PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia bergerak lebih tinggi karena pelemahan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat mendukung daya tariknya.
harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi 1.882,83 dolar AS per ounce. Pekan lalu, emas spot mencapai level tertinggi sejak 8 Januari di 1.889,75 dolar AS per ounce.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,4 persen menjadi 1.884,5 dolar AS per ounce.
Penurunan dolar dan imbal hasil US Treasury menjadi katalis yang mendukung emas, kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures, menambahkan penguatan pasar ekuitas memberikan penyeimbang.
Indeks Dolar (Indeks DXY) turun 0,2 persen. Imbal hasil US Treasury merosot ke level terendah dalam hampir dua minggu, mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan bunga.
Investor menunggu sejumlah pernyataan sejumlah petinggi Federal Reserve pekan ini, apakah akan tetap berpegang pada kebijakan yang sabar. Investor juga menunggu data, termasuk produk domestik bruto, klaim pengangguran, dan barang tahan lama Amerika.
"Jika (data tersebut) keluar secara substansial lebih baik dari ekspektasi, itu mungkin akan menjadi bearish bagi emas, karena kemungkinan tapering (program pembelian obligasi) The Fed akan lebih cepat," kata Haberkorn, dia menambahkan jika data tersebut lebih buruk dari perkiraan, emas bisa diperdagangkan naik lebih cepat menuju 1.900 dolar AS.
Harga emas sangat kuat pada level ini. Ada banyak hal yang menakuti investor agar membeli emas, tetapi kita juga memiliki situasi di mana di Eropa, Amerika dan Kanada, vaksin mulai berdampak positif," kata Jeffrey Christian, Managing Partner CPM Group.
Di tempat lain, paladium anjlok 1,8 persen menjadi 2.734,45 dolar AS per ounce, perak naik 0,8 persen menjadi 27,75 dolar AS per ounce, dan platinum naik 0,7 persen menjadi 1.174,31 dolar AS per ounce - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : suara.com
No comments:
Post a Comment