Tuesday, November 30, 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik, Investor Masih Waspadai Omicron


PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada Selasa pagi di Asia dan investor tetap berhati-hati mengenai dampak varian omicron COVID-19 terhadap pemulihan ekonomi global.

Harga emas berjangka naik 0,27% di $1.790,10/oz pukul 10.41 WIB menurut data Investing.com.

Omicron telah mendorong beberapa negara untuk menutup perbatasan mereka dan ini juga membayangi pemulihan ekonomi.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan pada hari Senin bahwa ia masih memperkirakan inflasi akan surut selama tahun 2022 seiring penawaran dan permintaan menjadi lebih seimbang. Namun, ia menambahkan bahwa "kenaikan baru-baru ini dalam kasus Covid-19 dan munculnya varian omicron menimbulkan risiko penurunan terhadap pekerjaan dan aktivitas ekonomi dan meningkatkan ketidakpastian inflasi."

Powell, bersama Menteri Keuangan AS Janet Yellen, akan bersaksi pada sidang Komite Perbankan Senat AS hari ini dan juga di Komite Layanan Keuangan DPR AS sehari kemudian.

Di seberang Atlantik, European Central Bank (ECB) berusaha meredakan kekhawatiran investor atas omicron pada hari Senin, dengan mengatakan bahwa ekonomi zona euro telah belajar untuk mengatasi gelombang berturut-turut COVID-19.

Di Asia Pasifik, data yang dirilis sebelumnya menunjukkan indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) berada di 50,1, sedangkan PMI non-manufaktur berada di 52,3, pada bulan November. Di Jepang, data ketenagakerjaan bulan Oktober menunjukkan rasio lamaran/pekerjaan berada di 1,15 dan tingkat pengangguran turun menjadi 2,7%. Produksi industri juga tumbuh 1,1% bulan ke bulan.

Dalam logam mulia lainnya, perak naik 1,81% pukul 10.44 WIB sementara platinum dan paladium naik 0,4%. Nornickel Rusia, produsen paladium global terbesar, menaikkan estimasi investasi 2021-2030 menjadi $35 miliar. Hal ini memungkinkan Nornickel untuk meningkatkan infrastruktur produksinya dan meningkatkan prospek jangka panjang untuk produksi PGM - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Monday, November 29, 2021

PT Rifan - Emas Naik Tipis Di Asia, Kekhawatiran Varian Omicron Angkat Daya Tarik

 
PT RIFAN BANDUNG - Harga emas naik tipis di perdagangan Asia pada Senin pagi, karena kekhawatiran atas dampak varian virus corona Omicron yang mungkin resistan terhadap vaksin mendukung daya tarik aset logam mulia.

Di pasar spot eamas terangkat 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.793,72 dolar AS per ounce pada puku 02.01 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS terdongkrak 0,4 persen menjadi diperdagangkan pada 1.793,20 dolar AS per ounce.

Varian virus corona Omicron menyebar ke seluruh dunia pada Minggu, dengan kasus baru ditemukan di Belanda, Denmark dan Australia bahkan ketika lebih banyak negara memberlakukan pembatasan perjalanan untuk mencoba menutup diri.


Zona euro lebih siap untuk menghadapi dampak ekonomi dari gelombang baru infeksi COVID-19 atau varian Omicron, kata Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde.


Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic mengatakan pada Jumat bahwa ia berharap momentum ekonomi AS akan membawanya melewati gelombang pandemi berikutnya, dan mengatakan ia tetap terbuka untuk mempercepat laju penurunan pembelian obligasi bank sentral.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak membayar bunga.

Sementara itu, penjualan ritel Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga bulan pada Oktober, meskipun kurang dari yang diharapkan, dan tren konsumsi swasta yang mendasarinya menunjukkan tekanan yang terus-menerus pada pemulihan ekonomi yang rapuh meskipun ada pelonggaran pembatasan COVID-19.

Permintaan emas fisik meningkat di pusat utama Asia minggu lalu dibantu oleh penurunan harga, dengan para dealer di India bersiap untuk kemungkinan lonjakan pembelian saat musim pernikahan meningkat.

Logam mulia lainnya di pasar spot, perak naik 1,1 persen menjadi diperdagangkan di 23,38 dolar AS per ounce. Platinum melonjak 2,3 persen menjadi diperdagangkan di 976,01 dolar AS per ounce, sementara paladium terangkat 2,7 persen menjadi diperdagangkan di 1.794,69 dolar AS per ounce - PT RIFAN

Sumber : antaranews.com

Friday, November 26, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Tak Alami Perubahan Pada Kamis Ini


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG
- Harga emas Antam (Aneka Tambang) sama sekali tak mengalami perubahan. Berdasar dari laman resmi Logam Mulia Antam, saat ini harga emas untuk ukuran 1 gram dijual sebesar Rp 929.000. Harga emas tersebut tak berubah dibandingkan dengan harga emas pada Rabu (24/11) kemarin.

Kemudian untuk ukuran terkecil pada emas antam yakni 0,5 gram dijual sebesar Rp 514.000. Kemudian untuk varian 1 gram dijual sebesar Rp 929.000. Sedangkan untuk harga emas ukuran terbesar yakni 1.000 gram dijual sebesar Rp 896.600.000.

Harga yang tak mengalami perubahan tidak hanya terjadi pada harga emas, melainkan juga pada harga buyback emas. Harga buyback emas pada Kamis (25/11) dijual sebesar Rp 825.000 per gram. Buyback sendiri adalah harga yang didapat oleh pemilik emas jika ingin menjualnya kembali.

Berdasar berita forex hari ini menyebut jika rincian harga emas di bawah ini merupakan harga yang berada di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sedangkan dengan penjualan di gerai lainnya, kemungkinan terdapat beda harga.

Kemudian sesuai dengan aturan PMK No 34/PMK.10/2017 bahwa dalam transaksi emas 24 karat Antam akan dikenai PPh 22 sebesar 0,9%. Namun jika pembeli ingin mendapat potongan lebih rendah, maka pembeli harus menyertakan nomor NPWP dalam setiap transaksi dan dapatkan potongan sebesar 0,45%. Dalam pembelian emas 24 karat, maka akan disertakan bukti potong PPh 22 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : inforexnews.com

Thursday, November 25, 2021

Rifan Financindo - Harga Emas Terus Naik, Fed Beri Sinyal ‘Tapering Aset’ Lebih Cepat

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada Kamis pagi di Asia, tetapi tetap di bawah level $1.800 setelah risalah rapat terakhir Federal Reserve AS menunjukkan bahwa bank sentral dapat mempercepat laju pengurangan aset.

Harga emas berjangka naik 0,47% di $1.792,60/oz pukul 10.37 WIB menurut data Investing.com, setelah jatuh ke level terendah sejak 4 November pada hari Rabu. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, turun 0,145 ke 96,733.

Risalah dari pertemuan The Fed, yang dirilis pada hari Rabu, menunjukkan bahwa semakin banyak pengambil kebijakan Fed akan terbuka untuk mempercepat pengurangan aset jika inflasi yang tinggi terus berlanjut. Pembuat kebijakan juga mengisyaratkan kesediaan untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang direncanakan, jika diperlukan.

AS juga merilis data pada hari Rabu, menjelang hari libur AS pada hari Kamis. Data menunjukkan PDB tumbuh sebesar 2,1% kuartal ke kuartal di kuartal III dan ada 199.000 klaim pengangguran awal diajukan sepanjang minggu.

Sementara itu, European Central Bank (ECB) harus mengendalikan biaya pinjaman seiring bertambahnya kasus pandemi virus corona dan tidak ada tanda-tanda bahwa inflasi akan lepas kendali, anggota dewan ECB Fabio Panetta mengatakan pada hari Rabu.

Gubernur Bank of England Andrew Bailey juga akan berbicara dalam acara Cambridge Union hari ini.

Di Asia Pasifik, Bank of Korea menaikkan suku bunganya menjadi 1% saat keputusan kebijakannya diumumkan sebelumnya.

Di logam mulia lainnya, perak naik 0,5%, platinum melonjak 1,2% dan palladium naik 1,7% pukul 10.47 WIB - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Wednesday, November 24, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Tak Alami Perubahan Awal Pekan

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) dijual dengan Rp 947.000 per gram. Harga tersebut sama sekali tak mengalami perubahan dibanding dengan beberapa hari sebelumnya.

Ukuran terkecil pada emas Antam adalah 0,5 gram dan dibanderol  Rp 523.000. Harga tersebut juga tak alami perubahan. Kemudian pada ukuran 1 gram dibanderol sebesar Rp 947.000, lalu pada ukuran 5 gram dijual Rp 4.510.000. Masih ada lagi ukuran 10 gram dibanderol Rp 8.965.000 dan masih banyak lagi.

Sedangkan dengan harga pembelian kembali atau buyback, harga emas antam berada di level Rp 845.000 per gram. Sama halnya dengan harga emas, harga buyback juga tak mengalami perubahan. Namun harga jual tersebut belum termasuk pada pertimbangan pajak apabila nominalnya di atas Rp 10 juta.

Hal tersebut sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, bahwa penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan jumlah nominal di atas Rp 10 juta, maka akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% itu untuk pemegang NPWP dan 3% bagi yang tidak memegang NPWP.

Kemudian laporan berita forex hari ini menyebut jika pembelian emas batangan akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% bagi yang menggunakan NPWP. Sedangkan dengan yang tidak menggunakan NPWP, sebesar 0,9%. Lalu setiap pembelian emas batangan, maka akan disertai dengan bukti potongan PPh 22 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : inforexnews.com

Tuesday, November 23, 2021

PT Rifan Financindo - Jerome Powell Jadi Bos The Fed Lagi, Harga Emas Dunia Anjlok 2 Persen

 

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia anjlok lebih dari 2 persen pada perdagangan Senin, karena dolar AS melonjak setelah Chairman Federal Reserve Jerome Powell dinominasikan untuk masa jabatan kedua.

harga emas di pasar spot anjlok 2,1 persen menjadi USD1.805,30 per ounce level terendah sejak 5 November. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup merosot 2,4 persen menjadi USD1.806,30 per ounce.

Emas dijual karena anggapan bahwa mungkin The Fed akan mempertahankan jalur kebijakan moneternya saat ini sebagai kebalikan dari pencalonan Lael Brainard," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.

Dia menambahkan bahwa Brainard akan dianggap membuka jalan untuk kebijakan yang lebih dovish.

Ini hanya reaksi spontan dari pasar emas," kata Wyckoff, dengan dolar melambung ke level tertinggi sejak Juli tahun lalu. Pencalonan kembali Powell juga menyebabkan lonjakan hasil US Treasury.

Indeks Dolar (Indeks DXY) yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri, sementara kenaikan imbal hasil diterjemahkan menjadi peningkatan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan bunga.

Pasar uang sekarang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni mendatang dibandingkan sebelumnya, yakni Juli.

Pergerakan yang lebih tinggi dengan imbal hasil riil telah mempercepat pelemahan emas, tetapi terlalu dini bagi investor yang berpikir ini adalah awal dari tren yang berkelanjutan," kata Edward Moya, analis OANDA.

Pembuat kebijakan The Fed memperdebatkan apakah akan menarik dukungan lebih cepat untuk menangani inflasi, setelah salah satu pejabatnya yang paling berpengaruh mengisyaratkan bahwa gagasan itu akan dibahas pada pertemuan Desember.

Sementara itu logam lainnya perak menyusut 1,9 persen menjadi USD24,13 per ounce, platinum tergelincir 1,9 persen menjadi USD1.012,10 per ounce, dan paladium anjlok 5 persen menjadi USD1.958,76 per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : suara.com

Monday, November 22, 2021

PT Rifan - Emas Banyak Resiko Menjelang Harga Mengarah Ke $1,900

PT RIFAN BANDUNG - Memulai minggu yang baru pada minggu lalu di ketinggian $1,866, harga emas sempat naik ke ketinggian beberapa bulan di $1,877 pada awal minggu lalu, namun selanjutnya tertekan turun kembali dengan menguatnya dollar AS. Pada akhir minggu harga emas turun ke $1,846 dengan turunnya harga minyak mentah ke $75 dan naiknya dollar AS karena naiknya yields treasury AS dan munculnya arus safe-haven dengan sentimen pasar yang risk-off. Harga emas turun 0.69% dalam sehari pada hari Jumat minggu lalu dan 1% dalam seminggu.

Salah satu event utama yang sedang diperhatikan pasar dengan seksama adalah siapakah Gubernur the Fed yang baru yang akan terpilih? Dua bulan yang lalu, Jerome Powell adalah pilihan yang paling mungkin. Namun dengan adanya skandal trading diantara anggota the Fed, dan kelompok progresif tidak puas dengan cara Powell menangani dari sisi regulator, nominasi kembali Powell mungkin menjadi masalah.

Pilihan lain selain Powell adalah Lael Brainard. Jika Brainard yang terpilih menjadi kepala the Fed berikutnya, bisa terjadi pergerakan yang dramatis dalam yields jangka pendek. Jadi ada resiko yang besar ke depannya dengan faktor kuncinya adalah apa yang akan terjadi dengan yields AS pada awal minggu ini.

Jika Brainard yang terpilih, emas akan naik lebih tinggi dengan reaksi awal ekspektasi kenaikan tingkat bunga oleh the Fed akan terdorong mundur lebih jauh. Namun jika Powell yang dipilih kembali, tidak berarti emas akan mengalami aksi jual yang dramatis. Masih ada kemungkinan resiko naik.

Biar bagaimanapun terpilihnya Brainard akan menimbulkan ketidakpastian yang baru di pasar. Dan pasar tidak suka dengan ketidakpastian. Penunjukan Brainard ditengah akan segera dilakukannya perubahan kebijakan moneter akan mengakibatkan meningkatnya ketidakpastian yang tidak dapat diterima oleh pasar.

Hal lainnya pada minggu ini adalah liburan trading dimana pasar akan menurun aktifitasnya untuk merayakan liburan Thanksgiving AS. Kelihatannya tidak aka nada tren baru pada minggu ini kecuali jika terjadi kejutan dengan terpilihnya Brainard. Kalau tidak, maka harga emas akan mandek di pola konsolidasi.

Setiap tarikan turun terhadap harga emas akan dipandang sebagai kesempatan untuk membeli. Sementara dorongan turun bisa muncul, namun resiko dalam pertumbuhan ekonomi, ditambah dengan tingginya inflasi dan melemahnya dollar AS serta yields riil yang tetap negatif besar, akan membuat penurunan harga emas dipandang sebagai kesempatan untuk membeli diharga yang baik.

Rentang harga emas pada minggu ini kemungkinan akan berada antara $1,840 dan $1,890 per ons. Harga emas bisa naik dan mengetes area $1,890 dan kembali turun ke $1,840 yang merupakan level kunci yang kuat. Apabila harga emas gagal bertahan di $1,840, maka bisa terjadi penurunan lebih lanjut.

Dengan akan berakhirnya tahun 2021, para trader akan memindahkan perhatiannya dari kenaikan tingkat bunga dan fokus lebih banyak kepada pertumbuhan. The Fed bisa membuat kesalahan dengan menghapuskan akomodasi moneter ini. Memasuki bulan Januari tahun depan, laporan inflasi akan menjadi isu yang besar. Emas akan bisa mendapatkan dukungan yang kuat disini.

Sampai bulan depan, emas cenderung membuat pergerakan ke arah $1,900 per ons dengan investor kembali ke emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi ditengah pelarian terhadap keamanan karena naiknya kasus Covid di Eropa dan ECB yang dovish. Emas bisa mendapatkan dukungan naik disini.

Di AS liburan Thanksgiving sudah menjadi kebiasaan untuk berterimakasih terhadap retailer dan membeli barang-barang mereka. Konsumsi sudah besar dan akan bisa meningkat. Laporan – laporan mengenai belanja kemungkinan akan baru muncul minggu berikutnya, namun liburan berarti kebanyakan data akan sudah dikeluarkan pada hari Rabu.

Durable Goods Orders untuk bulan Oktober akan memberikan pandangan pertama mengenai investasi di kuartal keempat. Angka inti yang mengeluarkan data pertahanan adalah angka yang paling signifikan dimana pada bulan September muncul sehat di 0.8% dan di bulan Oktober kemungkinan sama sehatnya.

Para ekonom memperkirakan update dari GDP kuartal ketiga akan menunjukkan upgrade dari angka lemah 2% pertahun yang semula dilaporkan.

Data yang terpenting adalah risalah pertemuan FOMC the Fed mengenai keputusan mereka pada bulan ini yang bisa menggoncang pasar. Risalah ini akan bisa memberikan penerangan mengenai keputusan tapering dan kesiapan bank sentral AS untuk mempercepat proses pengurangan pembelian obligasi. Setiap petunjuk mengenai waktu dari kenaikan tingkat bunga juga kritikal.

Investor juga akan memperhatikan usaha Demokrat dalam meloloskan undang – undang belanja yang massif senilai $1.85 triliun yang diperkirakan akan harus turun nilainya agar tercapai kompromi yang diinginkan.

Terakhir, Biden akan mengumumkan kepala Federal Reserve yang baru. Dua bulan yang lalu, Jerome Powell adalah pilihan yang paling mungkin. Namun dengan adanya skandal trading diantara anggota the Fed, dan kelompok progresif tidak puas dengan cara Powell menangani dari sisi regulator, nominasi kembali Powell mungkin menjadi masalah.

Pilihan lain selain Powell adalah Lael Brainard. Jika Brainard yang terpilih menjadi kepala the Fed berikutnya, bisa terjadi pergerakan yang dramatis dalam yields jangka pendek. Jadi ada resiko yang besar ke depannya dengan faktor kuncinya adalah apa yang akan terjadi dengan yields AS pada awal minggu ini.

“Support” terdekat menunggu di $1,839 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,823 dan kemudian $1,800. “Resistance” terdekat menunggu di $1,873 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,885 dan kemudian $1,900 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews.com

Friday, November 19, 2021

Rifan Financindo Berjangka - Tanda Tanda Pemulihan Ekonomi AS Memukul Harga Emas

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor memprediksi The Fed bakal kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan. 

Pasalnya, data klaim pengangguran mingguan AS yang menggembirakan muncul pascadata inflasi kuat baru-baru ini. Harga emas pun terimbas dan tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumata pagi WIB).
 
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 8,8 dolar AS atau 0,47 persen, menjadi ditutup pada 1,861,40 dolar AS per ounce. Emas juga jatuh karena investor masih mengambil keuntungan setelah harga emas mencapai level tertinggi sejak Juni.

Sehari sebelumnya, Rabu, emas berjangka terangkat USD 16,1 atau 0,87 persen menjadi USD 1.870,20. Ahli strategi pasar senior di RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan meskipun terjadi penurunan harga, emas masih bertahan di dekat level tertinggi dalam lima bulan.

Salah satu alasan utama lonjakan emas ini adalah bahwa suku bunga turun cukup keras. Tapi kemudian, mereka bangkit kembali, sehingga menjaga kenaikan terbatas pada emas,” kata Pavilonis. Data pada Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun mendekati level pra-pandemi pekan lalu. Tanda-tanda pemulihan ekonomi mengurangi permintaan untuk logam safe-haven.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis membeberkan bahwa klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 1.000 menjadi 268 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 13 November. Ini adalah level terendah sejak dimulainya Covid-19 di Amerika Serikat.

Itu hanya berkorelasi dengan probabilitas yang lebih tinggi dari Fed yang benar-benar harus menaikkan suku bunga," kata Pavilonis. Pavilonis menyebut imbal hasil obligasi pemerintah AS bertahan di dekat tertinggi tiga minggu baru-baru ini, sementara USD berhenti sejenak, tergelincir kembali dari puncak 16 bulan. USD yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Emas yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, telah naik karena melonjaknya harga-harga konsumen di AS dan Eropa. Tetapi itu juga telah meningkatkan spekulasi untuk kenaikan suku bunga lebih awal, yang akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
 
 
Sumber : jpnn.com

Thursday, November 18, 2021

Rifan Financindo - Aset Safe Haven Bersinar Di Asia

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasar saham Asia tergelincir pada perdagangan Kamis pagi. Sementara, aset-aset safe haven seperti obligasi pemerintah, emas dan yen bersinar ketika tanda kegelisahan merayap di atas prospek suku bunga dan pertumbuhan, terutama di luar Amerika Serikat (AS).

Yen, aset safe haven yang juga akhir-akhir ini sensitif terhadap harga minyak, mengalami lonjakan satu hari tertinggi terhadap dolar dalam tiga bulan pada Rabu Sementara, harga emas naik hampir 1,0 persen dan obligasi pemerintah menguat sepanjang kurva.

Emas naik 0,1 persen lebih lanjut menjadi diperdagangkan di 1.869 dolar AS per ounce di Asia pada Kamis. Yen naik tipis menjadi 113,94 per dolar AS.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang jadi acuan stabil di Tokyo di 1,5889 persen setelah jatuh sekitar 5,5 basis poin semalam.

Dolar AS turun 0,1 persen, menarik diri dari level tertinggi 16 bulan pada Rabu. Dolar AS yang lebih lemah mengurangi harga emas bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. 

Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans pada Rabu menegaskan kembali bahwa diperlukan waktu hingga pertengahan tahun depan untuk menyelesaikan penghentian program pembelian obligasi Fed. Bahkan, ketika bank sentral memeriksa untuk melihat apakah inflasi yang tinggi surut seperti yang dia perkirakan.

Inflasi Inggris telah mencapai level tertinggi 10 tahun karena tagihan energi rumah tangga meroket, memperkuat ekspektasi bank sentral Inggris akan menaikkan suku bunga pada Desember. Bank Sentral Eropa (ECB) harus siap mengendalikan inflasi di zona euro jika terbukti lebih tahan lama dari perkiraan, kata anggota dewan ECB Isabel Schnabel.

Kenaikan suku bunga akan mengurangi daya tarik emas karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan potensi kerugian memegang logam mulia tanpa bunga.

Dari dalam negeri, harga emas produksi Antam mengikuti euforia kenaikan harga emas global. Emas Antam diperdagangkan Rp 956.000 per gram, atau naik Rp 8.000 dibandingkan hari sebelumnya. Harga buyback juga naik Rp 8.000 per gram menjadi Rp 854.000 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : republik.co.id

 

Wednesday, November 17, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Tergelincir, Data Penjualan Ritel AS Perkuat Dolar

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG  - Emas kembali melemah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data penjualan ritel AS yang positif untuk Oktober memperkuat dolar, membuat logam lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya dan memicu aksi ambil untung untuk hari kedua berturut-turut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 12,5 dolar AS atau 0,67 persen, menjadi 1.854,10 dolar AS per ounce. Di pasar spot, emas turun 0,60 persen menjadi 1.851,80 dolar AS per ounce pada pukul 18.41 GMT.

Sehari sebelumnya, Senin, emas berjangka melemah 1,9 dolar AS atau 0,1 persen menjadi 1.866,60 dolar AS per ounce, setelah terdongkrak 4,6 dolar AS atau 0,25 persen menjadi 1.868,50 dolar AS pada Jumat, dan melonjak 15,6 dolar AS atau 0,84 persen menjadi 1.863,90 dolar AS pada Kamis.

Penjualan ritel di Amerika Serikat bulan lalu meningkat lebih besar dari yang diperkirakan, memberikan dorongan ekonomi pada awal kuartal keempat dan mengirim dolar ke level tertinggi 16 bulan.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa bahwa penjualan ritel AS naik 1,7 persen pada Oktober, mengalahkan ekspektasi pasar dan menunjukkan belanja konsumen Amerika tetap kuat.

Laporan menunjukkan konsumsi dapat menangani harga-harga tinggi dan tetap cukup kuat, yang positif untuk sentimen risiko, kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Ini adalah pukulan penjualan ritel yang cukup kuat sehingga ada risiko yang meningkat terhadap prospek. Ini akan menjadi kerja keras dan kesabaran yang lebih tinggi (untuk emas), tetapi kami masih harus memiliki semua yang jelas untuk pergerakan menuju 1.900 dolar AS,” kata Moya.

Sementara itu, Federal Reserve pada hari yang sama melaporkan bahwa produksi industri AS naik 1,6 persen pada Oktober setelah jatuh 1,3 persen pada September, mengalahkan perkiraan pasar.

Emas telah bertambah lebih dari dua persen sejak Selasa lalu (9/11) setelah data menunjukkan harga-harga konsumen AS melonjak pada Oktober.

Gagasan bahwa inflasi AS belum mencapai puncaknya akan mempertahankan tawaran beli emas dengan baik, selama The Fed tidak menyimpang dari pendekatannya yang sabar terhadap setiap kenaikan suku bunga," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.

Presiden Federal Reserve Richmond, Thomas Barkin mengatakan pada Senin (15/11) bahwa Fed tidak akan ragu untuk menaikkan suku bunga, tetapi bank sentral harus menunggu untuk mengukur apakah inflasi dan kekurangan tenaga kerja terbukti lebih bertahan lama.

Kenaikan suku bunga cenderung membebani emas, karena mendorong imbal hasil obligasi naik, meningkatkan peluang kerugian memegang logam tersebut yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 16,1 sen atau 0,64 persen, menjadi 24,944 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 22,4 dolar AS atau 2,04 persen, menjadi 1.074,5 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : antaranews.com

Tuesday, November 16, 2021

PT Rifan Financindo - Melesat, Harga Emas Dunia Naik Ke Level Tertingginya Dalam 5 Bulan Terakhir

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia mencapai level tertinggi lima bulan pada perdagangan Senin, karena kekhawatiran laju inflasi yang meningkat.

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.866,03 per ounce menyusul sedikit kemunduran pada awal sesi karena aksi ambil untung.

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup turun 0,1 persen menjadi USD1.866,60 per ounce.

Ada beberapa aksi ambil untung secara rutin oleh pedagang emas berjangka pendek tetapi tren kenaikan emas masih ada, kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.

Emas melesat sekitar USD100 selama delapan sesi terakhir, kenaikan beruntun terpanjang sejak Mei, ketika daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi didorong lonjakan indeks harga konsumen Amerika dan karena bank sentral utama mempertahankan sikap dovish pada suku bunga.

Kenaikan suku bunga cenderung mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan bunga karena meningkatkan opportunity cost logam tersebut. Namun, imbal hasil US Treasury 10-tahun naik mendekati level tertinggi tiga minggu, meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas.

Indeks Dolar (Indeks DXY) menguat 0,3 persen ke level tertinggi 16-bulan terhadap sekeranjang pesaingnya.

Analis Saxo Bank, Ole Hansen memperingatkan, "Jika emas gagal menembus di atas USD1.870 hari ini, ada risiko yang dapat mendorongnya kembali ke area USD1.830-1.835, karena hal itu dapat mengecewakan beberapa investor," katanya.

Presiden Minneapolis Federal Reserve Bank, Minggu, mengatakan dia memperkirakan inflasi lebih tinggi dalam beberapa bulan ke depan, tetapi menegaskan bank sentral AS tidak boleh bereaksi berlebihan terhadap peningkatan inflasi karena kemungkinan bersifat sementara - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber :  suara.com

Monday, November 15, 2021

PT Rifan - Harga Emas Turun, Tapi Menuju Kenaikan Mingguan Terbesar Dalam Enam Bulan

 
PT RIFAN BANDUNG - Harga emas turun pada Jumat di Asia, tetapi bersiap untuk mencapai kenaikan mingguan terbesar dalam enam bulan seiring berlanjutnya kekhawatiran tentang inflasi yang tinggi di AS membatasi beberapa kerugian untuk logam kuning.

Harga emas berjangka turun 0,29% di $1.858,45/oz pukul 11.04 WIB menurut data Investing.com, tetapi berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan terbesar sejak 7 Mei. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik tipis 0,08% ke 95,248 pada hari Jumat dan mencapai level tertinggi sejak Juli 2020.

Inflasi melonjak ke level tertinggi tiga dekade pada bulan Oktober di AS. Dari data indeks harga konsumen (IHK) tumbuh 6,2% tahun ke tahun dan 0,9% bulan ke bulan. IHK inti naik 4,6% setahun dan 0,6% bulan ke bulan.

Meningkatnya inflasi juga menantang desakan Federal Reserve bahwa tekanan inflasi akan bersifat sementara dan meningkatkan spekulasi bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan.

Meskipun kebijakan moneter yang longgar telah memberikan dorongan emas sejauh ini, daya tariknya akan berkurang jika bank sentral mulai menaikkan suku bunga.

Di Eropa, data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan PDB kuartal III Inggris naik 1,3% kuartal ke kuartal. PDB naik sebesar 6,6% tahun ke tahun dan 0,6% bulan ke bulan. Pertumbuhan yang lebih lambat memusatkan fokus pada langkah Bank of England selanjutnya berhadapan dengan kenaikan suku bunga. BOE mempertahankan suku bunga terbarunya stabil di 0,10% dalam langkah yang mengejutkan.

Sementara itu, Zona Euro dapat terus melampaui target 2% European Central Bank (ECB) pada tahun 2022 menurut ekonom Reuters.

Dalam logam mulia lainnya, perak turun 0,28%, platinum turun 0,31% dan palladium turun 0,5% pukul 11.29 WIB - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Tuesday, November 9, 2021

PT Rifan Financindo - Harga Emas Hari Ini Melesat

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG  - Harga emas Senin (Selasa pagi WIB) naik ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir,

Harga emas terdongkrak penurunan USD dan kekhawatiran inflasi yang terus-menerus setelah bank-bank sentral utama mengindikasikan suku bunga akan tetap rendah dalam waktu dekat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD 11,2 atau 0,62 persen, menjadi ditutup pada USD 1.828,00 per ounce.

Angka itu adalah nilai tertinggi sejak 7 September dan memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga beruntun, analis senior di Kitco Metals Jim Wyckoff menilai daya tarik emas meningkat setelah indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya melemah 0,3 persen. "Bank-bank sentral utama secara keseluruhan masih akomodatif, dan semua uang tunai dalam sistem sebagian besar berpindah ke pasar emas dan perak sebagai lindung nilai inflasi, kata dia.

Menurut dia, hal itu disebabkan oleh kecenderung sikap dovish dari bank-bank sentral pekan lalu. Pada akhirnya, mendorong emas ke level tertinggi dua bulan, Emas melonjak 1,3 persen pada Jumat setelah Federal Reserve AS dan bank sentral Inggris (BoE) menahan setiap kenaikan suku bunga.

Namun, kekhawatiran bahwa bank-bank sentral akan mulai mengetatkan kebijakan untuk memerangi kenaikan harga-harga membuat investor tetap waspada terhadap data ekonomi. Ketatnya pasar tenaga kerja dikombinasikan dengan dislokasi dalam rantai pasokan global dapat mengakibatkan angka tinggi lainnya untuk harga konsumen AS. Data itu bakal dirilis pada Rabu (10/11). "Data Rabu kemungkinan akan mendukung emas karena inflasi dapat menunjukkan kenaikan tercepat sejak 1990," kemungkinan memicu minat beli emas, kata Wakil presiden penelitian komoditas & mata uang di Religare Broking Sugandha Sachdeva - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : jpnn.com

Monday, November 8, 2021

PT Rifan - Jelang Tapering The Fed, Harga Emas Dunia Sempat Merosot

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia bertahan di dekat level terendahnya sejak pertengahan Oktober pada perdagangan Rabu, setelah Bank Sentral AS The Federal Reserve mengumumkan pengurangan langkah-langkah stimulus era pandemi dalam sebuah keputusan yang diperkirakan secara luas.

Harga emas di pasar spot turun 0,9 persen menjadi USD1.770,61 per ounce. Sebelumnya, emas mencapai level terendah sejak 13 Oktober di USD1.757,63 per ounce.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup merosot 1,4 persen menjadi USD1.763,9 per ounce.

The Fed akan mulai memangkas pembelian obligasi bulanan pada November, dengan rencana untuk mengakhirinya pada 2022, kata bank sentral dalam sebuah pernyataan di akhir pertemuan dua hari.

Emas menuju pertemuan tersebut semacam mempersiapkan yang terburuk dan itulah mengapa turun di sekitar USD1.758 sejak saat itu," kata Phillip Streible, Chief Market Strategist Blue Line Futures, di Chicago.

Kita akan menunggu sebelum menetapkan posisi apa pun pada emas, baik di sisi long atau short position , dan jangan berharap terlalu banyak pergerakan karena berikutnya kita akan mendapatkan data ketenagakerjaan (minggu ini).

Laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja AS untuk Oktober akan dirilis Jumat. Data sebelumnya pada Rabu menunjukkan penggajian swasta meningkat lebih dari ekspektasi pada Oktober.

The Fed juga menunjukkan pemulihan dalam kegiatan ekonomi dan lapangan kerja dalam pernyataannya sambil berpegang pada keyakinannya bahwa inflasi yang tinggi akan terbukti "sementara", dan kemungkinan tidak memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat.

Kendati kebijakan suku bunga mungkin nomor satu dalam benak semua orang, yang kedua adalah tekanan inflasi yang kita miliki di pasar saat ini," kata David Meger, Direktur di High Ridge Futures.

Kebijakan moneter AS yang sangat longgar membantu mendorong emas naik tajam sejak krisis keuangan akhir 2000-an, dengan suku bunga rendah memangkas opportunity cost memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil dan kekhawatiran inflasi memicu permintaan untuk lindung nilai - PT RIFAN

Sumber : suara.com

Wednesday, November 3, 2021

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Jatuh Terseret Penguatan Dolar Dan Ekuitas, Fokus Beralih Ke Fed

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Emas jatuh pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), menghapus sebagian keuntungan sesi sebelumnya terseret penguatan dolar AS dan ekuitas menjelang pertemuan Federal Reserve AS yang sangat ditunggu-tunggu, yang dapat memberikan garis waktu tentang kenaikan suku bunga di tengah meningkatnya tekanan inflasi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, merosot 6,4 dolar AS atau 0,36 persen, menjadi ditutup pada 1.789,40 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin , emas berjangka menguat 11,9 dolar AS atau 0,67 persen menjadi 1.795,80 dolar AS.

Emas berjangka anjlok 18,7 dolar AS atau 1,04 persen menjadi 1.783,90 dolar AS pada Jumat, setelah terkerek 3,8 dolar AS atau 0,21 persen menjadi 1.802,60 dolar AS pada Kamis, dan menguat 5,4 dolar AS atau 0,3 persen menjadi 1.798,80 dolar AS

Penguatan berkelanjutan dalam ekuitas menjelang pernyataan Fed pada Rabu waktu setempat terus membebani aset <em>safe-haven</em> emas, kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals. Namun kekhawatiran baru-baru ini atas inflasi telah membatasi penurunan emas dan membantu minat beli, tambah Wyckoff.

Sementara emas digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi, pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

The Fed diperkirakan akan menyetujui rencana untuk mengurangi program pembelian obligasi pada Rabu, ketika menyimpulkan pertemuan kebijakan dua harinya.

Saya perkirakan The Fed akan mengumumkan dimulainya tapering tetapi saya tidak melihat mereka memberikan waktu spesifik seputar kenaikan suku bunga," kata Carsten Fritsch, analis komoditas di Commerzbank

Itu dapat menyebabkan beberapa kekecewaan karena pelaku pasar mengharapkan sesuatu yang lebih spesifik yang dapat mendorong emas menuju 1.800 dolar AS per ounce atau bahkan lebih dari itu

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya menguat, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Pasar juga akan mengawasi pertemuan kebijakan bank sentral Inggris (BoE) pada Kamis, Minggu depan bisa bergejolak untuk harga emas ... logam kuning kemungkinan akan dipengaruhi oleh pergerakan dolar, imbal hasil obligasi pemerintah, ekspektasi inflasi dan sentimen risiko global," Lukman Otunuga, analis riset senior di FXTM, mengatakan dalam sebuah catatan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 56,6 sen atau 2,35 persen, menjadi ditutup pada 23,507 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 28 dolar AS atau 2,62 persen, menjadi ditutup pada 1.039,30 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : anataranews.com

Monday, November 1, 2021

PT Rifan - Menteri Keuangan Menerawang Data Ekonomi, Harga Emas Justru Tergelincir


PT RIFAN BANDUNG
  - Harga emas hari ini, Senin turun tipis di perdagangan sesi Asia, tetapi menjadi fenomena yang memperpanjang kerugian sesi sebelumnya.

Harga emas terpengaruh penguatan USD setelah data menunjukkan kenaikan lain dalam inflasi yang memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan lebih cepat melakukan tapering. Di pasar spot emas melemah 0,1 persen menjadi diperdagangkan diUSD 1.781,78 per ounce pada pukul 00.44 GMT.

Harga emas berjangka AS juga merosot 0,1 persen menjadi diperdagangkan di USD 1.782,80 per ounce.
USD stabil mendekati level tertinggi sejak 13 Oktober yang dicapai pada Jumat (29/10), membuat emas kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Data yang dirilis pada Jumat (29/10) menunjukkan juri masih tidak setuju dengan klaim The Fed bahwa lonjakan harga-harga saat ini bersifat sementara dan akan moderat seiring waktu.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi naik bulan lalu melanjutkan laju inflasi pada tingkat yang tidak terlihat dalam 30 tahun. Pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve akan berakhir pada Rabu
 
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dia masih melihat inflasi sebagai akibat sementara dari kemacetan rantai pasokan yang parah, dan memperkirakan inflasi akan normal pada 2022. Hal itu dikatakan Janet pada Jumat (29/10). Ekonomi zona euro berkembang pesat selama musim panas. Hal itu diketahui dari data hasil survei Bank Sentral Eropa (ECB) menunjukkan pertumbuhan yang diperkirakan sebesar 4,5 persen pada 2022. Inflasi juga melampaui ekspektasi, membuat ECB makin pusing untuk merumuskan kebijakannya - PT RIFAN

Sumber : jpnn.com