Monday, September 7, 2020

PT Rifan - Data Lapangan Kerja AS Membaik, Harga Emas Dunia Berangsur Turun

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia berakhir datar pada perdagangan akhir pekan lalu, seiring data lapangan kerja AS berbalik lebih baik dari gempa bumi dan mendorong penguatan dolar AS.

Sementara itu emas batangan melemah 2 persen secara mingguan, peringkat harga emas spot tergerus lalu datar ke harga 1.930 dolar AS per ons. Sementara harga emas pasar berjangka melemah 3,50 dolar AS ke posisi 1.934 dolar AS per ons.

Emas berkorelasi dengan dolar AS khususnya dalam beberapa pekan lalu dan emas batangan yang menyusul rilis data yang solid beberapa proporsi pengangguran di USA, kata Tai Wong, Analis pada BMO.

Indeks dolar AS naik 0,5 persen berada di posisi terbaik sejak awal April dan membuat harga logam berharga bagi mata uang asing, data menunjukkan nonfarm payrolls naik sebanyak 1.371 juta lapangan kerja pada periode Agustus. Angka pengangguran turun jadi 8,4 persen dari sebelumnya 10,2 persen di periode Juli.

Tetapi data ini tidak mengubah posisi Fed dalam hal stimulus dipompa ke perekonomian dan menempatkannya pada toleransi terhadap tingkat inflasi sehingga mendukung harga emas dalam jangka panjang, "kata Michael Matousek, analis pada Global Investor. 

Data manufaktur AS yang melesat tinggi di bulan Agustus, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan melaporkan indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur melesat menjadi 56 dari bulan Juli 54,2, PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawah 50 berarti kontraksi, sementara di atasnya berarti ekspansi. 

Selain data manufaktur, pasar tenaga kerja AS juga membaik. Departemen Tenaga Kerja AS Jumat lalu melaporkan sepanjang bulan Agustus perekonomian AS mampu menyerap 1.371 juta tenaga kerja, dengan tingkat pengangguran turun menjadi 8,4 persen dari sebelumnya 10,2 persen. Rata-rata upah per jam juga naik 0,4 persen.

Ekspansi sektor manufaktur yang meningkat dan membaiknya pasar tenaga kerja harapan perekonomian AS bisa segera bangkit dari kemerosotan tajam.

Saat perekonomian bangkit, permintaan minyak mentah juga akan meningkat, tetapi para analis menilai peningkatan permintaan tersebut masih belum mampu menyerap pasokan, sebab perekonomian AS masih jauh dari tingkat sebelum diserang virus corona - PT RIFAN

Sumber : suara.com

No comments:

Post a Comment