Tuesday, August 4, 2020

PT Rifan Financindo - Kilau Emas Kian Menyilaukan, Aset Aset Sekuritas Mirae

 
PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Kilau emas belum terbendung. Sementara di pekan ini, harga emas terus meroket, mengincar tingkat tertinggi baru di tengah-tengah lonjakan virus corona dan panasnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Cina.
 
Analis Mirae Aset Sekuritas Indonesia Andy Wibowo Gunawan menilai, memburuknya hubungan Cina dan AS terkait dengan Presiden Donald Trump yang ingin membelikan TikTok di AS membuat risiko naik emas global.
 
Dengan demikian, kami berpikir tentang harga emas global masih memiliki beberapa potensi naik untuk naik lebih lanjut

Oleh sebab itu, Mirae Aset Sekuritas Indonesia menilai saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT J Resources Asia Pasifik (PSAB) Tbk, serta saham terkait emas lainnya akan menarik bagi investor pekan ini.
 
Pesona terlebih berhasil menyilaukan kerajinan lainnya. Ini terbukti dari harga minyak, batu bara, CPO hingga penambangan lainnya yang masih tertutup awan hitam, ketegangan AS dan China serta peluang pasokan banjir membuat minyak WTI masih sulit beranjak dari level US $ 40 per barel.
 
Setali tiga uang, Andy juga memperkirakan harga batubara masih sulit menguat, karena minim sentimen positif. Terbaru, data penting batubara (lignit) China untuk periode Juli 2020, yang akan dirilis segera diprediksi lebih buruk dari bulan Juni 2020.
 
Harga logam dasar yang diharapkan akan cenderung bervariasi pada pekan ini. Aset Mirae diperkirakan akan dibeli di bursa London Metal Exchange (LME) akan lebih tinggi dari minggu lalu.
Menanggalkan, menerima tembaga LME akan turun dan hal yang sama terjadi pada persiapan timah di LME. Bebas harga sulit bergerak bebas karana diaktifkan interaksi antara Negeri Paman Sam dan Cina

Sementara untuk komoditas minyak sawit mentah atau minyak sawit mentah (CPO), Aset Mirae memperkirakan ekspor CPO Malaysia periode 1-5 Agustus 2020 akan lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.
 
Aset Mirae juga mencatat Indonesia akan menggunakan bahan bakar 40% dari minyak nabati di Juli 2021 jika semua tes berjalan dengan baik. Namun, melanjutkan program B40 ini akan datang dari harga minyak kelapa sawit dan minyak yang masih negatif - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : kontan.co.id


No comments:

Post a Comment