terjadi pada minggu lalu setelah Federal Reserve mengatakan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Harga emas juga kehilangan level kunci $1.900/oz, yang kemungkinan akan mengalami kerugian lebih lanjut dan membuat prospek pemulihan meredup.

Emas spot stabil di $1.865,30/oz, sementara emas berjangka Desember naik tipis 0,2% di $1.882,05/oz pukul 11.47 WIB.

Harga emas spot turun 3,3%, sementara emas berjangka akan turun 4,3% di bulan September. Harga emas juga menuju bulan terburuknya sejak Februari - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Tuesday, September 26, 2023

PT Rifan Financindo - Dolar Menguat Dalam Kekhawatiran Fed Dan Pertumbuhan Global

 

PT RIFAN BANDUNG - Potensi suku bunga yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat hal ini mendorong naiknya biaya peluang untuk berinvestasi pada aset yang tidak memberikan imbal hasil. Perdagangan ini memukul emas selama setahun terakhir, dan telah membatasi pemulihan besar logam mulia.

Ketua Fed Powell mengatakan pada konferensi pers pekan lalu bahwa bank sentral tidak tergoyahkan dalam upayanya untuk mengembalikan inflasi ke target jangka panjang 2% dari level saat ini 3,7%.

"Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, jika diperlukan," tekan Powell. "Fakta bahwa kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada rapat ini tidak berarti bahwa kami telah memutuskan bahwa kami telah atau belum mencapai sikap kebijakan moneter yang kami cari."

The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali antara Februari 2022 dan Juli 2023, menambah total 5,25 poin persentase ke suku bunga dasar sebelumnya yang hanya 0,25%.

Para ekonom khawatir bahwa sikap hawkish The Fed yang baru akan meredam pertumbuhan global meskipun banyak juga yang setuju bahwa harga minyak harus dibatasi jika The Fed ingin mencapai target inflasi tahunannya sebesar 2% - PT RIFAN

Sumber : investing

Monday, September 25, 2023

PT Rifan - Pasar Debat Soal Kapan Kenaikan Fed Berikutnya

PT RIFAN BANDUNG - Indeks Dolar mencapai level tertinggi enam bulan pada hari Jumat, membatasi pembelian komoditas berdenominasi dolar oleh para pemegang mata uang lainnya. Mengimbangi beberapa kuatnya dolar adalah penurunan obligasi AS, yang diukur dengan Treasury note 10 tahun, yang mencapai level tertinggi sejak 2007 sebelum akhirnya turun.

Yields dan dolar melonjak minggu ini setelah The Fed memproyeksi 0,25 bps untuk kenaikan suku bunga hingga akhir tahun, meskipun membiarkan suku bunga tidak berubah untuk bulan September dalam rapat kebijakan hari Rabu.

"Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, jika diperlukan," kata Ketua Fed Jerome Powell sat konferensi pers pada Rabu. "Fakta bahwa kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan dalam rapat ini tidak berarti kami telah memutuskan bahwa kami telah atau belum mencapai sikap kebijakan moneter yang kami cari."

The Fed telah menaikkan suku bunga 11 kali antara Februari 2022 dan Juli 2023, menambahkan total 5,25 poin persentase ke suku bunga dasar sebelumnya yang hanya 0,25%. Bank sentral telah memperkirakan bahwa suku bunga AS akan berada di kisaran 5,1% hingga 2024.

The Fed masih memiliki dua rapat kebijakan lagi untuk tahun ini - pada bulan November dan Desember. Pasar mencoba menebak bulan mana yang akan dipilih bank sentral untuk kenaikan terakhirnya di tahun 2023 - PT RIFAN

Sumber : investing

Thursday, September 21, 2023

Rifan Financindo - Fed Jeda, Tapi Peringatkan Setidaknya Satu Kali Lagi Kenaikan Suku Bunga Sebelum Akhir Tahun

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - The Fed, seperti yang diharapkan secara luas, mempertahankan suku bunga AS di akhir rapat dua harinya dini hari tadi. Namun, Fed juga indikasikan bahwa mereka berencana naikkan suku bunga sebelum akhir tahun dalam upaya untuk mengembalikan inflasi ke target yang telah lama diinginkan yaitu 2% per tahun dari level saat ini di atas 3%.

"Kami siap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan," kata Powell dalam sebuah konferensi pers setelah mengumumkan keputusan suku bunga terbaru the Fed. "Fakta bahwa kami memutuskan untuk mempertahankan suku bunga kebijakan pada rapat ini tidak berarti kami telah memutuskan bahwa kami telah atau belum mencapai sikap kebijakan moneter yang kami cari."

The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak 11 kali antara Februari 2022 dan Juli 2023, menambahkan total 5,25 poin persentase ke suku bunga dasar sebelumnya yang hanya 0,25%.

Selain The Fed, keputusan suku bunga Inggris dan Jepang juga akan diumumkan minggu ini.

People's Bank of China mempertahankan loan prime rates/LPR di tingkat rekor terendah pada hari Rabu, seperti yang diperkirakan secara luas. Namun bank sentral juga terlihat mempertahankan langkah likuiditasnya, saat bergerak untuk mendukung pemulihan ekonomi yang melambat - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Wednesday, September 20, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Keputusan Suku Bunga Bank Sentral

 

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pasar global menyesuaikan dengan prospek baru untuk kenaikan suku bunga setelah European Central Bank (ECB) pada hari Kamis menaikkan suku bunga ke tingkat rekor 4% meskipun sinyal bahwa kenaikan tersebut adalah yang terakhir.

Para pengambil kebijakan The Fed diprediksi tidak akan menaikkan suku bunga saat bertemu pada 20 September, tidak setelah 11 kali kenaikan yang menambah 5,25 poin persentase ke suku bunga dasar yang hanya 0,25% pada Februari 2022.

Tetapi apa yang dikatakan Ketua Jerome Powell dalam konferensi pers Rabu setempat atau dini hari nanti akan sangat diawasi untuk mencari petunjuk mengenai pemikiran Fed untuk sisa tahun ini, terutama dengan dua rapat kebijakan lagi yang dijadwalkan untuk November dan Desember.

Namun, dengan kenaikan Fed yang tampaknya tidak akan terjadi untuk saat ini, investor dolar tidak banyak ambil posisi sementara yang lain mengambil keuntungan dari reli greenback selama delapan minggu terakhir.

Harga konsumen AS naik dua bulan berturut-turut di Agustus, mencapai pertumbuhan year-on-year sebesar 3,7% dari 3,2% di bulan Juli, akibat tingginya harga bensin yang menyumbang lebih dari setengah kenaikan - sebuah fenomena yang bisa memberikan tekanan baru bagi para pejuang inflasi di The Fed.

Inflasi yang diinginkan oleh bank sentral tetap berada di level maksimal 2% per tahun dan bank sentral telah berjanji untuk mencapai level tersebut dengan menyediakan lebih banyak kenaikan suku bunga jika perlu - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Tuesday, September 19, 2023

PT Rifan Financindo - Fed Akan Tahan Suku Bunga, Tapi Inflasi Tinggi Bangkit Prospek Hawkish

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Federal Reserve diperkirakan akan menahan suku bunga pada akhir rapat dua hari pada Rabu setempat.

Namun pasar tetap mewaspadai pandangan bank sentral, mengingat bahwa peningkatan inflasi dan ketahanan ekonomi AS baru-baru ini memberikan lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Terlepas dari kenaikan lainnya, The Fed diperkirakan akan menjaga tingkat suku bunga di level tertinggi selama lebih dari 20 tahun sampai setidaknya pertengahan 2024. Tren ini telah membebani harga emas selama setahun terakhir, dan kemungkinan akan membatasi penguatan besar logam mulia ini.

Kenaikan suku bunga meningkatan biaya peluang berinvestasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga memberikan prospek yang lemah untuk pasar logam.

Selain the Fed, keputusan bank sentral China, Inggris dan Jepang juga akan hadir minggu ini, meskipun hanya Bank of England yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Monday, September 18, 2023

PT Rifan - Kepada Pemilik Emas, Hati-Hati Pekan Ini

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas diperkirakan akan mengalami volatile pekan ini karena pelaku pasar menunggu pengumuman kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Harga emas di pasar spot pada perdagangan hari ini, Senin (18/9/2023), ada di posisi US$ 1.922,96 per troy ons. Harganya melemah 0,03%

Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 0,69% pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (15/9/2023).

Secara keseluruhan, harga emas menguat 0,30% pada pekan lalu. Penguatan berbanding terbalik dengan pekan sebelumnya di mana emas ambruk 1,08%.

Berbeda dengan pekan lalu yang menguat, harga emas diperkirakan akan volatile pekan ini.
Seperti diketahui, The Fed akan menggelar Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa dan Rabu pekan ini (19-20 September). 
Selain menunggu hasil kebijakan suku bunga, pelaku pasar juga menunggu sinyal kebijakan ke depan atau setelah September.

Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 99% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan pekan depan.

Namun, sebagain pelaku pasar memproyeksi The Fed akan kembali mengerek suku bunga pada November. Pasalnya, data-data ekonomi AS masih panas.

Seperti diketahui, AS mengeluarkan sejumlah data penting pekan lalu mulai dari inflasi hingga indeks harga produsen (IPP) Agustus serta klaim pengangguran bulanan.

AS mengumumkan inflasi sebesar 3,7% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Agustus 2023, naik dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,2% YoY. Inflasi tersebut adalah yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir dan hampir dua kali lipat lebih tinggi dari target bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Namun, inflasi inti melandai sesuai ekspektasi ke 4,3% YoY dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar 4,7%.

Data klaim pengangguran AS untuk pekan yang berakhir 9 September 2023 naik ke 220.000 dibandingkan minggu sebelumnya sebesar 217.000. Nilai tersebut masih berada di bawah ekspektasi pasar yang proyeksi bisa naik ke 225.000.

Kemudian ada data penjualan ritel AS untuk periode Agustus 2023 tumbuh 0,6% secara bulanan (MoM) dibandingkan sebelumnya sebesar 0,5% MoM.

Sementara itu data inflasi untuk produsen atau producer price index (PPI) periode Agustus 2023 naik 1,2% (yoy), lebih panas dibandingkan konsensus sebesar 1,2% dan bulan sebelumnya sebesar 0,8%.

Analis dari High Ridge Futures, David Meger, mengingatkan emas masih rawan melemah ke depan. Pasalnya, data terbaru juga menunjukkan ekonomi AS masih kuat.

"Kita lihat data ekonomi masih panas dibandingkan ekspektasi. Ini membuat imbal hasil US Treasury naik sehingga menekan harga emas. Ada kekhawatiran jika The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga sehingga ini menekan pasar emas," tutur Meger, dikutip dari Reuters.

Imbal hasil US Treasury menguat ke posisi 4,32% atau tertinggi sejak 21 Agustus 2023. Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil US Treasury membuat emas kalah saing - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia

 

 

 

Friday, September 15, 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Berhasil Naik Tipis Setelah Jeblok Ke Harga Terendah Dalam Tiga Pekan

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas mencatat kenaikan pada akhir perdagangan Kamis atau Jumat (15/9/2023) pagi WIB. Ini menghentikan kerugian dua sesi berturut-turut, sehari setelah menetap di level terendah tiga minggu terakhir. Namun, penguatan dolar AS setelah kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB) membatasi kenaikan lebih lanjut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange naik tipis 0,30 dolar AS atau 0,02 persen menjadi ditutup pada 1.932,80 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.934,50 dolar AS dan terendah di 1.921,70 dolar AS.

Emas berjangka tergelincir 2,60 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.932,50 dolar AS pada Rabu (13/9/2023), setelah merosot 12,10 dolar AS atau 0,62 persen menjadi 1.935,10 dolar AS pada Selasa (12/9/2023), dan bertambah 4,50 dolar AS atau 0,23 persen menjadi 1.947,20 dolar AS pada Senin (11/9/2023).

“Emas mendekati posisi terendah pada Agustus, namun selama imbal hasil obligasi pemerintah tidak mengalami kenaikan besar, level 1.900 dolar AS dapat bertahan,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA.

Imbal hasil obligasi pemerintah, yang ditandai dengan obligasi 10-tahun AS, mencapai 4,30 pada Kamis (14/9/2023), masih di bawah level tertinggi multi-tahun pada Agustus di 4,366 persen.

Investor juga mencermati beberapa data inflasi AS yang baru untuk mencari petunjuk mengenai keputusan suku bunga Federal Reserve AS, menjelang pertemuan bank sentral minggu depan.

Para pedagang menggambarkan kenaikan suku bunga ECB sebesar 25 basis poin pada Kamis (14/9/2023) sebagai tindakan yang dovish berpotensi meningkatkan daya tarik emas dengan menyatakan bahwa imbal hasil obligasi global mungkin tidak perlu naik jauh lebih tinggi.

"ECB menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin hari ini, menjadikan suku bunga simpanan 4,00 persen yang dapat dikategorikan sebagai kenaikan dovish," kata tim analis makro di TD Securities.

"Ini adalah tanda yang jelas bahwa jika tidak ada kejutan kenaikan lebih lanjut terhadap inflasi dan faktor-faktor pemicunya, maka mereka sudah selesai menaikkan suku bunga."

Kenaikan suku bunga ECB melemahkan euro, dan pada gilirannya meningkatkan dolar AS, yang membatasi pertumbuhan emas.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (14/9/2023) bahwa indeks harga produsen AS meningkat dengan penyesuaian musiman sebesar 0,7 persen pada Agustus, lebih tinggi dari perkiraan 0,4 persen dan merupakan kenaikan bulanan terbesar sejak Juni 2022.

Departemen Tenaga Kerja AS juga melaporkan bahwa permohonan klaim pengangguran di AS meningkat sebesar 3.000 menjadi 220.000 untuk pekan yang berakhir 9 September. Rata-rata pergerakan klaim dalam empat minggu, ukuran yang tidak terlalu fluktuatif, turun sebesar 5.000 menjadi 224.500.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS naik 0,6 persen lebih tinggi dari perkiraan pada Agustus, jauh di atas perkiraan 0,1 persen.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 18,70 sen atau 0,81 persen, menjadi ditutup pada 22,994 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 5,90 dolar AS atau 0,65 persen, menjadi menetap pada 911,10 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : republika

 

 

Thursday, September 14, 2023

Rifan Financindo - Fed Kemungkinan Tidak Akan Membuat Perubahan Dalam Keputusan Suku Bunga Minggu Depan

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Untuk memerangi inflasi, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 5,25% dari basis 0,25% pada Maret 2022. The Fed dijadwalkan untuk memutuskan suku bunga dalam rapat kebijakan berikutnya pada 20 September.

Proyeksi ekonom setelah rilis data IHK terbaru menyarankan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah setelah kenaikan 25 basis poin di bulan Juli. Namun, para ekonom berpendapat bahwa bank sentral akan memilih setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lagi sebelum akhir tahun, baik dalam rapat kebijakan bulan November atau pertemuan di bulan Desember.

Setelah rilis data IHK, "peluang kenaikan pada bulan September turun menjadi 5%, namun untuk bulan Desember tetap stabil di angka 53%," ujar ekonom Adam Button di forum ForexLive.

Tingginya harga minyak dunia, dan dampaknya pada biaya bensin di stasiun bensin AS, dapat mendorong the Fed untuk kembali bertindak agresif dengan kenaikan suku bunga, karena bank sentral tampaknya berniat untuk membiarkan kenaikan suku bunga yang telah dinaikkan selama 18 bulan terakhir untuk menurunkan inflasi.

Harga minyak global Brent mencapai level tertinggi dalam 10 bulan terakhir di $92,83 Dan $89,64 untuk minyak WTI AS pada hari Rabu, merespons pembatasan produksi oleh eksportir-eksportir minyak mentah utama, yaitu Arab Saudi dan Rusia - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Wednesday, September 13, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - IHK AS Dan Rapat Fed Ditunggu

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Fokus saat ini tertuju ke angka inflasi indeks harga konsumen untuk bulan Agustus, yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi tumbuh lebih tinggi dari bulan Juli. Inflasi AS diekspektasi telah meningkat di tengah biaya bahan bakar yang lebih tinggi dan kondisi belanja ritel tangguh.

Angka ini juga diperkirakan akan menjadi acuan untuk pengambilan keputusan dalam rapat Federal Reserve minggu depan, dengan inflasi yang lebih tinggi memberikan bank sentral lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi, atau bahkan meningkatkannya lebih lanjut tahun ini.

Meskipun bank sentral diperkirakan akan menahan suku bunga di bulan September, data inflasi yang lebih kuat dapat menimbulkan pandangan yang lebih hawkish dari the Fed. Bank sentral juga akan mempertahankan suku bunga di tingkat puncak lebih dari 20 tahun hingga setidaknya pertengahan 2024.

Skenario seperti itu menghadirkan prospek yang lemah untuk emas, mengingat bahwa dolar dan Treasury yields kemungkinan akan naik lebih lanjut dalam lingkungan suku bunga tinggi. Memudarnya kekhawatiran akan resesi AS juga menghambat permintaan safe haven untuk emas, meskipun ketegangan perdagangan yang memburuk antara AS dan China membuat emas mendapatkan beberapa permintaan - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Tuesday, September 12, 2023

PT Rifan Financindo - Emas Terkerek Dipicu Pelemahan Dolar Jelang Rilis Data Inflasi AS

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas berjangka lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), mencatat keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut, mendapat dukungan dari melemahnya dolar AS ketika investor menantikan pembacaan indeks harga konsumen utama minggu ini untuk Agustus.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, bertambah 4,50 dolar AS atau 0,23 persen menjadi ditutup pada 1.947,20 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.954,60 dolar AS dan terendah di 1.939,50 dolar AS.


Emsa berjangka terdongkrak 20 sen atau 0,01 persen menjadi 1.942,70 dolar AS pada Jumat (8/9/2023), setelah menyusut 1,70 dolar AS atau 0,09 persen menjadi 1.942,50 dolar AS pada Kamis (7/9/2023), dan tergelincir 8,40 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.944,20 dolar AS pada Rabu


Gubernur Bank Sentral Jepang Kazuo Ueda mengatakan kepada surat kabar Yomiuri Shimbun dalam sebuah wawancara pada akhir pekan lalu bahwa pada akhir tahun 2023, bank sentral harus memiliki gagasan tentang apakah kebijakan moneter yang longgar selama beberapa dekade dapat berakhir. Pernyataan Ueda mengangkat yen Jepang dan melemahkan dolar AS.


Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,5 persen, memangkas kenaikan bulanan menjadi 0,9 persen. Kekuatan dolar cenderung menekan harga emas dalam mata uang dolar.


Investor juga menunggu indeks harga konsumen (IHK) AS untuk Agustus yang akan dirilis pada Rabu (13/9/2023). Data tersebut dapat memberikan petunjuk mengenai keputusan suku bunga Federal Reserve akhir bulan ini.


“Sedikit pemulihan dalam momentum pembelian emas selama sesi perdagangan baru-baru ini kemungkinan akan menghadapi ujian waktu menjelang pembacaan IHK AS mendatang, yang dianggap sebagai peristiwa risiko utama bagi para pedagang minggu ini,” kata Jameel Ahmad, kepala analis di Pialang GTC yang berbasis di Dubai.

Saat ini, pasar telah beralih ke arah ekspektasi dolar AS untuk tetap menjadi teman terbaik investor selama sisa tahun 2023, yang menunjukkan bahwa kenaikan emas terbatas,” katanya dalam komentar email-nya.


Para analis pasar berpendapat bahwa emas mungkin memiliki momen penentu keberhasilan pada minggu ini, yang berarti harga emas mungkin menembus kisaran antara 1.940 dolar AS dan 1.980 dolar AS.


Dengan dolar AS diperkirakan akan tetap kuat hingga sisa tahun 2023, para analis pasar juga berpendapat bahwa kenaikan emas terbatas.


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 20,90 sen atau 0,90 persen, menjadi ditutup pada 23,383 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terangkat 7,50 dolar AS atau 0,84 persen, menjadi menetap pada 902,30 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : antara



Monday, September 11, 2023

PT Rifan - Harga Emas Naik Kala Dolar Mundur Dari Level Puncak Enam Bulan

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik dari titik terendah 10 hari pada hari Jumat (08/09), sedikit pulih karena dolar turun dari level tertinggi enam bulan, sementara data yang lemah dari Jepang dan kekhawatiran memburuknya ketegangan AS-China juga mendorong sebagian permintaan safe haven untuk logam mulia.

Namun harga emas masih menuju penurunan mingguan, berada di bawah tekanan dari kekhawatiran baru atas kenaikan suku bunga setelah kuatnya pasar tenaga kerja AS dan data inflasi minggu ini.

Menguatnya dolar dan Treasury yields menahan emas sepanjang minggu, meskipun beberapa aksi profit taking pada greenback menguntungkan harga emas pada hari Jumat. Dolar turun hampir 0,2% terhadap sejumlah mata uang, sementara Treasury yields 10 tahun turun 0,8%.

Emas spot naik 0,3% ke $1.925,04/oz, sementara emas berjangka Desember naik 0,3% menjadi $1.948,95/oz pukul 12.08 WIB. Kedua instrumen turun sekitar 0,7% untuk minggu ini.

Memburuknya retorika antara Washington dan Beijing, terutama setelah laporan menyebut bahwa China meminta pejabat pemerintah untuk berhenti menggunakan iPhone Apple, mendorong beberapa posisi safe haven dalam emas.

Pasar khawatir lebih banyak gangguan dalam perdagangan global yang berasal dari perang dagang China-AS yang baru, setelah beberapa anggota parlemen AS juga menyerukan larangan menyeluruh terhadap ekspor teknologi ke China - PT RIFAN

Sumber : investing

Friday, September 8, 2023

Rifan Financindo Berjangka - Kekhawatiran Suku Bunga AS Meningkat Setelah Data Sektor Jasa Yang Kuat

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Data hari Rabu menunjukkan Aktivitas sektor jasa AS tumbuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Agustus. Namun, hal yang menjadi perdebatan di pasar adalah data yang menyiratkan peningkatan harga sektor jasa, yang kemungkinan akan menjadi faktor dalam angka inflasi yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang.

Angka ini, ditambah dengan lonjakan harga minyak baru-baru ini, menimbulkan kekhawatiran baru bahwa inflasi AS akan tetap tinggi tahun ini, sehingga bisa mendorong respons hawkish dari Federal Reserve.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di bulan September. Namun, bank sentral juga akan menjaga suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Potensi suku bunga yang lebih tinggi menjadi sinyal buruk bagi emas, pasalnya ini meningkatkan biaya peluang berinvestasi dalam emas. Dolar yang kuat juga mengurangi nilai per ons logam mulia ini.

Gagasan ini telah memukul emas selama setahun terakhir, dan memberikan potret yang buram untuk logam mulia ini - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Thursday, September 7, 2023

Rifan Financindo - Perkiraan Harga Emas UBS 2024

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Proyeksi UBS untuk harga emas didasarkan atas dua kemungkinan hasil: naik dan turun. Skenario pertama melihat harga emas di range $2300-$2400/oz jika "The Fed menjadi dovish dan memperkenalkan putaran lain dari langkah-langkah pelonggaran kuantitatif, atau memungkinkan inflasi melampaui batas, yang sekali lagi akan mendukung permintaan investasi untuk emas."

Di sisi lain, harga emas akan diperdagangkan di bawah $1900/oz jika "The Fed menjadi lebih hawkish dan menaikkan suku bunga secara agresif, mendorong suku bunga riil AS dan memicu outflows yang substansial dari ETF emas."

Secara netto, analis UBS melihat potensi harga emas untuk terus melaju lebih tinggi dari sini. Pada akhir tahun, kasus dasar emas berpotensi akan diperdagangkan di $1950/oz sebelum mulai naik lebih tinggi pada tahun 2024.

"Dalam jangka pendek, kami melihat yields AS yang lebih tinggi dan penguatan USD sebagai tantangan, terutama untuk permintaan ETF. Namun kami memperkirakan pembelian bank sentral akan kembali menjadi penopang (hingga pelonggaran kebijakan dimulai pada pertengahan 2024)," tambah para analis.

Perkiraan UBS untuk September 2024 memprediksi logam kuning mencapai $2200/oz - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

Monday, September 4, 2023

PT Rifan - Harga Emas Hari Ini, Terdongkrak Data Ekonomi AS

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas global hari ini berppotensi melanjutkan penguatan terdorong data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang terkontraksi Berdasarkan data Bloomberg, Senin (4/9/2023), harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 0,02 persen atau 0,04 poin ke US$1.967,50 per troy ounce, sementara emas spot juga naik 0,06 persen atau 1,08 poin ke US$1.941,14 pada 08.00 WIB. Harga emas melanjutkan penguatan sejak pekan lalu, di mana aset safe haven ini menguat 1,40 persen selama lima hari perdagangan, meskipun merosot 2 persen sepanjang Agustus 2023. "Harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan setelah serangkaian data ekonomi yang lemah dari AS minggu ini," ujar Analis Komoditas Lukman Leong


Adapun, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (1/9/2023) bahwa AS menambah 187.000 pekerjaan pada Agustus. Namun, tingkat pengangguran melonjak secara tak terduga menjadi 3,8 persen dari 3,5 persen pada Juli, mencerminkan dampak dari suku bunga yang tinggi dan pendinginan bertahap perekonomian AS akibat booming yang terjadi setelah lockdown akibat pandemi. Data ekonomi lainnya yang dirilis pada Jumat, (1/9/2023) beragam. Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS dari Global S&P turun menjadi 47,9 pada Agustus dari 49,0 pada Juli, menunjukkan penurunan yang lebih kuat dalam kondisi operasional di produsen barang-barang AS.


Data ADP dan Jolt lebih lemah, NFP umumya mix dengan penambahan tenaga kerja yang lebih tinggi dari perkiraan namun lebih rendah dari bulan lalu serta tingkat pengangguran yang meningkat lebih tinggi dari perkirakan," katanya. PMI manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) tercatat 47,6 persen pada Agustus, 1,2 poin persentase lebih tinggi dari angka 46,4 persen pada Juli. Ini merupakan kontraksi bulan ke-10 dan kelanjutan tren penurunan yang dimulai pada Juni 2022. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa belanja konstruksi AS naik 0,7 persen ke tingkat tahunan sebesar US$1,97 triliun pada Juli, setelah naik sebesar 0,6 persen ke tingkat revisi sebesar US$1,95 triliun pada Juni.

Lukman memprediksi pergerakan harga emas pekan ini akan berkisar pada US$1.925-US$1.970 per troy ounce. Secara terpisah, tim riset Monex Investindo Futures menilai pelaku pasar kini semakin yakin bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga pada rapat kebijakan moneter bulan ini, tetapi untuk November dan Desember masih tanda tanya. Sebab, pasar tenaga kerja masih cukup kuat dengan NFP yang lebih tinggi dari ekspektasi. "Harga emas pun bergerak volatil Jumat pekan lalu, dan berpotensi berlanjut pada perdagangan hari ini," jelas analis Monex - PT RIFAN

Sumber : bisnis

Harga emas global hari ini berppotensi melanjutkan penguatan terdorong data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang terkontraksi Berdasarkan data Bloomberg, Senin (4/9/2023), harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 0,02 persen atau 0,04 poin ke US$1.967,50 per troy ounce, sementara emas spot juga naik 0,06 persen atau 1,08 poin ke US$1.941,14 pada 08.00 WIB. Harga emas melanjutkan penguatan sejak pekan lalu, di mana aset safe haven ini menguat 1,40 persen selama lima hari perdagangan, meskipun merosot 2 persen sepanjang Agustus 2023. "Harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan setelah serangkaian data ekonomi yang lemah dari AS minggu ini," ujar Analis Komoditas Lukman Leong

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Harga Emas Hari Ini, 4 September 2023, Terdongkrak Data Ekonomi AS", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230904/235/1691105/harga-emas-hari-ini-4-september-2023-terdongkrak-data-ekonomi-as.
Penulis : Rizqi Rajendra - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
Harga emas global hari ini berppotensi melanjutkan penguatan terdorong data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang terkontraksi Berdasarkan data Bloomberg, Senin (4/9/2023), harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, menguat tipis 0,02 persen atau 0,04 poin ke US$1.967,50 per troy ounce, sementara emas spot juga naik 0,06 persen atau 1,08 poin ke US$1.941,14 pada 08.00 WIB. Harga emas melanjutkan penguatan sejak pekan lalu, di mana aset safe haven ini menguat 1,40 persen selama lima hari perdagangan, meskipun merosot 2 persen sepanjang Agustus 2023. "Harga emas diperkirakan masih akan melanjutkan penguatan setelah serangkaian data ekonomi yang lemah dari AS minggu ini," ujar Analis Komoditas Lukman Leong

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Harga Emas Hari Ini, 4 September 2023, Terdongkrak Data Ekonomi AS", Klik selengkapnya di sini: https://market.bisnis.com/read/20230904/235/1691105/harga-emas-hari-ini-4-september-2023-terdongkrak-data-ekonomi-as.
Penulis : Rizqi Rajendra - Bisnis.com


Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

Friday, September 1, 2023

Rifan Financindo Berjangka - Emas Tergelincir Karena Inflasi AS Tetap Bertengger Di Atas 3,0 Persen

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas berjangka lebih rendah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan kenaikan selama tiga sesi berturut-turut, karena ukuran inflasi pilihan Federal Reserve menunjukkan kenaikan untuk Juli, tetap bertengger di atas 3,0 persen dan berkontribusi terhadap kerugian bulanan 2,20 persen.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 7,10 dolar AS atau 0,36 persen menjadi ditutup pada 1.965,90 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.974,90 dolar AS dan terendah di 1.965,50 dolar AS.


Emas berjangka bertambah 7,90 dolar AS atau 0,40 persen menjadi 1.973,00 dolar AS pada Rabu (30/8/2023), setelah melonjak 18,30 dolar AS atau 0,94 persen menjadi 1.965,10 dolar AS pada Selasa (29/8/2023), dan terangkat 6,90 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.946,80 dolar AS pada Senin
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Kamis (31/8/2023) bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada Juli naik 0,2 persen bulan ke bulan dan 3,3 persen tahun k


Data inflasi yang tidak stabil mendorong kenaikan indeks dolar AS, dan memicu ekspektasi baru pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lebih lanjut dan mempertahankannya lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.


Dengan latar belakang tersebut, dolar AS menguat, dengan indeks dolar yang mengukur green back terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,4 persen pada 103,594 dalam transaksi Kamis (31/8/2023), yang menekan harga emas dalam mata uang dolar.


Data ekonomi lainnya yang dirilis Kamis (31/8/2023) beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim awal tunjangan pengangguran turun 4.000 menjadi 228.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 26 Agustus, tingkat terendah dari ukuran ini dalam empat minggu.


Chicago Business Barometer yang dirilis oleh Institute of Supply Management-Chicago meningkat sebesar 5,9 poin menjadi 48,7 pada Agustus. Ini merupakan kenaikan bulanan ketiga berturut-turut dan level tertinggi sejak Agustus 2022.

Emas telah didukung dalam beberapa hari terakhir oleh data AS yang telah kita lihat, khususnya angka (pekerjaan) yang, jika dikombinasikan dengan laporan yang lemah besok, bisa menunjukkan adanya keretakan yang muncul di pasar tenaga kerja,” kata Craig Erlam, analis. di platform perdagangan daring OANDA.

Kami tidak membicarakan hal-hal yang terlalu substansial pada saat ini, namun tentu saja akan mengurangi ketegangan yang akan membuat The Fed merasa nyaman, dan berpotensi untuk melakukan jeda lagi dalam beberapa minggu,” kata Erlam, mengacu pada keputusan suku bunga pada 20 September oleh Bank Sentral AS


Investor sedang menunggu laporan pekerjaan Agustus yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat.
Logam mulai lainnya, perak untuk pengiriman Desember melemah 29,20 sen atau 1,16 persen, menjadi ditutup pada 24,812 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober terpangkas 8,90 dolar AS atau 0,91 persen, menjadi menetap pada 974,40 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antara