Thursday, April 4, 2019

RIFANFINANCINDO BANDUNG - Bursa Australia dibuka lebih rendah, terseret saham sumber daya alam


RIFANFINANCINDO BANDUNG - Saham-saham pada Bursa Australia turun tajam pada awal perdagangan Kamis pagi, tertekan sektor sumber daya dan layanan kesehatan berkontribusi terhadap kerugian yang lebih luas.

Pada pukul 10.30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 27,70 poin atau 0,44 persen menjadi diperdagangkan di 6.257,30 poin, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas berkurang 25,60 poin atau 0,40 persen pada 6.344,30 poin.

Setelah mencapai tertinggi enam bulan pada Rabu (3/4), pasar saham Australia berbalik, dengan perusahaan-perusahaan energi terus menyeret pasar lebih rendah dan penambang membebani meskipun harga-harga komoditas naik.

"Pasar saham secara global kembali ke level yang tidak terlihat sejak Oktober tahun lalu, karena pedagang obligasi mulai menjual dengan sungguh-sungguh," kata Analis Pasar Commsec, Michael McCarthy.

"Kekhawatiran masih tentang prospek untuk Eropa, tetapi data terbaru dari China dan AS menunjukkan prospek pertumbuhan yang lebih kuat daripada yang diperhitungkan oleh pasar-pasar suku bunga."

"Kurangnya data makro yang signifikan hari ini berarti pasar lokal dapat fokus pada pendorong domestik."

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia bervariasi, dengan Commonwealth Bank naik 0,14 persen, Westpac Bank turun 0,38 persen, ANZ turun 0,42 persen dan National Australia Bank turun 0,39 persen.

Saham-saham pertambangan merosot, dengan BHP turun 1,13 persen, Rio Tinto turun 0,65 persen, Fortescue Metals turun 1,54 persen, dan penambang emas Newcrest turun 1,19 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas juga merosot, dengan Oil Search turun 1,37 persen, Santos turun 1,02 persen, dan Woodside Petroleum turun 1,09 persen.

Supermarket terbesar Australia melemah dengan Coles turun 0,33 persen, dan Woolworths turun 0,23 persen.

Sementara itu raksasa telekomunikasi Telstra tidak berubah, operator penerbangan nasional Qantas kehilangan 0,60 persen, dan perusahaan biomedis CSL turun 0,66 persen. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

sumber : antaranews.com

baca juga : 
PT RIFAN FINANCINDO | Sosialisasi Perdagangan Berjangka Harus Lebih Agresif: Masih Butuh Political Will Pemerintah
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu 
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK 
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

No comments:

Post a Comment