PT RIFAN BANDUNG - Memulai minggu yang baru pada minggu lalu di ketinggian $1,866, harga
emas sempat naik ke ketinggian beberapa bulan di $1,877 pada awal
minggu lalu, namun selanjutnya tertekan turun kembali dengan menguatnya
dollar AS. Pada akhir minggu harga emas turun ke $1,846 dengan turunnya
harga minyak mentah ke $75 dan naiknya dollar AS karena naiknya yields
treasury AS dan munculnya arus safe-haven dengan sentimen pasar yang
risk-off. Harga emas turun 0.69% dalam sehari pada hari Jumat minggu lalu dan 1% dalam seminggu.
Salah satu event utama yang sedang diperhatikan pasar dengan seksama
adalah siapakah Gubernur the Fed yang baru yang akan terpilih? Dua bulan
yang lalu, Jerome Powell adalah pilihan yang paling mungkin. Namun
dengan adanya skandal trading diantara anggota the Fed, dan kelompok
progresif tidak puas dengan cara Powell menangani dari sisi regulator,
nominasi kembali Powell mungkin menjadi masalah.
Pilihan lain selain Powell adalah Lael Brainard. Jika Brainard yang
terpilih menjadi kepala the Fed berikutnya, bisa terjadi pergerakan yang
dramatis dalam yields jangka pendek. Jadi ada resiko yang besar ke
depannya dengan faktor kuncinya adalah apa yang akan terjadi dengan
yields AS pada awal minggu ini.
Jika Brainard yang terpilih, emas akan naik lebih tinggi dengan
reaksi awal ekspektasi kenaikan tingkat bunga oleh the Fed akan
terdorong mundur lebih jauh. Namun jika Powell yang dipilih kembali,
tidak berarti emas akan mengalami aksi jual yang dramatis. Masih ada
kemungkinan resiko naik.
Biar bagaimanapun terpilihnya Brainard akan menimbulkan
ketidakpastian yang baru di pasar. Dan pasar tidak suka dengan
ketidakpastian. Penunjukan Brainard ditengah akan segera dilakukannya
perubahan kebijakan moneter akan mengakibatkan meningkatnya
ketidakpastian yang tidak dapat diterima oleh pasar.
Hal lainnya pada minggu ini adalah liburan trading dimana pasar akan
menurun aktifitasnya untuk merayakan liburan Thanksgiving AS.
Kelihatannya tidak aka nada tren baru pada minggu ini kecuali jika
terjadi kejutan dengan terpilihnya Brainard. Kalau tidak, maka harga
emas akan mandek di pola konsolidasi.
Setiap tarikan turun terhadap harga emas akan dipandang sebagai
kesempatan untuk membeli. Sementara dorongan turun bisa muncul, namun
resiko dalam pertumbuhan ekonomi, ditambah dengan tingginya inflasi dan
melemahnya dollar AS serta yields riil yang tetap negatif besar, akan
membuat penurunan harga emas dipandang sebagai kesempatan untuk membeli
diharga yang baik.
Rentang harga emas pada minggu ini kemungkinan akan berada antara
$1,840 dan $1,890 per ons. Harga emas bisa naik dan mengetes area $1,890
dan kembali turun ke $1,840 yang merupakan level kunci yang kuat.
Apabila harga emas gagal bertahan di $1,840, maka bisa terjadi penurunan
lebih lanjut.
Dengan akan berakhirnya tahun 2021, para trader akan memindahkan
perhatiannya dari kenaikan tingkat bunga dan fokus lebih banyak kepada
pertumbuhan. The Fed bisa membuat kesalahan dengan menghapuskan
akomodasi moneter ini. Memasuki bulan Januari tahun depan, laporan
inflasi akan menjadi isu yang besar. Emas akan bisa mendapatkan dukungan
yang kuat disini.
Sampai bulan depan, emas cenderung membuat pergerakan ke arah $1,900
per ons dengan investor kembali ke emas sebagai lindung nilai terhadap
inflasi ditengah pelarian terhadap keamanan karena naiknya kasus Covid
di Eropa dan ECB yang dovish. Emas bisa mendapatkan dukungan naik
disini.
Di AS liburan Thanksgiving sudah menjadi kebiasaan untuk
berterimakasih terhadap retailer dan membeli barang-barang mereka.
Konsumsi sudah besar dan akan bisa meningkat. Laporan – laporan mengenai
belanja kemungkinan akan baru muncul minggu berikutnya, namun liburan
berarti kebanyakan data akan sudah dikeluarkan pada hari Rabu.
Durable Goods Orders untuk bulan Oktober akan memberikan pandangan
pertama mengenai investasi di kuartal keempat. Angka inti yang
mengeluarkan data pertahanan adalah angka yang paling signifikan dimana
pada bulan September muncul sehat di 0.8% dan di bulan Oktober
kemungkinan sama sehatnya.
Para ekonom memperkirakan update dari GDP kuartal ketiga akan
menunjukkan upgrade dari angka lemah 2% pertahun yang semula dilaporkan.
Data yang terpenting adalah risalah pertemuan FOMC the Fed mengenai
keputusan mereka pada bulan ini yang bisa menggoncang pasar. Risalah ini
akan bisa memberikan penerangan mengenai keputusan tapering dan
kesiapan bank sentral AS untuk mempercepat proses pengurangan pembelian
obligasi. Setiap petunjuk mengenai waktu dari kenaikan tingkat bunga
juga kritikal.
Investor juga akan memperhatikan usaha Demokrat dalam meloloskan
undang – undang belanja yang massif senilai $1.85 triliun yang
diperkirakan akan harus turun nilainya agar tercapai kompromi yang
diinginkan.
Terakhir, Biden akan mengumumkan kepala Federal Reserve yang baru.
Dua bulan yang lalu, Jerome Powell adalah pilihan yang paling mungkin.
Namun dengan adanya skandal trading diantara anggota the Fed, dan
kelompok progresif tidak puas dengan cara Powell menangani dari sisi
regulator, nominasi kembali Powell mungkin menjadi masalah.
Pilihan lain selain Powell adalah Lael Brainard. Jika Brainard yang
terpilih menjadi kepala the Fed berikutnya, bisa terjadi pergerakan yang
dramatis dalam yields jangka pendek. Jadi ada resiko yang besar ke
depannya dengan faktor kuncinya adalah apa yang akan terjadi dengan
yields AS pada awal minggu ini.
“Support” terdekat menunggu di $1,839 yang apabila berhasil dilewati
akan lanjut ke $1,823 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat
menunggu di $1,873 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885
dan kemudian $1,900 - PT RIFAN
Sumber : vibiznews.com