Friday, May 17, 2024

Rifan Financindo Berjangka - The Fed Seret Emas Ke Zona Bearish

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia turun pada perdagangan kemarin. Sentimen arah suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) masih menjadi faktor utama penggerak harga sang logam mulia.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.377,8/troy ons. Turun 0,59% dibandingkan hari sebelumnya.

Harga emas masih belum banyak bergerak. Pada pukul 07:07 WIB, harga naik tipis 0,04% ke US$ 2.378,7.

Dalam seminggu terakhir, harga emas naik 1,37% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 0,46%.

Kabar soal arah suku bunga acuan masih menjadi faktor dominan penentu harga emas. Sejumlah pejabat teras Bank Sentral AS Federal Reserve menegaskan suku bung acuan masih perlu bertahan di level tinggi, tidak perlu terburu-buru diturunkan.

Informasi yang ada mengindikasikan butuh waktu lama untuk mendapatkan keyakinan (penurunan suku bunga). Mempertahankan posisi restriktif lebih lama adalah langkah yang pruden,” tegas Loretta Mester, Gubernur The Fed Cleveland, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Sementara Gubernur The Fed New York John Williams menyatakan dirinya belum melihat alasan untuk mengubah suku bunga untuk saat ini. Dalam wawancara bersama Reuters, Williams menegaskan perlu bank sentral perlu mendapatkan keyakinan bahwa inflasi benar-benar mengarah ke target 2%.

Saya tidak memperkirakan untuk mendapat keyakinan bahwa inflasi menuju 2% dalam waktu dekat,” tuturnya.

Sementara Gubernur The Fed Richmond Richard Barkin mengatakan inflasi perlu turun lebih lanjut untuk menuju target bank sentral. “Untuk menuju (target) 2%, saya rasa butuh waktu sedikit lebih lama,” ujarnya kepada CNBC.

Saat ini, Federal Funds Rate berada di 5,25-5,5%. Ini adalah yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

Pernyataan dari para pejabat The Fed tersebut menjadi beban harga emas, yang merupakan aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas sudah masuk zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 48,63. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 52,4. Berada di area beli (long), tetapi masih cenderung netral.

Oleh karena itu, sepertinya harga emas hanya bisa bergerak di rentang sempit. Target resisten terdekat ada di US$ 2.378-2.382/troy ons. Sedangkan target support adalah US$ 2.376-2.362/troy ons - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

Thursday, May 16, 2024

Rifan Financindo - Kabar Dari Amerika Lambungkan Harga Emas

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia naik pada perdagangan kemarin. Rilis data inflasi di Amerika Serikat (AS) berperan dalam mengerek harga sang logam mulia.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.391,24/troy ons. Naik 1,5% dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam seminggu terakhir, harga emas sudah naik 3,57% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 0,58%.

Perlambatan laju inflasi di AS menjadi sentimen positif bagi emas. Malam tadi waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics mengumumkan inflasi Negeri Adikuasa pada April berada di 0,3% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih rendah dibandingkan Maret yang sebesar 0,4%.

Kemudian inflasi tahunan (year-on-year/yoy) pada April tercatat 3,4%. Juga melambat ketimbang Maret yang 3,5% yoy.

Lalu inflasi inti tahunan ada di 3,6% yoy. Lebih rendah dibandingkan Maret yang sebesar 3,8% yoy sekaligus jadi yang terendah sejak April 2021 atau 3 tahun terakhir.

“Data ini bisa menjadi indikasi bahwa tekanan inflasi akan mereda dan The Fed (Federal Reserve, Bank Sentral AS) bisa menurunkan suku bunga acuan,” tegas Phillip Streble, Chief Market Strategist di Blue Line Futures, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Penurunan suku bunga akan menjadi kabar baik bagi emas, yang berstatus sebagai aset tanpa imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan dalam iklim suku bunga rendah.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas menghuni zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 68. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Namun perlu diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI berada di 94,78. Di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).

Alhasil, risiko koreksi harga emas masih terbuka. Target support terdekat ada di US$ 2.388/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.382/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Sementara target resisten terdekat adalah US$ 2.394/troy ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke arah US$ 2.395/troy ons. Terlihat bahwa potensi kenaikan harga sudah kian terbatas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

 

Wednesday, May 15, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - PPI, inflasi CPI Ditunggu Untuk Isyarat Suku Bunga Lebih Lanjut

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Data indeks harga produsen AS akan dirilis pada hari Selasa, sementara pembacaan indeks harga konsumen yang lebih dekat akan dirilis pada hari Rabu.

Kedua data tersebut kemungkinan akan menjadi faktor yang mempengaruhi prospek suku bunga AS, setelah data inflasi yang terlalu tinggi selama kuartal pertama membuat pasar sebagian besar memperkirakan sebagian besar taruhan pada penurunan suku bunga tahun ini.

Sementara perdagangan ini menunjukkan lebih banyak hambatan untuk emas, logam mulia ini diuntungkan oleh meningkatnya permintaan safe haven di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Namun, beberapa de-eskalasi, khususnya antara Iran dan Israel, membuat emas rentan terhadap tekanan dari suku bunga.

Suku bunga yang tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat bahwa mereka meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam logam mulia.

Logam mulia lainnya juga menguat pada hari Selasa. Platinum futures naik 0,1% menjadi $ 1.011,05 per ons, sementara silver futures naik 0,9% menjadi $ 28,688 per ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Tuesday, May 14, 2024

PT Rifan Financindo - Harga Emas Ambruk 1% Lebih! Amerika Bisa Buat Investor Makin Jantungan

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas menguat tipis pada perdagangan hari ini, Selasa setelah ambruk. Harga emas bergerak labil seiring adanya aksi ambil untung dan investor menantikan data inflasi utama minggu ini untuk petunjuk mengenai kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS tahun ini.

Mengutip Refinitiv, harga emas spot ditutup di posisi US$2.336,05 per troy ons pada perdagangan Senin. Harganya ambruk 1,02%. Ambruknya emas berbanding terbalik dengan penguatan pada Kamis dan Jumat pekan lalu dengan penguatan mencapai 2,2%.

Harga emas mulai membaik pada hari ini. Harga sang logam mulia naik 0,09% menjadi US$2,338,09 per troy ons pada Selasa pukul 06.15 WIB. 

Pelaku emas tengah menunggu data-data dari Amerika Serikat (AS) mulai dari indeks harga produsen dan data inflasi April 2024.

Data indeks harga produsen (PPI) akan diumumkan hari ini sementara data inflasi pada Rabu pekan ini.

AS akan mengumumkan data indeks harga produsen (PPI) pada hari ini, Selasa periode April 2024. 

Data PPI AS diperkirakan naik sebesar 0,3% pada April 2024 setelah kenaikan 0,2% pada bulan Maret. PPI inti, tidak termasuk biaya energi dan pangan, diperkirakan meningkat sebesar 0,2%, sama seperti pada bulan Maret.

PPI secara tahunan diperkirakan sebesar 2,2% pada April 2024, meningkat dibanding periode Maret yang menyentuh 2,1%. Sedangkan, PPI inti diperkirakan konsensus sebesar 2,4% secara tahunan setara dengan periode Maret.

Ukuran inflasi PPI mencerminkan laju inflasi pada tingkat grosir - harga yang dibayarkan oleh pelaku usaha untuk barang dan jasa yang kemudian mereka jual kepada konsumen.

Selain data-data ekonomi AS, petinggi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) juga bakal membuat pemilik emas cemas.  Jerome Powell selaku Ketua Bank Sentral AS, The Fed, akan berpidato pada malam ini pukul 21.00 WIB pada acara Annual General Meeting, Foreign Bankers' Association, Amsterdam. Publik menunggu apakah Powell akan memberi sinyal kebijakan ke depan.

Jika pidato Powell masih hawkish maka siap-siap saja harga emas akan merana.

"Ini mungkin merupakan aksi keluar dari pasar emas sebelum beberapa peristiwa berisiko seperti pidato Ketua Fed Jerome Powell, data Indeks Harga Produsen (PPI), dan Indeks Harga Konsumen (CPI) yang semuanya akan keluar minggu ini," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures yang dikutip dari Reuters.

"[Fase] bull emas memiliki alasan kuat untuk khawatir bahwa Federal Reserve membutuhkan data inflasi yang lebih lemah, tidak hanya data ketenagakerjaan yang lebih lemah, untuk membenarkan penurunan suku bunga," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

Logam mulia ini telah naik lebih dari 1% minggu lalu, menyusul data pekerjaan yang lemah, yang mendukung taruhan penurunan suku bunga AS tahun ini.

Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters sekarang memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga acuan dua kali tahun ini, dimulai pada bulan September.

Para pedagang saat ini memperkirakan sekitar 63% kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas yang tidak menghasilkan bunga.

Fokus pasar minggu ini akan tertuju pada data Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang akan dirilis pada hari Selasa pukul 19.30 WIB, diikuti oleh data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang akan dirilis pada hari Rabu - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia

 

Monday, May 13, 2024

PT Rifan - Pernyataan Hawkish Pejabat The Fed Memperkecil Kemungkinan Penurunan Suku Bunga AS

PT RIFAN BANDUNG - Pernyataan para pejabat Fed pada minggu ini menjadi perhatian pasar, apakah memberikan sinyal hawkish atau dovish?

Pernyataan hawkish memberikan sentimen bahwa The Fed perlu mempertahankan suku bunga saat ini dalam jangka waktu lama, sampai memperoleh keyakinan inflasi benar-benar turun dan menuju target 2% dari The Fed. Dengan demikian kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini menjadi sedikit, bahkan mungkin tidak dilakukan penurunan suku bunga.

Namun jika pernyataan dovish diberikan, dapat memberikan sentimen The Fed akan menurunkan suku bunga lebih cepat dan dalam beberapa kali penurunan pada tahun ini.

Dari berbagai pernyataan para pejabat Fed minggu ini sebagian besar memberikan sinyal hawkish bagi kebijakan suku bunga The Fed.

Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan pada hari Jumat bahwa Fed harus menjaga kredibilitas inflasinya “dengan melanjutkan secara hati-hati dan untuk mencapai target 2% ”.
Bowman menambahkan The Fed perlu mempertahankan suku bunganya “sedikit lebih lama.”

Sementara itu, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic memperkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga sebesar 25bp tahun ini, yang akan terjadi pada akhir tahun ini.

Sedangkan Presiden Fed Dallas Lorie Logan menyatakan masih terlalu dini untuk berpikir mengenai penurunan suku bunga.

Sebelumnya pada hari Kamis, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan ketidakpastian mengenai prospek inflasi telah meningkat dan mempersulit pembuatan proyeksi kebijakan sampai bank sentral mendapatkan kejelasan lebih lanjut.

Sedangkan pada hari Selasa Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa terlalu dini untuk menyatakan bahwa inflasi telah terhenti. Kashkari juga menyatakan kemungkinan besar The Fed akan mempertahankan suku bunganya untuk jangka waktu yang lama sampai mereka yakin inflasi berada pada jalur yang tepat untuk mencapai target mereka.

Presiden Fed Boston Susan Collins mengatakan akan diperlukan waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya untuk menurunkan inflasi.

Di awal pekan pada hari Senin, Presiden Fed New York John Williams mengatakan bahwa kebijakan berada pada posisi yang sangat baik saat ini dan The Fed memiliki waktu untuk mengumpulkan lebih banyak, sehingga stabil seiring berjalannya waktu.

Presiden Fed Richmond Thomas Barkin menyatakan optimis bahwa suku bunga saat ini akan cukup untuk menurunkan inflasi dan The Fed dapat bersabar karena pasar kerja yang kuat.

Sementara itu, untuk sinyal yang tidak terlalu hawkish, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan tidak banyak bukti bahwa inflasi terhenti hingga mencapai 3%.

Pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga -25bp sebesar 5% pada pertemuan FOMC 11-12 Juni dan 27% pada pertemuan berikutnya pada 30-31 Juli, turun dari level masing-masing 10% dan 36% pada hari Kamis.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan, dengan pernyataan hawkish para pejabat The Fed akan menguatkan mata uang dolar AS dan imbal hasil Treasury AS. Namun memberikan sentimen bearish bagi pasar saham yang membatasi keuntungan pasar saham. Sedangkan pasar emas dapat bergerak naik dengan masih meningkatnya aset safe haven dengan ketegangan di Timur Tengah dan menurunnya data sentimen konsumen AS - PT RIFAN

Sumber : vibiznews

Friday, May 10, 2024

Rifan Financindo - Perkiraan Harga XAU/USD Untuk Tahun 2024

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas tetap berada dalam kisaran dalam beberapa minggu terakhir setelah penurunan tajam emas batangan bulan lalu, yang dipicu oleh kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah. Hari ini, XAU/USD bertahan karena para investor menunggu data ekonomi AS untuk mendapatkan informasi mengenai potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve. Sedikit kenaikan dolar AS membatasi kenaikan.

Aksi harga emas terkini

Emas sebagian besar tetap datar pada $ 2.312,61 pada perdagangan hari ini, sementara gold futures AS untuk pengiriman Juni menetap 0,1% lebih rendah pada $ 2.322,3 per ounce.

Dolar naik 0,1% di tengah ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini, yang dapat membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang asing.

"Pasar cenderung menunggu katalis untuk kenaikan tambahan, sedangkan sisi negatifnya tampaknya dibatasi oleh partisipasi terbatas dari para manajer keuangan," kata ahli strategi komoditas di TD Securities.

Presiden Federal Reserve Boston Susan Collins menyatakan keyakinannya bahwa kebijakan moneter saat ini akan memperlambat ekonomi secara memadai untuk membawa inflasi kembali ke target 2% Fed.

Para investor sekarang menunggu pembacaan sentimen konsumen dari University of Michigan pada hari Jumat dan komentar dari beberapa pejabat the Fed minggu ini. Selain itu, data indeks harga konsumen AS akan dirilis pada 15 Mei.

Data pekerjaan AS yang lemah baru-baru ini telah menyebabkan pasar uang memperhitungkan dua kali penurunan suku bunga Fed tahun ini dan sekitar 40 basis poin pelonggaran moneter.

Pekan lalu, harga emas mengalami penurunan mingguan kedua berturut-turut, menetap di atas ambang batas $2.300 setelah volatilitas pasar baru-baru ini yang berasal dari pengumuman kebijakan pertengahan minggu Federal Reserve dan laporan ketenagakerjaan AS.

Penurunan bullion mengejutkan para pedagang yang telah mengantisipasi reli yang lebih kuat di tengah penurunan imbal hasil obligasi AS, terutama setelah Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga meskipun ada kekhawatiran inflasi yang masih ada. Sikap dovish-nya mengangkat optimisme pasar, mendorong aset berisiko dengan mengorbankan investasi safe haven.

Prospek harga XAU/USD

Ketidakpastian ekonomi, potensi pelonggaran Fed, dan melemahnya dolar AS secara teoritis seharusnya mendukung logam mulia, namun reli emas baru-baru ini dan terputusnya hubungan dengan fundamental dapat berarti harga tetap stagnan atau semakin turun.

Meskipun kalender ekonomi AS terlihat relatif sepi di minggu mendatang, hal ini dapat berubah dengan dirilisnya data inflasi April pada 15 Mei, yang berpotensi memicu volatilitas pasar. Kejutan apa pun dapat memengaruhi sentimen dan menyebabkan pergeseran harga yang tajam.

Menyusul kinerja yang lemah minggu lalu, emas mencapai level terendahnya dalam hampir satu bulan terakhir, namun masih berada di atas $2,280.

Menurut analis DailyFX, bulls harus mempertahankan support ini untuk menghindari penurunan ke level Fibonacci utama di $2.260. Penurunan lebih lanjut dapat menarik harga XAU/USD menuju rata-rata pergerakan sederhana 50 hari di $2,235.

Pada sisi atas, perubahan haluan bullish akan menghadapi resistensi awal di $2.325, diikuti oleh $2.355. Menembus wilayah ini dapat membuka jalan menuju $2.375 untuk XAU/USD, ditandai dengan garis tren turun jangka pendek dari rekor tertinggi - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

 

Wednesday, May 8, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Harga Emas Di Eropa Rebound, Permintaan Emas India Turun

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Pergerakan harga emas pada perdagangan sesi Eropa hari Senin 6 Mei 2024 rebound dari kisaran terendah 4 pekan di tengah upaya rebound dolar AS.

Harga emas spot pada perdagangan sesi Eropa terpantau naik 0,33% ke $2308,83, demikian untuk harga emas comex kontrak bulan Juni 2024 bergerak positif dengan naik 0,40% ke $2317,70.

Harga emas naik dengan para pedagang mengantisipasi pernyataan dari sejumlah pejabat Fed yang akan dirilis minggu ini untuk mencari isyarat lebih lanjut mengenai jadwal potensi penurunan suku bunga, terutama sehubungan dengan data NFP AS yang lebih rendah.

Perlambatan yang lebih besar dari perkiraan dalam perluasan lapangan kerja AS selama bulan April, memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memulai penurunan suku bunga pada akhir tahun ini.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost dari memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga meningkatkan daya tariknya.

Di tempat lain, permintaan emas fisik di India tetap rendah pada minggu lalu meskipun harga turun, karena pembeli menunda penurunan yang lebih besar, sementara premi Tiongkok turun untuk minggu kedua karena lemahnya permintaan pada hari libur.

Untuk pergerakan selanjutnya, harga emas diperkirakan menguat secara teknikal, kini harga berusaha naik ke kisaran $2320 dan jika tembus dapat naik ke resisten kuat di $2322,70.

Namun jika terkoreksi, akan turun kembali ke posisi terendah 2291,75 dan jika tembus dapat meluncur menuju posisi support kuat di $2279,05 - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : vibiznews