PT RIFAN BANDUNG - Harga emas hari ini, Senin turun tipis di perdagangan sesi Asia, tetapi menjadi fenomena yang memperpanjang kerugian sesi sebelumnya.
Harga emas terpengaruh penguatan USD setelah data menunjukkan
kenaikan lain dalam inflasi yang memicu spekulasi bahwa Federal Reserve
akan lebih cepat melakukan tapering.
Di pasar spot emas melemah 0,1 persen menjadi diperdagangkan diUSD
1.781,78 per ounce pada pukul 00.44 GMT.
Harga emas berjangka AS juga merosot 0,1 persen menjadi diperdagangkan di USD 1.782,80 per ounce.
USD stabil mendekati level tertinggi sejak 13 Oktober yang dicapai
pada Jumat (29/10), membuat emas kurang menarik bagi pembeli yang
memegang mata uang lainnya.
Data yang dirilis pada Jumat (29/10) menunjukkan juri masih tidak setuju
dengan klaim The Fed bahwa lonjakan harga-harga saat ini bersifat
sementara dan akan moderat seiring waktu.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi naik bulan lalu
melanjutkan laju inflasi pada tingkat yang tidak terlihat dalam 30
tahun.
Pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve akan berakhir pada Rabu
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dia masih melihat
inflasi sebagai akibat sementara dari kemacetan rantai pasokan yang
parah, dan memperkirakan inflasi akan normal pada 2022.
Hal itu dikatakan Janet pada Jumat (29/10).
Ekonomi zona euro berkembang pesat selama musim panas. Hal itu diketahui
dari data hasil survei Bank Sentral Eropa (ECB) menunjukkan pertumbuhan
yang diperkirakan sebesar 4,5 persen pada 2022.
Inflasi juga melampaui ekspektasi, membuat ECB makin pusing untuk
merumuskan kebijakannya - PT RIFAN
Sumber : jpnn.com
No comments:
Post a Comment