Thursday, July 7, 2022

Rifan Financindo - Emas Dunia Merosot Dipicu Dolar AS Menguat

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia hari ini merosot pada penutupan perdagangan Kamis, hal ini memperpanjang kerugian untuk sesi ketujuh berturut-turut hingga berkubang di level terendah sejak akhir September 2021 karena dolar AS yang lebih kuat membuat logam kuning kurang menarik bagi investor.

Dikutip Antara, untuk kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir lagi USD27,40 atau 1,55% menjadi ditutup pada USD1.736,50 per ounce, setelah menyentuh level terendah sesi di USD1.730,95 per ounce. 

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 3,8 sen atau 0,20%, menjadi ditutup pada 19,159 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD9,8 dolar atau 1,15%, menjadi ditutup pada USD840,90 per ounce.

Kemudian pada indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melonjak 1,5 persen menjadi di atas 107 poin pada Rabu (6/7/2022), tertinggi sejak Desember 2002.

Dolar telah reli dengan beberapa pemberhentian sejak November tahun lalu di tengah taruhan kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve. 

Ketidakmampuan untuk menembus 1.768 dolar AS akan membuat emas di bawah tekanan yang bertujuan untuk mendorong menuju 1.722-1.698 dolar AS," kata kepala strategi teknis Sunil Kumar Dixit di skcharting.com.

Tak lama setelah lantai perdagangan ditutup, Federal Reserve merilis risalah pertemuan kebijakan moneter Juni.

Risalah menunjukkan bahwa pejabat Federal Reserve tegas untuk memperketat kebijakan moneter meskipun ada risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Emas merosot lebih jauh dalam perdagangan elektronik setelah rilis risalah.

Faktor fundamental di balik pelemahan emas masih ada, yaitu pengetatan kebijakan moneter yang tajam dan lemahnya permintaan emas dari bank-bank sentral.

Para analis pasar memperkirakan potensi luar biasa untuk penurunan emas - RIFAN FINANCINDO

Sumber : okefinance.com

 

 

No comments:

Post a Comment