RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah hari ini tercatat mengalami penurunan yang cukup tajam. Hal ini setelah Bank Indonesia (BI) menyatakan memberikan ruang bagi Rupiah untuk menguat sesuai kondisi fundamentalnya.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah menjelaskan selain faktor global, penguatan Rupiah memang seharusnya terjadi sejalan dengan defisit transaksi berjalan yang akan terus membaik dan tingkat inflasi di Indonesia yang rendah dan stabil. Mengutip Reuters tercatat rupiah pagi ini menguat hingga ke Rp 13.759/US$.
"Rupiah akan bergerak sejalan dengan mata uang di regional," ujar Nanang saat dihubungi detikcom, Jumat (10/1/2020).
Dia menjelaskan angka hari ini merupakan nilai rupiah yang paling kuat sejak Juni 2018. Pada periode Juni 2018 ini nilai tukar tercatat Rp 13.872 kemudian terus melemah ke posisi Rp 14.404.
Pada 2018 Rupiah sempat melemah ke level Rp 15.000-an yakni tertinggi di angka Rp 15.253 per dolar AS pada 11 Oktober 2018. Kemudian kembali berangsur masuk ke level Rp 14.972 pada 5 November 2018 dan bertahan di level Rp 14.000an hingga 25 Februari 2019.
Kemudian menguat ke level Rp 13.970 pada periode Juli 2019 dan kembali masuk level Rp 14.001 pada 16 Juli 2019. Lalu kembali masuk level Rp 13.983 pada 20 Desember 2019 dan awal tahun ini Rupiah terus mengalami penguatan.
Nanang melanjutkan, di tengah dinamika global yang masih diliputi ketidakpastian, Indonesia perlu melanjutkan pengelolaan kebijakan makro ekonomi yang konsisten dan pruden. Selain itu melanjutkan langkah langkah kebijakan struktural yang konkret untuk memperbaiki struktur ekonomi, sehingga kepercayaan investor global ke Indonesia akan lebih kuat.
Hingga pukul 09.30 WIB, dolar AS tercatat bergerak di rentang Rp 13.779-13.853.
Pergerakan dolar AS terhadap rupiah cenderung terus menurun pasca serangan balasan Iran ke pangkalan militer AS di Irak. Sejak 6 Januari 2020, nilai tukar dolar AS yang awalnya ada di level Rp 13.940 terus turun hingga saat ini di posisi Rp 13.779.
Dari data RTI, dolar AS pagi ini tercatat melemah 45 poin (0,32%). Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah bertengger di posisi Rp 13.805.
Rupiah tercatat jadi mata uang paling kuat menekan mata uang Paman Sam pagi ini, disusul ringgit Malaysia dan dolar Singapura. Adapun dolar AS pagi ini paling kuat terhadap won Korsel, yuan China, dan peso Filipina.
Sementara rupiah pagi ini terpantau hijau terhadap seluruh mata uang negara utama dunia. Rupiah tercatat paling unggul terhadap won Korsel, peso Filipina, dan dolar Kanada.
sumber : finance.detik.com
baca juga :
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat
No comments:
Post a Comment