Showing posts with label rifa. Show all posts
Showing posts with label rifa. Show all posts

Wednesday, November 25, 2020

PT Rifan Financindo Berjangka - Pilihan Investasi Di Tahun Depan, Jangan Lupakan Emas


PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Perekonomian Indonesia sedang dilanda resesi akibat tak mampu menahan serangan virus corona sejak Maret 2020 lalu. Akibatnya, terdapat sekelompok orang yang mengalami kesulitan ekonomi karena kehilangan pekerjaan atau usahanya bangkrut. Bahkan, pengelolaan keuangan pun menjadi sangat dibutuhkan saat ini. Namun, tentunya krisis tersebut tak menimpa semua orang. Masih ada beberapa lainnya yang merasa hidupnya lebih beruntung ketika wabah ini membuat kelesuan ekonomi seluruh negara.

Salah satu contohnya adalah mereka yang bekerja di sektor teknologi dan kesehatan. Selain itu, yakni para pengusaha yang pintar mengambil peluang dari sebuah musibah, yakni menjalani bisnisnya secara daring.

Bagi mereka yang tak terkena imbas akibat gejolak ekonomi ini pastinya masih mempunyai cadangan uang yang cukup berlimpah. Sehingga, supaya jumlah uang yang Anda miliki bertambah, maka sebaiknya tak hanya ditabung, melainkan dilarikan ke dalam produk investasi. 

Lalu, di tengah situasi ekonomi yang masih tak bisa diprediksi seperti sekarang ini, jenis investasi apa yang aman dimiliki? Pasalnya, hingga kini belum ada yang mengetahui kapan pandemi ini akan berakhir.

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Andy Nugroho mengimbau agar Anda memilih instrumen investasi yang relatif risikonya rendah dan mudah untuk dicairkan.

Pilihannya seperti deposito, obligasi atau sukuk ritel, ataupun reksadana berbasis pendapatan tetap atau berbasis pasar uang. Selain itu logam mulia juga bisa menjadi alternatif yang menarik

Selain itu, berinvestasi ke ranah properti juga bisa menjadi alternatif Anda. Namun, perlu diingat karena produk investasi tersebut bukan merupakan instrumen yang keuntungannya dapat diraih dalam waktu yang singkat.

Property juga dapat menjadi alternatif yang menguntungkan untuk investasi jangka panjang semisal di atas 5 tahun. Namun bagi yang berkarakter agresif, bisa memilih reksadana campuran atau reksadana pasar saham karena ada kemungkinan nilai aktiva bersihnya sudah mulai naik lagi - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber  : okezone.com

Thursday, November 5, 2020

Rifan Financindo - Masih Yakin Harga Emas Naik Usai Pilpres AS

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia jeblok pada perdagangan Rabu setelah membukukan penguatan 3 hari beruntun.

Di awal perdagangan hari ini memang emas sempat menguat, tetapi kemudian berbalik merosot setelah pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) kemungkinan menunjukkan hasil yang berbeda dari survei.

Melansir data Refinitiv, harga emas pagi tadi sempat menguat 0,4% kemudian berbalik merosot 1,34% ke US$ 1.882,79/troy ons, sebelum diperdagangkan di level 1.892,21/troy ons, melemah 0,83% pada pukul 16:23 WIB.

Pagi tadi hasil sementara pilpres di AS menunjukkan calon presiden dari Partai Demokrat, Joseph 'Joe' Biden, unggul jauh dari lawannya petahana dari Partai Republik Donald Trump. Namun, hingga siang ini Trump berhasil mengejar.

Kemenangan Joe Biden akan menguntungkan bagi emas, sebab stimulus fiskal, bahan bakar untuk emas menguat, nilainya akan lebih besar.

Nancy Pelosi, ketua House of Representative (DPR) dari Partai Demokrat sebelumnya mengajukan stimulus fiskal dengan nilai US$ 2,2 triliun, yang tidak disepakati oleh Pemerintahan Trump, dan ditolak oleh Partai Republik.

Semakin besar stimulus artinya semakin banyak uang yang beredar di perekonomian, secara teori dolar AS akan melemah. Selain itu, inflasi juga berpotensi meningkat.

Emas akan diuntungkan dari 2 sisi. Yang pertama saat dolar AS melemah harga emas akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga permintaan berpotensi meningkat, harganya pun naik. Yang kedua, secara tradisional emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, sehingga ketika inflasi naik emas akan diburu investor.

Kemenangan Biden sepertinya tidak akan didapat dengan mudah. Berdasarkan data dari AP, hingga pukul 15:00 WIB Joe Biden unggul dengan memperoleh 238 electoral vote sementara Trump 213. Diperlukan minimal 270 electoral vote untuk memenangi pilpres di AS.

Trump kini unggul di beberapa negara bagian yang masih belum selesai perhitungan suaranya.

Battleground kini ada di Negara Bagian Pennsylvania, dengan jumlah suara yang masuk baru 64%, dan memiliki electoral vote sebanyak 20. Satu lagi di Negara Bagian Michigan, dengan suara masuk sebanyak 69%, dan memiliki electoral vote sebanyak 16.

Artinya jika Biden mampu menang di 2 negara bagian tersebut, maka ia akan menjadi Presiden AS ke-46. Trump masih unggul dengan 55,7% di Pennsylvania dan 52,2% di Michigan, tetapi masih belum semua suara masuk ke perhitungan.

Presiden Trump malah sudah mengklaim kemenangannya, sebelum perhitungan suara berakhir.

Jutaan dan jutaan orang memilih kami malam ini. Dan sekelompok orang yang sangat menyedihkan sedang mencoba mencabut hak pilih dari kelompok orang itu. Dan kami tidak akan mendukungnya," kata Trump di Ruang Timur Gedung Putih, sebagaimana dilansir CNBC International.

Kita sudah bersiap untuk perayaan besar. Kita menang segalanya, dan tiba-tiba itu semua dibatalkan," tambahnya.

Trump juga berencana menggugat hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi untuk menghentikan perhitungan suara. Seandainya perhitungan dihentikan, tentunya Trump akan unggul di Pennsylvania dan Michigan, dan melanjutkan periode kedua pemerintahnnya.

Trump sepertinya bermaksud menghentikan penghitungan surat suara via pos yang dapat diterima secara hukum oleh dewan pemilihan negara-negara bagian setelah pemilihan hari Selasa (3/11/2020), asalkan dikirim tepat waktu.

Pilpres saat ini sepertinya masih belum akan berakhir cepat, dan kembali muncul ketidakpastian di pasar. Bursa saham pun berbalik rontok, terlihat dari pergerakan indeks saham di Eropa, kemudian indeks saham AS berjangka (futures) yang stagnan, padahal pagi tadi sempat menguat tajam.

Emas akhirnya ikut terseret bursa saham yang berbalik arah, sama dengan kejadian di bulan Maret lalu, 2 aset yang memiliki status berlawanan ini malah bergerak seirama - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia.com