Friday, February 1, 2019

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Wall Street Bervariasi, Indeks S&P Catat Penguatan Bulanan Terbaik Sejak 2015


RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Bursa Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat, dengan indeks S&P 500 mencatat kenaikan bulanan terbesar sejak 2015. Pemicunya, raihan pendapatan dari Facebook Inc yang menambah optimisme investor, setelah pernyataan dovish Federal Reserve.


Melansir laman Reuters, indeks S&P 500 naik 0,86 persen menjadi 2.704,1 poin. Sedangkan Nasdaq Composite bertambah 1,37 persen menjadi 7.281,74. Dan indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,06 persen menjadi 24.999,67.
Indeks S&P 500 menguat dipicu saham Facebook yang melonjak 10,82 persen, kenaikan harian terkuat sejak Januari 2016. Ini setelah laba kuartalannya melampaui ekspektasi.
Kemudian saham General Electric Co yang melonjak 11,65 persen setelah penjualan dan arus kas perusahaan mengalahkan perkiraan secara triwulanan.
Sementara indeks Dow melemah dipicu saham DuPont yang turun 9,23 persen setelah pendapatan produsen kimia itu di luar prediksi.
Adapun sektor S&P turun 1,54 persen. Sementara Nasdaq telah naik 9,7 persen pada 2019, dan Dow naik 7,2 persen.
Kali ini, indeks S&P 500 naik 7,9 persen di Januari, kinerja bulanan terbaik sejak Oktober 2015 dan terbaik sejak Januari 1987.
Pada perdagangan kali ini, investor mencermati janji The Fed yang akan bersabar dalam menaikkan suku bunga lebih lanjut di tahun ini. Janji ini meredakan kekhawatiran tentang pengetatan kondisi keuangan yang menghambat pertumbuhan ekonomi.
"Sikap kurangnya kepercayaan pada The Fed sebulan yang lalu, dan itu telah hilang," kata Craig Callahan, Chief Executive Officer Icon Advisors di Denver.
Hasil yang lebih baik dari perkiraan kinerja dari banyak perusahaan AS, dalam beberapa hari terakhir juga memicu optimisme di Wall Street, Callahan menambahkan.
Dari 210 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan hasil kuartal keempatnya, 71 persen tercatat melampaui estimasi laba, menurut data Refinitiv.
Investor sedang menunggu kesimpulan dari pembicaraan tingkat tinggi antara Amerika Serikat dan China, yang bertujuan meredakan perang perdagangan yang telah menghancurkan pasar keuangan di 6 bulan ini.
Pemimpin China, Xi Jinping, mengatakan kepada Presiden AS Donald Trump dalam sebuah surat bahwa ia berharap kedua belah pihak akan dapat segera bertemu untuk mencapai kesepakatan perdagangan sebelum batas waktu 1 Maret.
Volume perdagangan pada kali ini mencapai 9,5 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 7,7 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.

sumber : bisnis.liputan6.com

baca juga : 
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu 
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK 
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

No comments:

Post a Comment