Wednesday, September 4, 2019

RIFANFINANCINDO BANDUNG - Saham-saham di Wall Street berguguran, investor pantau perang dagang


RIFANFINANCINDO BERJANGKASaham-saham di Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor memantau perkembangan terbaru hubungan perdagangan Amerika Serikat dan China serta data terbaru ekonomi utama.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 285,26 poin atau 1,08 persen, menjadi ditutup di 26.118,02 poin. Indeks S&P 500 berkurang 20,19 poin atau 0,69 persen, menjadi berakhir di 2.906,27 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melemah 88,72 poin atau 1,11 persen, menjadi 7.874,16 poin.

Selasa (3/9/2019) menandai hari perdagangan pertama setelah putaran terakhir kenaikan tarif antara Amerika Serikat dan China mulai berlaku pada 1 September.

China pada Senin (2/9/2019) mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan kasus di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terhadap Amerika Serikat setelah penerapan tarif tambahan 15 persen yang dikenakan pada impor barang-barang dari China senilai 300 miliar dolar AS pada 1 September.

Tarif yang diberlakukan oleh Amerika Serikat sangat melanggar konsensus yang dicapai oleh kedua kepala negara di Osaka, Jepang, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan mengatakan, menambahkan bahwa China sangat tidak puas dan dengan tegas menentang tarif.

Di bidang data ekonomi, ukuran manufaktur AS dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan sektor ini mengalami kontraksi pada Agustus.

Indeks Pembelian Manajer (PMI) manufaktur AS tercatat 49,1 persen pada Agustus, turun 2,1 poin persentase dari angka Juli, menurut Laporan tentang Bisnis Manufaktur ISM yang dirilis pada Selasa (3/9/2019).

Ketua Komite Survei Bisnis Manufaktur ISM Timothy Fiore mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa komentar dari panel tersebut mencerminkan penurunan kepercayaan bisnis yang nyata. Agustus melihat akhir dari ekspansi PMI yang membentang 35 bulan, dengan ekspansi melemah selama empat bulan terakhir. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.


sumber : antaranews.com

baca juga : 
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu 
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK 
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

No comments:

Post a Comment