PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas kembali merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Emas mencatatkan kerugian untuk hari kedua beruntun tertekan USD AS
yang lebih kuat menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve.
Investor berpendapat ada kemungkinan besar bahwa suku bunga akan kembali
dinaikkan.
USD menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya untuk ketiga kalinya dalam empat sesi.
Pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve dimulai Selasa (20/9) dan akan berakhir pada Rabu waktu setempat.
Investor menunggu Federal Reserve menaikkan suku bunga dan memperbarui proyeksi ekonomi ketika pertemuan berakhir.
Pasar secara luas memperkirakan bank sentral AS menaikkan suku
bunga acuan sebesar 0,75 poin persentase dalam upaya untuk melawan
inflasi.
"Emas akan berada dalam masalah jika Powell mampu meyakinkan pasar bahwa
mereka tidak hanya akan tetap agresif dengan pengetatan, tetapi mereka
juga akan mempertahankan suku bunga bahkan ketika penurunan ekonomi
memburuk," kata analis di platform perdagangan daring OANDA Ed Moya.
Menurut dia, volatilitas emas akan tetap meningkat setelah
pertemuan FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) karena harga kemungkinan
akan memiliki alasan kuat untuk pergerakan menuju USD 1.600 atau di atas
level USD 1.700.
Departemen Perdagangan AS melaporkan Selasa bahwa perumahan
yang mulai dibangun di AS rebound 12,2 persen ke tingkat tahunan yang
disesuaikan secara musiman 1,575 juta unit pada Agustus, memberi tekanan
lebih lanjut terhadap logam kuning.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New
York Exchange, jatuh USD 7,10 atau 0,42 persen, menjadi ditutup pada USD
1.671,10 per ounce, lebih jauh masuk ke wilayah pertengahan USD 1.600
setelah jatuh untuk kelima kalinya dalam enam hari terakhir.
Emas berjangka tergelincir USD 5,30 atau 0,31 persen menjadi USD
1.678,20 pada Senin, setelah terdongkrak USD 6,20 atau 0,37
persen menjadi USD 1.683,50 - PT RIFAN FINANCINDO
Sumber : jpnn.com
No comments:
Post a Comment