Thursday, July 14, 2022

Rifan Financindo - Bursa Eropa Melemah, PDB Inggris Yang Kuat Tak Mampu Dorong Sentimen

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa saham Eropa melemah pada Rabu petang. Investor waspada menunggu laporan tingkat inflasi AS terbaru yang dapat memandu kebijakan Federal Reserve di masa depan.

Pukul 15.00 WIB, DAX Jerman jatuh 1,2% lebih rendah, CAC 40 Prancis melemah 0,9%, dan FTSE 100 Inggris turun 0,9%.

Investor telah khawatir minggu ini saat mereka bersiap untuk melihat rilis indeks harga konsumen Juni dari AS pada Rabu nanti.

Angkanya diharapkan menunjukkan tingkat inflasi utama tahunan, termasuk makanan dan energi, naik di atas 8,6% Mei menjadi 8,8%, level tertinggi dalam waktu 40 tahun.

Peningkatan tersebut kemungkinan akan meyakinkan bank sentral AS mengenai perlunya melanjutkan kenaikan suku bunga yang agresif, di atas kenaikan 75 basis poin pada pertemuan terakhir, bahkan jika ini menimbulkan risiko yang mendorong ekonomi AS, pendorong utama pertumbuhan global, ke dalam resesi.

Kembali ke Eropa, ada kabar baik dari ekonomi Inggris tumbuh pesat di bulan Mei. Produk domestik bruto meningkat sebesar 0,5%, kinerja terbaik dalam lima bulan, berkat peningkatan 1,4% dalam produksi konstruksi dan kenaikan baik sektor industri dan manufaktur.

Dalam berita perusahaan, saham J D Wetherspoon (LON:JDW) jatuh 5,2% setelah perusahaan pub Inggris itu menerangkan bahwa mereka akan melaporkan kerugian setahun penuh yang lebih besar dari perkiraan, mengutip lonjakan biaya tenaga kerja yang mengimbangi tren pemulihan dalam penjualan yang mendekati tingkat pra-pandemi.

Saham Credit Suisse (ENAM:CSGN) turun 2,6% pasca bank asal Swiss itu menunda penawaran umum perdana dana real estat 1a Immo PK, karena adanya gejolak pasar saat ini.

Saham SAS (ST:SAS) melesat naik lebih dari 13% usai maskapai Skandinavia dan serikat pekerja yang mewakili pilot yang mogok bekerja akan melanjutkan perundingan pada hari Rabu dalam upaya untuk mengakhiri perselisihan yang telah dimulai pada 4 Juli lalu.

Harga minyak naik lebih tinggi pada hari Rabu, memulihkan beberapa kerugian sesi sebelumnya. Trader tetap berhati-hati menunggu data inflasi AS yang dapat mendorong kenaikan suku bunga AS lebih lanjut, dan bisa melemahkan aktivitas global.

Stok minyak mentah AS naik sekitar 4,8 juta barel untuk pekan terakhir 8 Juli, menurut data Selasa dari badan industri American Petroleum Institute, memperburuk kekhawatiran atas goyahnya permintaan minyak.

Laporan resmi cadangan minyak pemerintah bakal terbit Rabu ini.

Pukul 15.00 WIB, minyak mentah AS berjangka naik 0,8% ke $96,58 per barel, sedangkan kontrak Brent diperdagangkan 0,7% lebih tinggi di $100,22. Kedua kontrak turun lebih dari 7% pada hari Selasa, jatuh melewati level $100 per barel untuk pertama kalinya sejak bulan April.

Selain itu, harga emas berjangka naik 0,1% ke $1.725,45/oz, sementara EUR/USD turun 0,1% di 1,0027 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing.com

 

No comments:

Post a Comment