RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Investor memprediksi The Fed bakal kenaikan suku bunga lebih awal dari perkiraan.
Pasalnya, data klaim pengangguran mingguan AS yang menggembirakan muncul pascadata inflasi kuat baru-baru ini.
Harga emas pun terimbas dan tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumata pagi WIB).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex
New York Exchange, jatuh 8,8 dolar AS atau 0,47 persen, menjadi ditutup
pada 1,861,40 dolar AS per ounce. Emas juga jatuh karena investor masih
mengambil keuntungan setelah harga emas mencapai level tertinggi sejak
Juni.
Sehari sebelumnya, Rabu, emas berjangka terangkat USD 16,1
atau 0,87 persen menjadi USD 1.870,20.
Ahli strategi pasar senior di RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan
meskipun terjadi penurunan harga, emas masih bertahan di dekat level
tertinggi dalam lima bulan.
Salah satu alasan utama lonjakan emas ini adalah bahwa suku bunga
turun cukup keras. Tapi kemudian, mereka bangkit kembali, sehingga
menjaga kenaikan terbatas pada emas,” kata Pavilonis.
Data pada Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan
klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun mendekati level
pra-pandemi pekan lalu. Tanda-tanda pemulihan ekonomi mengurangi
permintaan untuk logam safe-haven.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis membeberkan bahwa klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 1.000
menjadi 268 ribu yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang
berakhir 13 November. Ini adalah level terendah sejak dimulainya
Covid-19 di Amerika Serikat.
Itu hanya berkorelasi dengan probabilitas yang lebih tinggi dari
Fed yang benar-benar harus menaikkan suku bunga," kata Pavilonis.
Pavilonis menyebut imbal hasil obligasi pemerintah AS bertahan di dekat
tertinggi tiga minggu baru-baru ini, sementara USD berhenti sejenak,
tergelincir kembali dari puncak 16 bulan.
USD yang lebih lemah membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang
memegang mata uang lainnya.
Emas yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, telah
naik karena melonjaknya harga-harga konsumen di AS dan Eropa. Tetapi itu
juga telah meningkatkan spekulasi untuk kenaikan suku bunga lebih awal,
yang akan meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak
memberikan imbal hasil - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
Sumber : jpnn.com
No comments:
Post a Comment