Tuesday, April 30, 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Berusaha Rebound

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pergerakan harga emas pada perdagangan hari Senin 29 April 2024 sesi Asia lebih rendah dari harga tertinggi pekan lalu, namun secara teknikal dalam jalur usaha rebound.

Harga emas spot pada perdagangan sesi Asia terpantau turun 0,24% ke $2332,65, demikian untuk harga emas comex kontrak bulan Juni 2024 bergerak negatif dengan turun 0,15% ke $2343,70.

Posisi stabilnya dolar AS membuat emas kurang menarik bagi pembeli, sementara investor tetap mengantisipasi pertemuan kebijakan moneter The Fed minggu ini setelah data PCE AS sesuai dengan ekspektasi.

Pada bulan Maret, suku bunga utama bulanan dan suku bunga inti naik sebesar 0,3%, memenuhi proyeksi pasar. Namun, inflasi umum tahunan meningkat menjadi 2,7%, sementara tingkat inflasi inti tahunan tetap di 2,8%, berlawanan dengan perkiraan perlambatan menjadi 2,6%.

Data ekonomi terkini menunjukkan bahwa tekanan inflasi tetap kuat, dan sebagian besar investor masih bertaruh pada penurunan suku bunga pertama pada bulan September.

Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Untuk pergerakan hari ini hingga sesi Amerika tidak ada katalis yang kuat mempengaruhi kecuali pergerakan imbal hasil obligasi AS serta volatilitas dolar AS.

Secara teknikal harga spot emas diperkirakan rebound, kini berada di kisaran $2332,31 dan berpotensi naik menuju pivotnya di $2338,77. Jika tembus akan lanjut naik ke resisten kuat di kisaran $2351,35.

Namun jika terjadi koreksi lagi dan turun kembali ke $2319,69 akan meluncur ke support lemahnya di $2312,25.

Untuk harga emas batangan yang diperdagangkan di butik emas Antam hari ini diturunkan Rp1.000 dari sebelumnya menjadi 1.325.000 per gram. Demikian dengan harga buybacknya tetap di 1.221.000.

Jika pergerakan harga spot emas menguat hingga akhir sesi Amerika, maka diperkirakan harga emas batangan di butik Antam alami kenaikan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznew

Monday, April 29, 2024

PT Rifan - Bursa Eropa Akhir Pekan Berakhir Naik Mencerna Laporan Pendapatan

PT RIFAN BANDUNG - Bursa Eropa ditutup menguat pada akhir pekan hari Jumat, mencerna laporan pendapatan perusahaan.

Indeks Stoxx 600 Eropa berakhir menguat 1,11%, dengan hampir seluruh sektor dan bursa besar berada di teritori positif. Saham konstruksi dan material memimpin kenaikan, naik sekitar 2,1%, sementara bahan kimia turun 0,3%.

Indeks FTSE 100 ditutup naik 0,75%.
Indeks DAX berakhir menguat 1.36%.
Indeks CAC 40 ditutup meningkat 0,89%.

Produsen peralatan kelautan dan energi ini pada hari Jumat melaporkan “kemajuan yang baik” sepanjang kuartal pertama tahun ini, dengan pesanan perusahaan yang berbasis di Finlandia tersebut naik ke level tertinggi baru sepanjang masa. Saham Wartsila naik lebih dari 12% karena berita tersebut.

Sementara itu, raksasa pengiriman makanan asal Jerman, Delivery Hero tergelincir ke bagian bawah indeks acuan.

Saham perusahaan tersebut turun lebih dari 18% di tengah laporan bahwa raksasa pengiriman makanan asal Tiongkok, Meituan, sedang mencari untuk mempekerjakan staf di Arab Saudi, sebuah prospek yang dapat menempatkan perusahaan tersebut terhadap operasi Delivery Hero di negara tersebut.

Saham Thyssenkrupp naik lebih dari 9% pada hari Jumat, didukung oleh berita bahwa konglomerat Jerman akan menjual 20% saham bisnis bajanya kepada perusahaan energi yang dikendalikan oleh miliarder Ceko Daniel Kretinsky.

Kesepakatan ini diharapkan selesai pada tahun fiskal berjalan, tergantung pada persetujuan otoritas terkait dan dewan Thyssenkrupp. Para pihak tidak mengungkapkan nilai kesepakatan tersebut.

Thyssenkrupp mengatakan pada hari Jumat bahwa para pihak sedang dalam pembicaraan agar EP Corporate Group Kretinsky membeli 30% saham lebih lanjut untuk membentuk usaha patungan 50-50.

Saham CVC Capital Partners yang terdaftar di Amsterdam, grup ekuitas swasta yang berbasis di Luksemburg, melonjak sekitar 23% pada Jumat pagi. IPO ini diperkirakan akan menjadi salah satu yang terbesar di Eropa tahun ini.

Saham NatWest yang diperdagangkan di Eropa naik 4,8% pada pukul 11:13 waktu London setelah pemberi pinjaman Inggris tersebut melaporkan labanya turun kurang dari perkiraan pada kuartal pertama.

Laba operasional sebelum pajak mencapai £1,3 miliar ($1,63 miliar) dalam tiga bulan pertama tahun 2024, turun 27% dari periode waktu yang sama pada tahun 2023.

Analis memperkirakan laba operasional sebelum pajak sebesar £1,2 miliar untuk kuartal pertama tahun 2024, menurut Reuters.

Saab pada hari Jumat merilis hasil kuartal pertama tahun 2024. Pendapatan operasional kuartal pertama melonjak 28% menjadi 1,19 miliar crown ($109 juta), sementara penjualan naik 24%, kata perusahaan itu.

Perkiraan pertumbuhan penjualan organik disesuaikan lebih tinggi menjadi 15%-20% dari sebelumnya 12%-16%.

NatWest pada hari Jumat melaporkan penurunan laba kuartal pertama yang sedikit kurang dari perkiraan sebesar 27% karena pemberi pinjaman Inggris tersebut berjuang untuk mencegah persaingan dari penyedia tabungan dan hipotek lainnya.

Laba operasional sebelum pajak mencapai £1,3 miliar ($1,63 miliar) untuk tiga bulan pertama tahun ini, turun dari £1,8 miliar pada kuartal pertama tahun 2023. Rata-rata perkiraan analis memperkirakan laba operasional sebelum pajak sebesar £ 1,2 miliar untuk periode tersebut, menurut Reuters - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Friday, April 26, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Naik Di Tengah Perkiraan The Fed Belum Akan Turunkan Suku Bunga


RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan Kamis karena imbal hasil treasury AS yang naik setelah data ekonomi menunjukkan yanda-tanda inflasi yang terus menerus. Data ekonomi ini menurunkan harapan bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Mengutip CNBC, Jumat (26/4/2024), harga emas di pasar spot bertambah 0,6% menjadi USD 2.329,39 per ounce. Harga turun lebih dari USD 100 dari harga tertinggi sepanjang masa sebesar USD 2.431,29 per ounce pada tanggal 12 April, yang dipicu oleh gejolak geopolitik.

Pertumbuhan ekonomi AS melambat lebih dari perkiraan pada kuartal I 2024, namun peningkatan inflasi menunjukkan bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga sebelum bulan September.

“Emas diperdagangkan berdasarkan data tambahan yang menunjukkan bahwa The Fed tidak dalam posisi untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat,” kata analis senior RJO Futures Bob Haberkorn.

Imbal hasil Treasury AS juga mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima bulan setelah data tersebut dirilis. Emas secara tradisional dikenal sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Setelah kenaikan emas yang sangat dramatis selama beberapa minggu terakhir, emas berada di tengah konsolidasi,” kata direktur perdagangan logam High Ridge Futures David Meger.

“Tentu saja hal ini dapat berubah dalam jangka pendek jika kita melihat gambaran inflasi yang tidak terlalu buruk dan inflasi jauh lebih berkurang.” tambah dia.

Data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti bulan Maret akan dirilis pada hari Jumat waktu setempat.

Dari segi fisik, impor emas bersih konsumen utama Tiongkok melalui Hong Kong melonjak 40% di bulan Maret dibandingkan bulan sebelumnya.

Sedangkan untuk logaml ainnya, perak di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 27,23 per ounce. Platinum turun 0,2% menjadi USD 901,10 dan paladium kehilangan 1,9% menjadi USD 982,25 - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

 

Thursday, April 25, 2024

Rifan Financindo - Indeks Asia Pasifik Naik, Musim Laporan Laba Mendorong Wall Street

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Pasar Asia Pasifik dibuka lebih tinggi pada hari Rabu, karena saham-saham teknologi melonjak di Wall Street semalam.

Pada pukul 10:30 WIB (12:30 WIB), S&P/ASX 200, KOSPI 200, dan Nikkei 225 masing-masing mengalami kenaikan 0,4%, 1,8%, dan 2%.

Di AS, indeks-indeks saham ditutup lebih tinggi pada hari Selasa, menjelang sejumlah laporan keuangan emiten. Indeks NASDAQ Composite, yang kaya akan saham-saham teknologi, melonjak 1,6%, menandai pemulihan hari kedua berturut-turut dari aksi jual baru-baru ini. S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average juga mengalami kenaikan, masing-masing naik 1,2% dan 0,7%.

Para investor berbesar hati dengan laporan pendapatan yang kuat dari General Motors Company (NYSE:GM) dan United Parcel Service Inc (NYSE:UPS). Meskipun laba kuartal pertama turun tajam dan pendapatan turun, Tesla Inc (NASDAQ:TSLA) naik dalam perdagangan pasca-pasar karena pengumuman perusahaan untuk mempercepat peluncuran model-model kendaraan baru yang terjangkau.

Di luar negeri, saham-saham Eropa mengalami kenaikan, didukung oleh pendapatan yang kuat dari Novartis dan SAP.

Di pasar komoditas, Brent crude oil naik 1,7% menjadi US$88,45 per barel, sementara gold turun 0,2% menjadi US$2.322,02.

Di pasar obligasi lokal, imbal hasil obligasi pemerintah Australia bertenor 2 tahun turun di 3,89% sementara imbal hasil 10 tahun juga turun di 4,27%. Obligasi pemerintah AS turun, dengan imbal hasil 2 Tahun di 4,93% dan imbal hasil 10 Tahun di 4,60%.

Australian dollar adalah 64,85 sen AS, naik dari penutupan sebelumnya di 64,48. US Dollar Index , yang melacak dolar AS terhadap 16 mata uang lainnya, turun di 100,17.

Di Asia, saham-saham Cina ditutup sebagian besar lebih rendah, terseret oleh saham-saham logam dan minyak. Namun, Hang Seng Index Hong Kong ditutup 1,9% lebih tinggi pada 16828,93, mengikuti kenaikan semalam di Wall Street. Saham-saham Jepang juga berakhir lebih tinggi, dipimpin oleh kenaikan pada saham-saham finansial dan perusahaan-perusahaan perdagangan.

Di Eropa, saham-saham naik, dengan indeks pan-Eropa Stoxx Europe 600 naik 1,1% pada 507,79, CAC 40 bertambah 0,8% menjadi 8.105,78, dan DAX 40 naik 1,6% menjadi 18.137,65. Indeks FTSE 100 ditutup naik 0,3% dan berakhir pada 8.044,81 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

 

Wednesday, April 24, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Rekomendasi Harian Harga Emas 23 April 2024

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pergerakan harga emas pada perdagangan hari Selasa 23 April 2024 sejak sesi Asia terpantau semakin merosot menjauhi posisi rekor tertinggi.

Harga emas spot pada akhir perdagangan sesi Asia turun 1,04% ke $2308,79 dan harga emas comex untuk kontrak bulan Juni 2024 naik 1,14% ke $2319,60.

Harga emas stabil di kisaran terendah hampir tiga minggu, karena meredanya kekhawatiran akan konflik Timur Tengah yang lebih besar.

Sehingga investor mengalihkan asetnya dari safe-haven ke aset-aset berisiko merespon sikap Iran yang meremehkan serangan pesawat tak berawak Israel terhadap Iran.

Selain itu, harga emas terus tertekan akibat pernyataan tegas beberapa pejabat Federal Reserve. Mereka menegaskan kembali kemungkinan mempertahankan kenaikan suku bunga dalam jangka waktu yang lama untuk mengendalikan inflasi.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung mengurangi daya tarik aset tanpa bunga seperti emas.

Pergerakan selanjutnya akan dipengaruhi beberapa rilis data ekonomi, salah satunya rilis data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE index) bulan Maret AS pada akhir pekan.

Sekarang data PCE index ini berfungsi sebagai metrik inflasi pilihan The Fed, untuk mencari kejelasan tambahan mengenai arah kebijakan moneter selanjutnya.

Secara teknikal harga emas hari ini diperkirakan melemah. Di sesi Asia sudah turun ke posisi 2295.81 dan kini sedang koreksi naik menuju $2334.32, jika tembus mendaki ke posisi R1 hingga R2.

Namun jika kemudian tertekan kembali, akan turun ke posisi 2295.81, jika tembus akan meluncur ke support lemahnya di posisi 2283,37 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Tuesday, April 23, 2024

PT Rifan Financindo - Kemilau Emas Terkendala Redupnya Ekspektasi Penurunan Suku Bunga

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Gold telah berkilauan menuju rekor tertinggi di tengah ketegangan geopolitik, dolar yang lebih lemah, imbal hasil riil yang lesu, tetapi dengan ekspektasi penurunan suku bunga yang mengalami pukulan besar, kenaikan logam mulia ini dapat segera terhenti.

Kami tidak akan menambah eksposur emas pada harga saat ini, dan melihatnya sebagai rentan dalam jangka waktu 6-12 bulan karena pasar ke depan akan semakin mengendurkan ekspektasi penurunan suku bunga Fed dan imbal hasil obligasi memiliki lebih banyak sisi positif," kata Ahli Strategi di MRB Partners dalam sebuah catatan hari Jumat.

Harga emas telah menaiki badai makroekonomi yang lebih tinggi yang sempurna yang dimulai pada Oktober tahun lalu dan meningkat pada pertengahan Februari dengan latar belakang suku bunga riil AS yang secara luas datar dan dolar AS yang stabil, para ahli strategi menambahkan.

Namun dalam beberapa minggu terakhir dolar dan tingkat imbal hasil obligasi, terutama imbal hasil riil, dua penggerak siklus emas yang dominan, telah naik dan naik, membuka jalan menuju jalur yang lebih tinggi untuk logam mulia.

Lonjakan imbal hasil mengikuti sejumlah pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve termasuk dari ketua Jerome Powell, yang awal pekan ini mengisyaratkan bahwa kejutan kenaikan inflasi baru-baru ini telah mengetuk kepercayaan diri The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga.

Para pedagang sekarang melihat penurunan suku bunga pertama The Fed pada bulan September daripada Juni, dengan hanya dua penurunan suku bunga yang diperkirakan untuk tahun ini, dibandingkan dengan enam atau tujuh yang diperkirakan sebelumnya, dan lebih sedikit dari tiga penurunan untuk tahun 2024 yang diproyeksikan oleh The Fed pada pertemuan bulan Maret.

Namun, emas telah terapresiasi meskipun dengan latar belakang imbal hasil yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat, tetapi "sekarang sudah cukup jenuh beli," para ahli strategi memperingatkan. Ketahanan logam mulia ini kemungkinan besar dapat dijelaskan oleh momentum yang sedang berlangsung serta lonjakan permintaan untuk aset safe-haven menyusul peningkatan ketegangan geopolitik.

Kekuatan emas tampaknya "mencerminkan momentum daripada pendorong kinerja tertentu," kata MRB Partners.

Namun, celah besar dalam pelindung emas mungkin tidak akan muncul sampai bank sentral menghilangkan kelebihan likuiditas yang mengalir di pasar.

Kami percaya bahwa emas akan terus mendapat dukungan selama ada uang mudah yang disediakan oleh bank sentral," para ahli strategi menambahkan - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

 

Monday, April 22, 2024

PT Rifan - Fokus Pada Geopolitik Dan Hawkish The Fed, Menanti Data Inflasi

PT RIFAN BANDUNG -  Pasar investasi global pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Para pejabat the Fed cenderung hawkish dan terindikasi menunda pemangkasan bunga di tengah ekonomi AS yang masih resilient dan tingkat inflasi bertahan di atas target.
  • Tensi geopolitik perang Israel – Iran jadi fokus, telah mengangkat permintaan safe haven.
  • US Dollar bertahan di sekitar 5 bulan tertingginya.
  • Pasar akan monitor data ekonomi pada pekan mendatang, antara lain, rilis pertumbuhan GDP Amerika pada Kamis malam (WIB), pengumuman suku bunga BOJ pada Jumat pagi, serta inflasi PCE di AS pada Jumat malam mendatang.

Pasar saham dunia terpantau cenderung melemah, harga emas rally mendekati rekornya, dan US dollar bertahan di posisi atas.

Minggu berikutnya, isyu prospek pemulihan ekonomi global akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Global Market Review and Outlook 22-26 April 2024.

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau rally di minggu kelimanya oleh permintaannya yang naik sebagai safe haven di tengah memanasnya geopolitik Timur Tengah, sehingga harga emas spot secara mingguan melaju ke level $2,392.07 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistant di $2418 dan berikut $2432, serta support pada $2319 dan $2265 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Friday, April 19, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Makin Berkilau Di Tengah Ketegangan Timur Tengah

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas menguat pada perdagangan Kamis, 18 April 2024 seiring ketegangan di Timur Tengah yang terus menerus menambah daya tarik emas sebagai safe-haven.

Selain itu, harga emas naik di tengah data ekonomi yang kuat dari Amerika Serikat (AS) meningkatkan prospek penurunan suku bunga yang lebih sedikit.

Harga emas di pasar spot naik 0,9 persen ke posisi USD 2.382,09 per ounce. Harga emas sentuh posisi tertinggi pada pekan lalu di USD 2.431,29. Sedangkan harga emas berjangka AS bertambah 0,4 persen menjadi USD 2.397,30.

Di Timur Tengah, Israel telah mengisyaratkan akan membalas serangkaian dari Iran meskipun ada seruan untuk untuk menahan diri dari negara-negara Barat tetapi belum menyatakan caranya.

"Ketiga terjadi ketegangan geopolitik, respons alaminya investor akan lari ke emas, seperti yang terjadi saat ini. Jika konflik semakin meningkat, harga bisa mencapai USD 2.500-USD 2.600, dan jika ada gencatan senjata, harga bisa turun hingga USD 2.200,” kata Chief Market Analyst, Gainesville Coins, Everett Millman.

Ia menambahkan, pembelian oleh bank sentral juga mempengaruhi pergerakan harga emas dunia.

Adapun kenaikan harga emas batangan terjadi meskipun data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS tidak berubah pada level rendah pada pekan lalu.

Data ekonomi AS yang kuat dan retorika hawkish dari pejabat bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) telah mendorong investor untuk secara drastis kembali memikirkan kemungkinan the Fed menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : liputan6

Thursday, April 18, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Dunia Turun Tipis, Tapi Masih Dekati Level Tertinggi

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas turun tipis pada hari Rabu, namun diperdagangkan mendekati rekor tertinggi yang dicapai minggu lalu. Penurunan harga emas dunia ini karena tekanan dari memudarnya harapan penurunan suku bunga AS membayangi kenaikan permintaan safe haven yang timbul dari gejolak geopolitik di Timur Tengah.

Harga emas hanya akan turun jika bank sentral berhenti membeli atau jika investor kembali ke fase risk-on,” ujarnya.

Iran mengatakan militernya siap menghadapi setiap serangan Israel. Iran melakukan serangan langsung pertamanya terhadap Israel akhir pekan lalu sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap kompleks diplomatik Iran di Damaskus pada 1 April.

Pejabat tinggi bank sentral AS termasuk Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa tidak memberikan panduan apa pun mengenai kapan suku bunga dapat diturunkan, dan malah mengatakan bahwa kebijakan moneter perlu bersifat restriktif lebih lama.

Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga AS sebesar 71% pada bulan September. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Meskipun sebagian besar emas masih tidak berkorelasi dengan dolar AS dan imbal hasil Treasury dalam tren saat ini, emas mungkin masih menunjukkan respons jangka pendek terhadap pergerakan keduanya, kata analis riset senior FXTM, Lukman Otunuga - RIFAN FINANCINDO

Sumber : liputan6.com

 

Wednesday, April 17, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Di Pasar Asia Stabil Di Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas masih stabil di posisi rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan sesi Asia hari Rabu oleh tarik menarik sentimen.

Harga emas spot naik sekitar 0,01% pada $2,383.90 per ounce sedangkan harga emas comex untuk kontrak Juni turun 0,37% menjadi $2398,90. Perdagangan sebelumnya harga spot emas $2383.75 dan emas kontrak berjangka bulan April di $2382,68.

Pergerakan harga dipengaruhi tarik menarik sentimen penundaan turunnya suku bunga Fed dengan permintaan safe-haven oleh eskalasi ketegangan di Timur Tengah.

Ketua Fed Jerome Powell mengurangi harapan penurunan suku bunga dalam pidato hawkishnya, mengatakan bahwa inflasi akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tujuan sehingga kebijakan moneter yang ketat akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjadi efektif.

Komentar hawkish Powell tersebut memberikan kekuatan tambahan bagi dolar AS dan mengurangi permintaan komoditas logam mulia.

Namun permintaan aset safe haven tetap kuat karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah serangan pesawat tak berawak Iran terhadap Israel, dimana Israel akan melakukan serangan balasan terhadap Iran.

Sebagai informasi, indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dolar AS terhadap rival utamanya koreksi dari posisi tertinggi hampir 6 bulan dengan turun 0,05% ke posisi 106.27.

Untuk pergerakan selanjutnya secara teknikal, harga emas kontrak berjangka bulan April berpotensi akan mendaki ke posisi $2390.05 dan jika tembus lanjut ke resisten kuat harian di $2399.55.

Namun jika terjadi koreksi dan turun ke posisi pivot di 2381,25, berpotensi meluncur menuju support kuat harian di kisaran $2364.34 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Tuesday, April 16, 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Naik Ke Rekor Tertinggi, Menguat 3 Hari Berturut

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik ke rekor tertinggi pada penutupan perdagangan hari Selasa dinihari, naik untuk sesi ketiga berturut-turut meskipun dolar rebound kuat.

Harga emas berjangka untuk bulan April naik sekitar 0,41% pada $2,365.80 per ounce sedangkan harga emas comex untuk kontrak Juni naik 0,76% menjadi $2401,10.

Emas naik karena investor terus memantau situasi di Timur Tengah pasca Iran melakukan serangan besar-besaran ke Israel.

Iran terakhir menyerang Israel dengan drone pada akhir pekan sebagai pembalasan atas serangan terhadap kedutaan besarnya di Suriah, meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal tanpa awak ke sasaran.

Namun Israel berhasil mengendalikan serangan tersebut berkat peringatan dini yang dikombinasikan dengan pertahanan rudal yang kuat di dalam dan di luar perbatasannya.

Kenaikan harga emas menghiraukan posisi dolar AS yang menguat berkat data penjualan ritel AS yang optimis. Indeks dolar, yang turun ke 105,84 di sesi Eropa, naik ke 106,20 di sesi New York berkat data penjualan ritel yang kuat.

Sementara itu, para pelaku pasar menantikan beberapa pidato pejabat Federal Reserve minggu ini, untuk mencari kejelasan lebih lanjut mengenai sikap kebijakan di masa depan.

Data ekonomi yang kuat secara terus-menerus, termasuk angka inflasi dan penjualan ritel yang tinggi, telah menyebabkan pasar merevisi proyeksi mereka mengenai waktu dan besarnya penurunan suku bunga oleh The Fed tahun ini - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Tuesday, April 9, 2024

PT Rifan Financindo - Dolar Berkonsolidasi Pasca Komentar Fed, Yen Tergelincir

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Dolar AS diperdagangkan dalam kisaran sempit pada Kamis dan bertahan tepat di bawah level tertinggi 12 pekan yang dicapai pada awal pekan ini, karena para pedagang mencerna komentar dari para pembuat kebijakan di sesi sebelumnya.

Sementara kemarin, beberapa pembicara The Fed memberikan berbagai alasan mengapa mereka merasa tidak terlalu mendesak untuk segera memulai pelonggaran kebijakan di Amerika Serikat atau mengambil langkah cepat setelah hal tersebut dilakukan.

Indeks dolar terakhir naik 0,1% pada 104,14, berada di bawah 104,60 pada hari Senin, level tertinggi sejak 14 November, setelah terdorong lebih tinggi setelah laporan pekerjaan yang luar biasa pada hari Jumat.

Imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi telah mendorong dolar, terutama terhadap mata uang dengan imbal hasil lebih rendah, seperti yen.

Yen terakhir melemah hampir 0,5% versus greenback menjadi 148,84, tidak jauh dari level terlemahnya sejak 14 November.

Deputi Gubernur Bank of Japan Shinichi Uchida mengatakan bank sentral tidak mungkin menaikkan suku bunga secara agresif, bahkan setelah keluar dari suku bunga negatif.

Euro sedikit berubah pada $1,0768, bertahan di atas level terendah sejak 14 November di $1,0722 yang dicapai pada hari Selasa.

Sterling juga secara umum tidak berubah pada level $1,2619 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber: Reuters

Monday, April 8, 2024

PT Rifan - Permintaan Emas Yang Kuat

PT RIFAN BANDUNG - President of Adrian Day Asset Management, Adrian Day mengatakan, permintaan saat ini melampaui pembelian pemerintah dan investor Asia. Ia melihat belum ada tanda-tanda akan melambat.

Meskipun investor barat umumnya tidak berpartisipasi di pasar emas, sebagaimana dibuktikan dengan arus keluar ETF, rendahnya penjualan koin, jelas ada beberapa pembeli besar di pasar dan kemungkinan tidak hanya bank sentral,” ujar dia.

Adrian mengatakan, aksi beli tersebut dipicu seiring investor melihat kondisi geopolitik dan sistem keuangan. “Individu dan keluarga kaya, investor cerdas melakukan akumulasi sebagai respons terhadap kesadaran akan semakin rapuhnya sistem keuangan, ekonomi dan geopolitik global,” ujar dia.

Sementara itu, President of Adrian Day Asset Management, Adrian Day mengatakan, permintaan saat ini melampaui pembelian pemerintah dan investor Asia. Ia melihat belum ada tanda-tanda akan melambat.

“Meskipun investor barat umumnya tidak berpartisipasi di pasar emas, sebagaimana dibuktikan dengan arus keluar ETF, rendahnya penjualan koin, jelas ada beberapa pembeli besar di pasar dan kemungkinan tidak hanya bank sentral,” ujar dia.

Adrian mengatakan, aksi beli tersebut dipicu seiring investor melihat kondisi geopolitik dan sistem keuangan. “Individu dan keluarga kaya, investor cerdas melakukan akumulasi sebagai respons terhadap kesadaran akan semakin rapuhnya sistem keuangan, ekonomi dan geopolitik global,” ujar dia.

Ketika pasar keuangan terpuruk, lebih banyak investor akan beralih ke emas,” ia menambahkan.

Di sisi lain, SIA Wealth Management Chief Market Strategist Colin Cieszynski prediksi volatilitas harga emas berlanjut. Ia pun memilih untuk wait and see. “Saya akan tetap netral. Bagi saya emas masih terlihat mengalami kenaikan besar dan imbal hasil treasury masih meningkat, dan itu akan mendorong dolar naik,” kata dia.

Ia menambahkan, di sisi lain, emas juga hadapi tantangan besar, sehingga tetap netral untuk harga emas pekan ini - PT RIFAN

Sumber : liputan6

 

 

Friday, April 5, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Perkiraan Harga Emas 2024

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Kenaikan lebih lanjut tampaknya mungkin terjadi, dengan Casanova melihat potensi emas naik di atas $2.500 per ons.

"Dalam beberapa tahun terakhir, reli jenis ini sering kali diikuti oleh periode konsolidasi di sekitar level yang lebih tinggi dan mapan, dengan logam diperdagangkan dalam pola sideways hingga katalis baru muncul yang mendorong harga lebih tinggi," tambahnya.

"Kembalinya permintaan investasi, sebagaimana dibuktikan oleh arus masuk ke ETF emas batangan global, dapat menjadi katalisator tersebut, dengan potensi untuk mendorong emas lebih tinggi."

Para analis di Bank of America Securities sebagian besar setuju, berkomitmen pada perkiraan harga $ 2.400/oz tahun ini.

"Pandangan dasar kami untuk tahun 2024 ke depan menyerukan bahwa emas akan menghijau pada tahun 2024. Pola bendera bullish dikonfirmasi pada akhir Oktober 2023 yang memperkirakan kenaikan ke $2145 dan mungkin $2360," kata BofA.

BofA mencatat bahwa hubungan positif yang sudah berlangsung lama antara harga emas dan dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung secara fisik (ETF) telah rusak, dengan aset yang dikelola di kendaraan ini menurun.

Namun, "dalam pandangan kami, hal ini sangat dipengaruhi oleh kekhawatiran yang terus berlanjut atas arah kebijakan moneter. Namun, jika the Fed pada akhirnya mulai menurunkan suku bunga, para investor akan kembali ke pasar."

Selain itu, pembelian bersih bank sentral sebesar 1.037 ton emas pada tahun 2023 lebih dari dua kali lipat rata-rata pembelian bersih tahunan sebelum tahun 2022 sekitar 500 ton emas per tahun.

Ini adalah tren yang mengesankan, diperkirakan akan berlanjut dalam jangka panjang," tambah Casonova - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Wednesday, April 3, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Emas Terkoreksi Ke Bawah $2,240 Dari Ketinggian $2,260

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Senin terkoreksi, turun ke bawah $2,240 di sekitar $2,239 per troy ons, menghapus sebagian besar dari keuntungan hariannya. Yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun naik lebih dari 2% pada hari itu di atas 4.3% sehingga menekan turun harga emas.

Harga emas sebelumnya sempat masuk ke fase konsolidasi yang bullish pada jam perdagangan sesi Eropa dan bergerak di dalam rentang harga yang sempit di sekitar $2,260 – $2,265, rekor ketinggian yang baru.

Para investor kelihatannya sekarang percaya bahwa Federal Reserve AS (the Fed) akan mulai menurunkan tingkat bunganya pada bulan Juni. Pertaruhan ini diteguhkan oleh keluarnya angka Personal Consumption Expenditures (PCE) AS pada hari Jumat minggu lalu.

Pada hari Jumat minggu lalu, Departeman Perdagangan AS melaporkan bahwa PCE inti AS bulan Februari naik 0.3%. Angka ini sesuai dengan yang diperkirakan para ekonom. Namun sebagai tanda bahwa tekanan inflasi belum pergi, laporan tersebut juga mencatat revisi naik dari inflasi bulan Januari dengan inflasi inti naik sebesar 0.5%.

Hal ini, bersamaan dengan resiko geopolitik yang muncul dari perang Rusia melawan Ukraina dan konflik di Timur Tengah telah ikut mendorong naik harga emas yang safe – haven.

Sementara itu, data yang dirilis pada hari Senin menunjukkan bahwa aktifitas manufaktur Cina di bulan Maret berkembang untuk pertama kalinya dalam enam bulan sehingga mendorong naik keyakinan investor.

Lingkungan yang positip terhadap resiko ditambah lagi dengan kenaikan harga emas yang sudah sangat “over bought” di grafik harian, ikut membebani harga emas.

Selain itu, menguatnya dolar AS dengan indeks dolar AS naik 0.40% ke 104.750 juga ikut membatasi kenaikan dari harga emas, meskipun latar belakang yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa arah pergerakan harga emas tetap naik.

Support & Resistance

Support” terdekat menunggu di $2,223 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,210 dan kemudian $2,200. “Resistance” terdekat menunggu di $2,250 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,275 dan kemudian $2,300 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews

Tuesday, April 2, 2024

PT Rifan Financindo - Emas Terkoreksi Ke Bawah $2,240 Dari Ketinggian $2,260

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Senin terkoreksi, turun ke bawah $2,240 di sekitar $2,239 per troy ons, menghapus sebagian besar dari keuntungan hariannya. Yield obligasi treasury AS benchmark 10 tahun naik lebih dari 2% pada hari itu di atas 4.3% sehingga menekan turun harga emas.

Harga emas sebelumnya sempat masuk ke fase konsolidasi yang bullish pada jam perdagangan sesi Eropa dan bergerak di dalam rentang harga yang sempit di sekitar $2,260 – $2,265, rekor ketinggian yang baru.

Para investor kelihatannya sekarang percaya bahwa Federal Reserve AS (the Fed) akan mulai menurunkan tingkat bunganya pada bulan Juni. Pertaruhan ini diteguhkan oleh keluarnya angka Personal Consumption Expenditures (PCE) AS pada hari Jumat minggu lalu.

Pada hari Jumat minggu lalu, Departeman Perdagangan AS melaporkan bahwa PCE inti AS bulan Februari naik 0.3%. Angka ini sesuai dengan yang diperkirakan para ekonom. Namun sebagai tanda bahwa tekanan inflasi belum pergi, laporan tersebut juga mencatat revisi naik dari inflasi bulan Januari dengan inflasi inti naik sebesar 0.5%.

Hal ini, bersamaan dengan resiko geopolitik yang muncul dari perang Rusia melawan Ukraina dan konflik di Timur Tengah telah ikut mendorong naik harga emas yang safe – haven.

Sementara itu, data yang dirilis pada hari Senin menunjukkan bahwa aktifitas manufaktur Cina di bulan Maret berkembang untuk pertama kalinya dalam enam bulan sehingga mendorong naik keyakinan investor.

Lingkungan yang positip terhadap resiko ditambah lagi dengan kenaikan harga emas yang sudah sangat “over bought” di grafik harian, ikut membebani harga emas.

Selain itu, menguatnya dolar AS dengan indeks dolar AS naik 0.40% ke 104.750 juga ikut membatasi kenaikan dari harga emas, meskipun latar belakang yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa arah pergerakan harga emas tetap naik.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $2,223 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,210 dan kemudian $2,200. “Resistance” terdekat menunggu di $2,250 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,275 dan kemudian $2,300 - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : vibiznews

Monday, April 1, 2024

PT Rifan - Emas Mingguan 1 – 5 April 2024: Berada Di Ketinggian “All-Time High”

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu, naik tajam dan duduk di ketinggan “All-time High” yang baru di $2,233 per ons di tengah perdagangan yang sepi pada hari libur merayakan kebangkitan dari Tuhan Yesus Kristus. Kebanyakan pasar utama dunia masih tutup meskipun Amerika Serikat tetap mempublikasikan data makro, Personal Consumption Expenditures (PCE) yang dipakai sebagai alat ukur inflasi oleh Federal Reserve AS.

Pada hari Jumat minggu lalu, Departeman Perdagangan AS melaporkan bahwa PCE inti AS bulan Februari naik 0.3%. Angka ini sesuai dengan yang diperkirakan para ekonom. Namun sebagai tanda bahwa tekanan inflasi belum pergi, laporan tersebut juga mencatat revisi naik dari inflasi bulan Januari dengan inflasi inti naik sebesar 0.5%.

 

Investor mendapatkan keyakinan di dalam emas dengan mereka mengantisipasikan tiga kali penurunan bunga oleh the Fed pada bulan – bulan yang akan datang dan juga penurunan bunga oleh bank – bank utama dunia lainnya.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee, cenderung mengambil sikap dovish, memperkirakan ada tiga kali penurunan bunga oleh the Fed meskipun demikian dia menekankan perlunya bukti – bukti bahwa inflasi telah mulai mereda sebelum mengimplementasikan Tindakan apapun juga.

Sementara itu, pembuat kebijakan di European Central Bank (ECB), Francois Villeroy, mengatakan bahwa mencapai goal inflasi ECB sebesar 2% adalah mungkin, meskipun dia memperingatkan meningkatnya resiko turun apabila ECB cenderung tidak mau menurunkan tingkat bunga. Sementara anggota dewan eksekutif ECB Fabio Panetta menyatakan bahwa kondisi untuk memulai pelonggaran kebijakan moneter sudah mulai muncul.

Di Eropa, Swiss National Bank, tanpa diduga menurunkan Tingkat bunganya pada pertemuan bulan Maret, sehingga memicu spekulasi bahwa bank – bank sentral utama dunia lainnya kemungkinan juga akan mengambil langkah – langkah yang sama.  Sementara itu, meskipun Bank of Japan menghentikan kebijaksanaan tingkat bunga negatipnya, BoJ diperkirakan akan tetap mempertahankan sikap yang akomodatif dalam jangka pendek.

Ketangguhan emas yang mengesankan terlihat dengan harga emas tetap naik meskipun dolar AS terus menguat. Dolar AS sedang dalam tren naik dengan mencetak keuntungan selama empat hari berturut-turut menjelang dan setelah keluarnya data inflasi AS, Personal Consumption Expenditures (PCE). Indeks dolar AS naik 0.20% ke 104.270.

Minggu ini, fokus pasar berada pada pasar tenaga kerja AS, dengan laporan Nonfarm Payrolls bulan Maret disoroti pada hari Jumat. Selain itu dinantikan juga para pembicara dari bank sentral – bank sentral utama dunia.

Angka employment yang lebih kuat diikuti dengan angka inflasi yang keras kepala akan bisa memaksa Federal Reserve AS untuk menunda dimulainya siklus pelonggaran yang semakin mendekat.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $2,202 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,170 dan kemudian $2,075.

“Resistance” terdekat menunggu di $2,251 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,268 dan kemudian $2,300 - PT RIFAN

Sumber : vibiznews