PT RIFAN BANDUNG - Para pemilik emas harus bersiap dengan kemungkinan gejolak
pasar karena beragam rilis data pekan ini. Terutama data penting yang
jadi pertimbangan utama pengambilan keputusan suku bunga bank sentral
Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed.
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Jumat kemarin, harga emas ditutup naik 0,17% menjadi US$ 2.430,92 per troy ons.
Harga emas pekan ini diperkirakan akan bergerak penuh volatilitas di
tengah beragam sentimen yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter bank
sentral.
Data yang jadi tolok ukur utama The Fed dalam mempertimbangkan kebijakan suku bunganya akan dirilis pekan ini.
Inflasi konsumen dan inflasi inti konsumen pada Rabu (14/8/2024). Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS tahunan akan turun 0,1 basis poin menjadi 2,9% year-on-year (yoy) pad Juli 2024 dari sebelumnya 3% yoy.
Sementara AS akan mengalami inflasi secara bulanan menjadi 0,2%
setelah sebelumnya deflasi 0,1%. Inflasi inti AS diperkirakan akan
menjadi 3,2% yoy dibanding bulan sebelumnya 3,3% yoy.
Dengan proyeksi tersebut, pasar melihat kemungkinan penurunan suku bunga akan terjadi pada pertemuan berikutnya yakni September.
Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar melihat peluang 51,5% untuk The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke 5,00%-5,25% pada pertemuan September.
Sementara 48,5% pasar melihat peluang The Fed memangkas suku bunga
sebanyak 50 basis poin ke target 4,75%-5,00% pada pertemuan September.
Penurunan suku bunga akan menguntungkan emas yang tidak memiliki
imbal hasil. Saat emas banyak peminat, harga akan turut terdongkrak.
Sementara itu, Robert Kiyosaki, penulis buku terlaris "Rich Dad Poor Dad," memproyeksikan
harga emas akan melonjak dari US$ 2.400 per troy ons menjadi US$ 3.300
per troy ons. Jika melihat harga saat ini, bisa jadi kesempatan karena
emas sedang terkoreksi.
Kiyosaki meramalkan bahwa harga emas akan menguat jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS yang akan datang.
Dalam postingannya di platform media sosial X pada 23 Juli 2024,
Kiyosaki mengungkapkan bahwa kemenangan Trump akan melemahkan dolar AS
dalam beberapa bulan mendatang.
Dia memperkirakan bahwa pelemahan dolar ini akan meningkatkan ekspor
AS dan menciptakan lapangan kerja, yang pada gilirannya akan mendorong
kenaikan harga aset seperti emas - PT RIFAN
Sumber : cnbcindonesia