Thursday, July 4, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Naik Lebih Dari 1% Ke Level Tertinggi Dua Minggu

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas naik lebih dari 1% ke level tertinggi dalam hampir dua minggu pada hari Rabu. Naiknya harga emas dunia didorong oleh peningkatan spekulasi untuk penurunan suku bunga pada bulan September oleh Federal Reserve setelah data terbaru dari AS menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja melemah.

Kompleks logam mulia, serta logam dasar, mengalami reli di seluruh papan atas data ADP dan klaim pengangguran yang memperkuat narasi 'ekonomi melemah' yang kemungkinan akan mengarah pada penurunan suku bunga pertama pada bulan September," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York.

Aplikasi pertama kali untuk tunjangan pengangguran di AS meningkat minggu lalu, sementara jumlah orang yang menerima tunjangan pengangguran meningkat lebih jauh ke level tertinggi 2,5 tahun pada akhir Juni, sesuai dengan pendinginan bertahap di pasar tenaga kerja.

Ukuran aktivitas sektor jasa AS merosot ke level terendah empat tahun pada bulan Juni di tengah penurunan tajam dalam pesanan, yang berpotensi menunjukkan kehilangan momentum dalam ekonomi pada akhir kuartal kedua.

Setelah data AS, dolar tergelincir ke level terendah dalam dua minggu, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lain, sementara imbal hasil pada surat utang pemerintah AS 10 tahun acuan turun - RIFAN FINANCINDO

Sumber  : liputan6

 

Wednesday, July 3, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Kemarin Turun Tipis, Simak Proyeksi Harga Emas Hari Ini

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas dunia turun tipis pada perdagangan kemarin. Sepertinya pelaku pasar masih mencerna pernyataan terbaru dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve.

Harga emas dunia di pasar spot ditutup di US$ 2.330,1/troy ons. Turun 0,09% dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, harga emas membukukan kenaikan 0,43% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang harga berkurang 0,88%.

Malam tadi waktu Indonesia, Gubernur The Fed Jerome ‘Jay’ Powell berbicara di forum Bank Sentral Eropa (ECB) di Sintra, Portugal. Dalam kesempatan itu, Powell memberikan kisi-kisi soal arah kebijakan suku bunga acuan.

Inflasi di Negeri Paman Sam, kata Powell, memang sudah dalam laju menurun. Namun pihaknya masih ingin memastikan bahwa penurunan itu berkelanjutan.

Ekonomi AS kuat demikian pula pasar tenaga kerja. Kami punya waktu, dan itu yang akan kami lakukan,” tegas Powell, seperti diwartakan Bloomberg News.

Sepertinya investor membaca pernyataan itu sebagai sikap The Fed yang masih bersabar sebelum menurunkan suku bunga acuan. Akibatnya, pasar pun gamang apakah The Fed bisa menurunkan suku bunga acuan dalam rapat September mendatang.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), sebenarnya emas masih berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 50,39. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI ada di 59,47. Menempati area beli (long) dan lumayan kuat.

Namun, sepertinya harga emas masih akan mengalami koreksi terbatas. Target support terdekat adalah US$ 2.329-2.328/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.335/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.

Adapun US$ 2.328/troy ons akan menjadi pivot point. Jika mampu bangkit, maka harga emas bisa naik menuju US$ 2.338/troy ons - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : bloomberg

 

 

Tuesday, July 2, 2024

PT Rifan Financindo - Emas Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar Semester I-2024

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi sepanjang Januari-Juni atau semester I-2024 sebesar 1,07%. Komoditas apa saja yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi?

Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengumumkan komoditas dari kelompok harga bergejolak atau volatile foods lebih sering menjadi penyumbang inflasi. Menurut komoditas, ada 2 yang menjadi penyumbang inflasi terbesar.

Komoditas emas perhiasan dan Sigaret Kretek Mesin (SKM) menjadi komoditas penyumbang inflasi dalam 6 bulan berturut-turut," kata Imam.

Sebagai informasi, pada kuartal II-2024 harga emas dunia naik 4,12%. Pada semester I-2024, harga emas melonjak 12,69%.

Secara historis, lanjut Imam, secara umum inflais tengah tahun memang disumbangkan oleh komponen harga bergejolak. Ini terjadi dalam 6 tahun terakhir.

Hal ini ditunjukkan dari inflasi harga bahan makanan yang tinggi dalam 6 tahun terakhir," ujarnya - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

Monday, July 1, 2024

PT Rifan - Pemilik Emas Siap Siap Sport Jantung, Ada Kabar Genting Dari AS

 

PT RIFAN BANDUNG - Harga emas dunia dibuka melemah pada perdagangan hari ini jelang rilis risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat (FOMC) pekan ini. Investor juga menantikan sinyal mengenai arah kebijakan suku bunga saat pidato kepala The Fed, Jerome Powell, di pekan ini.

Mengutip data Refinitiv harga emas dunia di pasar spot tercatat US$2.323,65 per troy ons, melemah 0,1% pada perdagangan Senin pukul 06.00 WIB.

Menjelang FOMC Minutes biasanya pasar akan cenderung lebih berombak, lantaran market menghadapi ketidakpastian lagi dari the Fed yang membuat pelaku pasar wait and see. Risalah FOMC sendiri diperkirakan akan dirilis pada Kamis.

Sejauh ini, soal suku bunga the Fed, dot plot terkini menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan hanya memperkirakan satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini dan empat kali penurunan pada tahun 2025.

Jerome Powell yang akan mengisi acara Diskusi Panel Kebijakan oleh Forum Bank Sentral Eropa (ECB) tentang Perbankan Sentral 2024 di Sintra, Portugal diharapkan para pelaku pasar dapat memberikan gambaran jelas mengenai kebijakan suku bunganya saat ini, 

Cukup penting diperhatikan bagaimana komentar Powell terhadap kondisi ekonomi global terkini dan prospek kebijakan moneter the Fed mendatang, terutama kini memasuki semester II/2024 sudah semakin dekat dengan pemilu AS.

Pada akhir pekan, Jumat, ada data penting dari AS yang masih terkait dengan pasar tenaga kerja, yakni jumlah pekerjaan tercatat selain pertanian atau Non Farm Payroll (NFP) dan tingkat pengangguran.

Menurut penghimpun data Trading Economic, NFP diperkirakan bisa turun ke 180.000 pekerjaan periode Juni 2024 dari bulan sebelumnya sebesar 272.000 pekerjaan. Sementara untuk tingkat pengangguran di periode yang sama diproyeksikan akan bertahan di 4%.

Jika melihat banyaknya data pasar tenaga kerja yang akan rilis di awal pekan bulan Juli ini sesuai dengan ekspektasi, ini akan memberikan harapan pada kebijakan bank sentral AS yang lebih baik terhadap prospek suku bunga. Sebaliknya, jika pasar tenaga kerja masih lanjut tetap ketat, maka tren higher for longer masih tetap bertahan lama - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia