Monday, August 12, 2024

PT Rifan - Ada Kabar Genting Dari AS, Gerak Emas Bisa Liar

PT RIFAN BANDUNG - Para pemilik emas harus bersiap dengan kemungkinan gejolak pasar karena beragam rilis data pekan ini. Terutama data penting yang jadi pertimbangan utama pengambilan keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed.

Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Jumat kemarin, harga emas ditutup naik 0,17% menjadi US$ 2.430,92 per troy ons.

Harga emas pekan ini diperkirakan akan bergerak penuh volatilitas di tengah beragam sentimen yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter bank sentral.

Data yang jadi tolok ukur utama The Fed dalam mempertimbangkan kebijakan suku bunganya akan dirilis pekan ini.

Inflasi konsumen dan inflasi inti konsumen pada Rabu (14/8/2024). Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS tahunan akan turun 0,1 basis poin menjadi 2,9% year-on-year (yoy) pad Juli 2024 dari sebelumnya 3% yoy.

Sementara AS akan mengalami inflasi secara bulanan menjadi 0,2% setelah sebelumnya deflasi 0,1%. Inflasi inti AS diperkirakan akan menjadi 3,2% yoy dibanding bulan sebelumnya 3,3% yoy.

Dengan proyeksi tersebut, pasar melihat kemungkinan penurunan suku bunga akan terjadi pada pertemuan berikutnya yakni September.

Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar melihat peluang 51,5% untuk The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin ke 5,00%-5,25% pada pertemuan September.

Sementara 48,5% pasar melihat peluang The Fed memangkas suku bunga sebanyak 50 basis poin ke target 4,75%-5,00% pada pertemuan September.

Penurunan suku bunga akan menguntungkan emas yang tidak memiliki imbal hasil. Saat emas banyak peminat, harga akan turut terdongkrak.

Sementara itu, Robert Kiyosaki, penulis buku terlaris "Rich Dad Poor Dad," memproyeksikan harga emas akan melonjak dari US$ 2.400 per troy ons menjadi US$ 3.300 per troy ons. Jika melihat harga saat ini, bisa jadi kesempatan karena emas sedang terkoreksi.

Kiyosaki meramalkan bahwa harga emas akan menguat jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS yang akan datang.

Dalam postingannya di platform media sosial X pada 23 Juli 2024, Kiyosaki mengungkapkan bahwa kemenangan Trump akan melemahkan dolar AS dalam beberapa bulan mendatang.

Dia memperkirakan bahwa pelemahan dolar ini akan meningkatkan ekspor AS dan menciptakan lapangan kerja, yang pada gilirannya akan mendorong kenaikan harga aset seperti emas - PT RIFAN

Sumber : cnbcindonesia

 

 

No comments:

Post a Comment