Monday, June 29, 2020

PT Rifan - Harga Emas Semakin Dekati US$1.800, Level Tertinggi sejak 2011


PT RIFAN BANDUNG - Harga emas berjangka semakin mendekati level US$1.800 per troy ounce, level tertingginya sejak 2011, seiring dengan melonjaknya permintaan investasi aset aman di tengah kekhawatiran pasar atas meningkatnya jumlah infeksi Covid-19.

Dalam publikasi riset Universitas Johns Hopkins, emas batangan menuju kuartal terbaiknya sejak 2016 seiring dengan jumlah kematian dari pandemi Covid-19 telah mencapai 500.000 jiwa di seluruh dunia, sedangkan kasus terkonfirmasi sudah melebihi 10 juta jiwa, meningkatnya angka itu adalah pengingat mengerikan bahwa pandemi paling mematikan di era modern ini lebih kuat daripada yang diperkirakan sebelumnya

Senada, Analis Sumber Daya MineLife Pty Gavin Wendt mengatakan bahwa harga emas mendapatkan manfaat dari meningkatnya kekhawatiran pasar yang berkembang terkait Covid-19 yang dianggap telah diremehkan oleh banyak negara.

Emas juga mendapatkan manfaat dari triliunan dolar stimulus yang akan digelontorkan oleh The Fed dan Pemerintah AS. Selain itu, proyeksi tingkat suku bunga acuan AS di area negatif juga menjadi pemicu. Dua sentimen ini akan mendorong emas ke rekor tertinggi.

Untuk diketahui, Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dijadwalkan untuk bersaksi di depan Komite Jasa Keuangan House pada Selasa. Jika komentar kedua pejabat AS itu bernada dovis, akan menjadi tenaga tambahan emas untuk reli.

Selain itu, laporan data pekerjaan AS untuk periode Juni pada rilis Kamis (2/7/2020) juga akan menjadi sentimen penggerak emas pada pekan ini, pada perdagangan Senin hingga pukul 10.15 WIB harga emas berjangka untuk kontrak Agustus 2020 di bursa Comex bergerak menguat 0,24 persen ke level US$1.784,6 per troy ounce.

Pada pertengahan perdagangan, emas sempat menyentuh level US$1.789 per troy ounce dan terus menguji level US$1.800 per troy ounce, level yang belum disentuhnya kembali sejak 2011, pada September 2011, emas sempat menyentuh level tertingginya sepanjang sejarah di level US$1.923,7 per troy ounce.

Di sisi lain dalam perdagangan yang sama, harga emas di pasar spot bergerak menguat tipis 0,04 persen ke level US$1.772 per troy ounce, harga emas telah menguat hingga 17 persen sepanjang tahun berjalan 2020 didukung investor yang berbondong-bondong memburu emas karena ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19.

Bahkan, Goldman Sachs memprediksi emas akan mencapai level US$2.000 per troy ounce dalam 12 bulan ke depan, sementara itu, Tim riset Monex Investindo Futures menilai dalam jangka pendek harga emas di pasar spot berpeluang menguji level support US$1.768 selama harga tidak mampu menembus level US$1.778 per troy ounce.

Penurunan lebih lanjut dari level itu berpeluang menekan harga emas menguji level support selanjutnya di US$1.764 hingga US$1.760 per troy ounce.

Namun, harga emas berpeluang melanjutkan kenaikan menguji resisten US$1.778 karena dipicu kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global. Penembusan level itu berpeluang menopang kenaikan harga emas menguji level resisten di US$1.785 dan US$1.788 per troy ounce - PT RIFAN
 
Sumber : bisnis.com

No comments:

Post a Comment