Tuesday, January 31, 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Turun Imbas Greenback Yang Lebih Kuat

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa), memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut terseret oleh dolar AS yang lebih kuat ketika para pelaku pasar menunggu serangkaian pertemuan bank-bank sentral utama pekan ini. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, merosot 6,40 dolar AS atau 0,33% menjadi ditutup pada 1.939,20 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi 1.950,10 dolar AS dan terendah 1.936,20 dolar AS.

Emas berjangka menyusut 0,60 dolar AS atau 0,03% menjadi 1.929,40 dolar AS pada Jumat (27/1/2023), setelah anjlok 12,6 dolar AS atau 0,65% menjadi 1.930,00 dolar AS pada Kamis (26/1/2023), dan bertambah 7,20 dolar AS atau 0,37% menjadi 1.942,60 dolar AS

Harga emas mempertahankan kenaikan tipis hampir 0,1% minggu lalu, kenaikan mingguan keenam berturut-turut. Investor juga melakukan aksi ambil untung setelah membukukan kenaikan mingguan selama enam pekan terakhir beruntun.  

Dolar AS menguat pada Senin (30/1/2023) menjelang pertemuan kebijakan bank-bank sentral utama, dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,35% menjadi 102,2850

Pertemuan kebijakan moneter dua hari Federal Reserve akan berakhir Rabu (1/2/2023). Investor memperkirakan kenaikan suku bunga 25 basis poin dan diikuti oleh pernyataan kebijakan Ketua Fed Jerome Powell dalam sebuah konferensi pers.

Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris juga akan menggelar pertemuan minggu ini. Para pelaku pasar memperkirakan kedua bank sentral tersebut akan memberikan kenaikan suku bunga masing-masing 50 basis poin.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret terdongkrak 11,1 sen atau 0,47%, menjadi menetap pada 23,733 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April terangkat 3,80 dolar AS atau 0,37%, menjadi ditutup pada 1.020,60 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : okefinance.com

 

Monday, January 30, 2023

PT Rifan - Emas Bersandar di Sekitar $1.930, Menuju Pekan Tenang Jelang Inflasi PCE

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas masih bergerak sedikit pada hari Jumat saat pasar logam merosot sebelum terbitnya pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, sementara pemulihan dolar juga menekan harga menyusul angka pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan.

Harga emas turun dari level tertinggi sembilan bulan pada hari Kamis setelah data menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih dari perkiraan pada kuartal IV, bahkan ketika tren yang mendasarinya mengisyaratkan lebih banyak pelemahan. Namun hasil tersebut masih memicu pemulihan minat risiko, dan membantu dolar pulih dari level terendah delapan bulan terhadap sejumlah mata uang.

Fokus saat ini tertuju pada data indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi inti untuk bulan Desember, yang diperkirakan akan turun lebih jauh dari bulan sebelumnya. Namun, angka tersebut masih diperkirakan akan jauh di atas target tahunan Fed sebesar 2%.

Emas spot stabil di $1.929,82/oz, sedangkan emas berjangka turun tipis ke $1.929,80/oz pukul 09.02 WIB. Kedua instrumen ini turun 0,8% pada hari Kamis, dan akan naik sekitar 0,2% minggu ini.

Perpaduan antara permintaan safe haven dan ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang tidak terlalu parah menopang emas selama enam minggu terakhir, di mana logam kuning sekarang menutup sebagian besar kerugiannya hingga 2022. Harga emas juga diperdagangkan sekitar $140 di bawah rekor tertinggi tahun 2022.

Harga emas saat ini diperkirakan akan bergerak di antara dua faktor utama, yaitu tanda-tanda resesi global dan sinyal baru mengenai kebijakan moneter dari The Fed. Bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika bertemu minggu depan.

Logam mulia lainnya juga naik pada hari Jumat setelah mencatat penurunan tajam pada sesi sebelumnya. Platinum naik 0,2%, dan perak naik 0,3%.

Di antara logam industri, harga tembaga turun pada hari Jumat, tetapi bersiap untuk mengalami kenaikan minggu keenam berturut-turut pasalnya data PDB AS membantu mencegah kekhawatiran akan resesi yang akan segera terjadi.

Tembaga kualitas tinggi turun 0,3% di $4,2713, tetapi akan naik 0,7% minggu ini.

Logam merah ini telah mengalami penurunan di tengah meningkatnya optimisme atas pemulihan ekonomi di China, negara importir tembaga terbesar di dunia. Perekonomian negara tersebut juga diperkirakan akan terdongkrak oleh musim libur selama seminggu setelah China melonggarkan sebagian besar pembatasan anti-COVID - PT RIFAN

Sumber : investing.com

Thursday, January 26, 2023

Rifan Financindo - Emas Naik Tipis Di High 9 Bulan, Dolar Terus Turun Fokus Beralih Ke Data AS

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Emas naik tipis pada hari Rabu (26/01) dan dolar melemah saat investor terus menyoroti data ekonomi AS yang akan datang yang dapat mempengaruhi rapat kebijakan moneter Federal Reserve minggu depan.

Emas spot turun tipis 0,05% di $1.940,49/oz pukul 08.44 WIB. Emas berjangka AS ditutup naik 0,17% di $1.945,95/oz menurut data Investing.com. Harga telah turun hingga 0,6% di awal sesi kemarin dan berakhir turun 0,2%.

Beberapa pergerakan harga korektif dan aksi ambil untung dari trader adalah alasan atas sedikit mundurnya emas hari ini, yang "dapat dikatakan sehat untuk memperpanjang tren naik," tegas Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals seperti yang dilansir Reuters Kamis pagi ini.

Harga emas naik ke level tertinggi sembilan bulan pada hari Selasa. Pasalnya, kekhawatiran atas resesi global dan harapan seputar kenaikan suku bunga yang lebih lambat dari bank sentral AS meningkatkan daya pikatnya.

Dolar AS kembali turun 0,06% di 1.945,95, setelah ditutup melemah 0,26% dari sesi sebelumnya sehingga membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.

Departemen Perdagangan AS diperkirakan akan mengumumkan perkiraan awal produk domestik bruto (PDB) kuartal IV pada hari Kamis, yang dapat mengatur nada kebijakan rapat Fed pada 31 Januari - 1 Februari mendatang.

Klaim pengangguran awal mingguan AS, penjualan rumah baru, dan pesanan barang tahan lama juga masuk radar untuk hari Kamis.

Trader melihat tingkat kebijakan bisa mencapai puncaknya sebesar 4,91% pada bulan Juni, meskipun pengambil kebijakan Fed telah berulang kali mendukung pengambilan tingkat di atas tingkat 5%.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas karena menurunkan biaya peluang untuk memiliki aset yang tidak menghasilkan imbal hasil seperti emas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Thursday, January 19, 2023

Rifan Financindo - Reli Emas Awal Tahun Goyah Jelang Isyarat Fed Dan Rilis Data Ekonomi

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Reli tahun baru harga emas tampaknya telah kehabisan tenaga, dan logam kuning bergerak di bawah level tertinggi delapan bulan pada hari Rabu sebelum banyak pejabat Federal Reserve tampil dan data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini.

Kendati ekspektasi Fed yang kurang hawkish dan potensi resesi mendorong kenaikan kuat dalam emas selama dua minggu terakhir, trader kini menunggu lebih banyak sinyal untuk mengonfirmasi tren ini. Pidato dari beberapa pejabat Fed akan dirilis minggu ini, yang paling penting Wakil Ketua Lael Brainard pada hari Kamis.

Rentetan rilis data ekonomi AS juga hadir untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai bagaimana kinerja ekonomi terbesar di dunia itu sepanjang Desember, dimulai dengan data inflasi indeks harga produsen, penjualan ritel dan produksi industri yang akan dirilis pada hari Rabu.

Harga emas spot datar di $1.908,74/oz, sementara emas berjangka naik 0,1% di $1.911,30/oz pukul 07.19 WIB. Kedua instrumen turun 0,5% pada hari Selasa.

Pelemahan dolar, ditambah dengan meningkatnya kekhawatiran resesi tahun ini membuat emas melesat ke level tertinggi lebih dari delapan bulan minggu lalu. Logam kuning kini diperdagangkan sekitar $160 di bawah rekor tertinggi, di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dengan laju yang lebih lambat tahun ini.

Dolar mendapatkan kembali kekuatannya terhadap sejumlah mata uang minggu ini, pulih dari level terendah lebih dari tujuh bulan. Tetapi keuntungan greenback terbatas karena pasar juga menunggu rapat kebijakan Bank of Japan.

Setiap sinyal hawkish dari bank sentral dapat mengguncang dolar dan memberikan lebih banyak dukungan untuk emas, utamanya saat pengetatan kebijakan moneter ultra-longgar BOJ menentukan lebih banyak hambatan ekonomi global.

Logam mulia lainnya juga terus berada dalam kisaran ketat pada hari Rabu.

Di antara logam industri, harga tembaga turun tipis setelah reli tajam pada hari Selasa di tengah tanda-tanda ketahanan ekonomi di China, negara importir tembaga terbesar di dunia.

Tembaga turun 0,2% di $4,2272, setelah reli lebih dari 2% di sesi sebelumnya.

Meski data pada hari Selasa menunjukkan pertumbuhan ekonomi China melambat secara substansial pada tahun 2022 dari tahun sebelumnya, pertumbuhan membaik dari perkiraan pada kuartal IV, terutama pada bulan Desember, meningkatkan harapan bahwa negara tersebut akhirnya akan mengalami pemulihan tahun ini setelah pelonggaran sebagian besar pembatasan anti-COVID.

Perkembangan komoditas sore, nikel jatuh 2,28% hingga dini hari tadi, timah turun 0,18% di ICE London pada penutupan Rabu, dan tembaga naik 0,85% pukul 14.47 WIB.

Sementara, karet melonjak 3,22% pada Rabu di Singapura, batubara Newcastle ICE London di 370,00, kakao AS turun 0,11% pada dini hari.

Selain itu, kopi robusta di London berada di 1.896,00 dan gas alam jatuh 2,76% pukul 14.50 WIB.

Kabar mata uang, USD/JPY melonjak 1,86%, GBP/JPY melonjak 2,14%, GBPUSD naik 0,28%, EURUSD naik 0,37%, dan AUD/USD naik 0,52%.

Kripto bitcoin menguat 0,8% pukul 14.52 WIB BTC/USD dan ethereum naik 1,22% (ETH/USD). Lainnya, ETC/USD turun 1,43% - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

 

Wednesday, January 18, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - EUR/USD Tertekan Turun Karena Rumor ECB

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pasangan matauang EUR/USD menghadapi tekanan jual sementara berusaha naik ke atas 1.0800 pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa. EUR/USD diperdagangkan di sekitar 1.0787 pada awal jam perdagangan sesi Asia hari Rabu.

EUR/USD turun pada jam perdagangan sesi AS meskipun dollar AS mengalami penurunan yang luas. Turunnya Euro disebabkan adanya pembicaraan pasar yang mengatakan bahwa para pejabat European Central Bank (ECB) sedang mempertimbangkan untuk memperlambat kecepatan pengetatan moneter.

Rumor yang beredar mengatakan bahwa Presiden ECB, Christine Lagarde dan teman-temannya akan cenderung menaikkan 50 bps tingkat bunga pada bulan Februari, mengurangi kenaikan tingkat bunga sebesar 25 bps mulai bulan Maret.

Tekanan turun atas EUR/USD karena rumor ini lebih kuat daripada melemahnya USD.

Dolar AS mengalami tekanan jual ditengah turunnya yields obligasi pemerintah setelah keluar rumor dari European Central Bank (ECB). Yields obligasi 10 tahun Itali turun lebih dari 15% dalam sehari, mendorong tingkat bunga obligasi 10 tahun AS ke 3.52% dari ketinggian intraday di 3.58%.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di 1.0745 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0690 dan kemudian 1.0640. “Resistance” terdekat menunggu di 1.0825 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0870 dan kemudian 1.0910 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews.com

Tuesday, January 17, 2023

PT Rifan Financindo - Bursa Eropa Alami Penguatan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa mengalami penguatan pada Senin, dengan indeks STOXX 600 Eropa naik 0,46 persen, di saat bursa saham di Amerika Serikat tutup sehubungan berlangsungnya libur perayaan Hari Martin Luther King Jr.

Seperti dilaporkan Reuters, angka indeks naik ke level tertinggi sejak April 2022 berkat melonjaknya saham sektor keuangan dan kesehatan.

Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, naik 16 poin, atau sekitar 0,20 persen, menjadi 7.860,07. Indeks DAX 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, meningkat 47,52 poin, atau sekitar 0,31 persen, menjadi 15.134,04.

Indeks IBEX 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, turun 10,60 poin, atau sekitar 0,12 persen, menjadi 8.871,10. Indeks CAC 40 di Euronext, Paris, Perancis, menguat 19,81 poin, atau sekitar 0,28 persen, menjadi 7.043,31.

Nilai tukar poundsterling melemah 0,1 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,221 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah 0,01 persen menjadi 1,1280 euro per pound.

Harga Emas Berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange turun seiring menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Februari 2023 turun 0,1 persen menjadi US$1.919,10 per ons. Indeks dolar AS naik 0,2 persen - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

Monday, January 16, 2023

PT Rifan - Harga Emas Berjangka Diprediksi Naik Awal Pekan, Ini Penopangnya

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas berjangka diprediksi menguat pada awal pekan depan menyusul sejumlah sentimen global sepanjang minggu lalu. Pada akhir pekan ini, harga emas di pasar Amerika Serikat berada di level USD1.920,67 per troyounce. 

Perdagangan Senin depan harga emas dunia akan menguat di rentang USD1.910 per troyounce hingga USD1.930 per troyounce," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi

Ibra mengamati harga emas terdongkrak karena inflasi yang surut membuat imbal hasil / yield obligasi dan dolar menjadi lebih rendah, sehingga membuat logam kuning menjadi lebih digemari.  

Peluang kenaikan harga emas juga hadir di tengah ekspektasi bahwa bank sentral AS / Federal Reserve dapat mengurangi laju suku bunga mereka.

Diketahui inflasi AS naik 6,5% yoy di periode Desember. Angka itu lebih rendah sejak Oktober 2021, sebagaimana tersaji dalam laporan Departemen Tenaga Kerja AS.

Pada akhir pekan lalu, dolar merosot ke level terendah tujuh bulan terhadap sekeranjang mata uang lainnya. Tren inflasi yang melunak berpeluang menggeser retorika hawkish The Fed.

Penutupan harga emas di USD1.920 per troyounce menjadi sinyal penguatan di akhir bulan ini. Bisa saja harga emas akan menuju level tertinggi di USD1.985 per troyounce apabila tembus di level USD1.947 per troyounce," kata Presiden dan Founder Astronacci, Gema Merdeka Goeryadi - PT RIFAN

Sumber : 

 

Friday, January 13, 2023

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Melonjak Setelah Inflasi AS Sesuai Ekspektasi

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tajam mendekati level psikologis 1.900 dolar pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), mencatat keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut setelah pertumbuhan harga konsumen AS pada Desember melambat seperti yang diperkirakan, memberi ruang bagi Federal Reserve untuk kenaikan suku bunga yang lebih kecil. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak 19,90 dolar AS atau 1,06 persen menjadi ditutup pada 1.898,80 dolar AS per ounce, setelah menembus tertinggi sesi di 1.906,50 dolar AS, level tertinggi sejak Mei, ketika mencapai puncak 1.910,20 dolar AS. 

Emas berjangka terkerek 2,40 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.878,90 dolar AS pada Rabu (11/1/2023), merosot 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.876,50 dolar AS pada Selasa (10/1/2023), setelah terangkat 8,10 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.877,80 dolar AS

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (12/1/2023) bahwa indeks harga konsumen AS, ukuran biaya hidup AS, turun 0,1 persen pada Desember, sesuai dengan perkiraan penurunan oleh para ekonom. Tingkat tahunan indeks turun untuk bulan keenam berturut-turut menjadi 6,5 persen dari 7,1 persen, level terendah dalam lebih dari setahun.

Ini adalah kenaikan 12 bulan terkecil sejak periode yang berakhir Oktober 2021,” kata Departemen Tenaga Kerja dalam rilis berita. 

Analis pasar mencatat penurunan tersebut mungkin mengindikasikan bahwa inflasi AS telah mencapai puncaknya. Untuk keputusan suku bunga berikutnya pada 1 Februari, para ekonom memperkirakan bank sentral mengumumkan kenaikan yang lebih kecil lagi sebesar 25 basis poin.  

Berbicara secara virtual dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Bankir Wisconsin pada Kamis (12/1/2023), Presiden Fed St. Louis, James Bullard mengatakan bank sentral AS harus menaikkan suku bunga di atas 5,0 persen secepatnya untuk memastikan tekanan harga ditundukkan.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, serta imbal hasil obligasi pemerintah AS juga turun setelah data inflasi dirilis, memberikan dukungan terhadap emas.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (12/1/2023) bahwa klaim pengangguran awal AS turun 1.000 ke penyesuaian musiman 205.000 di pekan yang berakhir 7 Januari. Data yang lebih baik dari perkiraan membatasi kenaikan emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 52,3 sen atau 2,23 persen, menjadi menetap pada 24,004 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April tidak berubah dari sesi perdagangan sebelumnya, ditutup pada 1.084,30 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : okefinance.com

 

Thursday, January 12, 2023

Rifan Financindo - Harga Emas Melonjak Jelang Laporan Inflasi AS

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), berbalik menguat dari kerugian sesi sebelumnya menjadi bertengger di level tertinggi delapan bulan di tengah spekulasi bahwa laporan inflasi AS yang akan dirilis dalam 24 jam ke depan akan mendorong Federal Reserve memperlambat kenaikan suku bunganya. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange terkerek 2,40 dolar AS atau 0,13 persen menjadi ditutup pada 1.878,90 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi di 1.890,90 dolar AS dan terendah sesi di 1.870,90 dolar AS. 

Emas berjangka merosot 1,30 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.876,50 dolar AS pada Selasa (10/1), setelah terangkat 8,10 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.877,80 dolar AS pada Senin (9/1), dan melonjak 29,10 dolar AS atau 1,58 persen menjadi 1.869,70

Kontrak berjangka emas pada Rabu (11/1) ditutup pada penyelesaian tertinggi sejak 6 Mei, dan telah meningkat sekitar 3,0 persen sejak awal tahun, memperpanjang kenaikan hampir 4,0 persen dari Desember dan reli 7,0 persen dari November.  

Reli emas bertepatan dengan kenaikan saham di Wall Street karena para pedagang di seluruh pasar bertaruh pada penurunan angka inflasi yang cukup besar dari laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang akan dirilis pada Kamis waktu setempat. 

Pembacaan IHK Desember akan menentukan apakah Federal Reserve akan terus menurunkan kenaikan suku bunganya pada pertemuan kebijakan 1 Februari. Para pedagang memperkirakan nada kurang hawkish dari Federal Reserve dalam kebijakan moneternya.

"Reli emas baru-baru ini telah mencapai level tertinggi delapan bulan dan dapat berlanjut lebih jauh jika tren disinflasi tetap kuat," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Emas juga mendapat dukungan, karena pencabutan pembatasan COVID-19 China dan pembukaan kembali ekonomi dapat meningkatkan permintaan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 18,4 sen atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 23,481 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April merosot 4,2 dolar atau 0,39 persen, menjadi menetap pada 1.084,30 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : okefinance.com

 

Wednesday, January 11, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Bursa Saham AS Naik, Investor Tunggu Data Inflasi & Langkah Suku Bunga Fed Berikutnya


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Bursa saham AS naik pada Selasa malam dan investor menantikan data inflasi minggu ini dan langkah suku bunga berikutnya oleh Federal Reserve.

Pukul 21.43 WIB, Dow Jones Industrial Average naik 70 poin atau 0,2%, S&P 500 naik 0,1% dan NASDAQ Composite naik 0,1%.

Ketua Fed Jerome Powell berpidato sebelum bel pembukaan perdagangan dari sebuah konferensi di Swedia, di mana para pejabat berkumpul untuk berbicara mengenai independensi bank sentral. Powell mengatakan para pengambil kebijakan membutuhkan kebebasan dari pengaruh politik saat mereka membuat keputusan soal kebijakan moneter, yang seringkali tidak populer.

The Fed telah mencoba meredam inflasi dengan menaikkan suku bunga stabil selama setahun terakhir, yang telah membebani sektor saham teknologi dan menyebabkan penurunan di pasar saham umumnya. The Fed juga mengakui bahwa tingkat pengangguran, sekarang ada di level terendah 50 tahun, akan naik saat mencoba mendinginkan ekonomi.

Namun, jatuhnya pasar saham dan meningkatnya pengangguran merupakan tema sensitif bagi para politisi. Para presiden sering kali marah pada tindakan Fed di masa lalu yang tampaknya tidak meningkatkan modal politik mereka.

"Tidak adanya kontrol politik langsung atas keputusan kami memungkinkan kami untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan ini tanpa mempertimbangkan faktor politik jangka pendek," kata Powell dalam sambutan yang disiapkan, Reuters melaporkan.

Powell tidak secara langsung membahas pemikiran Fed saat ini tentang ke mana arah suku bunga di AS, meskipun pasar tampaknya setuju bahwa peluang lebih banyak kenaikan suku bunga. Trader mengharapkan kenaikan 25 bps ketika Fed bertemu berikutnya pada bulan Februari.

Minggu ini menampilkan rilis data inflasi untuk bulan Desember yang dapat memberi The Fed lebih banyak pembenaran untuk menaikkan suku bunga sebesar jumlah tersebut, yang akan menjadi langkah yang lebih lambat dari kenaikan sebelumnya tatkala harga menunjukkan tanda-tanda pendinginan.

Laba bank besar akan menutup minggu ini pada hari Jumat. Bank-bank seharusnya dapat menunjukkan keuntungan dari kenaikan suku bunga, yang membantu mereka mendapatkan lebih banyak keuntungan dari pinjaman. Tetapi pasar modal dan aktivitas tercapainya kesepakatan dapat menghasilkan pendapatan yang diredam dari beberapa perusahaan terbesar di Wall Street.

Saham Bed Bath & Beyond Inc (NASDAQ:BBBY) naik 11% meskipun kerugian dan pendapatan kuartalannya lebih buruk dari perkiraan laba. Peritel perlengkapan rumah tangga ini telah mengindikasikan sedang menjajaki opsi strategis, termasuk kemungkinan pengajuan kepailitan.

Minyak WTI naik 0,9% di $75,31 per barel, sementara minyak Brent naik 0,7% ke $80,23 per barel. Emas berjangka naik 0,2% menjadi $1.880 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing.com

Tuesday, January 10, 2023

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Bukan Main, Investor Wajib Mencermati Data Ini

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia naik pada Senin (9/1) menuju ke level tertinggi tujuh bulan setelah tanda-tanda pasar pekerjaan yang mendingin.

Perdagangan pasar Eropa jam 19.30 WIB, Senin (9/1) harga emas dunia di level di USD 1873,58 per troyounce. Sedangkan dalam perdagangan di hari Selasa harga emas Dunia akan di perdagangkan menguat di rentang USD 1863,36 per troyounce – USD 1888,70 per troyounce. Data pekerjaan Amerika Serikat (AS) mendorong harapan untuk pembacaan inflasi AS yang lebih lembut pada minggu ini.

Hal itu berpengaruh besar dan akhirnya mengubah retorika hawkish Federal Reserve (The Fed). Harga logam kuning pun melonjak pada hari Jumat setelah data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan nonfarm payrolls AS tumbuh pada laju paling lambat dalam setahun pada Desember 2022. Pembacaan untuk dua bulan sebelumnya direvisi lebih rendah, sementara pertumbuhan upah juga mereda.

Pembacaan tersebut meredakan kekhawatiran bahwa pasar pekerjaan AS yang terlalu panas akan mencegah pelonggaran inflasi lebih lanjut tahun ini. Keadaan itu mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve akan melunakkan sikap hawkishnya lebih cepat dari yang diperkirakan, membiarkan tekanan pada emas dan aset non-yielding lainnya.

Fokus pasar beralih ke data inflasi indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Kamis untuk petunjuk lebih lanjut tentang jalur suku bunga AS," ungkap President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi dalam catatan hariannya. Menurut Gema, inflasi CPI diperkirakan akan turun ke level terendah pada Desember 2022. Hal itu menunjukkan bahwa serangkaian kenaikan suku bunga yang tajam oleh Fed pada 2022 memiliki efek yang diharapkan.
 
Kenaikan suku bunga ini memukul harga emas tahun lalu, karena mendorong biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. Namun, logam kuning mengalami kebangkitan minat selama sebulan terakhir, dengan permintaan safe haven juga kembali bermain di tengah kekhawatiran potensi resesi pada 2023. The Fed sekarang diharapkan untuk lebih memperlambat laju kenaikan suku bunga, dengan mayoritas pedagang memperkirakan kenaikan hanya 25 basis poin pada bulan Februari. "Tetapi bank sentral telah memperingatkan bahwa itu dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : jpnn.com

Monday, January 9, 2023

PT Rifan - Dolar Jatuh Setelah Laporan Data NFP AS

PT RIFAN BANDUNG - Dolar jatuh pada hari Jumat setelah data pekerjaan AS menunjukkan gambaran ketenagakerjaan yang kuat, tetapi bukan blockbuster pada bulan Desember, sementara laporan terpisah menunjukkan bahwa aktivitas industri jasa AS berkontraksi untuk pertama kalinya dalam lebih dari 2-1/2 tahun pada bulan itu.

Pengusaha menambahkan 223.000 pekerjaan pada bulan Desember, lebih dari perkiraan ekonom sebesar 200.000.

Upah juga tumbuh 0,3% bulan lalu, kurang dari 0,4% di bulan November dan di bawah perkiraan 0,4%. Itu menurunkan kenaikan upah tahun-ke-tahun menjadi 4,6% dari 4,8% di bulan November.

Ada sedikit ketakutan bahwa ini bisa menjadi cetak blockbuster dalam hal pertumbuhan pekerjaan,” yang merupakan risiko karena penyesuaian musiman yang umum terjadi pada bulan Desember, kata Mazen Issa, ahli strategi valuta asing senior di TD Securities di New York.

Pelonggaran pertumbuhan upah juga “menggembirakan,” tambah Issa, meskipun ia mencatat elemen hawkish dalam data.

Tingkat pengangguran turun, yang tidak diharapkan, dan peningkatan tingkat partisipasi,” kata Issa. “Angka ini tidak membantu siapa pun dalam menentukan apakah Fed perlu melakukan 25 atau 50 pada pertemuan berikutnya.”

Dolar turun 1,17% hari ini terhadap sekeranjang mata uang menjadi 103,88, setelah mencapai 105,63, tertinggi sejak 7 Desember.

Euro naik 1,19% menjadi $1,0645 dan berada di jalur untuk persentase kenaikan harian terbesar sejak 11 November. Dolar turun 1,03% terhadap yen Jepang menjadi 132,07.

Greenback memperpanjang kerugian setelah Institute for Supply Management (ISM) mengatakan PMI non-manufakturnya turun menjadi 49,6 bulan lalu dari 56,5 pada November. Ini adalah pertama kalinya sejak Mei 2020 PMI jasa turun di bawah ambang batas 50, yang menunjukkan kontraksi di sektor yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS.

Departemen Perdagangan juga mengatakan pada hari Jumat bahwa pesanan pabrik turun 1,8% pada bulan November, setelah naik 0,4% pada bulan Oktober. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pesanan turun 0,8%.

Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan pada hari Jumat bahwa data pekerjaan AS terbaru adalah tanda lain bahwa ekonomi secara bertahap melambat dan jika hal itu terus berlanjut, Fed dapat turun ke kenaikan suku bunga seperempat poin persentase pada pertemuan kebijakan berikutnya.

Presiden Fed Richmond Thomas Barkin juga mengatakan langkah bank sentral AS untuk menurunkan kenaikan suku bunga akan membantu membatasi kerusakan ekonomi.

The Fed menaikkan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Desember, setelah membuat empat kenaikan 75-bp berturut-turut.

Pedagang berjangka dana Fed meningkatkan taruhan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada akhir pertemuan dua hari pada 1 Februari setelah data hari Jumat. Kenaikan 25 bp sekarang dilihat sebagai probabilitas 73%, dibandingkan dengan 54% sebelum laporan pekerjaan, dengan kenaikan 50 bp sekarang dilihat sebagai probabilitas 27%.

Data harga konsumen yang sangat dinantikan pada 12 Januari dapat memengaruhi kebijakan bank sentral AS.

Diharapkan untuk menunjukkan bahwa harga utama tidak berubah pada bulan Desember sementara harga inti naik 0,3% - PT RIFAN

Sumber : inforexnews.com

Thursday, January 5, 2023

Rifan Financindo - Emas Terangkat 12,90 Dolar Didorong Greenback Yang Lebih Lemah

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), berhasil menembus level psikologis 1.850 dolar AS dan memperpanjang keuntungannya untuk hari keempat berturut-turut didorong dolar AS yang lebih lemah setelah para pelaku pasar mencerna risalah pertemuan terbaru Federal Reserve.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat 12,90 dolar AS atau 0,70 persen menjadi ditutup pada 1.859,00 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menembus tertinggi sesi di 1.871,30 dolar AS dan terendah di 1.842,00 dolar AS.


Emas berjangka melonjak 19,9 dolar AS atau 1,09 persen menjadi 1.846,10 dolar AS pada Selasa (3/1/2024), setelah menguat 0,20 dolar AS atau 0,01 persen menjadi 1.826,20 dolar AS pada Jumat (30/12/2022), dan terangkat 10,20 dolar AS atau 0,56 persen menjadi 1.826,00 dolar AS pada Kamis


Bursa Comex ditutup pada Senin (2/1/2023) untuk hari libur Tahun Baru.
Dolar AS merosot pada perdagangan Rabu (4/1/2023) dengan indeks dolar, yang mengukur greenback  terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,25 persen menjadi 104,2430 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT), setelah risalah pertemuan Fed Desember tidak memberikan kejutan atau informasi baru tentang ukuran kenaikan suku bunga yang diharapkan pada Februari.


Emas menemukan dukungan tambahan karena imbal hasil obligasi pemerintah AS juga turun. Para analis pasar juga mengaitkan kenaikan emas dalam beberapa pekan terakhir dengan risiko resesi yang meningkat, karena memegang emas menguntungkan selama masa ketidakpastian


Investor sekarang sedang menunggu laporan pekerjaan bulanan besar yang akan keluar pada Jumat
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 27,2 sen atau 1,12 persen, menjadi ditutup pada 23,964 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun satu dolar AS atau 0,09 persen, menjadi menetap pada 1.092,30 dolar AS per ounce - RIFAN FINANCINDO

Sumber : antaranews.com

Wednesday, January 4, 2023

PT Rifan Financindo Berjangka - Ramalan Soal Harga Emas Mulai Terlihat, Cermati Data Ini Baik-Baik

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas naik tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Kenaikan harga emas itu memperpanjang keuntungan untuk hari ketiga beruntun karena didorong oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih lemah. Di sisi lain, investor mulai khawatir soal resesi ekonomi global.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak USD 19,9 atau 1,09 persen menjadi ditutup pada USD 1.846,10 per ounce. Emas mencapai puncak sesi di USD 1.856,60 yang tertinggi untuk emas Comex sejak 17 Juni, menandai tertinggi dalam 6,5 bulan. Emas berjangka terdongkrak USD 0,20 atau 0,01 persen menjadi USD 1.826,20 pada Jumat (30/12/2022), setelah terangkat USD 10,20 atau 0,56 persen menjadi USD 1.826,00 pada Kamis (29/12/2022). Bursa Comex ditutup pada Senin (2/1/2023) untuk hari libur Tahun Baru.

Emas menguat setelah Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan tiga pusat pertumbuhan utama dunia, yakni Amerika Serikat, Eropa, dan China mengalami aktivitas yang lebih lemah pada 2023. Pelemahan ekonomi tiga benua meningkatkan pertaruhan untuk perlambatan ekonomi global.

Emas reli kuat, dan mengumpulkan momentum," tulis Craig Erlam, analis di platform perdagangan online OANDA, dalam catatan pasar hariannya tentang emas.

Erlam menyebutkan tahun ini bisa menjadi momentum di mana pertumbuhan global melambat secara signifikan dan para pedagang mempertanyakan apakah kebijakan moneter akan dilonggarkan nanti pada 2023. "Bank-bank sentral telah menentang keras gagasan tersebut dan saya membayangkan IMF juga akan melakukannya pada saat ini, tetapi kami bisa melihat pasar bergerak ke arah itu jika data tidak terus menghantui kita," ungkap Erlam. Emas naik pada Selasa (3/1/2023) meskipun USD rebound, lebih lanjut menggarisbawahi kekuatan relatif dari logam kuning. Sekarang, semua mata tertuju pada emas dan dolar karena para pedagang mencoba mencari tahu kenaikan suku bunga Fed untuk tahun ini. Bank sentral AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin ketika bertemu pada Februari, di tengah meningkatnya tanda-tanda bahwa inflasi AS telah mencapai puncaknya. Tahun lalu, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 425 basis poin secara keseluruhan. Data ekonomi yang dirilis Selasa (3/1/) beragam. Indeks Manajer Pembelian Manufaktur AS dari S&P Global yang disesuaikan secara musiman tercatat 46,2 pada Desember, turun dari 47,7 pada November, tetapi sesuai dengan estimasi flash yang dirilis sebelumnya - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : jpnn.com

Monday, January 2, 2023

PT Rifan - IMF: Perekonomian Global Menghadapi Tahun Yang Lebih Sulit Di 2023

 

PT RIFAN BANDUNG - Bagi sebagian besar ekonomi global, 2023 akan menjadi tahun yang sulit karena mesin utama pertumbuhan global, Amerika Serikat, Eropa dan China, semuanya mengalami aktivitas yang melemah, kepala Dana Moneter Internasional mengatakan pada hari Minggu.

Tahun baru akan menjadi “lebih sulit daripada tahun yang kita tinggalkan,” Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan pada program berita Minggu pagi CBS “Face the Nation.”

Mengapa? Karena tiga ekonomi besar AS, UE, dan China, semuanya melambat secara bersamaan,” katanya.

Pada bulan Oktober, IMF memangkas prospek pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023, mencerminkan hambatan yang terus berlanjut dari perang di Ukraina serta tekanan inflasi dan suku bunga tinggi yang direkayasa oleh bank sentral seperti Federal Reserve AS yang bertujuan membawa tekanan harga tersebut ke tingkat yang lebih rendah. tumit.

Sejak itu, China telah membatalkan kebijakan nol-COVID dan memulai pembukaan kembali ekonominya yang kacau, meskipun konsumen di sana tetap waspada ketika kasus virus corona melonjak.

Dalam komentar publik pertamanya sejak perubahan kebijakan, Presiden Xi Jinping pada hari Sabtu menyerukan pidato Tahun Baru untuk lebih banyak upaya dan persatuan saat China memasuki “fase baru.

Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, pertumbuhan China pada 2022 kemungkinan berada di bawah atau di bawah pertumbuhan global,” kata Georgieva.

Selain itu, “kebakaran semak” infeksi COVID yang diharapkan di sana dalam beberapa bulan ke depan kemungkinan akan semakin memukul ekonominya tahun ini dan menyeret pertumbuhan regional dan global, kata Georgieva, yang melakukan perjalanan ke China untuk urusan IMF akhir bulan lalu.

Saya berada di China minggu lalu, dalam gelembung di kota di mana tidak ada COVID,” katanya. “Tapi itu tidak akan bertahan begitu orang mulai bepergian.”

Untuk beberapa bulan ke depan, akan sulit bagi China, dan dampaknya terhadap pertumbuhan China akan negatif, dampaknya terhadap kawasan akan negatif, dampak terhadap pertumbuhan global akan negatif,” katanya.

Dalam perkiraan bulan Oktober, IMF mematok pertumbuhan produk domestik bruto China tahun lalu sebesar 3,2%, setara dengan prospek global IMF untuk tahun 2022. Pada saat itu, IMF juga melihat pertumbuhan tahunan di China meningkat pada tahun 2023 menjadi 4,4% sementara aktivitas global semakin melambat.

Komentarnya, bagaimanapun, menunjukkan pemotongan lain untuk Cina dan prospek pertumbuhan global mungkin sebentar lagi akhir bulan ini ketika IMF biasanya memperkenalkan prakiraan yang diperbarui selama Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss - PT RIFAN

Sumber : inforexnews.com