Tuesday, June 25, 2024

PT Rifan Financindo - Emas Didukung Oleh Pembelian Bank Sentral

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Meskipun dibebani prospek pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi yang membandel, harga emas diperkirakan akan terus mendapatkan dukungan dari faktor lain yaitu pembelian oleh bank sentral, menurut survei World Gold Council (WGC). Hasil survei menunjukkan bahwa 81% responden berpikir bank sentral akan meningkatkan kepemilikan emas mereka pada tahun 2024 – persentase tertinggi sejak survei dimulai pada tahun 2019.

Sebagian besar pembelian oleh bank sentral dilakukan oleh khususnya oleh beberapa bank sentral Asia yang menimbun emas sebagai lindung nilai terhadap penguatan Dolar AS. Dengan Fed mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga dari tiga menjadi satu pada tahun 2024, menurut dot plot Fed terbaru, tahun ini banyak mata uang Asia mengalami depresiasi signifikan terhadap Dolar AS.

Tren menggunakan emas sebagai penyangga terhadap kekuatan Dolar AS semakin diperkuat oleh pembagian perdagangan dunia yang semakin partisan antara negara-negara BRICS dan Barat. Kebijakan utama BRICS dan sekutunya adalah mematahkan dominasi Dolar AS sehingga tidak dapat digunakan sebagai senjata terhadap anggota mereka (termasuk Rusia dan sekarang Iran) dalam sanksi. Salah satu pengganti realistis Dolar adalah melakukan perdagangan dalam aset keuangan yang didenominasikan emas.

Perpecahan antara BRICS dan Barat, selain itu, telah dipercepat oleh invasi Rusia ke Ukraina dan perang Israel melawan Hamas, yang telah membagi dunia sepanjang garis ideologis dan politik. Mengingat konflik ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat, mereka kemungkinan akan terus memberikan dorongan permintaan emas, baik sebagai potensi alat tukar maupun tempat berlindung yang aman - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : investing

 

Thursday, June 20, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Mulai Naik Tipis

 

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas mengalami penguatan tipis, setelah sebelumnya mengalami penurunan akibat kenaikan imbal hasil Treasury AS yang dipandang investor memiliki imbal hasil lebih pasti.

Berdasarkan data Refinitiv, harga emas pada pukul 06.22 WIB tercatat sebesar US$ 2.318,91 per troy ons, naik tipis 0,001% dari hari sebelumnya. Pada penutupan perdagangan Senin (17/6), harga emas turun 0,58% menjadi US$ 2.318,87 per troy ons.

penurunan harga emas pada hari Senin dipicu oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS yang membuat logam mulia emas, yang tidak memberikan imbal hasil bunga, menjadi kurang menarik bagi investor.

Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals, menyatakan bahwa pasar emas saat ini kekurangan berita fundamental baru yang signifikan, sehingga pergerakan harga lebih banyak dipengaruhi oleh pasar luar. "Harga emas kemungkinan akan bergerak mendatar antara US$2.300 dan US$2.400 hingga terjadi katalis fundamental besar berikutnya, yang mungkin baru terjadi pada Juli mendatang," ujar Wyckoff.

Imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun naik setelah mengalami penurunan tajam pekan lalu, membuat bullion kurang menarik. Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker menyebutkan bahwa Fed kemungkinan dapat memangkas suku bunga acuan sekali tahun ini jika perkiraan ekonominya berjalan sesuai rencana. Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari juga menyebutkan bahwa adalah "prediksi yang masuk akal" bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga sekali tahun ini, kemungkinan pada Desember.

Para pedagang kini menantikan komentar dari Presiden Fed New York John Williams dan Gubernur Fed Lisa Cook. Penurunan suku bunga akan mengurangi biaya peluang memegang bullion yang tidak menghasilkan bunga.

Data penjualan ritel AS yang akan dirilis pada hari Selasa, klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis, dan indeks pembelian manajer sementara pada hari Jumat diharapkan dapat memberikan lebih banyak kejelasan tentang konsumsi dan kekuatan ekonomi.

"Serangkaian data inflasi yang lebih lemah dari perkiraan, bersama dengan rincian FOMC yang kurang hawkish, telah meningkatkan minat terhadap emas," kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas senior di TD Securities, dalam sebuah catatan. "Namun, masih banyak ketidakpastian mengenai waktu pemotongan suku bunga yang diharapkan, dan beta posisi makro terhadap kejutan data akan tetap tinggi dalam jangka pendek."

Selain emas, harga perak spot XAG= turun 0,5% menjadi US$29,38 per ons, platinum XPT= naik 1,3% menjadi US$970,15, dan paladium XPD= naik 0,2% menjadi US$891,92 - RIFAN FINANCINDO

Sumber : cnbcindonesia

 

Wednesday, June 19, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Ada Kabar Baik Dari AS, Harga Emas Melonjak

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Rabu di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung tercatat Rp1.349.000, melesat Rp7.000 per gram.

Begitu juga dengan harga buyback (harga yang digunakan ketika menjual emas kembali) berada di posisi Rp1.227.000 per gram, melejit Rp6.000.

Harga emas Antam menguat seiring dengan emas dunia yang naik. Menurut data Refinitiv harga emas dunia pada perdagangan Selasa tercatat US$2.328,33 per troy ons, menguat 0,41% dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.

Penjualan ritel AS naik 0,1% bulan lalu, menurut data Biro Sensus Departemen Perdagangan. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel naik 0,3% di bulan Mei.

"Data penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan membuat dolar melemah, dan pada saat yang sama, imbal hasil (yield) menurun, sehingga memberikan beberapa kenaikan pada harga emas di sini," kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

Para pelaku pasar saat ini memperkirakan kemungkinan 67% penurunan suku bunga Fed pada bulan September, menurut CME FedWatch Tool. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Menurut perangkat FedWatch, peluang The Fed memangkas suku bunga akan terjadi pada September dan Desember. Masing-masing sebanyak 25 basis poin dari saat ini 5,25% - 5,50% menjadi 4,75% - 5,00% pada akhir tahun - PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : cnbcindonesia

 

Tuesday, June 18, 2024

PT Rifan Financindo - Cek Target Harga Emas Hari Ini Sebelum Putuskan Jual Atau Beli

PT RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia masih minim dinamika pada perdagangan pagi ini. Bagaimanakah prospek harga sang logam mulia untuk hari ini?

Harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.322,08/troy ons. Naik tipis 0,06% dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 0,24% secara point-to-point. Namun selama sebulan ke belakang, harga masih turun 4,35%.

Sebelum memutuskan jual atau beli, bagaimana pembacaan terhadap arah harga emas hari ini? Apakah ada peluang naik atau malah terkoreksi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih menghuni zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47,91. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish - PT RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

Friday, June 14, 2024

Rifan Financindo Berjangka - Futures Emas Lebih Rendah Pada Masa Dagang Asia

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA BANDUNG - Futures emas lebih rendah pada masa dagang Asia pada Kamis, pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD2,00 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 1,28%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD2.304,20 dan resistance pada USD2.406,70.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,19% dan diperdagangkan pada USD104,42.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Juli jatuh 3,53% dan diperdagangkan pada USD29,20 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Juli jatuh 0,53% dan diperdagangkan pada USD4,51 per pon - RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Sumber : investing

Thursday, June 13, 2024

Rifan Financindo - Harga Emas Pupus, Kecewa The Fed Hanya Gunting Bunga Sekali Saja

RIFAN FINANCINDO BANDUNG - Harga emas dunia tersungkur pasca keputusan Federal Open Meeting Committee (FOMC) dini hari tadi memberi sinyal hanya akan ada penurunan bunga acuan satu kali tahun ini meski akan lebih banyak tahun depan berdasarkan dot plot terbaru.

Harga emas yang kemarin masih menanjak naik 0,34%, dini hari tadi bergerak melemah dan pagi ini terpantau kehilangan 0,21% nilainya dan bergerak melemah di US$2.313 per troy ounce pada pembukaan pasar Asia Pasifik, Kamis.

Keputusan Komite Terbuka Federal Reserve (FOMC) dini hari tadi memberi sinyal adanya penurunan bunga acuan satu kali tahun ini yang mengecewakan investor emas meski disambut meriah oleh pemegang surat utang dan saham.

Dari dot plot terbaru, The Fed mengisyaratkan hanya ada ada satu kali penurunan bunga acuan tahun ini dan berlanjut pada 2025 nanti sebanyak empat kali pemotongan, lebih banyak dibanding perkiraan sebelumnya hanya tiga kali.

Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers pasca pengumuman hasil FOMC juga cenderung dovish. "Pembacaan inflasi terbaru lebih baik daripada awal tahun ini, bagaimanapun, dan ada sedikit kemajuan lebih lanjut terhadap tujuan inflasi kami," kata Gubernur Jerome Powell pada Rabu waktu setempat di Washington atau Kamis dinihari waktu Jakarta.

Kami perlu melihat lebih banyak data yang baik untuk meningkatkan keyakinan kami bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%," kata Powell.

Komite Pasar Terbuka Federal melakukan perubahan bahasa dengan menyebut telah ada "sedikit kemajuan lebih lanjut terhadap target inflasi 2%" dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, pernyataan tersebut menunjukkan "kurangnya" kemajuan lebih lanjut.

Harga emas batangan di pasar dunia sudah mencatat kenaiakn 12% sepanjang tahun ini, sebagian didukung oleh permintaan yang tinggi dari bank sentral terutama China dan permintaan ritel - RIFAN FINANCINDO

Sumber : bloomberg

 

Wednesday, June 12, 2024

PT Rifan Financindo Berjangka - Faktor Ini Bisa Membebani Pasar Bullish Dan Mendorong Harga Emas Turun

PT RIFAN FINANCINDO BEJANGKA BANDUNG - Gold futures telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir, tetapi satu faktor dapat menghambat apresiasi lebih lanjut, setidaknya dalam jangka pendek: Pembelian China, yang telah "menopang demand" baru-baru ini. Jumat lalu, raksasa Asia ini melaporkan bahwa mereka tidak meningkatkan cadangan komoditasnya bulan lalu, sehingga menimbulkan ketidakpastian mengenai apakah jeda ini akan berlanjut dalam beberapa bulan mendatang dan apakah hal ini akan mempengaruhi reli logam mulia ini.

Seorang analis dari grup Swiss Julius Baer menyoroti dalam sebuah laporan yang dirilis kepada klien dan pasar pada hari Senin bahwa jika China terus tidak melaporkan pembelian dalam beberapa bulan mendatang, faktor ini "dapat membebani sentimen yang sedang sangat optimis di pasar emas, yang menyebabkan lebih banyak spekulan menyesuaikan posisi mereka."

Carsten Menke, kepala riset next-gen di Julius Baer, menganggap situasi ini sebagai "kemunduran jangka pendek," mengingat "keyakinan kuat terhadap pembelian yang terus-menerus oleh berbagai bank sentral dan kemauan yang lebih besar untuk membayar harga emas, yang didorong lebih banyak oleh faktor politik daripada faktor ekonomi."

Julius Baer juga memperingatkan bahwa China belum transparan atau konsisten mengenai topik ini di masa lalu, dan dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dengan Amerika Serikat, People's Bank of China (PBoC) kemungkinan besar akan kembali pada suatu saat nanti untuk meningkatkan cadangan emasnya guna mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

"Meskipun pembelian emas dalam skala besar, persentase emas China dalam cadangan moneternya masih berada di bawah 5%. Ini dibandingkan dengan rata-rata global yang lebih dari 15% dan masih menyisakan keuntungan yang signifikan jika diukur dalam ton emas," pungkas Julius Baer, mengingat bahwa dalam aksi beli lainnya, pasar ini telah menunjukkan kepekaan terhadap harga sebelumnya - PT RIFAN FINANCINDO BEJANGKA

Sumber : investing