PT RIFAN BANDUNG - Emas belum menunjukkan sinyal penurunan harga. Alih-alih melemah, harga emas dunia justru akan meningkat beberapa kuartal ke depan.
Optimisme kenaikan harga emas ditunjukkan dengan posisi harga emas di pasar spot masih mencatat kenaikan 2,1% menjadi US$2.508,82/ons pada pukul 16:06 sore di New York, dilansir dari Bloomberg News, Sabtu.
Juga investor emas “biasanya lebih cenderung berpikir bahwa the Fed akan lebih agresif dalam hal akomodasi moneter,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities.
Harga dapat naik lebih jauh ke US$2.700 dalam beberapa kuartal mendatang, karena “makro/moneter dan bank sentral sedang menyelaraskan diri,” kata dia.
Sementara para spekulan justru kini meningkatkan taruhan net-bullish mereka pada emas berjangka Comex ke level tertinggi empat tahun pada pekan yang berakhir 13 Agustus, sebagaimana data Commodity Futures Trading Commission.
Pada sisi lain kepemilikan emas atas instrumen investasi ETF Spot di bursa telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir setelah beberapa tahun mengalami arus keluar.
Trader pada hari Jumat waktu AS menilai data ekonomi terbaru menjadi petunjuk tentang prospek kebijakan Fed. Data menunjukkan pembangunan rumah baru di AS turun pada bulan Juli ke level terendah sejak setelah pandemi karena para developer properti merespons permintaan yang lemah.
Ini “merupakan indikator lain bahwa resesi sedang dalam perjalanan,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures. The Fed akan menurunkan suku bunga “dan melangkah lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya - PT RIFAN
Sumber : bloomberg
No comments:
Post a Comment